Anda di halaman 1dari 97

SEKSI OBAT DAN

PELAYANAN
KEFARMASIAN
DINAS KESEHATAN ACEH

PROFIL
Kefarmasian

DINAS KESEHATAN ACEH


2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, Profil Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh
Tahun 2017 telah dapat kita selesaikan dan diterbitkan. Profil kefarmasian merupakan salah satu
upaya pemenuhan dalam memperoleh gambaran tentang capaian kegiatan di lingkungan Seksi
Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh. Melalui kegiatan-kegiatan yang
dilakukan secara efektif dan efisien oleh Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas
Kesehatan Aceh diharapkan mampu menggambarkan kinerja dan pencapaian terhadap target
indikator melalui pendekatan yang berbasis bukti (evidence-based).
Dalam memperoleh kelengkapan data dan informasi, penyusunan profil kefarmasian ini
melibatkan seluruh Kabupaten/Kota dalam permintaan dukungan data dan informasi terkait
indikator-indikator yang dimiliki oleh Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan
Aceh sehingga diperoleh data dan informasi yang akurat, valid dan terkini.
Data yang disajikan dalam Profil Kefarmasian ini diharapkan mampu menjadi sumber data
dan informasi yang berkualitas bagi masyarakat pada umumnya dan khususnya sebagai dasar
dalam perumusan dan pengambilan kebijakan bagi pimpinan di Dinas Kesehatan Aceh.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang dengan segenap hati telah
membantu dan berperan aktif dalam penyusunan Profil Kefarmasian ini.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Kepala Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

dr. Wahyu Zulfansyah, M.Kes Elfina, S.Si., Apt


Nip. 19670909 200012 1 002 Nip. 19710912 200604 2 004

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... i


Daftar Isi................................................................................................................................ ii
Daftar Tabel........................................................................................................................... iii
Daftar Gambar ....................................................................................................................... iv
Daftar Lampiran .................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Tujuan Progarm, Arah Kebijakan dan Strategi .............................................. 1
B. GAMBARAN ORGANISASI ........................................................................ 2
BAB II PENCAPAIAN PROGRAM SEKSI OBAT DAN PELAYANAN
KEFARMASIAN................................................................................................. 3
A. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan ................... 4
1. Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan dan Vaksin ............................. 4
2. Penggunaan Dana Alokasi Khusus Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian … 5
3. Instalasi Farmasi Kab/Kota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan
Obat dan Vaksin Sesuai Standar …............................................................... 6
B. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian …….......................................................... 10
1. Persentase Kab/Kota yang Menerapkan Penggunaan Obat Rasional (POR)
di Puskesmas................................................................................................ 11
C. Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian ........................................... 12
D. Cakupan Sumber Daya Kefarmasian di Aceh.................................................... 12
1. Cakupan Sarana Produksi Bidang Kefarmasian ……………………............
.................... 16
12
2. Cakupan Sarana Distribusi Bidang Kefarmasian …………………….......... 13
BAB III PENUNJANG PROGRAM ……………………………………………………. 17
A. Anggaran …………………………………................................................. 17

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 18

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Capaian Persentase Instalasi Farmasi Kab/Kota yang Melakukan Pengelolaan


Obat dan Vaksin Sesuai Standar............................................................................. 7
Tabel 2 Progres Penggunaan Aplikasi Logistis Obat di IF Kab/Kota t a h u n 2 0 1 7 ....... 10
Tabel 3 Jumlah PBF per Kab/Kota tahun 2017 .................................................................. 13
Tabel 4 Jumlah Apotek per Kab/Kota tahun 2017 .............................................................. 15
Tabel 5 Jumlah Toko Obat per Kabupaten/Kota tahun 2017................................................. 16

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Sruktur Organisasi Dinas Kesehatan Aceh sesuai Qanun Aceh No. 107
tahun 2016 sebagai Perubahan atas Qanun Aceh Nomor 5 tahun 2007
dan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 18 tahun 2008 ............................. 3
Gambar 2 Grafik Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan Obat dan Vaksin di
Puskesmas tahun 2017.................................................................................... 5
Gambar 3 Struktur Organisasi IF Kab/Kota 2017............................................................. 7
Gambar 4 Data Penanggung Jawab IFK Tahun 2017 ....................................................... 8
Gambar 5 Jumlah SDM Di Instalasi Farmasi Kab/Kota 2017 ......................................... 8
Gambar 6 Biaya Operasional Instalasi Farmasi Kab/Kota 2017 . .................................... 9
Gambar 7 SOP Pengelolaan yang dimiliki IFK 2017 ...................................................... 10
Gambar 8 Persentase Penggunaan Obat Rasional Kab/Kota 2017 …............................... 12
Gambar 9 Cakupan Sarana Distibusi dibidang Kefarmasian.............................................. 13
Gambar 10 Jumlah PBF per Kab/Kota tahun 2017............................................................. 14
Gambar 11 Jumlah Apotek per Kab/Kota tahun 2017…................................................... 15
Gambar 12 Jumlah Toko Obat per Kab/Kota tahun 2017 .................................................. 15

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kefarmasian dan Alat
Kesehatan TA. 2015 – 2016 - 2017................................................................... 19
Lampiran 2 Penilaian Instalasi Farmasi Kab/Kota yang Melakukan Manajemen
Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar ................................................. 20
Lampiran 3 Data Sarana Produksi Usaha Kecil Tradisional (UKOT) di Kab/Kota................ 88
Lampiran 4 Absensi Laporan PBF melalui website http://pbf.binfar.depkes.go.id.............. 89
.........................

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Program, Arah Kebiajakan dan Strategi


Pembangunan kesehatan secara umum bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal. Derajat kesehatan merupakan salah satu factor yang sangat berpengaruh
terhadap kualitas sumberdaya manusia, karena hanya dengan sumberdaya manusia yang
sehat akan lebih produktif dan meningkatkan daya saing manusia serta daya saing suatu
daerah.
Derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keadaan
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Pengaruh sangat besar adalah
keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan serta perilaku
masyarakat yang merugikan kesehatan, baik masyarakat di pedesaan maupum perkotaan
disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dibidang
kesehatan, ekonomi maupun teknologi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan
secara menyeluruh, terpadu, sistematis dan berkesinambungan oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Aceh maupun pemerintah Kabupaten/Kota beserta masyarakat, termasuk
dunia usaha. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan disemua lintas sektor harus
mampu mempertimbangkan dampak negatif maupun positif terhadap sektor kesehatan,
baik individu, keluarga maupun masyarakat. Disektor kesehatan, upaya kesehatan akan
lebih mengutamakan upaya – upaya preventif dan promotif yang proaktif, tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Program kefarmasian mempunyai tujuan yang mengacu kepada tujuan Visi Dinas
Kesehatan Aceh yaitu “Aceh Sehat Yang Islami, Mandiri, Berkeadilan, dan Sejahtera”,
sedangkan Misi Dinas Kesehatan Aceh untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Peningkatan mutu pemberian jaminan kesehatan masyarakat.
2. Investasi sumber daya manusia sejak dini,
3. Peningkatan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat,
4. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang adil, bermutu, merata dan terjangkau,
5. Peningkatan dan pendayagunaan sumber daya kesehatan,
6. Penyelenggaraan manajemen kesehatan yang baik.

Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian merupakan salah satu seksi yang ada di Dinas
Kesehatan Aceh dengan Visi “Meningkatkan pelayanan kefarmasian untuk mencapai taraf
hidup kesehatan masyarakat Aceh”, sedangkan Misi Seksi Obat dan Pelayanan
Kefarmasian adalah:
1. Menyediakan buffer stock (persediaan) obat untuk pelayanan kesehatan masyarakat
Aceh
2. Peningkatan pelayanan administrasi perizinan, rekomendasi, dan sertifikasi bidang
usaha kefarmasian dan alat kesehatan.
3. Meningkatkan kompetensi sumber daya kesehatan bidang medis dan kefarmasian
4. Melakukan penelitian dibidang kefarmasian

1
Motto Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian adalah Melayani dengan IMAN
I : Inovatif, berupaya untuk terus maju
M : Memberikan Pelayanan yang Memuaskan
A : Amanah Dalam Memberikan Pelayanan
N : Normatif, sesuai dengan kaidah yang berlaku
Dalam implementasi visi, misi dan motto Dinas Kesehatan Aceh dan Seksi Obat dan
Pelayanan Kefarmasian tersebut, sangat dibutuhkan adanya data dan informasi.
Operasionalisasi kebijakan-kebijakan tersebut tidak dapat dilepaskan dari tersedianya
data dan informasi yang lengkap, akurat dan mutakhir terkait bidang kefarmasian.
Ketersediaan data dan informasi tidak hanya penting dalam tahap perumusan suatu
kebijakan, namun juga pada tahap implementasi dan tahap evaluasi. Untuk itu, perlu
dirancang berbagai strategi dalam mewujudkan ketersediaan data dan informasi
tersebut, mulai dari entry point, manajemen, pemanfaatan, hingga publikasinya. Data
dan informasi yang menjadi sumber dalam penyusunan profil ini didapat dari 23 Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah Aceh.
Profil Kefarmasian Tahun 2017 ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi
yang berbasis bukti terkait pelaksanaan kegiatan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
yang dibatasi pengambilan datanya pada tahun 2017 sebagai referensi dalam perumusan
kebijakan dan perencanaan bagi pimpinan dan sebagai referensi bagi pelaksana
kegiatan di bidang kesehatan yang digambarkan dalam bentuk narasi, tabel maupun grafik
Muatan Profil Kefarmasian ini diarahkan kepada data dan informasi yang
mendukung pencapaian indikator Rencana Strategis (Renstra) Program Kefarmasian
tahun 2017 yang mencakup aktivitas sebagai berikut:
1. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
2. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian
3. Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian
4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program
Kefarmasian.

B. Gambaran Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 107 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Aceh, sebagai
perubahan atas Qanun Aceh No. 5 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
dan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 18 tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan
Fungsi Pemangku Jabatan Struktural di Lingkungan Dinas – Dinas Pemerintah Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam, Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan
Aceh mempunyai tugas melakukan perencanaan, pembinaan, pengendalian dan
pengawasan kegiatan pelayanan kefarmasian. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Obat
dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan, perencanaan, pembinaan, dan pengendalian pelayanan kefarmasian.
b. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya
c. Pelaksanaan tugas-tugas dinas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan
sesuai dengan tugas dan fungsinya;

2
d. Pelaksanaan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan
kefarmasian; dan
e. Pelaksanaan administrasi Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian.

Adapun bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Aceh sesuai Qanun Aceh Nomor
107 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan Aceh, sebagai perubahan atas Qanun Aceh No. 5 tahun 2007 dan
Peraturan Gubernur Aceh Nomor 18 tahun 2008 dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Aceh sesuai Qanun Aceh Nomor 107 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan Aceh, sebagai perubahan atas Qanun Aceh No. 5 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga
Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 18 tahun 2008.

