Anda di halaman 1dari 13

Transfer Panas dan Massa

Heat and Mass Transfer Modeling for Microbial Food Safety Applications in the Meat
Industry: A Review

J. F. Cepeda, C. L. Weller, M. Negahban, J. Subbiah, H. Thippareddi

oleh

Adiatma Kurniawan P. (12/329516/TP/10305)

Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada,
Jalan Flora 1 Bulaksumur Yogyakarta Indonesia
E-mail: iwan.adiatma@gmail.com

Abtraksi

Perkembangan teknologi dan software simulasi sekarang ini mampu meningkatkan


pengembangan pemodelan terutama untuk menyelesaikan kompleksitas pada kasus transfer
massa dan panas dalam industri pengolahan daging. Metode yang digunakan untuk
pemodelan ini mulai dari pemodelan energi secara tradisional, transport massa dan energi,
koefisien transfer, untuk bentuk regular, irregular, hingga bentuk kompleks. Beberapa
pemodelan ini masih berbasis pada asumsi. Pemodelan lanjut dengan analisis numerik,
analisis FE, dan analisis CFD 1D, 2D, dan 3D. Software yang digunakan untuk penerapan
FDA, FEA, dan FVA antara lain dengan COMSOL Multiphysics, ANSYS FLUENT, Abagus
SIMULIA, dan NeiNastran. Hasil yang diperoleh dari jurnal ini adalah sintesis berbagai
macam gagasan para peneliti dalam bidang simulasi transfer panas dan massa untuk
keamanan pangan pada industri daging.

Kata kunci : keamanan pangan, pemodelan transfer panas dan massa, pemrosesan daging

1. Pendahuluan restrukturisasi matriks serat daging,


1.1 Proses Perlakuan Panas Dalam pemasakan, dan proses pendinginan daging.
Industri Daging Perlu diperhatikan terutama dalam tahap
Proses pengolahan pada industri pemasakan, produk dimasukkan dalam
daging terutama apabila dikaitkan dengan oven ataupun dalam alat pengasap. Produk
aspek perlakuan panas ada banyak hal yang dimasak pada suhu minimal 55oC untuk
bisa diteliti. Perlakuan panas pada industri menghilangkan mikroba patogen dan
daging terdiri atas tiga tahap utama yakni

1
Transfer Panas dan Massa

pembusuk dan juga mencegah terjadinya merata selama proses sehingga kemanan
denaturasi protein. terhadap mikroba dapat terjaga. Berat yang
hilang akibat evaporasi selama pendinginan
Setelah dimasak, daging disiram
dapat pula dikurangi.
dengan air sebelum masuk ke tahap
pendinginan. Hal ini dapat mencegah 1.2 Pemodelan transfer panas dan
terjadinya pengecilan ukuran akibat transfer massa dalam produk daging
evaporasi berlebih ketika tahap pendinginan. Transfer panas dan massa pada produk
Penyiraman air (biasanya menggunakan daging cukup kompleks, melibatkan
shower) ini membantu untuk membentuk transport massa, transport panas, dinamika
gradien temperatur pada konduksi termal fluida, dan deformasi mekanis (seperti
permukaan daging hingga menuju tahap penyusutan produk). Dalam pemrosesan
pendinginan. daging secara tradisional, produk dibiarkan
pada ruangan terbuka untuk diangin-
Tahap pendinginan ini merupakan
anginkan supaya energi kalor yang ada
tahap yang kritis untuk mencegah potensi
dalam produk yang memiliki suhu lebih
terjadinya pertumbuhan spora bakteri yang
tinggi daripada suhu lingkungan mengalir
mampu tumbuh ketika tahap pemanasan.
dari permukaan produk ke suhu yang lebih
Tahap ini harus dilakukan dengan cepat
rendah. Panas dan massa ditransfer dengan
untuk mencegah munculnya kristal es yang
cara konveksi dari produk ke udara.
mampu menyebabkan perubahan
Perpindahan panas secara radiasi juga
mikrostruktural pada produk yang tidak
terjadi pada produk. Perbedaan temperatur
dikehendaki (contohnya seperti perubahan
dan kelembaban antara udara dengan
warna, viskositas, pH).
produk dapat menyebabkan terjadinya
Stabilisasi diperlukan dalam evaporasi dari permukaan produk. Serat
menjaga kualitas produk ketika proses matriks pada daging akan mengalami
pendinginan. Maksimal suhu internal perubahan struktur dan fisik selama proses
o
produk berkisar 54,4 hingga 26,6 C dalam pemanasan.
waktu kurang dari 1,5 jam/ dan setelah itu
Lain halnya dengan pada
harus mencapai suhu 4,4 oC dalam waktu 5
pengolahan modern. Kecepatan transfer
jam berikutnya. Pendinginan terbaik dan
panas dan massa dipengaruhi oleh berbagai
tercepat yakni dengan menggunakan teknik
parameter termasuk suhu dari oven, produk
pendinginan vacum. Hasil dari pendinginan
lekuar, kecepatan pergantian udara, tipe
vakum yakni distribusi suhunya yang
pemanasan, dan penyusunan bahan saat
2
Transfer Panas dan Massa

