Kelompok BD PTP B
Kelompok BD PTP B
Oleh:
Zumrotul Azizah (181810101008)
Cyndy Romarizka (181810101077)
M Luqmanul Hakim (181810101078)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
1. Distribusi normal bivariate
a. Tuliskan definisi kepadatan bersama dan kepadatan marjinal untuk jenis
peubah acak kontinu maupun diskrit!
Penyelesaian:
a) Fungsi kepadatan bersama
Fungsi kepadatan bersama adalah Fungsi yang mendefinisikan peluang
pada suatu daerah rentang Rx. fungsi kepadatan bersama dibedakan untuk peubah
diskrit dan kontinu.
Fungsi kepadatan bersama untuk peubah acak diskret
p(x) disebut fungsi kepadatan peluang untuk peubah diskrit pada ruang
rentang RX, jika dan hanya jika memenuhi kedua syarat berikut:
1. 𝒑(𝒙) ≥ 𝟎, 𝑹𝒙 = {𝒙𝟏, 𝒙𝟐 … }
2. ∑𝒙𝝐𝑹𝒙 𝐩(𝐱) = 𝟏
Fungsi kepadatan bersama untuk peubah acak kontiniu
𝑓(𝑥) disebut fungsi kepadatan peluang untuk peubah kontinu pada ruang
rentang 𝑅𝑥 , jika dan hanya jika memenuhi kedua syarat berikut:
1. fungsi, 𝒇(𝒙) ≥ 𝟎 untuk ∀𝒙 ∈ 𝑹𝒙 ⊆ 𝕽
2.∫𝒙∈𝑹 𝒇(𝒙)𝒅𝒙 = 𝟏.
𝒙
2
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu dan f(x,y) adalah nilai
fungsi densitas gabungan di (x,y), maka fungsi yang dirumuskan dengan
3
y, yaitu f2(y). kedia peubah acak X dan Y dikatakan bebas stokastik , jika dan
hanya jika
∑ ∑ 𝑝(𝑥1 , 𝑥2 ) = 1
𝑅𝑥0 𝑅 𝑦0
7 7
𝑥𝑦
∑∑𝑘∙ =1
12
𝑥=0 𝑦=0
7
𝑘𝑥 2𝑘𝑥 3𝑘𝑥 4𝑘𝑥 5𝑘𝑥 6𝑘𝑥 7𝑘𝑥
∑0+ + + + + + + =1
12 12 12 12 12 12 12
𝑥=0
4
Peluang marjinal.
7
𝑥𝑦 𝑥(0) 𝑥(1) 𝑥(2) 𝑥(3) 𝑥(4) 𝑥(5) 𝑥(6) 𝑥(7)
𝑝𝑥 (𝑦) = ∑ = + + + + + + +
140 140 140 140 140 140 140 140 140
𝑦=0
28𝑥
=
140
7
𝑥𝑦 𝑦(0) 𝑦(1) 𝑦(2) 𝑦(3) 𝑦(4) 𝑦(5) 𝑦(6) 𝑦(7)
𝑝𝑦 (𝑥) = ∑ = + + + + + + +
14 14 14 14 14 140 140 140 140
𝑥=0
28𝑦
=
140
Peluang marjinal dari X dan Y tidak saling independen atau tidak saling bebas,
karena 𝑝(𝑥, 𝑦) bukan hasi kali dari fungsi kepadatan marjinal fungsi 𝑝𝑥 (𝑦) dan
𝑝𝑦 (𝑥).