3
BAB II
PENCAPAIAN PROGRAM SEKSI OBAT dan PELAYANAN KEFARMASIAN

A. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan


Salah satu sasaran Program Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan dalam Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2017-2022 adalah meningkatkan ketersediaan,
pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan/ khasiat,
kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi dan makanan. Manajemen kefarmasian pada Seksi
Obat dan Pelayanan Kefarmasian meliputi penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian
obat. Pengaturan tersebut dapat dilakukan melalui mekanisme pengadaan obat dan bahan
habis pakai pada SKPA Dinas maupun penerimaan bantuan obat program dan alat kesehatan
baik dari kementerian kesehatan maupun donor. Untuk menjalankan ketiga fungsi
kefarmasian tersebut, system pengadaan dilakukan sesuai mekanisme perencanaan obat
termasuk bahan medis habis pakai dengan prinsip buffer stock.
Dalam penyediaan obat Dinas Kesehatan Aceh hanya sebagai buffer stock, karena
masing-masing Kabupaten/Kota menyediakan obat dan bahan habis pakai melalui Dana
Alokasi Khusus subbidang pelayanan kefarmasian yang merupakan upaya dari
pemerintah pusat. Buffer stock berfungsi untuk memfasilitasi dan mengantisipasi bila
Kabupaten/Kota mengalami kekurangan persediaan untuk menjamin kelangsungan
pelayanan kefarmasian untuk masyarakat di fasilitas pelayanan dasar. Pendistribusian ke
fasilitas pelayanan dilakukan secara berjenjang melalui instalasi farmasi kabupaten/kota
dengan mekanisme standar yang telah ditetapkan dan sudah dilakukan sejak dibentuknya
Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh.
Dalam rangka mencapai hasil sasaran berupa peningkatan ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan, Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian merepresentasikan
melalui tiga idikatorkinerja kegiatan yaitu Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan
Obat dan Vaksin Esensial, Persentase Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang
Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar, dan Persentase
Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Menerapkan Aplikasi Logistik
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP).

1. Penyediaan Obat, Perbekalan Kesehatan dan Vaksin.


Obat dan vaksin adalah komoditi kesehatan yang menjadi salah satu kebutuhan
dasar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan merupakan barang publik
yang perlu dijamin ketersediaannya dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan. Pada
Tahun 2017 Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian mengalokasikan anggaran
sebesar Rp. 1.000.000.000,- untuk pembiayaan pengadaan obat PKD, Rp. 350.000.000,-
untuk pengadaan bahan medis habis pakai dan Rp. 200.000.000,- untuk pengadaan
vaksin. Pengadaan Obat, Perbekalan kesehatan dan vaksin dilakukan dengan
mekanisme perhitungan secara bottom-up yakni dengan memperhitungkan cakupan
ketersediaan obat, bahan medis habis pakai dan vaksin terhadap jumlah penduduk
berdasarkan data Badan Pusat Statistik dengan nilai obat perkapita yang digunakan.
Rencana Kebutuhan Obat (RKO) dan bahan medis habis pakai disusun untuk
mendapatkan data kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai mulai dari tingkat
kabupaten/kota yang direkapitulasi di tingkat provinsi dan diteruskan ke tingkat Pusat.

4
Tahun 2017, pemantauan ketersediaan obat dan vaksin dilakukan diseluruh
Puskesmas. Obat dan vaksin yang dipantau ketersediaannya merupakan obat indikator
yang mendukung pelaksanaan program kesehatan, banyak digunakan dalam pelayanan
kesehatan dasar dan tercantum di dalam Formularium Nasional.
Capaian Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian untuk persentase Puskesmas
dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial di tahun 2017 adalah 77,3 %, kurang
dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 85 % dengan capaian 90,9%. Dapat
dilihat pada Gambar 2.

120 Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas Tahun 2017

97.7 99.7 100 100 100


100 95
90.2 91.7 91.7
87.9
83.6
77.3 79.2 81.5 77.7
80 75 75.4 75 73.3
65.6

60 56.1 55.8

40
28.2

20 14.4

Sumber : Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian


Gambar 2. Persentase Ketersedian Obat dan Vaksin di Puskesmas per-Kabupaten/Kota.

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah Kabupaten/Kota yang Persentase
Puskesmas dengan Ketersediaan obat dan vaksin esensial mencapai target pada tahun
2017 adalah 10 Kabupaten/Kota, sedangkan 13 Kabupaten/Kota tidak mencapai
target.
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan ketersediaan
obat dan vaksin, yakni sistem pengadaan obat, pengelolaan obat di instalasi
farmasi milik Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota yang belum efektif dan efisien
serta sistem pendistribusian obat yang terkendala letak geografis atau daerah
kepulauan/ kondisi demografis, kurangnya sarana prasarana distribusi dan kurangnya
dukungan biaya operasional.

2. Penggunaan Dana Alokasi Khusus Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian


Pada tahun 2017, semua Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Aceh mendapat
Dana Alokasi Khusus (DAK). Sesuai dengan Petunjuk Teknis DAK Tahun 2017,
penggunaan DAK SUbbidang Pelayanan Kefarmasian di kabupaten/kota di
utamakan untuk menu penyediaan obat dan perbekalan kesehatan. Namun, jika
ketersediaan obat di Kabupaten/Kota sudah terpenuhi minimal 18 bulan, DAK
dapat digunakan untuk pembangunan baru, rehabilitasi bangunan dan pengadaan
sarana dan prasarana instalasi farmasi.

5
Rendahnya jumlah dan kualitas validitas laporan DAK yang masuk
menyebabkan sulitnya dilakukan evaluasi secara menyeluruh akan pelaksanaan dan
realisasi DAK tahun 2017 sehingga perlu dipertimbangkan adanya mekanisme reward
and punishment bagi kabupaten/kota yang akan diperhitungkan dalam formula
perhitungan indeks teknis yang diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pelaporan.
Alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Subbidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan
TA. 2015 – 2016 - 2017 dapat dilihat pada LAMPIRAN 1.

3. Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan


Vaksin Sesuai Standar
Penerapan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah
membawa implikasi terhadap organisasi kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi, maupun
kabupaten/ kota, dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Instalasi Farmasi di
provinsi/ kabupaten/kota. Sejalan dengan misi Undang – Undang tersebut, KONAS Tahun
2006 menyebutkan bahwa keberadaan gudang farmasi kabupaten/kota diubah namanya
menjadi Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota (IFK).
Untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi dan profesionalisme dalam pengelolaan
obat publik, Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan merumuskan
kebijakan satu pintu (one gate policy) bersama para stakeholders. Untuk mendukung
akselerasi kebijakan tersebut, perlu membentuk Tim Perencanaan Obat Terpadu di
kabupaten/kota. Adapun fungsi yang harus dijalankan meliputi perencanaan,
pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan, serta monitoring dan
evaluasi yang terintegrasi dengan unit kerja terkait. Pengelolaan mencakup seluruh obat
publik dan perbekalan kesehatan termasuk vaksin yang penyediaannya berasal dari berbagai
sumber anggaran.
Dari hasil pemantauan yang dilakukan pada tahun 2017, dilakukan penilaian
pengelolaan obat di kabupaten/kota yang meliputi komponen sumber sumber daya
manusia, sarana prasarana gudang sebagai tempat penyimpanan, dan biaya operasional di
instalasi farmasi kabupaten/kota dengan hasil sebagai berikut :

a. Penilaian Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen


Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar
Penilaian IFK yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai
standar mencakup unsur sumber daya 60% dan manajemen pengelolaan 40% yang
dioperasionalkan menjadi subkomponen dan pembobotan. Pengertian IFK yang
melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar adalah IFK yang
mempunyai skor minimal 70% (sebagai passing grade) berdasarkan penilaian terhadap
semua unsur diatas.
Realisasi indikator persentase IFK yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan
vaksin sesuai standar tahun 2017 sebesar 78,3 %, melebihi target yang ditetapkan yaitu
sebesar 65% dengan capaian sebesar 120,5%, sebagaimana diuraikan dalam Tabel .
dibawah ini dan Lampiran 2.

6
KETERANGAN
S K O R (TULIS DENGAN
ANGKA 1)

Sumber Daya (A) Pengelolaan (B)

Pencatatan dan Pelaporan

Tidak Sesuai Standar


Manusia
Sumber

Sarana dan Prasarana


Struktur Organisasi

Daya
TOTAL

Sesuai Standar
Biaya Operasional
Nomor Nama Kabupaten/ Kota

( Skor ≥ 70 )