dioven, dan tipe bahan yang digunakan.


Konsekuensinya, pemodelan transfer panas
dan massa dalam lingkungan industri akan menghasilkan semacam model
merupakan tugas yang cukup menantang. hiperbola dan model dua fase lag (dual
Peneliti telah memperkenalkan perbedaan phase lag/ DPL)
model untuk mensimulasi dan
2.2 Transport Massa
mendeskripsikan produk dalam lingkup
kajian transfer panas dan massa itu sendiri. Pemodelan ini berdasarkan pada hukum
difusi massa Fick. Hukum ini berlaku pada
2. Metodologi
koordinat Kartesian (x,y,z) sebagai:
Ada berbagai persamaan yang digunakan
dalam pemodelan transfer panas dan massa.
dengan D adalah keterbauran kelembaban
2.1 Transport Energi
dalam matriks daging dan mw merupakan
Transport energi dideskripsikan dengan
faraksi kelembaban massa pada produk
daging.

dimana variabel k, q, dan Cp sebagai Pemodelan transport air internal


konduktivitas panas, densiti, dan kalor bahan merupakan tantangan yang sampai
spesifik; pada waktu t, suhu T, dan lokasi (x, saat ini belum dimengerti dengan baik oleh
y, z). Flux konduksi termal q dimodelkan peneliti, terutama pada bahan yang berpori.
oleh hukum Fourier Sehingga beberapa model dibangun dengan
asumsi bahwa transport air internal bahan.
Hasilnya, aktivitas air (Aw) dan konsentrasi
dengan q yaitu konduktivitas panas bahan k
kelembaban pada permukaan bahan
dikali negatif gradien temperatur lokal (-rT).
diasumsikan konstan.
Konduktivitas natural bahan berpori
dengan struktur tidak seragam seperti 2.3 Kondisi Awal
daging, lebih baik menggunakan pemodelan Suhu awal merupakan asumsi
non-Fourier. Kondisi ketika suhu rendah karena biasanya suhu awal produk tidak
seperti saat proses penyimpanan daging, seragam dan hal tersebut sukar untuk
tingkat energi molekul menurun drastis, dibuktikan. Sehinga suhu awal pada tahap
maka penggunaan model klasik konduksi rekonstruksi serat matriks daging begitu
termal Fourier pula dalam mensimulasikan transfer panas
selama memasak. Pada tahap pemasakan
3
Transfer Panas dan Massa

akhir daging juga digunakan sebagai suhu Fenomena ini dimodelkan dengan hukum
awal untuk mensimulasikan proses Pendinginan Newton yang dirumuskan
pendinginan. Suhu awal produk dirumuskan sebagai berikut.
sebagai fungsi