Mencari kovarians
𝜎𝑥 = 𝐸(𝑥) = ∑ 𝑥 𝑝(𝑥, 𝑦)
𝑥
1∙1 2∙2 3∙3 4∙4 5∙5 6∙6 7∙7
= 0 + 1( )+ 2( )+ 3( ) +4( ) + 5( )+ 6( ) +7( )
140 140 140 140 140 140 140
𝜎𝑦 = 𝐸(𝑦) = ∑ 𝑦 𝑝(𝑥, 𝑦)
𝑦
1∙1 2∙2 3∙3 4∙4 5∙5 6∙6 7∙7
= 0 + 1( )+ 2( )+ 3( ) +4( ) + 5( )+ 6( ) +7( )
140 140 140 140 140 140 140
𝐸(𝑋𝑌) = ∑ ∑ 𝑥𝑦 𝑝(𝑥, 𝑦)
𝑥 𝑦
1∙1∙1∙1 2∙2∙2∙2 3∙3∙3∙3 4∙4∙4∙4 5∙5∙5∙5 6∙6∙6∙6 7∙7∙7∙7
=0+( )+( )+( )+( )+( )+( )+( )
140 140 140 140 140 140 140
5
1 16 81 256 625 1296 2401
=0+( )+( )+( )+( )+( )+( )+( )
140 140 140 140 140 140 140
4676
=( )
140
6
7
𝑘 49
∫ 𝑦 𝑑𝑦 = 1
20 2
0
𝑘 49 1 2 7
∙ ∙ 𝑦 |0 = 1
20 2 2
𝑘 ∙ 49 ∙ 49
=1
20 ∙ 2 ∙ 2
80
𝑘=
2401
𝑘 = 0,03
Sehingga Mencari peluang marjinal X dan Y,
𝑥𝑦
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑘 ∙
20
𝑥𝑦
= 0,03 ∙ 20
7
𝑥𝑦
𝑓𝑥 (𝑦) = ∫ 0,03 ∙ 𝑑𝑦
20
0
7
0,03
= ∫ 𝑥𝑦 𝑑𝑦
20
0
0,03 1 2 7
= ∙ 𝑥𝑦 |0
20 2
0,03 1
= ∙ ∙ 49𝑥
20 2
= 0,037𝑥
7
𝑥𝑦
𝑓𝑦 (𝑥) = ∫ 0,03 ∙ 𝑑𝑥
20
0
7
0,03
= ∫ 𝑥𝑦 𝑑𝑥
20
0
0,03 1 2 7
= ∙ 𝑥 𝑦 |0
20 2
0,03 1
= ∙ ∙ 49𝑦
20 2
7
= 0,037𝑦
Jadi dapat disimpulkan bahwa peubah acak dari X dan Y saling independen atau
saling bebas.
Maka dapat dihitung nilai kovarians
7 7
𝑥𝑦
𝜎𝑥𝑦 = ∫ ∫ 0,03 𝑑𝑥 𝑑𝑦
20
0 0
0,03 7 1 2 7
= ∫ 𝑥 𝑦 | 𝑑𝑦
20 0 2 0
0,03 7 49
= ∫ 𝑦 𝑑𝑦
20 0 2
0,03 49 1 2 7
= ∙ ∙ 𝑦 |
20 2 2 0
0,03 49 49
= ∙ ∙
20 2 2
72,03
=
80
= 0,900
Jadi Nilai varian dari peubah acak X danY adalah 0.900.
2. Distribusi Normal
a. Tuliskan fungsi kepadatan distribusi normal umum!
Penyelesaian:
Peubah acak X diakatakan berdistribusi normal umum, jika dan hanya jika fungsi
densitasnya berbentuk:
1 1
𝑓(𝑥) = exp [ (𝑥 − 𝜇)] ; −∞ < 𝑥 < ∞, −∞ < 𝜇 < ∞, 𝜎 2 > 0
√2𝜋𝜎 2 2𝜎 2
Peubah acak X yang berdistribusi normal umum disebut juga peubah acak
normal umum. Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi normal umum
adalah N(x; 𝝁, 𝝈𝟐 ), artinya peubah acak X berdistibusi normal umum dengan
rataan 𝜇 dan varian 𝜎 2 dapat ditulis sebagai X~N(𝝁, 𝝈𝟐 ).
b. Tunjukkan bahwa mean dari distribusi normal sekaligus merupakan median
dan modus!
8
Penyelesaian:
Mean=median=modus jika dan hanya jika memiliki kurva simetris dengan
puncak distribusi yang ada dibagian tengah. Perhatikan gambar berikut.