( Skor < 70 )
Pengembangan
Penyimpanan
SUBTOTAL SUBTOTAL SKOR

Pemusnahan
Perencanaan

Penerimaan

Kompetensi
Distribusi
SKOR SKOR
SUMBER PENGELOLA

Jumlah SDM
Penanggung
Jawab IF
DAYA AN

1 KAB SIMEULUE 4.50 7.50 5.63 6.00 23.44 47.07 3.00 4.17 5.40 5.14 5.25 0.00 3.00 25.96 73.03 1
2 KAB ACEH SINGKIL 1.50 7.50 7.50 4.50 26.25 47.25 3.00 5.00 5.40 5.14 5.25 5.00 3.00 31.79 79.04 1
3 KAB ACEH SELATAN 4.50 7.50 7.50 6.00 30.00 55.50 3.00 5.00 3.00 6.00 5.25 5.00 6.00 33.25 88.75 1
4 KAB ACEH TENGGARA 7.50 7.50 7.50 4.50 21.56 48.56 3.00 3.33 4.80 3.43 4.50 5.00 3.00 27.06 75.62 1
5 KAB ACEH TIMUR 4.50 7.50 7.50 0.00 21.56 41.06 3.00 5.00 6.00 5.14 5.30 5.00 3.00 32.44 73.50 1
6 KAB ACEH TENGAH 1.50 7.50 7.50 7.50 30.00 54.00 4.50 4.17 6.00 5.14 6.00 5.00 6.00 36.81 90.81 1
7 KAB ACEH BARAT 4.50 7.50 7.50 6.00 26.25 51.75 3.00 5.00 4.80 5.14 6.00 0.00 6.00 29.94 81.69 1
8 KAB ACEH BESAR 7.50 1.50 7.50 7.50 30.00 54.00 3.00 5.00 6.00 5.14 6.00 1.25 3.00 29.39 83.39 1
9 KAB PIDIE 4.50 7.50 7.50 6.00 26.25 51.75 3.00 3.30 4.20 3.40 4.50 5.00 6.00 29.40 81.15 1
10 KAB BIREUEN 7.50 7.50 7.50 7.50 27.19 57.19 3.00 5.00 6.00 5.14 6.00 5.00 6.00 36.14 93.33 1
11 KAB ACEH UTARA 4.50 7.50 7.50 0.00 22.29 41.79 3.00 5.00 5.40 5.14 6.00 0.00 3.00 27.54 69.33 1
12 KAB ACEH BARAT DAYA 4.50 7.50 5.63 4.50 23.44 45.57 3.00 5.00 6.00 5.14 5.25 2.50 3.00 29.89 75.46 1
13 KAB GAYO LUES 4.50 1.50 7.50 4.50 22.50 40.50 3.00 5.00 6.00 5.14 3.75 5.00 3.00 30.89 71.39 1
14 KAB ACEH TAMIANG 4.50 7.50 7.50 4.50 26.25 50.25 3.00 4.17 4.80 5.14 4.50 5.00 6.00 32.61 82.86 1
15 KAB NAGAN RAYA 7.50 1.50 7.50 4.50 21.56 42.56 3.00 2.50 4.20 2.57 5.25 2.50 6.00 26.02 68.58 1
16 KAB ACEH JAYA 4.50 7.50 7.50 6.00 25.31 50.81 1.50 3.33 3.60 5.14 4.50 0.00 3.00 21.07 71.88 1
17 KAB BENER MERIAH 7.50 7.50 7.50 7.50 23.44 53.44 3.00 5.00 6.00 5.14 5.25 0.00 3.00 27.39 80.83 1
18 KAB PIDIE JAYA 4.50 7.50 7.50 0.00 24.38 43.88 0.00 2.50 3.60 3.43 3.75 0.00 6.00 19.28 63.16 1
19 KOTA BANDA ACEH 7.50 3.00 7.50 4.50 29.06 51.56 6.00 5.00 6.00 5.14 6.00 5.00 6.00 39.14 90.70 1
20 KOTA SABANG 4.50 7.50 5.63 7.50 24.38 49.51 3.00 2.50 4.20 3.43 4.5 2.50 6.00 26.13 75.64 1
21 KOTA LANGSA 4.50 7.50 5.63 4.50 24.38 46.51 3.00 5.00 6.00 5.14 4.50 5.00 3.00 31.64 78.15 1
22 KOTA LHOKSEUMAWE 4.50 7.50 7.50 4.50 19.69 43.69 3.00 2.50 1.80 3.43 3.75 1.25 6.00 21.73 65.42 1
23 KAB SUBULUSSALAM 4.50 3.00 7.50 0.00 20.63 35.63 3.00 5.00 4.80 4.29 4.50 0.00 6.00 27.59 63.22 1

JUMLAH 183 145.5 165.02 108 569.81 1171.33 69 97.47 114 107.08 115.55 65 105 673.10 1844.43 18 5
RATA2 7.957 6.3261 7.1748 4.6957 24.774 50.93 3 4.2378 4.9565 4.6557 5.0239 2.82609 4.56522 29.27 80.19 78.3
JUMLAH KABUPATEN/ KOTA 23

Sumber : Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian


Tabel. 2 Capaian Persentase Instalasi Farmasi Kabupaten/ Kota yang Melakukan Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar

1. Komponen Sumber Daya IFK


 Struktur Organisasi
Pembentukan organisasi kesehatan khususnya kefarmasian di daerah perlu
mempertimbangkan fungsi organisasi, kapasitas SDM dan kesiapan sarana
pendukung dalam melaksanakan pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan.
Organisasi tersebut juga harus mampu membuat perencanaan operasional, serta
mengembangkan berbagai inisiatif baru untuk menjabarkan visi Kementerian
Kesehatan. Kedudukan organisasi teknis pengelolaan barang farmasi yang
akan dibentuk mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Namun pada
implementasinya, masih banyak kabupaten/kota yang belum membentuk
struktur organisasi tersebut.
Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Kab/Kota Tahun 2017
Bid. Jamsarkes
1
UPTD
4

Sie Farmasi
17

Sumber. Pemuktahiran Data dan Alat Kesehatan Tahun 2018.


Gambar 3. Grafik Struktur Organisasi IF Kab/Kota 2017.

Pada tahun 2017 sebanyak 4 instalasi farmasi kabupaten/kota yang sudah


berstatus Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Bidang Jamsarkes sebanyak
1 Kab/Kota sedangkan 17 kabupaten/kota instalasi farmasi masih dikelola oleh
Seksi Farmasi di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

7
 Sumber Daya Manusia
 Latar Belakang Pendidikan Penanggung Jawab IFK
Gambaran mengenai situasi sumber daya manusia sebagai pengelola
obat publik dan perbekalan kesehatan di instalasi farmasi dikelompokkan
menjadi Apoteker dan Non Apoteker (tenaga kesehatan lain) sebagai
penanggung jawab instalasi farmasi kabupaten/ kota. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian, menjelaskan bahwa pekerjaan kefarmasian dalam
pengadaan, produksi, distribusi dan pelayanan sediaan farmasi harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan.
Data Penanggung Jawab Instalasi Farmasi Kab/Kota Tahun 2017

Tenaga Kesehatan
13.04%
Lainnya
Lain-lain 4.35%
8.70%
TTK
Apoteker
73.91%

Sumber. Pemuktahiran Data dan Alat Kesehatan Tahun 2018.


Gambar 4. Grafik Data Penanggung Jawab IFK Tahun 2017.

Pada tahun 2017, jumlah kabupaten/kota yang sudah mempunyai


apoteker sebagai penanggung jawab instalasi farmasi adalah 17 kabupaten/
kota, Tenaga Teknis Kefarmasian 2 kabupaten/kota, tenaga kesehatan
lainnya 3 kabupaten/kota dan lain-lain berjumlah 1 kabupaten/ kota.

 Jumlah SDM
Dalam pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan diperlukan tenaga
kefarmasian dalam jumlah dan jenis yang memadai. Idealnya sebuah IFK
memiliki minimal tujuh orang SDM, dimana satu orang berperan sebagai
kepala IFK, dan dua orang yang berperan masing – masing dibidang
perencanaan, penyimpanan, pendistribusian serta pencatatan dan pelaporan.

Jumlah SDM IFK Tahun 2017

17.39%

>7 Orang

82.61% 4-7 Orang

Sumber. Pemuktahiran Data dan Alat Kesehatan Tahun 2018.


Gambar 5. Grafik Data Perbandingan SDM Di Instalasi Farmasi Kab/Kota 2017.

8
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 19
Kab/Kota sudah mempunyai SDM pengelola obat dan perbekalan kesehatan
dengan jumlah yang relative ideal, yaitu lebih dari tujuh orang. Sedangkan 4
Kab/Kota lainnya mempunyai 4 – 7 orang SDM. Hal ini dapat disebabkan
karena ketersediaan anggaran pemerintah dalam memenuhi kebutuhan SDM,
dan belum mempunyai kemampuan dalam perencanaan kebutuahn SDM.
Dapat dilihat di lampiran 3

 Biaya Operasional
Biaya operasional Instalasi Farmasi mencakup biaya pemeliharaan, biaya
distribusi dan lain-lain. Biaya operasional sangat dibutuhkan sebagai penunjang
IFK.

Biaya Operasional IFK Tahun 2017

21.74% 17.39%

21.74%
39.13% Tidak Punya Biaya Operasioanl

Punya 1 Jenis Biaya Operasional

Punya 2 Jenis Biaya Operasional

Punya 3 Jenis Biaya Operasional

Sumber. Pemuktahiran Data dan Alat Kesehatan Tahun 2018.


Gambar 6. Grafik Data Perbandingan SDM Di Instalasi Farmasi Kab/Kota 2017

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui sebanyak 4 IFK tidak memiliki


biaya operasional, 9 IFK mempunyai 1 jenis biaya operasional, 5 IFK memiliki 2
jenis biaya operasional dan 5 IFK lainnya memiliki 3 jenis biaya operasional.

2. Komponen Pengelolaan IFK


 Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam Pengelolaan Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu prosedur kerja dapat
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya
sekaligus sebagai alat dalam penilaian kinerja berdasarkan indikator – indikator
teknis, administrative dan prosedur sesuai tata kerja dan system kerja pada unit
kerja yang bersangkutan.
Instalasi Farmasi harus memiliki SOP pengelolaan obat dan perbekalan
kesehatan, dimulai dari perencanaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi,
pencatatan dan pelaporan, supervisi dan evaluasi, serta pemusnahan.
Gambar dibawah ini menunjukkan bahwa SOP yang paling sedikit dimiliki
oleh IFK adalah SOP Pemusnahan yaitu 69,57%. Kemudian SOP Perencanaan
yaitu 95,65%. Untuk SOP Penerimaan, SOP Penyimpanan, SOP Distribusi dan
SOP Pencatatan dan Pelaporan, seluruh IFK memilikinya.

9
SOP Pengelolaan yang dimiliki IFK Tahun 2017

69.57% 95.65%
100.00%
100.00%
Memiliki SOP Perencanaan
100.00% Memiliki SOP Penerimaan
100.00% Memiliki SOP Penyimpanan
Memiliki SOP Distribusi
Memiliki SOP Pencatatan & Pelaporan
Memiliki SOP Pemusnahan

Sumber. Pemuktahiran Data dan Alat Kesehatan Tahun 2018.


Gambar 7. Grafik Data Perbandingan SDM Di Instalasi Farmasi Kab/Kota 2017

4. Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Menerapkan Aplikasi


Logistik Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Realisasi Indikator persentase Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang
Menerapkan Aplikasi Logistik Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) tahun
2017 sebesar 100%. Progres penerapan aplikasi logistic obat dan bmhp di Instalasi
Farmasi dapat dilihat di Tabel dibawah ini.
PROGRES ELOGISTIK
NO PROV/KAB/KOTA INSTALASI INPUT DATA LPLPO/ INTEGRASI
APLIKASI PENERIMAAN DISTRIBUSI DATA
1 2 3 4 5 6
1 Provinsi Aceh 1 1 -
2 Kab. Simeulue 1 1 1
3 Kab. Singkil 1 1 1 1
4 Kab Aceh Selatan 1 1 1 1
5 Kab. Aceh Tenggara 1 1 1 1
6 Kab. Aceh Timur 1 1 1
7 Kab. Aceh Tengah 1 1 1
8 Kab. Aceh Barat 1 1 1
9 Kab. Aceh Besar 1 1 1 1
10 Kab. Pidie 1 1 1
11 Kab. Bireuen 1 1 1
12 Kab Aceh Utara 1 1 1 1
13 Kab. Aceh Barat Daya 1 1 1
14 Kab. Gayo Lues 1 1 1
15 Kab. Aceh Tamiang 1 1 1
16 Kab. Nagan Raya 1 1
17 Kab. Aceh Jaya 1 1
18 Kab. Bener Meriah 1 1 1 1
19 Kab. Pidie Jaya 1 1 1 1
20 Kota Banda Aceh 1 1 1 1
21 Kota Sabang 1 1 1
22 Kota Langsa 1 1 1
23 Kota Lhokseumawe 1 1 1
24 Kota Subulussalam 1 1 1
Sumber. Pemuktahiran Data dan Alat Kesehatan Tahun 2018.
Tabel 2. Prodes Prnggunaan Aplikasi ogitik Obat di IFK Farmasi Kab/Kota 2017

B. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian


Direktorat Pelayanan Kefarmasian telah melakukan berbagai upaya dalam rangka
peningkatan mutu dan pelaksanaan pelayanan kefarmasian sesuai dengan Undang-
Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 108 yaitu melaksanakan kegiatan
pelayanan kefarmasian di rumah sakit dan puskesmas.