Koefisien perpindahan panas konvektif


dengan asumsi temperatur sekitar
merupakan fungsi dari sifat udara, kondisi
permukaan produk lebih tinggi daripada
aliran udara, dan bentuk bahan. Gaya yang
nilai aktual yang mungkin akan meningkat
terjadi merupakan akibat dari selisih antara
seiring dengan adanya gaya dari konveksi
temperatur total fluida (Ta) dengan
dan evaporasi sehingga ralatnya cukup
temperatur permukaan benda (Ts).
besar. Regresi pada suhu awal untuk fungsi
1D dan 2D digunakan untuk 2.4.2 Radiasi Termal
memprediksikan ketidakseragaman suhu Pemodelan dengan batasan radiasi termal
awal. Ketidakseragaman ini tergantung dari ini juga perlu diperhatikan. Net kecepatan
geomentri bahan dan proses. Pendekatan dimana terjadi pertukaran radiasi (qrad)
yang terbaik yakni dengan analisis awal antara permukaan daging (s) dengan
untuk mensimulasikan transfer panas dan lingkungan permukaan radiatif (sur)
massa yang terjadi selama pertengahan dirumuskan dengan
proses.

2.4 Kondisi Batas dimana emisivitas dari produk (e)


Batasan ini ditujukan untuk mengendalikan merupakan fraksi dari energi terserap oleh
perubahan fisik selama analisa sistem. daging dan konstanta Stefan-Boltzmann (r)
Batasan fisik tersebut yakni konveksi panas, sebesar 5.6769x10-8 Wm-2K-4
radiasi termal, evaporasi kelembaban dan Dalam beberapa kasus seperti ketika
konservasi massa. radiasi termal (qrad) diasumsikan
melingkupi permukaan dalam temperatur
2.4.1 Konveksi Panas
yang sama dengan aliran udara
Transfer panas oleh konveksi merupakan
disekelilingnya maka persamaannya
kondisi batas yang digunakan dalam
sebagai berikut.
pemodelan pemasakan pada daging. Seperti
yang kita ketahui bila konveksi meliputi
pergerakan energi termal fluida (seperti air dimana hrad merupakan koefisien transfer
dan udara) dengan permukaan daging. panas radiatif. Nilai kumulatif antra
4
Transfer Panas dan Massa

konfeksi panas dan radiasi dapat dihitung


dengan hukum Pendinginan Newton.
Dimana λv sebagai panas laten uap yang

dengan h melambangkan kombinasinya, diperoleh dari rerata antara temperatur

dan disebut sebagai koefisien transfer panas produk dan temperatur

efektif. pendinginan/pemanasan medium.


Strategi yang digunakan untuk
Aliran fluida pada radiasi termal menghubungkan ∂mevap=∂t ke transfer
begitu signifikan, terlebih lagi selama massa konvektif yang melingkup udara dan
proses perlakuan panas. Efek radiasi ini perbedaan tekanan uap pada permukaan
akan menyebabkan munculnya variasi dengan udara lingkungan dirumuskan
model. Beberapa penelitian menyebutkan dengan
bahwa tranfer panas secara radiasi di dalam
proses industri diasumsikan memiliki efek
sebanding dengan perpindahan panas secara bisa juga ditulis sebagai
konveksi. Efek radiasi pada penelitian ini
mungkin menyebabkan 15% dari
kehilangan panas selama pendinginan. dengan k” melambangkan koefisien transfer
massa. Metode yang dipakai pada
2.4.3 Evaporasi Kelembaban percobaan ini berdasarkan persamaan
Batasan lainnya yakni evaporasi. Evaporasi Antoine yang mampu mengestimasi
didefinisikan sebagai proses ketika tekanan uap jenuh dari air permukaan dan
tersediannya air pada daging berubah suhu medium pendinginan/pemanasan, (ps)
menjadi uap air. Perubahan fase ini dan (pa) dilambangkan sebagai
membutuhkan energi dan terekstraksi dari
produk. Evaporasi kelembaban dari
permukaan produk penting sebagai aliran dengan * bisa diganti oleh huruf s dan a.
pendingin bagi produk daging yang tidak Persamaan lain yang
dibungkus, evaporasi ini akan melepaskan merepresentasikan ∂mevap=∂t adalah untuk
40% dari total panas keluar. Evaporasi juga mendefinisikan sebagai fungsi gradien
menyebabkan 2-5% pengurangan panas fraksi massa dari air (basis kering) antara
ketika pendinginan produk. Evaporasi kalor permukaan (mw,s) dan permukaan produk
lepas (qevap) dideskripsikan sebagai (mwa) .