Pada gambar ilustrasi diatas dapat dikatakan bahwa mean, median modus
berseketu satu sama lain. sebab pada distribusi normal, mean membagi dua sama
banyak frekuensi variable diatas dan dibawahnya. Dengan demikian mean
mempunyai fungsi yang sama seperti median, karena yang menjadi mode dalam
distribusi normal adalah nilai yang ada pada mean, maka dengan sendirinya
modus itu berseketu dengan mean. Jadi pada distribus normal mean , media,
modus ketig-tiganya berimpit.
c. Tentukan mean dan varians, X1 dan X2 untuk kelompok anda. Tentukan
1. .P( X x1 )
2. P( x 2 X )
3. .P( X X )
4. P( X X )
5. P( x1 X x 2 )
6 .P( X 1 X X 1 )
7 .P( X 2 X X 2 )
Penyelesaian:
Misalkan : Mean=60 SD=6
x1 =50 x2 =65
9
1. .P( X x1 )
2. P( x 2 X )
Penyelesaian:
( X−𝜇 X )
3. .P𝑋
𝑍4.=P(
𝜎X X )
P(0,x1𝑋<X𝑥1 x 2 )
𝑍5.<
6 .P( X 1 X X 1 )
Simetri
7 .P( X 2 X 0X−𝑥12 ) 𝑋 − 𝑥1 𝑥1 − 𝑥1
𝑃(𝑥1 ≤ 𝑋 ≤ 0) = 𝑃( ≤ ≤ )
𝜎 𝜎 𝜎
Sehingga 𝑃(𝑋 < 50) = 𝑃(50 ≤ 𝑋 ≤ 0)
Jadi, peluang densitas N(60, 6) dengan 𝑃(𝑋 < 50) dapat dilihat pada gambar
berikut!
1. .P( X x1 )
2. P( x 2 X )
3. .P( X X )
Penyelesaian:
4. P(𝑋−X 𝜇 X )
𝑍5.=
P( x1𝜎 X x 2 )
P(0,𝑋X <
𝑍6 .> X X 1 )
1𝑥2
7 .P( X 2 X X 2 )
Simetri
𝑥2 − 𝑥1 𝑋 − 𝑥2 0 − 𝑥1
𝑃(0 ≤ 𝑋 ≤ 𝑥2) = 𝑃( ≤ ≤ )
𝜎 𝜎 𝜎
Sehingga 𝑃(65 < 𝑋) = 𝑃(65 ≤ 𝑋 ≤ 0)
Jadi, peluang densitas N(60, 6) dengan 𝑃(𝑋 > 65) dapat dilihat pada gambar
berikut!
10
3.P( X X )
Penyelesaian:
X
Z
Z 0, X
simetri
0 x
P ( X 0) P
11
4. P( X X )
Penyelesian:
X
Z
Z 0, X
simetri
x 0
P (0 X ) P
12
5. P( x1 X x2 )
Penyelesaian:
Jadi peluang densitas N(60;6) dengan P(50 X 65) , dapat dilihat gambar berikut ini
6 .P( X 1 X X 1 )
Penyelesaian:
Jadi peluang densitas N(60;6) dengan .P( X 1 X X 1 ) P(60 1(6) X 60 1(6) ,
dapat dilihat gambar berikut ini
7 .P( X 2 X X 2 )
Penyelesaian:
Jadi peluang densitas N(60;6) dengan P( X 2 X X 2 ) P(60 2(6) X 60 2(6) ,
dapat dilihat gambar berikut ini
13
d. Tuliskan fungsi kepadatan distribusi normal baku. Tunjukkan bagaimana
menghoitung butir c dengan memanfaatkan distribusi normal baku.
Penyelesaian:
a. Fungsi kepadatan distribusi normal baku
Bentuk fungsi densitas distribusi normal baku 𝑓(𝑥) =
1 1
exp [2 (𝑥 2 )] ; −∞ < 𝑥 < ∞
√2𝜋
14
b. Menghitung Peobabilitas menggunakan proses standarisasi.
Penyelesaian:
1. .P( X x1 )
Bentuk stadarisasi:
P ( X 50)
X
Z
50 60
Z
6
Z 1.66
P ( X 50) P ( Z 1.66) 0.0548
Jadi peluang densitas N(60;6) dengan P( X 50 ) dapat dilihat gambar berikut ini!