10
1. Persentase Kab/Kota Yang Menerapkan Penggunaan Obat Rasional (POR) di
Pukesmas.
Kebijakan penggunaan obat rasional merupakan salah satu upaya untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu. Kebijakan ini dimaksudkan untuk
menjamin keamanan, efektifitas serta harga yang terjangkau dari obat yang diberikan
kepada masyarakat di fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pengobatan sendiri (Self-
medication). Pelaku pelayanan kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan harus
selalu memegang prinsip rasional yaitu selalu bertindak berdasarkan bukti ilmiah terkini
(Evidence Based Medicine) dan prinsip tepat biaya (costeffective) serta tepat manfaat
(cost-benefit) dalam pemanfaatan obat agar memberikan hasil optimal.
Penggunaan obat yang rasional sangat diperlukan dengan alasan sebagai berikut:
a) Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi belanja obat;
b) Mempermudah akses masyarakat untuk memperoleh obat dengan harga terjangkau;
c) Mencegah dampak penggunaan obat yang tidak tepat yang dapat membahayakan
pasien;
d) Meningkatkan kepercayaan masyarakat (pasien) terhadap mutu pelayanan kesehatan
Penggunaan obat secara rasional merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu. Dengan terlaksananya penggunaan obat secara
rasional di seluruh institusi pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta termasuk
swamedikasi oleh masyarakat maka mutu pelayanan kesehatan yang optimal dapat
tercapai.
Keberhasilan program penggunaan obat rasional di Aceh diukur dengan
menggunakan indikator persentasi Penggunaan Obat Rasional di Sarana Pelayanan
Kesehatan Dasar Pemerintah. Penetapan persentase Penggunaan Obat Rasional di
Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Pemerintah dilakukan melalui pemantauan
indikator peresepan untuk 3 Diagnosis penyakit yaitu ISPA Non-Pneumonia, Diare
Non-Spesifik dan Myalgia.
Dasar pemilihan ketiga Diagnosis tersebut adalah:
a) Termasuk 10 penyakit terbanyak;
b) Diagnosis dapat ditegakkan oleh petugas tanpa memerlukan pemeriksaan
penunjang;
c) Pedoman terapi untuk ketiga diagnosis jelas;
d) Tidak memerlukan antibiotika/injeksi;
Selama ini ketiganya dianggap potensial untuk diterapi secara tidak rasional.
Adapun Pemantauan indikator peresepan terhadap 3 diagnosis tersebut dilihat
dari :
a. Penggunaan Antibiotik pada ISPA Non-Pneumonia;
b. Penggunaan Antibiotik pada Diare Non-Spesifik;
c. Penggunaan Injeksi pada Myalgia;
d. Rerata item obat per lembar resep.
Pelaksanaan kebijakan POR di daerah memerlukan pengorganisasian,
penggerakan, pemantauan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi. Selain itu
keberhasilan pelaksanaan kebijakan POR sangat tergantung pada moral, etika, dedikasi,
kompetensi, integritas, ketekunan, dan kerja keras segenap pemangku kepentingan di
bidang obat.

11
Sesuai dengan Indikator Renstra Dinas Kesehatan Aceh 2012-2017 pada
program kefarmasian dan perbekalan kesehatan, Persentase Penggunaan Obat
Rasional (POR) di Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai target sebesar
30% di tahun 2017.
120% Persentase Penggunaan Obat Rasional Kab/Kota Tahun 2017
100% 100% 100%
100%

81.82% 80%
80% 75%
66.67% 66.67%
61.54%
60%
46.43%
41.67%
39.13%
40% 33.33%
25.81%
21.43%
20%
8.33%
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
0%

Sumber : Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian


Gambar 8 . Persentase Penggunaan Obat Rasional Kab / Kota Tahun 2017

C. Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian


- Perizinan Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Dalam pelayanan perizinan Pedagang Besar Farmasi, Seksi Obat dan Pelayanan
Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh bertugas untuk memverifikasi surat permohonan yang
masuk, menerbitkan surat rekomendasi PBF dan memonitoring laporan pendistribusian
obat melalui website http://pbf.binfar.depkes.go.id, sedangkan proses yang lainnya berada
dibawah wewenang Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang
beralamat di kantor Gubernur Aceh dan Kementerian Kesehatan.
- SIPNAP
Dalam memonitoring penggunaan obat narkotik, psikotropik dan precursor, Seksi Obat dan
Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh dapat memonitoring penggunaan obat
narkotik, psikotropik dan precursor di Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota, Rumah Sakit,
Klinik, Apotek melalui website http://sipnap.kemkes.go.id, secara berkala.

D. Cakupan Sumber Daya Kefarmasian di Aceh


Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan
kesehatan yang dimiliki suatau wilayah adalah jumlah sarana produksi dan distribusi
sediaan farmasi.
1. Cakupan Sarana Produksi Bidang Kefarmasian
Cakupan sarana produksi di bidang kefarmasian menggambarkan tingkat
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang melakukan upaya produksi di bidang
kefarmasian. Yang termasuk sarana produksi di bidang kefarmasian yang ada di Provinsi
Aceh adalah Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT). Berdasarkan hasil pemutakhiran
data kefarmasian tahun 2017, usaha kecil obat tradisional (UKOT) ada 5 (lima)
Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Pidie,
Kabupaten Bireuen dan Kota Banda Aceh. Data UKOT dapat dilihat pada LAMPIRAN
3.

12
Kenyataan ini menunjukkan bahwa pangsa pasar Obat Tradisional cukup diminati
oleh dunia usaha dalam negeri. Hal ini dapat disebabkan oleh ketersediaan sumber daya
hayati yang besar dapat meningkatkan pertumbuhan industri obat tradisional.

2. Cakupan Sarana Distribusi Bidang Kefarmasian


Dalam rangka meningkatkan cakupan sarana pelayanan kesehatan terutama terkait
ketersediaan sarana distribusi bidang kefarmasian terdapat beberapa cara, salah satunya
dengan melihat jumlah sarana distribusi bidang kefarmasian. Sarana distribusi tersebut
mencakup Pedagang Besar Farmasi (PBF), Apotek, Toko Obat yang tersebar di 23
Kabupaten/ Kota di provinsi Aceh pada periode tahun 2017.
Cakupan Sarana Distribusi Dibidang Kefarmasian Tahun 2017

Apotik
Toko Obat 33%
64% Apotik
PBF
PBF Toko Obat
3%

Sumber : Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018


Gambar 9. Cakupan Sarana Distribusi Dibidang Kefarmasian dan Alkes Tahun 2017.

Pada Gambar 9, dapat dilihat persentase jumlah masing-masing sarana distribusi


di bidang kefarmasian yang diuraikan sebagai berikut : sarana distribusi paling dominan
adalah toko obat sebagai retailer yang menguasai 64% dari total sarana, diikuti oleh
apotek yakni sebesar 33%; Pedagang Besar Farmasi sebagai distributor memegang
3%. Hal ini menunjukkan bahwa perspektif dunia usaha masih dominan memilih toko
obat sebagai jenis sarana distribusi utama yang dikembangkan.

a) Pedagang Besar Farmasi (PBF)


Cakupan sarana di bidang distribusi seperti Pedagang Besar Farmasi yang
mempunyai peran sebagai distributor sudah banyak berkembang di Indonesia.
Pedagang besar farmasi memegang peranan penting dalam upaya menjamin
ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan bahan obat untuk pelayanan
kesehatan dan melindungi masyarakat dari bahaya penggunaan obat atau bahan obat
yang tidak tepat dan/atau tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan
kemanfaatan. Data sarana PBF di Provinsi Aceh pada tahun 2017 dapat dilihat pada
Tabel 20. Sedangkan Absensi Pelaporan PBF tahun 2017 melalui website
http://pbf.binfar.depkes.go.id dapat dilihat pada LAMPIRAN 4.
No Kabupaten/ Kota Jumlah PBF
1 Kab. Aceh Besar 8
2 Kota Banda Aceh 18
3 Kota Langsa 1
4 Kota Lhokseumawe 1
Jumlah 28
Sumber : Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018
Tabel 3. Jumlah Pedagang Besar Farmasi per Kabupaten/Kota Tahun 2017

13
Tabel menunjukkan bahwa Kota Banda Aceh memiliki jumlah PBF yang paling
banyak bila dibandingkan dengan daerah lain. Hal ini dimungkinkan oleh karena
Kota Banda Aceh merupakan pangsa pasar obat yang sangat baik dan menjanjikan.

Jumlah Pedagang Besar Farmasi Kab/Kota Tahun 2017


1 1
8

Banda Aceh

18

Sumber : Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018


Gambar 10. Grafik Jumlah Pedagang Besar Farmasi per Kabupaten/Kota tahun 2017

b) Apotek
Apotek merupakan sarana distribusi yang dalam menjalankan fungsinya
bersifat dwifungsi yaitu fungsi ekonomi dan sosial. Fungsi ekonomi menuntut agar
apotek memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan usaha sedangkan fungsi
social adalah untuk pemerataan distribusi dan sebagai salah satu tempat pelayanan
informasi obat kepada masyarakat. Orientasi pelayanan kefarmasian di apotek saat
ini telah bergeser, semula hanya berorientasi pada pelayanan produk (product-
oriented) menjadi pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien (patient-oriented). Jumlah apotek di Provinsi Aceh pada tahun 2017 dapat
dilihat pada Gambar 11 dan Tabel 4.

Jumlah Apotik per Kabupaten/ Kota tahun 2017


100
88
90
80
70
60
50
40 33
29 29
30 26
23 21
18 16 19
20 14
8 9 10 11 8
10 6 5 5 6 7
2 4
0

Sumber : Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018


Gambar 11. Jumlah Apotek per Kabupaten/Kota tahun 2017

14
Jumlah Apotek Jumlah Apotek
No Kab/Kota No Kab/Kota
2016 2017 2016 2017
1 Simeulue 6 9 13 Galus 8 6
2 Singkil 8 8 14 Tamiang 21 17
3 A.Selatan 9 9 15 N.Raya 5 13
4 Agara 23 20 16 A.Jaya 2 4
5 A.Timur 18 23 17 B.Meriah 5 8
6 A.Tengah 16 18 18 Pijay 6 7
7 A.Barat 14 14 19 B.Aceh 88 53
8 A.Besar 26 22 20 Sabang 7 7
9 Pidie 19 19 21 Langsa 33 28
10 Bireuen 29 24 22 Lhoks 29 29
11 A.Utara 10 10 23 Ssalam 4 5
12 Abdya 11 8 Jumlah 397 361
Sumber : Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018.
Tabel 4. Jumlah Apotik per Kab/Kota tahun 2017.