5
Transfer Panas dan Massa

teoretis meningkatkan performa model.


Penggunaan korelasi empiris merupakan
Fraksi massa air (basis kering) pada langkah strategis untuk menggabungkan
permukaan daging dihitung dari variasi aliran seperti yang ada pada aplikasi
industri.

dengan pTotal melambangkan tekanan total. Koefisien panas konvektif hconv


pada umumnya melingkupi efek gaya
2.4.5 Konservasi Massa konveksi hfc dan konfeksi natural hnc
Konversi massa merupakan batasan yang meliputi persamaan
dideskripsikan dengan

dimana ketika pada permukaan daging, dimana xfat melambangkan tebal lemak.
kecepatan transfer kelembaban konfektif Dalam lingkungan pemrosesan
pada udara sekeliling sebanding dengan daging, koefisien transfer panas tiap lokasi
massa internal dan difusi. bervariasi. Variasi terjadi secara signifikan
bila dimasukan dalam perhitungan apalagi
2.5 Koefisien transfer
bila dimodelkan pada transfer panas produk
2.5.1 Koefisien transfer panas
dengan bentuk kompleks. Perhitugan
Dalam lingkungan pemrosesan daging
koefisien transfer panas lokal didapatkan
terdapat faktor pengganda yang dapat
dengan mempelajari pola aliran fluida
menyebabkan koefisien transfer panas.
menggunakan computational fluid
Misalnya faktor seperti bentuk penampang
dynamics (CFD) analysis. Ada tiga
produk yang tak seragam dan bervariasi,
metodologi untuk mensimulasikan transfer
adanya variasi suhu pada oven secara lokal
panas dan massa menggunakan CFD.
dan pada permukaan daging, terdapat pula
Metodologi yakni pada permulaan kondisi
±10–20 % ketidakpastian prediksi koefisien
tenang (steady), simulasi CFD fase udara,
transfer panas.
dilanjutkan kalkulasi rata-rata koefisien
Teknik yang paling umum transfer panas pada langkah kedua. Dan
digunakan meliputi penggunaan nilai langkah ketiga yakni menghitung rata-rata
koefisien transfer panas untuk eksperimen, koefisien transfer panas yang digunakan
asumsi, dan korelasi empirisnya. untuk level panas dan massa sementara.
Penggunaan hilai h eksperimen akan secara Kekurangan dari metode ini ialah koefisien