2.P( X 65)
Bentuk standarisasi: P( X 65)
X 65 60
Z 0.83
6
P( X 750) P( Z 0.83) 1 P( Z 0.83) 0.7967
15
3. .P( X X )
Bentuk Standarisasi:
P ( X 60)
X
Z
60 60
Z
6
Z 0
P ( X 60) P ( Z 0) 0.5
16
4 .P( X X )
Bentuk Standarisasi:
P ( X 60)
X
Z
60 60
Z
6
Z 0
P ( X 60) P ( Z 0 0.5
5. P( x1 X x2 )
Bentuk standarisasi
Jadi probabilitas nya adalah 0.7419, dapat dilihat bentuk grafik berikut ini.
17
6.P( X 1 X X 1 )
Bentuk Standarisasi:
Jadi probabilitas nya adalah 0.6826, dapat dilihat bentuk grafik berikut ini.
7.P( X 2 X X 2 )
Bentuk Standarisasi:
Jadi probabilitas nya adalah 0.9544, dapat dilihat bentuk grafik berikut ini.
18
e. 1000 orang diasumsikan memiliki (gaji/ tinggi badan/ berat badan) yang
menyebar mengikuti sebaran Normal dengan mean dan standar deviasi
(tentukan sendiri pantasnya). Selanjutnya berapa persen dan berapa orang yang
memenuhi kriteria seperti soal 2c!
Penyelesaian:
Diselesaikan dengan Contoh soal seperti berikut:
Sebuah perusahaan bola lampu pijar memiliki 1000 bola lampu pijar dan
mengetahui bahwa umur lampunya (sebelum putus) terdistribusi secara normal
dengan rata-rata umurnya 800 jam dan standar deviasinya 40 jam. tentukan berapa
persen dan berapa bolam lampu yang memenuhi kriteria berikut ini.
1. .P( X 750)
Jawab:
P( X 750)
X 750 800
Z 1.25
40
P( X 750) P ( Z 1.25) 0.1056
Jadi terdapat 10.56% bola lampu da nada 106 lampu yang berumur kurang dari 750 jam.
2. .P( X 830)
Jawab:
P( X 830)
X 830 800
Z 0.75
40
P( X 750) P( Z 0.75) P( Z 0.75) 0.2266
19
Jadi terdapat 22.66% bola lampu berumur lebih dari 830 jam dan ada 227 lampu yang
berumur lebih dari 830 jam.
3. .P( X 800)
Jawab:
P( X 800)
X 800 800
Z 0
40
P( X 750) P( Z 0) 0.5
Jadi terdapat 50% bola lampu berumur kurang dari 800 jam dan ada 500 lampu yang
berumur kurang dari 800 jam.
4.P( X X )
Jawab:
P( X 800)
X 800 800
Z 0
40
P( X 750) P( Z 0) 0.5
Jadi terdapat 50% bola lampu berumur kurang dari 800 jam dan ada 500 lampu yang
berumur kurang dari 800 jam.
5. P( x1 X x2 )
Jawab:
.P( x1 X x 2 ) P(750 X 830)
X 750 800
Z1 1.25
40
X 830 800
Z2 0.75
40
P(50 X 65) P(1.25 Z 0.75)
P( Z 0.75) P( Z 1.25) 0.7734 0.1056 0.6678
Jadi terdapat 66.78% bola lampu berumur lebih dari 750 jam dan kurang dari 830 jam
serta terdapat ada 668 lampu .
20
6 .P( X 1 X X 1 )
Jawab:
P( x 1 X x 1 ) P(760 X 840)
X 760 800
Z1 1
40
X 840 800
Z2 1
40
P(760 X 840) P(1 Z 1)
P( Z 0.75) P( Z 1.25) 0.8413 0.1587 0.6826
Jadi terdapat 68.26% bola lampu berumur lebih dari dari 760 jam dan kurang dari 840
jama serta terdapat ada 683 lampu
7 .P( X 2 X X 2 )
Jawab:
P( X 2 X X 2 ) P(800 2(40) X 800 2(40)
X 720 800
Z1 2
6
X 880 800
Z2 2
6
P(48 X 72) P(2 Z 2)
P( Z 2) P( Z 2) 0.9772 0.0228 0.9544
Jadi terdapat 95.44% bola lampu berumur lebih dari dari 720 jam dan kurang dari 880
jam serta terdapat ada 954 lampu.