Dalam memonitoring penggunaan obat narkotik, psikotropik dan prekursor di


Apotik, Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh dapat
memonitoring penggunaannya melalui website http://sipnap.kemkes.go.id, secara
berkala.

c) Toko Obat
Toko obat juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, walaupun banyak
yang sudah mulai beralih izin menjadi apotek. Sebagai bagian dari sistem distribusi
obat, toko obat memiliki fungsi yang strategis dalam upaya pemerataan ketersediaan
obat agar obat mudah diperoleh dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat
dengan salah satu kebijakan nasional dibidang obat. Pembinaan dan pengawasan
mutlak dilakukan dalam upaya mencegah terjadinya penyalahgunaan dan kesalahan
dalam penggunaan obat. Jumlah sarana toko obat di Provinsi Aceh tahun 2017 dapat
dilihat pada Gambar 12. dan Tabel 5.
Dari grafik tersebut diketahui pada tahun 2017, Kabupaten Aceh Besar memiliki
jumlah toko obat terbanyak. Sementara Kabupaten yang paling sedikit jumlah sarana
toko obat adalah Kabupaten Aceh Jaya dan Kab. Nagan Raya. Sehingga disimpulkan
bahwa secara keseluruhan peluang untuk meningkatkan jumlah sarana distribusi
berupa toko obat ini masih sangat luas.

Jumlah Toko Obat per Kabupaten/Kota tahun 2017


100
88
90
79
80
69
70 62
60
47 45
50
39 39
40 35 35 34
28 29 27
26
30 22
20 12
8 7 9 8
10 4 4

2016 2017

Sumber : Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018


Gambar 12. Grafik Jumlah Toko obat per Kabupaten/Kota tahun 2017

15
Toko Obat Toko Obat
No Kab/Kota No Kab/Kota
2016 2017 2016 2017
1 Simeulue 4 4 13 Galus 12 15
2 Singkil 8 10 14 Tamiang 39 28
3 A.Selatan 35 44 15 N.Raya 4 10
4 Agara 47 35 16 A.Jaya 7 3
5 A.Timur 39 47 17 B.Meriah 45 43
6 A.Tengah 28 25 18 Pijay 29 26
7 A.Barat 26 11 19 B.Aceh 69 74
8 A.Besar 79 81 20 Sabang 9 6
9 Pidie 88 76 21 Langsa 22 22
10 Bireuen 35 33 22 Lhoks 27 24
11 A.Utara 62 26 23 Ssalam 8 11
12 Abdya 34 36 Jumlah 756 690
Sumber : Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018.
Table 5. Jumlah Toko Obat per Kab/Kota tahun 2017

16
BAB III
PENUNJANG PROGRAM

A. Anggaran
Dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan pada Seksi Obat
dan Pelayanan Kefarmasian, diperlukan alokasi anggaran. Pagu anggaran Seksi Obat dan
Pelayanan Kefarmasian dari 2 sumber dana, yaitu dana APBN dan dana APBD. Pagu
anggaran dari APBN sebesar Rp. 1.035.837.000,- (satu milyar tiga puluh lima juta delapan
ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah), dengan realisasi sebesar Rp. 961.027.000,- (sembilan
ratus enam puluh satu juta dua puluh tujuh ribu rupiah) atau mencapai 92,8 % dari alokasi
anggaran. Rincian kegiatan dari pagu anggaran APBN dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Pagu Realisasi
No Kegiatan Vol Satuan
Rp Rp %
Melaksanakan Pembekalan Gema Cermat pada Pemegang Kebijakan
1 376 Org 314,154,000 279,922,000 89.1
di Kab/Kota
Membiayai Pendistribusian dan Pengemasan Kembali Obat dan
2 23 Kab/Kota 162,000,000 159,442,900 98.4
Perbekalan Kesehatan di Instalasi Farmasi
Monitoring Ketersediaan Obat, Vaksin dan Hasil Capaian Program
3 23 Kab/Kota 152,227,000 147,121,400 96.6
Pelayanan Kefarmasian di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4 Konsultasi Nasional Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 1 Layanan 80,210,000 54,538,000 68.0
Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alkes Tk Propinsi - Profil
5 Kefarmasian, serta Perencanaan dan Evaluasi Dana Alokasi Khusus 1 Layanan 144,718,000 142,056,600 98.2
(DAK) Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian
Administrasi Kegiatan Dekonsentrasi Program Kefarmasian dan Alat
6 1 Layanan 163,548,000 159,518,500 97.5
Kesehatan
7 Binwasdal Sarana Produksi dan Distribusi Alkes dan PKRT 9 Sarana 18,980,000 18,427,600 97.1
Jumlah 1,035,837,000 961,027,000 92.8

Sedangkan pagu anggaran dari APBA sebesar Rp. 3.057.647.325,- (tiga milyar lima
puluh tujuh ribu enam ratus empat puluh tujuh ribu tiga ratus dua puluh lima rupiah) dengan
realisasi sebesar Rp. 2.832.022.664,- (dua milyar delapan ratus tiga puluh dua juta dua puluh
dua ribu enam ratus enam puluh empat rupiah), atau mencapai 92.6 % dari alokasi anggaran.
Rincian kegiatan dari pagu anggaran APBN dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

REALISASI
NO NAMA KEGIATAN PAGU
RP %
1 Belanja Bahan Laboratorium AKFAR 319,180,000 316,969,000 99.3
2 Pengadaan Obat- Obatan Provinsi 1,500,000,000 1,383,188,577 92.2
3 Pengadaan Obat dan BMHP P2KK 171,137,325 171,105,300 100.0
4 Pengadaan Obat- obatan AKFAR 133,425,000 132,240,000 99.1
5 Pengadaan Obat-obatan BKPM 325,000,000 278,769,925 85.8
6 Pengadaan Obat- obatan Akper 16,575,000 - 0.0
7 Belanja bahan Kimia AKFAR 150,000,000 149,745,000 99.8
8 Belanja bahan kimia AAK 165,000,000 164,761,300 99.9
Supervisi dan Evaluasi Ketersediaan Obat dan
9 59,290,000 58,681,462 99.0
Perbekkes
10 Pertemuan Manajemen Pengelolaan Obat 82,440,000 73,362,100 89.0
11 Honor non PNS dan PPTK 135,600,000 103,200,000 76.1
Jumlah 3,057,647,325 2,832,022,664 92.6
Sumber : 6. Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018.
Table 5. Jumlah Toko Obat per Kab/Kota tahun 2017

17
BAB IV
PENUTUP

Berbagai upaya kesehatan di bidang kefarmasian dilakukan untuk dapat


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui berbagai kebijakan dan reformasi
program-program pembangunan di bidang kefarmasian sehingga tercapai visi dan misi
serta tujuan dari pembangunan kesehatan.
Profil Kefarmasian ini merupakan hasil dari upaya yang telah dilakukan dan
pencapaian yang telah diraih oleh Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian. Hal ini juga
merupakan wujud dari pertanggungjawaban terhadap kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian sehingga dapat diketahui
baik oleh pelaksana di bidang kesehatan khususnya maupun masyarakat luas pada
umumnya.
Patut disadari bahwa sistem informasi yang ada saat ini masih belum dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasi secara optimal sehingga data dan informasi yang
ditampilkan dalam profil ini masih terasa kurang lengkap.
Meskipun demikian diharapkan agar Profil Kefarmasian ini dapat menjadi salah
satu referensi dan informasi yang dapat memberikan gambaran tentang program
kefarmasian dan dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
serta bahan untuk evaluasi bagi pimpinan.

18
LAMPIRAN 1

ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)


BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN TA. 2015 - 2016 - 2017

KABUPATEN / ALOKASI ALOKASI ALOKASI


No.
KOTA 2015 2016 2017

ACEH Rp 31,894,300,000 Rp 181,521,713,000 Rp 75,714,146,000


1 Kab. Simeuleu Rp 1,581,090,000 Rp 3,699,357,000 Rp 4,908,000,000
2 Kab. Aceh Singkil Rp 1,341,910,000 Rp 9,900,720,000 Rp 2,807,753,000
3 Kab. Aceh Selatan Rp 1,243,450,000 Rp 13,168,064,000 Rp 7,526,262,000
4 Kab. Aceh Tenggara Rp 1,439,760,000 Rp 21,205,370,000 Rp 2,715,431,000
5 Kab. Aceh Timur Rp 2,184,880,000 Rp 3,064,677,000 Rp 4,848,069,000
6 Kab. Aceh Tengah Rp 1,520,140,000 Rp 7,977,935,000 Rp 3,083,536,000
7 Kab. Aceh Barat Rp 1,538,780,000 Rp 4,931,966,000 Rp 2,820,516,000
8 Kab. Aceh Besar Rp 1,113,200,000 Rp 6,524,340,000 Rp 5,500,000,000
9 Kab. Pidie Rp 1,570,640,000 Rp 5,021,000,000 Rp 4,041,502,000
10 Kab. Bireuen Rp 2,221,570,000 Rp 7,459,950,000 Rp 4,290,223,000
11 Kab. Aceh Utara Rp - Rp 4,315,424,000 Rp 1,580,281,000
12 Kab. Aceh Barat Daya Rp 1,392,980,000 Rp 6,135,954,000 Rp 5,854,418,000
13 Kab. Gayo Lues Rp 1,191,110,000 Rp 18,548,812,000 Rp 1,753,142,000
14 Kab. Aceh Tamiang Rp 1,422,180,000 Rp 7,621,338,000 Rp 4,050,500,000
15 Kab. Nagan Raya Rp 1,704,750,000 Rp 6,944,411,000 Rp 2,899,482,000
16 Kab. Aceh Jaya Rp 1,170,970,000 Rp 9,266,083,000 Rp 3,740,000,000
17 Kab. Bener Meriah Rp 1,498,500,000 Rp 1,442,890,000 Rp 1,845,981,000
18 Kab. Pidie Jaya Rp 1,346,900,000 Rp 7,106,160,000 Rp 1,339,426,000
19 Kota Banda Aceh Rp 1,011,430,000 Rp 2,734,595,000 Rp 3,300,000,000
20 Kota Sabang Rp 1,251,980,000 Rp 6,899,101,000 Rp 2,000,000,000
21 Kota Langsa Rp 843,410,000 Rp 2,291,072,000 Rp 800,245,000
22 Kota Lhokseumawe Rp 1,328,030,000 Rp 1,821,660,000 Rp 2,335,473,000
23 Kota Subulussalam Rp 989,450,000 Rp 15,887,513,000 Rp 1,520,844,000
24 Provinsi Aceh Rp 987,190,000 Rp 7,553,321,000 Rp 153,062,000

19
LAMPIRAN 2
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN SIMEULUE
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi)
- Tenaga Lainnya

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang Skor = 3 x 7,5
5.63
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 4 x 7,5
6
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3
2) Sewa

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola)
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1
2) Penyimpanan Umum 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1
4) Area Karantina
5) Area Distribusi/Penyerahan 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1
b. Printer
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2
d. Alat pendukung jaringan internet
Skor = 25 x 30
23.44
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2
b. Kendaraan roda dua 1
Skor = 25 x 30
23.44
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm
b. Teralis 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1
d. Pagar 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi)

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1
Cold Chain
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika
c. Lemari Es 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin)
d Pallet 1
e. Air Conditioning 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1
h. Termometer ruangan 1
Exhause Fan
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 47.06

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2
Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 5 x 5
4.17
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 6
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 Skor = 9 x 6
5.4
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2
b. Tersedia petugas distribusi 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
1 5.14
d. perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1
e. obat dsb
Memperhitungkan stok optimum
f.