6
Transfer Panas dan Massa

transfer panas lokal diasumsikan konstan Sifat udara seperti viskositas, densitas,
selama simulasi transfer panas-massa yang konduktivitas termal, dan kalor spesific
sejatinya tidak realistis. Maka dari itu, dimodelkan dengan regresi linear yang ada
analisis CFD perlu diimbangi dengan di literatur. Sifat termofisika yang ada pada
analisis rigor. Sehingga, pemodelan CFD daging seperti kalor spesifik, konduksi
akan semakin memiliki korelasi empiris termal, dan densitas mempengaruhi
bila dilakukan prediksi variasi lokal dan komposisi dan temperatur. Karbohidrat
pencantuman efek turbulen. pada daging sangat berpengaruh terhadap
perhitungan densitas dari emulsi daging.
2.5.2 Koefisien Transfer Massa
Emulsi daging dengan karbohidrat tinggi
Dalam kasus ini, koefisien transfer massa
menyebabkan densitas berkurang selama
diestimasi dari nilai eksperimen, asumsi
proses memasak akibat adanya zat kimia
dari literatur yang ada, penggunaan korelasi
dan perubahan struktur pada matriks daging.
empiris, dan simulasi CFD. Koefisien
transfer massa juga didapat dari hubungan Sifat termal pada daging diketahui
Lewis selama proses tradisional (produk diolah
pada suhu 2 sampai 80oC). Hasilnya,
kerapatan daging giling sebesar 1.006-
yang menghubungan antara transfer panas 1.033 kg/m3 dan konduktivitas termal
dan massa. Persamaan yang digunakan sebesar 0,34-0,41 W/moC pada suhu 5-75oC.
untuk koefisien transfer massa Konduktivitas termal dan kalor spesifik
menggunakan hubungan Lewis disajikan daging dan emulsi daging ayam berkisar
dalam Tabel 1. 0,26-0,48 W/moC dan 2850-3380 J/kgoC.
Tabel 1. Strategi untuk Menghitung
Transfer Massa Korelasi yang digunakan ialah pada
pemodelan transfer panas dan massa pada
produk tidak beku. Hasil penelitian
menyatakan bahwa error relatif maksimal
antara hasil dan prediksi sifat termal sebesar
5.3%. Apabila korelasi dihitung dengan
model Kirschner untuk memprediksi
konduktivitas termal dengan emulsi daging.
Model regresi linear untuk mengestimasi
Dalam Cepeda JF, Weller, Negahban, et al. (2013)
konduktivitas termal daging merupakan
2.6 Sifat Termofisika fungsi dari temperatur dan kandungan air.
7
Transfer Panas dan Massa

Sifat termal daging tidak begitu


jelas terutama pada fase pembekuan karena
banyaknya formasi kristal es. Konduktivitas 2.7 Analisis Numerik
termal produk beku lebih tinggi 2-3 kali Finite difference analysis (FDA), finite
daripada produk tidak beku. Konduktivitas element analysis (FEA), dan finite volume
ayam segar dan sapi meningkat sekitar 0,5- analysis (FVA) merupakan metode numerik
1 W/moC dalam 0 sampai -3oC, dan terus yang digunakan dalam pemodelan panas
meningkat sekitar 1,5 W/moC ketika dan transfer.
mencapai suhu -40oC van der Sman RGM
Dalam FDA, bentuk produk
(2012) memprediksi bahwa konduktivitas
dimisalkan dengan bentuk geometri yang
termal produk beku berbagai komposisi
umum dan digunakan persamaan dengan
menyatakan bahwa pemodelan dilakukan
mengambil data dari aliran panas antar titik.
untuk formasi kristal es dan pemodelan
Namun, hal ini hanya terbatas pada bentuk
untuk memprediksi aktivitas air dalam
umum seperti silinder, kotak, dan
produk beku dilakukan.
lempengan. FEA digunakan untuk produk
Aktivitas air pada daging tak umum ataupun bahan-bahan dengan
mempengaruhi konsentrasi air pada komposisi yang tak seragam dan perlu
permukaan produk. aw pada hampir seluruh batasan kondisi yang bervariasi. Teknik
daging yang digunakan untuk penelitian yang digunakan dengan FEA yakni
sekitar 0,95 sampai 1,0 . aw secara perlahan membagi bentuk bahan menjadi lebih
akan berkurang selama proses pendinginan, simpel tiap elemen (seperti tetrahedron,
namun tetap antara 0,95 sampai 1,0 selama kubus, dsb) sehingga bisa lebih mudah
23 jam pendinginan. Dalam kasus ini, dihitung dengan persamaan differensial.
pemodelan dilakukan dengan target untuk Dalam metode FVA, objek dibagi menjadi
mengetahui variasi waktu terhadap aw untuk elemen kecil sebagai elemen batas, namun
mencegah kesalahan estimasi kalor lepas persamaannya dikenakan untuk mengontrol
selama evaporasi. Ada tiga nilai aw berbeda volume bukan hanya jumlah mesh.
yakni saat kondisi awal, saat pendinginan Software yang digunakan untuk penerapan
aktif, dan ketika pada titik ekuilibrium. FDA, FEA, dan FVA antara lain dengan
COMSOL Multiphysics, ANSYS FLUENT,
Kelembaban difusi pada daging
Abagus SIMULIA, dan NeiNastran.
diperoleh bahwa hal tersebut merupakan
fungsi dari temperatur dan mengikuti pola
rumus Arrhenius
8
Transfer Panas dan Massa

