Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Magister Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp. 62-69

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN


DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
DI SD NEGERI LAMTEUBEE ACEH BESAR
Trisnawati,1 Cut Zahri Harun,2 Nasir Usman.2

Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia
Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia
Koresponden: Profcut@ymail.com

ABSTRACT
School will be able to run smoothly if facilities and infrastructure of education very support for
learning process. This research uses descriptive method with qualitative approach. The purpose of
this research is to describe correctly and real about the management of education facilities and
infrastructure in improving the quality of learning in SD Negeri Lamteubee Aceh Besar.Data
collection technique include observation, interviews, and documentation studies. Research subjetct
were Headmaster, Vice Principal, Teacher Council, and School Staff/Operator. Result of research
indicate that: (1) Planning of facilities and infratructure that is with activity analyze first first all
school facilities and infrastructure. (2) The procurement of facilities and infrastructure collects
inventory data for the data first and knows the inventory. (3) Utilization/use in is used by all citizens of
schools, teachers and all school children, utilization of educational inventory should also be
effectively monitored by the parties appointed by the school. (4) Maintenance of facilities and
infrastructure is needed by teachers and students so that the goods owned by the school is always
under supervision and well maintained. (5) Elimination in made a letter of proposal to the Education
Office so that related parties can make an official letter for the deletion.
Keywords: Management, Infrastructure Education, Improvement of Learning

ABSTRAK
Sekolah akan dapat berjalan lancar apabila sarana dan prasarana pendidikan mendukung proses
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan
penelitian adalah untuk mendeskripsikan secara benar dan nyata tentang manajemen sarana
dan prasarana pendidikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SD Negeri Lamteubee
Aceh Besar. Teknik pengumpulan data meliputi: observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Dewan Guru, dan Staf/Operator
Sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan sarana dan prasarana yaitu dengan
kegiatan menganalisis terlebih dahulu semua sarana dan prasarana sekolah. (2) Pengadaan sarana dan
prasarana melakukan pengumpulan data inventaris untuk di data terlebih dahulu dan mengetahui
inventarisasi. (3) Pemanfaatan/penggunaan digunakan oleh semua warga sekolah, guru dan semua
murid sekolah, pemanfataan inventarisasi pendidikan juga harus diawasi secara efektif oleh pihak
yang ditunjuk oleh sekolah. (4) Pemeliharaan sarana dan prasarana sangat diperlukan oleh guru dan
siswa agar barang-barang yang dimiliki sekolah selalu dalam pengawasan dan dijaga dengan baik. (5)
Penghapusan sarana prasarana dengan membuat surat pengusulan ke Dinas Pendidikan sehingga pihak
terkait dapat membuat surat berita acara untuk penghapusan.

Kata kunci: Manajemen, Sarana Prasarana Pendidikan, Mutu Pembelajaran

PENDAHULUAN memperoleh pengetahuan, sikap dan


kecakapan yang baik dari guru. Tanpa
Pendidikan merupakan hal yang dukungan yang baik dan memadai guru
sangat penting dalam kehidupan sehingga akan kurang maksimal dalam mengajarnya.
tanpa pendidikan maka manusia tidak akan Begitu juga dengan siswa-siswa sudah
mengetahui banyak hal. Di sekolah pasti memerlukan kenyamanan dan rasa
seseorang akan memperoleh ilmu aman dalam memperoleh pendidikan,
pengetahuan yang layak, belajar untuk