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2


b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1
benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
1 Skor = 7 x 6
Obat setiap bulan 5.25
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat Skor = 0 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 0
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas
Skor = 1 x 6
3
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 25.96

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
73.02
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN ACEH SINGKIL
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 1 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 1.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 3 x 7,5
4.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1 1
Skor = 28 x 30
26.25
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1 1
Skor = 28 x 30
26.25
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 47.25

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2 Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 6 x 5
5
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1 6
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 9 x 6
5.4
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1 1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
1 1 5.14
d. perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)


a.
Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2 2

b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1 1
benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi Skor = 7 x 6
1 1 5.25
Obat setiap bulan 8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1
f.
Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1

g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 2 Skor = 4 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1 5
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 1 x 6
3
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 31.79

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
79.04
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN ACEH SELATAN
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5
b. Seksi Farmasi 3 Skor = subtotal skor x 7,5
4.5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1 5

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
Skor = subtotal skor x 7,5
7.5
5
- Apoteker 5
- Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 2

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4
Skor = subtotal skor x 7,5
- 4-7 Orang 3 7.5
4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = subtotal skor x 7,5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 6
5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1
2) Penyimpanan Umum 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1
b. Printer 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1
Skor = Jumlah subtotal skor x 30
4.3. Distribusi 30
32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2
b. Kendaraan roda dua 1
Skor = Jumlah subtotal skor x 30
30
No Komponen Subskor 32 Skor
Perhitungan Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1
d. Pagar 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1
c. Lemari Es 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1
e. Air Conditioning 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1
h. Termometer ruangan 1

Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 55.5

Pengelolaan (B)
1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 Skor = jumlah subskor x 6
3
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1 4

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1
Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab
1 Skor = jumlah subskor x 5
c. 5
6
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima
1
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal 1

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2
Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi
1
b.
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup 1
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 Skor = jumlah subskor x 6
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 3
10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak
1

h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program


1
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis
i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan 1
Skor = jumlah subskor x 6
3
10

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2
b. Tersedia petugas distribusi 1

1
c. Tersedia jadwal distribusi
Skor = jumlah subskor x 6
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan 6
d. 1 7
perbekalan kesehatan
e. Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik 1
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2

Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
b. 1
benar Skor = jumlah subskor x 6
5.25
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi 1 8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1

1
e. Stok opname dilakukan secara periodik
f. Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 Skor = jumlah subskor x 5
5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas Skor = jumlah subskor x 6
1 6
2
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 33.25
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN ACEH TENGGARA
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 5 Skor = 5 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 7.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 3 x 7,5
4.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1
Skor = 23 x 30
21.56
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1 1
Skor = 23 x 30
21.56
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1
h. Termometer ruangan 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 48.56

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2 Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 4 x 5
3.33
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1 6
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1 1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 8 x 6
4.8
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1 1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 4 x 6
1 1 3.43
d. perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb
Memperhitungkan stok optimum 1
f.

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2


b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1 1
benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
1 1 Skor = 6 x 6
Obat setiap bulan 4.5
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 2 Skor = 4 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1 5
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 Skor = 1 x 6
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 3
1 1 2

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 27.06

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
SKOR PENGELOLAAN (B) 75.62

Porsi Sumber Daya 60%


Porsi Manajemen Pengelolaan 40%
Target 2015 55% Catt
Hasil Excersize 2015 58,74% Target

Exercise berhasil
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN ACEH TIMUR
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
- 2
Farmasi, Analis Farmasi)
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 0 x 7,5
0
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1
Skor = 23 x 30
21.56
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1 1
Skor = 23 x 30
21.56
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 41.06

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2
Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 6 x 5
5
d. dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1 6
pengiriman
Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
e. 1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
c. 1 1
serangga.
Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
d. 1 1
memadai.
Skor = 10 x 6
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 6
10
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1
Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
h. 1 1
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis
Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan
i. 1 1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
d. 1 1 5.14
perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
e. 1 1
obat dsb

f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2 2


Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
b. 1 1
benar
Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
c. 1 1 Skor = 7 x 6
Obat setiap bulan 5.3
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

f. Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1

g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 2 Skor = 4 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1 5
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 1 x 6
3
2
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 32.39

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
73.46
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN ACEH TENGAH
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 1 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 1.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli 5
-
Madya Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 5 x 7,5
7.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3 3
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1 1
Skor = 32 x 30
30
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1 1
Skor = 32 x 30
30
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 54

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2
Skor = 3 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 4.5
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 5 x 5
4.17
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1 6
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1 1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 10 x 6
6
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan
(program dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1 1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
5.14
d. 1 1 7
perbekalan kesehatan
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
e. 1 1
obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2 2


b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi
1 1
dengan benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
1 1 Skor = 8 x 6
Obat setiap bulan 6
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 2 Skor = 4 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1 5
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 2 x 6
6
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 36.81

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
90.81
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN ACEH BARAT
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 4 x 7,5
6
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3 3
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1 1
Skor = 28 x 30
26.25
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1 1
Skor = 28 x 30
26.25
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 52

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2
Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Skor = 6 x 5
Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima 5
6
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1 1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
Obat rusak/expired disimpan terpisah Skor = 8 x 6
e. 1 1 4.8
10
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
5.14
1 1 7
d. perbekalan kesehatan
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2 2


a.
b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1 1
benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi Skor = 8 x 6
1 1 6
Obat setiap bulan 8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1
Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1
f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 Skor = 0 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 0
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 2 x 6
b. 6
Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 29.94

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
81.69
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN ACEH BESAR
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 5 Skor = 5 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 7.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 Skor = 1 x 7,5
1.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 5 x 7,5
7.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1
2) Penyimpanan Umum 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1
b. Printer 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1
Skor = Jumlah subtotal
skor x 30 30.0
4.3. Distribusi
32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2
b. Kendaraan roda dua 1
Skor = Jumlah subtotal
skor x 30 30.0
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1
d. Pagar 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1
c. Lemari Es 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1
e. Air Conditioning 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1
h. Termometer ruangan 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 54.0

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2
Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1
d. Skor = 6 x 5
Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima 5
6
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 Skor = 10 x 6
6
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2
b. Tersedia petugas distribusi 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
1 5.14
d. perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1
e. obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2

Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
b. 1
benar
Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi Skor = 8 x 6
c. 1 6
Obat setiap bulan 8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1

f. Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1

g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 Skor = 1 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1.25
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 Skor = 1 x 6
3
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 29.4

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
83.39
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN PIDIE
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 4 x 7,5
6.0
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3 3
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1 1
Skor = 28 x 30
26.25
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1
Skor = 28 x 30
26.25
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 51.75

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2
Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 1 3.0
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 4 x 5
3.3
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1 6
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1 1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 7 x 6
4.2
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat 1 1
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 4 x 6
1 1 3.4
d. perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2

Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
b. 1 1
benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
1 1 Skor = 6 x 6
Obat setiap bulan 4.5
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 2 Skor = 4 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1 5.0
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 2 x 6
b. 6.0
Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 29.46

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
81.21
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN BIREUEN
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 5 Skor = 5 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 7.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 5 x 7,5
7.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1 1
Skor = 29 x 30
27.19
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1 1
Skor = 29 x 30
27.19
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 57.19

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2
Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Skor = 6 x 5
Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima 5
6
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1 1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 10 x 6
6
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1 1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor =6 x 6
1 1 5.14
d. perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
e. 1 1
obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2 2


b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1 1
benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
1 1 Skor = 8 x 6
Obat setiap bulan 6
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 2 Skor = 4 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1 5
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 2 x 6
b. 6
Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 36.14

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
93.33
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN ACEH UTARA
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)

1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)


a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 0 x 7,5
0
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3 3
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1 1
Skor = 26 x 30
22.29
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1 1
Skor = 26 x 30
22.29
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman Sumber Daya (A)


a. Alarm 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 41.79

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2
Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 6 x 5
5
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1 6
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 9 x 6
5.40
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1 1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6) Sumber Daya (A)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2


b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
1 1 5.14
d. perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2 2


a.
b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1 1
benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
1 1 Skor = 8 x 6
Obat setiap bulan 6
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 Skor = 0 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 0
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 Skor = 1 x 6
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 3
2
1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 27.54

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
SKOR PENGELOLAAN (B) 69.33
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)

1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)


a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 Skor = 3 x 7,5
5.63
- 4-7 Orang 3 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 3 x 7,5
4.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3 3
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1
b. Printer 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1
Skor = 25 x 30
23.44
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1
Skor = 25 x 30
23.44
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman Sumber Daya (A)


a. Alarm 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 45.56

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2 Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 4

c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1 3

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1 Skor = 6 x 5
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima 6
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya 5

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1 1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
Skor = 10 x 6
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 10
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1 1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat 6
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6) Sumber Daya (A)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2


b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
5.14
1 1 7
d. perbekalan kesehatan
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb
Memperhitungkan stok optimum 1
f.