3. Hasil dan Pembahasan lebih lanjut dan hendaknya digabungkan


Prediksi pemodelan mikrobiologi untuk melakukan pemodelan (bisa juga
merupakan alat yang sangat berguna untuk dengan one-way coupling). Perkembangan
manajemen keamanan pangan dan fisika modern mampu meningkatkan
pengambilan keputusan dalam industri analisis pemodelan untuk produk yang lebih
pengolahan daging. Hasil yang diperoleh kompleks serta waktu komputasi lebih lama,
dari penelitian pada jurnal ini ialah model namun akurasi pemodelan belum mampu
keamanan pangan yang mampu diterapkan ditingkatkan. Penyederhanaan model yang
pada industri. Model tersebut diambil terintegrasi dengan analisis CFD 3D
berdasarkan pertimbangan fisik, bentuk (steady) dengan analisa FE (unsteady)
bahan, termofisik, yang berhubungan mampu meningkatkan akurasi prediksi
dengan proses produksi, yang berhubungan temperatur dengan waktu yang rasional.
dengan konfisien transfer, serta bagaimana
3.2 Pertimbangan Bentuk Produk
memvalidasi prosesdur, mengintegrasikan
Transfer panas dan massa tergantung degan
dengan pemodelan prediksi adanya mikroba.
bentuk benda. Penyederhanaan bentuk
3.1 Pertimbangan Fisik produk dengan bentuk yang kompleks
Beberapa tahun ini, pemodelan transfer (misalnya bentuk dada ayam sebagai
panas dan massa berdasarkan bentuk 2D elipsoidal) mungkin akan memicu
dari benda untuk menyederhanakan terjadinya penyimpangan prediksi.
kompleksitas dan memperkecil waktu Software computer-aided engineering
komputasi. Analisis 2D mungkin bisa saja (CAE) seperti SolidWorks, CATIA, dan
benar bila asumsi yang dipakai tepat, Pro/ENGINEER bisa diandalkan untuk
namun hal ini bisa menjadi sumber membentuk produk dengan geometri
kesalahan dalam mensimulasikan transfer irregular. Bentuk irregular ini dibangun
panas dan massa pada produk yang sangat melalui interpolasi silang gambar, dan
kompleks. Di sisi lain, transfer panas dan scanning 3D. Apabila produk memiliki
massa merupakan fenomena multifisik yang komposisi internal yang kompleks,
di dalamnya terdapat transport energi, computer-tomography (CT) scanning, dan
transport massa internal, variasi aliran, software pencitraan medis akan mendeteksi
deformasi mekanis, dan lainnya. Datta material yang bertumpuk dan mengetahui
(2007) dan van der Sman (2012) komponen dari produk (seperti lemak,
menyatakan bahwa transportasi massa tulang, daging, kulit). CT scans juga
internal dalam produk daging perlu dikaji
9
Transfer Panas dan Massa