62 Volume 7, No. 1, Februari 2019


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

apabila sekolah tidak bersih, tidak rapi dan menyediakan sarana dan prasarana yang
tidak lengkap maka siswa-siswa tidak akan memenuhi keperluan pendidikan sesuai
nyaman untuk memperoleh ilmu dengan pertumbuhan dan perkembangan
pengetahuan yang layak dan baik. Dari potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
segi buku pelajaran, alat peraga, alat emosional dan kewajiban peserta didik.
praktek, alat olah raga, mushalla, kantin, Contohnya seperti gedung, tanah,
ruang UKS, perpustakaan, lapangan perlengkapan administrasi dan lainnya
upacara dan lapangan olah raga yang yang digunakan dalam proses belajar
merupakan komponen penting dalam mengajar. Pendidikan yang baik haruslah
satuan pendidikan di sekolah. memiliki manajemen yang baik pula,
Seseorang akan mendapat dimana setiap unsur manajemen melekat
pendidikan apabila layak, baik dan pada setiap kegiatan, aktivitas kerja, apa
tentunya sekolah harus memperhatikan yang diharapkan agar tercapai dengan baik.
banyak hal setiap sisinya, baik Sehingga organisasi mampu menggerakkan
manajemennya, sarana dan prasarananya, sumber daya yang dimiliki, sehingga
maupun sistem pembelajarannya. Salah organisasi tersebut dapat mewujudkan
satu upaya yang berperan sangat penting harapan dan cita-citanya. Proses
dalam menunjang proses pembelajaran pendidikan merupakan berubahnya sesuatu
adalah sarana prasarana pendidikan. menjadi sesuatu yang lain, sesuatu yang
Pendidikan dalam arti sempit adalah berpengaruh terhadap berlangsungnya
sekolah, pendidikan adalah pengajaran proses disebut input dan sesuatu dari hasil
yang diselenggarakan di sekolah sebagai proses disebut ouput (Harun, et al. 2016).
lembaga pendidikan formal (Triwiyanto Manajemen tingkat satuan
2014). Peran pendidikan sangatlah penting pendidikan adalah suatu proses penataan
karena pendidikan mutlak dilaksanakan kelembagaan pendidikan dengan
dalam proses pembelajaran. Keberhasilan melibatkan sumber-sumber potensial, baik
program pendidikan melalui proses belajar yang bersifat manusia maupun yang
mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak bersifat non-manusia dalam rangka
faktor salah satunya adalah tersedianya mencapai tujuan pendidikan secara efektif
sarana dan prasarana pendidikan yang dan efisien (Imron 2014). Proses
memadai disertai dengan pemanfaatan dan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
pengelolaan secara optimal (Mulida et beberapa faktor, agar keberhasilan program
al.2016). pendidikan dapat tercapai dengan baik dan
Konsep manajemen adalah dapat lancar. Setiap sekolah wajib memiliki
ditinjau dari berbagai perspektif seperti sarana dan prasarana yang memadai,
pengelolaan, pembinaan, pengurusan, karena setiap satuan pendidikan untuk
ketatalaksanaan, kepemimpinan, mewujudkan tujuan organisasi dalam
ketatapengurusan, administrasi dan bidang pendidikan harus didukung oleh
sebagainya (Amtu 2013). Fungsi sarana dan prasarana yang memadai dan
manajemen dapat terlaksana dengan baik siap untuk diperlukan.
dan tidak dapat dipisahkan sehingga tujuan Sarana pendidikan adalah semua
secara efektif dan efisien dapat tercapai”. yang diperlukan dalam proses belajar
Pentingnya sarana dan prasarana mengajar baik yang bergerak maupun tidak
dalam menunjang proses pendidikan diatur bergerak agar pencapaian tujuan
oleh Undang-Undang Republik Indonesia pendidikan dapat berjalan dengan lancar,
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem teratur dan efesien (Mustari 2014). Jika
Pendidikan Nasional yaitu: setiap satuan dimanfaatkan secara langsung dengan baik
pendidikan formal dan non formal manajemen sarana dan prasarananya dan