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2 2


b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1 1
benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi Skor = 7 x 6
1 1 5.25
Obat setiap bulan 8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 2 Skor = 2 x 5
2.5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 2 x 6
3
4
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas
1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 29.89

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
75.46
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN GAYO LUES
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)

1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)


a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 Skor = 1 x 7,5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1 1 1.5

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 3 x 7,5
4.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3 3
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 1
d. Alat pendukung jaringan internet 1
Skor = 24 x 30
22.50
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1 0
Skor = 24 x 30
22.50
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman Sumber Daya (A)


a. Alarm 1 0
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 40.5

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2
Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 6 x 5
5
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1 6
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1 1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 10 x 6
6
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1 1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6) Sumber Daya (A)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2


b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
1 1 5.14
d. perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2


b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1
benar
Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
c. 1 1 Skor =5 x 6
Obat setiap bulan 3.75
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

f. Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1

g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 2 Skor = 4 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1 5
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 1 x 6
3
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 30.89

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
SKOR PENGELOLAAN (B) 71.39
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN ACEH TAMIANG
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)

1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)


a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 3 x 7,5
4.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1
Skor = 28 x 30
26.25
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1 1
Skor = 28 x 30
26.25
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman Sumber Daya (A)


a. Alarm 1 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 50.25

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2
Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 5 x 5
4.17
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1 6
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1 1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 8 x 6
4.8
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6) Sumber Daya (A)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2


b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
d. 1 1 5.14
perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
e. 1 1
obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2


a.
Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
b. 1 1
benar
Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
c. 1 1 Skor = 6 x 6
Obat setiap bulan 4.5
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 2 Skor = 4 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1 5
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 2 x 6
6
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 32.61

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
SKOR PENGELOLAAN (B) 82.86
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN NAGAN RAYA
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)

1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)


a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 5
Skor = 5 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 7.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5
Skor = 1 x 7,5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli 1.5
- 2 5
Madya Farmasi, Analis Farmasi)
- Tenaga Lainnya 1 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 3 x 7,5
4.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1 1
Skor = Jumlah
subtotal skor x 30 21.56
4.3. Distribusi
32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1
Skor = Jumlah
subtotal skor x 30 21.56
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman Sumber Daya (A)


a. Alarm 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 42.56

Pengelolaan (B)
1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2
Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3.00
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 3 x 5
2.50
d. dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 6
pengiriman
Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
e. 1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1

c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan serangga. 1

Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup


d. 1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 7 x 6
4.20
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
h. 1 1
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis

Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan dicatat


i. 1 1
dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6) Sumber Daya (A)


a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2
b. Tersedia petugas distribusi 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1 Skor = 3 x 6
2.57
d. Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan perbekalan 1 1 7
e. Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik obat 1 1
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)


a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2 2
b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan 1 1
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi Obat 1 1
Skor = 7 x 6
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1 5.25
8
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1
f. Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2
Skor = 2 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1 2.50
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 5)


Skor = 2 x 6
a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 6
2
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 26.02

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL SKOR
68.58
PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN ACEH JAYA
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)

1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)


a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 4 x 7,5
6.00
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1
Skor = 27 x 30
25.31
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1 1
Skor = 27 x 30
25.31
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman Sumber Daya (A)


a. Alarm 1 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 50.81

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2
Skor = 1 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 1 1.50
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 4 x 5
3.33
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1 6
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1 1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 6 x 6
3.6
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6) Sumber Daya (A)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2


b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
1 1 5.14
d. perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2

Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
b. 1 1
benar
Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi Skor = 6 x 6
c. 1 1 4.50
Obat setiap bulan 8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

f. Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1

g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 Skor = 0 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 0
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 6)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 Skor = 1 x 6
3
2
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas
1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 21.08

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
71.89
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN BENER MERIAH
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)

1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)


a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 5 Skor = 5 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 7.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 5 x 7,5
7.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1
2) Penyimpanan Umum 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1
b. Printer 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1
Skor = 25 x 30
23.44
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2
b. Kendaraan roda dua 1
Skor = 25 x 30
23.44
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman Sumber Daya (A)


a. Alarm 1
b. Teralis 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1
d. Pagar 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1
c. Lemari Es 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1
e. Air Conditioning 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1
h. Termometer ruangan 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 53.44

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2
Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 6 x 5
5
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1 6
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1 1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 10 x 6
6
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1 1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6) Sumber Daya (A)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2


b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
5.14
1 1 7
d. perbekalan kesehatan
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2 2


a.
b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1 1
benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
1 1 Skor = 7 x 6
Obat setiap bulan 5.25
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 Skor = 0 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 0
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 6)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 1 x 6
3
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 27.39

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
80.83
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATEN PIDIE JAYA
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)

1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)


a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 0 x 7,5
0
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1 1
'
4.3. Distribusi 24.38
Skor = 26 x 30
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2 32
b. Kendaraan roda dua 1 1
'
24.38
Skor = 26 x 30
32
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman Sumber Daya (A)


a. Alarm 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 43.88

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2
Skor = 0 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 0
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 3 x 5
2.50
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1 6
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 6 x 6
3.60
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6) Sumber Daya (A)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2


b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 4 x 6
1 1 3.43
d. perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb

f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2


a.
b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1 1
benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
1 1 Skor = 5 x 6
Obat setiap bulan 3.75
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 Skor = 0 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1
0

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 6)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 2 x 6
6
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 19.28

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
SKOR PENGELOLAAN (B) 63.15
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE UPTD. GUDANG FARMASI DINKES KOTA BANDA ACEH
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 5 Skor = 5 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 7.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 Skor = 2 x 7,5
3
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli 5
-
Madya Farmasi, Analis Farmasi) 2 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi

- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 3 x 7,5


4.5
5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3 3
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1 1
Skor = 31 x 30
29.06
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1 1
Skor = 31 x 30
29.06
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 51.56

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2 Skor = 4 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 1 6
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
Skor = 6 x 5
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima 5
6
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1 1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 10 x 6
6
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan
(program dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat 1 1
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 6 x 6
5.14
1 1 7
d. perbekalan kesehatan
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb
Memperhitungkan stok optimum 1
f.

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2 2


b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi
1 1
dengan benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi Skor = 8 x 6
1 1 6
Obat setiap bulan 8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 2 Skor = 4 x 5
5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1 4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 6)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas Skor = 2 x 6
1 1 6
2
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 39.14

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
90.71
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KOTA LANGSA
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 Skor = 3 x 7,5
5.63
- 4-7 Orang 3 3 4
- < 4 Orang 1

Biaya Operasional (Bobot = 7,5) -


Biaya Pemeliharaan -
3
Biaya Distribusi -
Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan/modem Skor =3 x 7,5
4.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3 3
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1
4) Area Karantina 1 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1 1
Skor = 26 x 30
24.38
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1
Skor = 26 x 30
24.38
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 46.50

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2
Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1 Skor = 6 x 5
5
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima 6
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal 1 1

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1 1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1 1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1
Skor = 10 x 6
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 6
10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat 1 1
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor =6 x 6
1 1 5.14
d. perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb
Memperhitungkan stok optimum 1
f.

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2 2


b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1 1
benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
1 1 Skor = 6 x 6
Obat setiap bulan 4.5
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 2 Skor = 4 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1 5
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 6)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 Skor = 1 x 6
3
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 31.64

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
78.14
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KOTA SABANG
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)


1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)
a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 v 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 v Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
- 2
Farmasi, Analis Farmasi)
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 Skor = 3 x 7,5
5.63
- 4-7 Orang 3 v 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 5 x 7,5
7.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 v 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang dikelola) 3 3
2) Tidak Cukup 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1 1
Skor = 26 x 30
24.38
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1 1
Skor = 26 x 30
24.38
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 49.50

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 v


Skor =2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 3
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 v
Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 3 x 5
2.5
d. dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 v 6
pengiriman
Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
e. 1 v
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1 v
Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
c. 1 v
serangga.
Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
d. 1 v
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 v Skor = 7 x 6
4.2
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 v 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1

Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program


h. 1 v
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis

Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


i. 1 v
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 v
c. Tersedia jadwal distribusi 1 v
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 4 x 6
d. 1 v 3.43
perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
e. 1 v
obat dsb

f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2

Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
b. 1 v
benar
Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi Skor =6 x 6
c. 1 v 4.5
Obat setiap bulan 8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1 v
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 v

f. Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 v

g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 v

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 Skor = 2 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 v 2.5
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1 v

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 6)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 v Skor =2 x 6
6
2
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 1 v

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 26.13

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
75.63
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KOTA LHOKSEUMAWE
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)

1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)


a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3 x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 5 Skor = 5 x 7,5
7.5
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 3 x 7,5
4.5
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
1) Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang
dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1 1
Skor = 21 x 30
19.69
32
4.3. Distribusi
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1
Skor = 21 x 30
19.69
32
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1
d. Pagar 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 43.69

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 Skor = 2 x 6
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 1 3.00
4
c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima Skor = 3 x 5
2.50
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1 6
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2
b. Ruang penyimpanan terlihat bersih dan rapi 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan gudang cukup
1
memadai.
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 3 x 6
1.80
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


1
dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 4 x 6
1 1 3.43
d. perbekalan kesehatan 7
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1 1
e. obat dsb
f. Memperhitungkan stok optimum 1

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2


a.
b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1 1
benar
c. Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi
1 1 Skor = 5 x 6
Obat setiap bulan 3.75
8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1 1


f.
g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 Skor = 1 x 5
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 1 1.25
4
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 6)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 2 x 6
6
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas 2
1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 21.73

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
65.42
SKOR PENGELOLAAN (B)
PERHITUNGAN INDIKATOR PERSENTASE INSTALASI FARMASI KOTA SUBULUSSALAM
YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

Sumber Daya (A)

1 Struktur Organisasi (Bobot = 7,5)


a. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 5 Skor = 3x 7,5
b. Seksi Farmasi 3 3 4.5
5
c. Lain-lain/Selain a dan b 1

2 Sumber Daya Manusia (Bobot = 15)


2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (Bobot = 7,5)
- Apoteker 5 Skor = 2 x 7,5
3
Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya 5
-
Farmasi, Analis Farmasi) 2 2
- Tenaga Lainnya 1

2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia (Bobot = 7,5)


- > 7 Orang 4 4 Skor = 4 x 7,5
7.5
- 4-7 Orang 3 4
- < 4 Orang 1

3 Biaya Operasional (Bobot = 7,5)


- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya Lain-lain, misal : biaya jaringan internet/modem Skor = 0 x 7,5
0
a. Tersedia biaya untuk ketiganya 5 5
b. Tersedia dua jenis biaya operasional 4
c. Tersedia hanya satu jenis biaya operasional 3

4 Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)


4.1. Gedung
a. Status Kepemilikan
1) Milik sendiri 3 3
2) Sewa 1

b. Luas Gudang
Cukup ( Dapat menyimpan seluruh obat yang
1) dikelola) 3
2) Tidak Cukup 2 2

c. Tersedia ruang
1) Administrasi 1 1
2) Penyimpanan Umum 1 1
3) Tempat Penyimpanan Khusus 1 1
4) Area Karantina 1
5) Area Distribusi/Penyerahan 1 1

4.2. Administrasi dan Pengolah Data


a. Komputer /laptop 1 1
b. Printer 1 1
c. Aplikasi manajemen obat secara elektronik 2
d. Alat pendukung jaringan internet 1
Skor = 22 x 30
20.63
4.3. Distribusi 32
a. Kendaraan roda empat / Sarana transportasi air 2 2
b. Kendaraan roda dua 1
Skor = 22 x 30
20.63
32