mampu diandalkan untuk mengidentifikasi simulasi yang sampai saat ini digunakan
perbedaan komponen. untuk memecahkan berbagai persoalan
3.3 Pertimbangan Termofisika seperti model CFD untuk mensimulasikan
Definisi geometris dengan CT scanning udara pendingin untuk bangkai daging.
mampu mendeteksi ketidakseragaman
3.5 Pertimbangan Koefisien Transfer
komposisi produk tanpa menambahkan
tingkat kompleksitas pada pemodelan Pada umumnya, pemodelan transfer panas
transfer panas dan massa. Geometri dari tap dan massa dikembangkan beberapa tahun
material akan direkonstruksi ulang dari ini dengan korelasi empiris untuk
gambar CT, dan komposisi yang mirip akan mengestimasi koefisien transfer.
ditempatkan pada satu posisi. Pendekatan ini telah valid untuk beberapa
proses seperti pendinginan udara,
3.4 Pertimbangan Kondisi Selama Proses
pendinginan vakum, pembakaran untuk
Pemodelan transfer massa dan panas
produk daging dengan bentuk regular.
sebaiknya mampu menangkan kejadian
Analisis CFD untuk aliran udara
selama proses berlangsung seiring
disekeliling produk telah berhasil untuk
berjalannya waktu (seperti rH, temperatur
mengestimasi koefisien transfer lokal.
udara, dan kecepatan udara). Lebih dari itu,
Pemodelan CFD ini telah berhasil
pemodelan seharusnya mampu dilakukan
digunakan sebagai alat untuk diterapkan
menyeluruh termasuk selama pertengahan
dalam industri pengolahan daging. Model
proses (seperti penyiraman air) dan suhu
CFD mungkin begitu kompleks dan
ketika waktu tunggu terjadi juga dibuat
membutuhkan daya komputasi yang tinggi.
tidak seragam dengan temperatur
Meskipun, pemodelan CFD telah digunakan
keseluruhan. Beberapa peneliti
untuk simulasi ganda dan menghasilkan
memasukkan efek ketidakseragaman suhu
data untuk menyediakan korelasi empiris
awal dari model dengan regresi pada
yang mampu mengestimasi koefisien
perndahuluan simulasi transfer panas.
transfer lokal.
Beberapa penelitian beberapa tahun terakhir
ini berkonsentrasi pada pemodelan transfer 3.6 Prosedur Validasi
massa dan panas pada produk tunggal. Hampir seluruh model transfer panas dan
Namun, pemodelan produk dengan bentuk massa divalidasi dalam laboratorium
irregular masih menemui banyak kendala terkontrol. Validasi untuk lingkungan
terutama tentang keterbatasan teknologi. industri sesungguhnya merupakan problem
Bagaimanapun, teknologi modern untuk yang harus dipecahkan. Namun, perlu
10
Transfer Panas dan Massa

diingat bahwa pada peralatan pengolah untuk adanya validasi model transfer massa
daging belum mampu menyediakan dan panas yang mudah diterapkan untuk
parameter input untuk keperluan simulasi. pemroses daging semakin meningkat. Maka
dari itu, muncul software untuk
3.7 Integrasi Dengan Model Prediktif
mensimulasi menggunakan model transfer
Mikrobia
panas dan massa yang masih tradisional dan
Kurangnya model transfer massa dan panas
juga untuk model modern termasuk dengan
telah terintegrasi dengan model prediktif
pendekatan media berpori. Kelemahan dari
mikrobia. Karena alasan itulah, beberapa
software ini adalah menggunakan software
pemodelan prediktif mikrobiologi tidak
komersil yakni COMSOL multiphysics.
memiliki latar belakang cukup dalam
Disisi lain, Capeda (2013) menyediakan
bidang transfer massa dan panas. Penelitian
prototype untuk diakses secara online untuk
interdisipliner sangat diperlukan untuk
keamanan pangan pada
menciptakan model yang terintegrasi yang
http://foodsafety.unl.edu/. Website ini
bisa digunakan untuk mendukung
menyediakan simulasi berbagai model
keamanan pangan dalam industri daging.
prediktif mikrobia termasuk transfer panas
Beberapa contoh model transfer dan massa dengan validasi dalam industri.
panas-massa yang terintegrasi dengan Namun, model yang ada masih terbatas.
model prediktif mirkobia seperti pada udara
4. Kesimpulan dan Saran
pendingin untuk daging siap saji dengan
Pemodelan pada industri daging semakin
berbagai varasi model pertumbuhan
berkembang semenjak semakin
mikroba, model untuk pendingin ham tanpa
meningkatnya perangkat untuk melakukan
tulang yang terintegrasi degnan model
uji keamanan pangan. Pemodelan transfer
C.perfringens, model untuk pencuci sosis
panas dan massa mulai berkembang
yang terintegrasi dengan model E.coli
beberapa tahun belakangan ini.
0157:H7, model untuk memprediksi E.coli
pada daging dalam karton, model untuk Pemodelan ini mulai dari
mengestimasi efek pemanasan dan pemodelan energi secara tradisional,
pengeringan terhadap inaktivasi Listeria. pemodelan tranport massa dan pemodelan
dengan pendekatan media berongga.
3.8 Ketersediaan Model saat Ini
Meskipun banyak manfaat dalam berbagai
Kelemahan yang sebagian besar terjadi saat
bidang, pemodelan transfer panas dan
ini adalah tidak tersedianya peralatan dan
massa pada produk daging dan olahannya,
mesin pemrosesan daging. Kebutuhan
11
Transfer Panas dan Massa