21
3. Fungsi Pembangkit Momen
a. Tuliskan definisi dari fungsi Pembangkit moment!
Penyelesaian:
Fungsi pembangkit momen
Jika X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka fungsi
pembangkit momen dari X (dinotasikan dengan M 1 (t ) didefiniskan sebagai:
( t )
22
Fungsi kepadatan probabilitas dari variable acak X normal dirumuskan sebagai
berikut.
Variabel acak berdistribusi Normal dengan parameter mean dan varian dapat
dilustasikan kedalam 3 kondsi berikut ini yaitu:
1. Kondisi dan maka kurva normal dilustrasikan menjadi
23
3. Kondisi maka diilustrasikan sebagai berikut
Misalkan :
x
z
x z
x dz
Sehingga,
24
Menurut suatu Teorema 5.4:bahwa untuk peubah acak X dengan fungsi pembangkit
momen M(t) berlaku:
1. ( x) M ' (0)
a. Mean
25
b. Varian
Penyelesaian:
Menurut Teorema 5.6 : jika peubaha acak X dengan mungsi pembangkit momen
Mx(t) maka fungsi pembangkit momen Y=aX+b, dimana a dan b adalah konstanta
maka My(t)=ebtMx(at). Bukti
M Y ( t ) E ( eYt )
E (e aXtbt )
E (e bt ) E (e Xat )
e bt M x (at )
26
Sehingga,
2t 2
M x (t ) exp t )
2
Y aX b
e bt M x (at )
2 a 2t 2
e exp t
bt
)
2
a t 2 2
exp bt t )
2
Contoh soal : Misalkan X peubah acak dengan fungsi pembangkit momen
2t 2
M x (t ) exp t ) , peubah acak yang lain misalkan Y 3X 6 . Maka
2
tentukan fungsi pembangkit moment My(t)
Y 3X 6
e 6t M x (3t )
2 3t 2 t 2
e 6t exp 3t )
2
9 t 2 2
exp (6 3 )t )
2
Kesimpulan: Dari bentuk fungsi pembangkit momen dari Y terlihat sama, hanya berbeda
koefisien dari t dan t2 . berdasarkan sifat keunikan hubungan antara distribusi dan fungsi
pembangkit momenya , maka dapat diduga distribusi X dan Y sejenis yaitu distribusi
normal.
e. Untuk X1 dan X2 peubah acak saling bebas dengan sebaran sejenis di atas
(sesuai kelompok) Turunkan fungsi pembangkit momen dari Y=X1+X2.
Tunjukkan/ buktikan apakah X dan Y masih berada pada jenis distribusi yang
sama.
27
Penyelesaian:
M X (t ) exp t t )
22
1 2
(t )exp t t )
22
M
X2 2
Y X X
1 2
M y (t ) E (etY )
t( X X )
E (e 1 2
tX tX
E (e 1 e 2 )
E (exp( tX tX )
1 2
tX tX
E (e 1 ) E (e 2 )
M (t ) M (t )
X X
1 2
X t 2
2 X 2t 2
exp X t
1 ) exp X t 2 )
1 2 2 2
X X 2 t 2 X X 4 t 2 t 2
exp X X t 2
2 2 1 2 t
1 2
1 2 2 4
2 X X 4 t 2
4 X X
exp X X t t
2 2 1 2 1 2 t 2
1 2 4
X X (4 2 4 t 2
exp X X t t
2 2 1 2
t 2
1 2 4
bt 2
exp at
4
Kesimpulan: Dari bentuk fungsi pembangkit momen dari Y terlihat sama, hanya berbeda
koefisien dari t dan t2 . berdasarkan sifat keunikan hubungan antara distribusi dan fungsi
pembangkit momenya , maka dapat diduga distribusi X dan Y sejenis yaitu distribusi
normal.
28
29
.
30
31
32
33
34
35
36
.
37
38
39
40