No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4.4. Pengaman
a. Alarm 1
b. Teralis 1
c. Alat Pemadam Api Ringan/ Kebakaran 1 1
d. Pagar 1
e. Pintu ganda (non besi dan besi) 1 1

4.5 Penyimpanan
a. Rak 1 1
Cold Chain 1
b. Lemari Khusus Narkotika/ Psikotropika 1 1
c. Lemari Es 1 1
Handpallet (Pallet dorong dengan mesin) 1
d Pallet 1 1
e. Air Conditioning 1 1
f. Generator Set (Genset) 1
g. Trolley/ Kereta Dorong 1 1
h. Termometer ruangan 1 1
Exhause Fan 1
Sub Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4 (Komponen) 35.63

Pengelolaan (B)

1 Perencanaan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Perencanaan Obat 2 2 Skor = 2 x 6
3
b. Tersedia SK Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT) 1 4

c. TPOT mempunyai rencana kerja dan berfungsi 1

2 Penerimaan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penerimaan Obat 2 2
b. Tersedia Buku Penerimaan Obat 1 1
c. Tersedia petugas yang diberi tanggung jawab 1 1 Skor = 6 x 5
5
d. Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima 6
dengan item obat yang dikirim yang tercatat pada dokumen 1 1
pengiriman
e. Petugas memeriksa kondisi kemasan dan tanggal
1 1
kadaluwarsanya

3 Penyimpanan (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Penyimpanan Obat 2 2
b. Ruang penyimpanan bersih dan rapi 1 1
c. Ruang penyimpanan bebas dari binatang pengerat dan
1
serangga.
d. Ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan cukup memadai. 1 1
e. Obat rusak/expired disimpan terpisah 1 1 Skor = 8 x 6
4.80
f. Penataan stok memperhatikan tanggal kadaluwarsa 1 1 10
g. Tersedia ruang yang cukup untuk bergerak 1 1
h. Pengelompokan dilakukan secara jenis peruntukkan (program
dan non program), bentuk sediaan dan alfabetis 1 1

i. Dilakukan pengamatan mutu obat secara organoleptis dan


dicatat dalam buku catatan penyimpanan obat 1
No Komponen Subskor Perhitungan Skor Skor

4 Distribusi (Bobot = 6)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Distribusi Obat 2 2
b. Tersedia petugas distribusi 1 1
c. Tersedia jadwal distribusi 1 1
Tersedia dokumen penyerahan/pengiriman obat dan Skor = 5 x 6
4.29
1 1 7
d. perbekalan kesehatan
Tersedia sarana untuk repacking obat seperti kardus, plastik
1
e. obat dsb
Memperhitungkan stok optimum 1
f.

5 Pencatatan dan Pelaporan (Bobot = 6)

a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pencatatan dan Pelaporan 2 2


b. Tersedia kartu stok obat untuk setiap item obat dan diisi dengan
1 1
benar
Tersedia Dokumen Dinamika Logistik Obat/ Laporan Mutasi Skor = 6 x 6
c. 1 1 4.50
Obat setiap bulan 8
d. Pencatatan obat menggunakan aplikasi elektronik 1
e. Stok opname dilakukan secara periodik 1 1

f. Tersedia catatan tersendiri untuk obat rusak/ kadaluarsa 1

g. Verifikasi data LPLPO Puskesmas dilakukan 1 1

6 Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Tersedia SOP/prosedur tertulis Pemusnahan obat 2 Skor = 0 x 5
0
b. Petugas Instalasi Farmasi terlibat/melakukan pemusnahan 1 5
c. Tersedia Berita Acara bila dilakukan Pemusnahan Obat 1

7 Pengembangan Kompetensi (Bobot = 6)


a. Melaksanakan Bimbingan Teknis ke Puskesmas 1 1 Skor = 2 x 6
6
2
b. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi dengan Puskesmas
1 1

Sub Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 7 (Komponen) 27.59

TOTAL SKOR MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT = SUB TOTAL SKOR SUMBER DAYA (A) + SUB TOTAL
63.22
SKOR PENGELOLAAN (B)
LAMPIRAN 3
DATA SARANA PRODUKSI USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL (UKOT)

No KAB/KOTA Nama Alamat No Izin Penanggung Jawab

Dusun Belibis Kp. Blg Oi Kec.


1 Banda Aceh CV. Naguna 442.1/BP2T/2958/2013 Melda Irayanti, S.Farm, Apt
Meuraxa Kota Banda Aceh

Jl. Kereta Api Ds. Meunasah Tunong,


2 Bireun UD. Alpha Zatin Intani Dewi Agustin, S.Farm, Apt
Blang Birah Peudada, Kab. Bireun

Jl. Pasar Baru Komp. Pertokoan


3 Aceh Jaya CV. Kelor Kita Pemda No. 14, Kecamatan Krueng 442.1/BP2T/1747/2017 Eva Maya Sari, S.Farm, Apt
Sabee, Calang

4 Pidie Sentosa, CV Gampong Blang Kula Kec. Pidie 448/DPMPTSP/3718/2017 Zakiah, A.Md

5 Aceh Barat Kanza, UD Jl. Gajah Mada No. 282 Meulaboh 442/BP2T/937/V/2016 Hepy Murdasih, S. Farm
LAMPIRAN 4
ABSENSI LAPORAN OBAT PBF DI PROVINSI ACEH TAHUN 2017

KABUPATEN / PERIODE
NO. NAMA PEDAGANG BESAR FARMASI
KOTA TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV
Cabang BINA SAN PRIMA CABANG ACEH (PBF
1 Kab. Aceh Besar 18/01/2018 539 18/01/2018 557 18/01/2018 563 18/01/2018 561
Cabang)
Cabang ENSEVAL PUTERA MEGATRADING
2 Kab. Aceh Besar 18/04/2017 438 12/07/2017 424 19/10/2017 405 06/01/2018 403
CABANG ACEH (PBF Cabang)
Cabang MERAPI UTAMA PHARMA CABANG
3 Kab. Aceh Besar - - - - - - - -
ACEH (PBF Cabang)
4 Cabang PT. GLOBAL MITRA PRIMA (PBF Cabang) Kab. Aceh Besar 19/04/2017 49 20/07/2017 59 19/10/2017 59 17/01/2018 59
Cabang PT.LENKO SURYA PERKASA (PBF
5 Kab. Aceh Besar 18/04/2017 45 21/07/2017 48 12/10/2017 51 26/01/2018 51
Cabang)
Cabang RAJAWALI NUSINDO CABANG ACEH
6 Kab. Aceh Besar 10/04/2017 75 14/07/2017 75 09/10/2017 64 17/01/2018 71
(PBF Cabang)
7 Pusat TACICICUBA (PBF Pusat) Kab. Aceh Besar - - - - - - - -

8 Pusat TERMINALIA CATAPPA (PBF Pusat) Kab. Aceh Besar - - - - - - - -


Cabang ANUGRAH ARGON MEDICA CABANG
9 Kota Banda Aceh 20/04/2017 496 20/07/2017 521 07/10/2017 506 09/01/2018 505
ACEH (PBF Cabang)
Cabang DOS NI ROHA CABANG ACEH (PBF
10 Kota Banda Aceh - - - - - - - -
Cabang)
11 Pusat HANSRIGADING (PBF Pusat) Kota Banda Aceh - - - - - - - -
Cabang INDOFARMA GLOBAL MEDIKA
12 Kota Banda Aceh 29/04/2017 132 02/07/2017 145 09/10/2017 152 19/07/2018 147
CABANG ACEH (PBF Cabang)
13 Pusat JEUNGKI MALI (PBF Pusat) Kota Banda Aceh 08/06/2017 0 19/07/2017 77 20/04/2018 0 20/07/2018 22
KABUPATEN / PERIODE
NO. NAMA PEDAGANG BESAR FARMASI
KOTA TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV
Cabang KIMIA FARMA TRADING &
14 Kota Banda Aceh - - - - - - - -
DISTRIBUTION CABANG ACEH (PBF Cabang)
15 Pusat LAMLO PHARMACY (PBF Pusat) Kota Banda Aceh 18/04/2017 0 01/08/2017 0 18/10/2017 0 03/05/2018 0
Cabang MARGA NUSANTARA JAYA CABANG
16 Kota Banda Aceh - - - - - - - -
ACEH (PBF Cabang)
Cabang MENSA BINA SUKSES CABANG BANDA
17 Kota Banda Aceh 04/04/2017 197 09/10/2017 309 09/10/2017 362 02/01/2018 335
ACEH (PBF Cabang)
Cabang MESTIKA ACEH SEMESTA CABANG
18 Kota Banda Aceh - - - - - - - -
BANDA ACEH (PBF Cabang)
19 Pusat MEURATA UTAMA (PBF Pusat) Kota Banda Aceh - - - - - - - -
Cabang MILLENNIUM PHARMACON
20 INTERNATIONAL CABANG BANDA ACEH (PBF Kota Banda Aceh 11/04/2017 395 05/07/2017 402 09/10/2017 445 08/01/2018 430
Cabang)
Cabang PENTA VALENT CABANG BANDA ACEH
21 Kota Banda Aceh 04/04/2017 1267 19/07/2017 1317 05/10/2017 1302 17/01/2018 1294
(PBF Cabang)
Cabang PERUSAHAAN PERDAGANGAN
22 INDONESIA CABANG BANCA ACEH (PBF Kota Banda Aceh 12/04/2017 237 12/07/2017 220 13/10/2017 173 22/01/2018 237
Cabang)
23 Pusat SALFIX (PBF Pusat) Kota Banda Aceh - - - - - - - -
Cabang SAPTA SARI TAMA CABANG ACEH
24 Kota Banda Aceh 20/04/2017 116 19/07/2017 142 19/10/2017 140 18/01/2018 143
BESAR (PBF Cabang)
25 Cabang TEMPO CAB BANDA ACEH (PBF Cabang) Kota Banda Aceh 19/04/2017 164 11/07/2017 176 10/10/2017 179 05/01/2018 183
Cabang UNITED DICO CITAS CABANG ACEH
26 Kota Banda Aceh 13/04/2017 311 19/07/2017 305 22/01/2018 332 30/01/2018 0
(PBF Cabang)
27 Pusat BUETNA HAREUKAT (PBF Pusat) Kota Langsa 30/05/2017 34 05/08/2017 34 28/10/2017 52 13/01/2018 108
Cabang ENSEVAL PUTERA MEGATRADING Kota
28 06/04/2017 396 10/07/2017 393 11/10/2017 54 09/01/2018 392
LHOKSEUMAWE (PBF Cabang) Lhokseumawe

Anda mungkin juga menyukai