kebanyakan hanya sebatas menjadi alat Cepeda JF, Weller CL, Negahban, M,
penelitian saja. Subbiah, H Thippareddi. 2013.
Heat and Mass Transfer Model for
Beberapa pemodelan yang ada
Microbial Food Safety Application
masih berbasis pada asumsi (seperti asumsi
in Meat Industry : A Review.
bentuk fisik ke yang lebih sederhanan,
Journala Food Eng Rev (2013)
penyeragaman produk dan komposisinya,
5:57–76 DOI 10.1007/s12393-013-
rata-rata transfer koefisien, dan penggunaan
9063-6.
beberapa software), sehingga hal ini masih
Cepeda JF, Weller C, Thippareddi H,
terbatas penggunaanya untuk
Negahban M, Subbiah J. 2013.
menyelesaikan problem keamanan pangan
Modeling cooling of ready-to-eat
dalam industri.
meats by 3D finite element
Perkembangan teknologi dan analysis: validation in meat
software simulasi sekarang ini mampu processing facilities. Journal Food
meningkatkan pengembangan pemodelan Eng 116(2):450–461
terutama untuk menyelesaikan Datta AK.2007.Porous media approaches
kompleksitas pada kasus transfer massa dan to studying simultaneous heat
panas dalam industri pengolahan daging. and mass transfer in food
Riset beberapa tahun terakhir ini processes. I: problem
berorientasi pada pengembangan formulations. J Food Eng 80:80–
pemodelan panas dan massa yang dapat 95
menganalisis dengan baik produk dengan Datta AK .2007. Porous media approaches
bentuk irregular dan produk dengan to studying simultaneous heat
komposisi tak seragam, analisis produk and mass transfer in food
secara simultan yang sedang diproses, processes. II: property data and
koefisien transfer lokal, kemudahan akses representative results. J Food
oleh industri pengolahan pangan sangat Eng 80:96–110
diperlukan. van der Sman RGM (2012)
Thermodynamics of meat
Saran untuk penelitian selanjutnya,
proteins. Food Hydrocoll
lebih baik membahas lebih detail mengenai
27:529–535
sifat fisik mikroorganisme terhadap transfer
panas dan massa pada industri daging.

5. Daftar Pustaka
12
Transfer Panas dan Massa

LAMPIRAN

Gb. 1 Pemodelan 3D dari objek dengan geometri kompleks dengan computer tomography
CT scanning

Gb. 2 Simulasi Model Pertumbuhan Mikroba Daging yang mampu diakses di


http://foodsafety.unl.edu/

Gb. 3 Hasil simulasi Model Pertumbuhan Mikroba Daging yang mampu diakses di
http://foodsafety.unl.edu/ dengan produk Ham Tanpa Tulang

13

Anda mungkin juga menyukai