63 Volume 7, No. 1, Februari 2019


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

terhadap pengelolaannya maka segala profesional guru dalam mendidik peserta


aspek pendidikan akan tumbuh dengan didiknya. Berhasil tidaknya sekolah dalam
baik dan berkembang dengan baik pula, mendidik siswa-siswanya Dalam pemilihan
apalagi setiap aturan, prosedur dan strategi pembelajaran yang tepat
kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan bagaiamana guru dalam memilih kegiatan
dapat dilaksanakan dengan baik sehingga pembelajaran yang paling efektif dan
tujuan secara efektif dan efesien dapat efisien untuk menciptakan pengalaman
terwujud sebagaimana yang diharapkan. belajar yang baik, memberikan fasilitas
Fungsi-fungsi manajemen sarana dan kepada peserta didik untuk mencapai
prasarana adalah: (1) Perencanaan tujuan pembelaran (Usman et al. 2014).
kebutuhan diantaranya menampung semua Respon yang efektif akan timbul di dalam
usulan kebutuhan sekolah yang diajukan, kelas apabila proses belajar mengajar dapat
menyusun rencana kebutuhan, memadukan tercapai dengan baik, sehingg munculnya
rencana kebutuhan, memadukan rencana kemampuan pengetahuan, tumbuhnya
dana, memadukan daftar kebutuhan sikap dan keterampilan. Sehingga guru
perlengkapan dan penetapan rencana dituntut peran aktifnya dan kompetensinya
pengadaan akhir, (2) Proses pengadaannya dalam menumbuhkan minat murid untuk
sendiri seperti pembelian dengan biaya belajar lebih giat dan terampil. Suasana
pemerintah, pembelian dari spp, bantuan belajar akan nyaman jika seorang guru
BP3, dan masyarakat, (3) yang profesional mampu menciptakan
Penginventarisasian diantaranya budaya dan iklim belajar yang baik, dan
melakukan pencatatan sarana dan mampu mengelola iklim di dalam kelas
prasarana, pembuatan kode, dan agar lebih efektif sehingga siswa-siswa
menggolongkan barang yang harus lebih semangat dalam belajarnya, dan lebih
dilaporkan, (4) Penggunaan dan pemakaian optimal dalam menyerap pelajaran yang
sarana dan prasarana pendidikan, (4) disampaikan guru.
Pemeliharaan berada dalam pengawasan SD Negeri Lamteubee Aceh Besar
dan pengendalian dari pihak sekolah, dan yang bergerak dalam bidang pendidikan
(5) Penghapusan dengan membuat berita yang terletak di Desa Lamteubee, Aceh
acara peloporan penghapusan sarana dan Besar, masih belum memadai dalam sarana
prasarana sebagai pertanggung jawaban dan prasarana yang dibutuhkan. Baik dari
dari pihak sekolah kepada dinas terkait gedungnya, serta fasilitas lainnya masih
(Mustari 2014). kurang optimal, dari segi pengadaan masih
Indikator dalam pelaksanaan kurang, pemanfaatan masih kurang
manajemen sarana dan prasarana terlaksana dan belum sepenuhnya
pendidikan yang harus diperhatikan adalah dimanfaatkan, pemeliharaan sarana dan
sebagai berikut: a) proses penyusunan prasarana masih kurang terlaksana oleh
rencana kebutuhan sarana dan prasarana semua pihak yang memakai dan kurang
pendidikan, b) pengadaan sarana dan diperhatikan oleh pihak-pihak lembaga
prasarana pendidikan, c) perawatan dan pendidikan. Bagaimana peningkatan mutu
pemeliharaan, d) pemanfaatan/penggunaan pembelajaran ini akan sangat baik apabila
sarana dan prasarana pendidikan, dan e) kurangnya sarana dan prasarana sekolah
proses perawatan yang dilakukan oleh yang tersedia bagi kelancaran proses
kepala sekolah dalam manajemen sarana belajar mengajar, maka diperlukan hal-hal
dan prasarana pendidikan (Niswanto et al. yang tersusun dalam kegiatan proses
2016). Untuk meningkatkan mutu manajemen sarana dan prasarana yaitu
pembelajaran pada semua jenjang dan jenis terdiri dari perencanaan, pengadaan,
pendidikan diperlukan juga tenaga-tenaga pemanfaatan/penggunaan, pemeliharaan,

Volume 7, No. 1, Februari 2019 64


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dan penghapusan sarana dan prasarana data tersebut penulis susun sedemikian
pendidikan dalam kegiatan manajemen rupa sehingga menjadi informasi yang
sarana dan prasarana di SD Negeri disajikan dalam kalimat-kalimat deskriptif.
Lamteubee Aceh Besar. (3) Verifikasi data: pada bagian ini
Oleh karena itu, berdasarkan dilakukan penarikan kesimpulan terhadap
permasalahan tersebut, maka penulis data yang sudah dianalisis sehingga hasil
mengkaji mengenai Manajemen Sarana penelitian dapat dilaporkan.
dan Prasarana Pendidikan dalam
Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SD HASIL DAN PEMBAHASAN
Negeri Lamteubee Aceh Besar. Tujuan
penelitian adalah untuk mendeskripsikan Perencanaan PengadaanSarana
secara benar dan nyata tentang manajemen Prasarana
sarana dan prasarana pendidikan dalam Perencanaan pengadaan sarana dan
meningkatkan mutu pembelajaran di SD prasarana pendidikan di SD Negeri
Negeri Lamteubee Aceh Besar (1) Untuk Lamteubee yang pertama dengan
mengetahui perencanaan pengadaan sarana menganalisis kebutuhan apa saja dalam
prasarana pendidikan (2) Untuk proses kegiatan pembelajaran dengan
mengetahui pengadaan kebutuhan sarana mencatat semua kebutuhan. Guru
prasarana pendidikan (3) pemanfaatan menyampaikan keinginannya dan diseleksi
sarana prasarana di SD Negeri Lamteubee berdasarkan prioritas kebutuhan yang
Aceh Besar (4) Untuk mengetahui diperlukan atau barang-barang yang
pemeliharaan sarana prasarana pendidikan sifatnya mendesak. Alat-alat yang ada
(5) penghapusan sarana prasarana perlu diamati kembali dan ditinjau ulang
pendidikan dan (6) Untuk mengetahui agar tidak terjadi kelebihan penggunaan
faktor-faktor penghambat dan pendukung barang-barangnya. Serta mengajukan
dalam manajemen sarana dan prasarana kebutuhan yang diperlukan ke Kantor
pendidikan. Dinas Pendidikan Aceh Besar dan data
juga dikirimkan melalui online. Dan
METODE PENELITIAN memperhitungkan juga biaya-biaya yang
Penelitian ini menggunakan suatu dikeluarkan dalam pembelian alat-alat
pendekatan pendekatan kualitatif dengan yang dibutuhkan.Untuk membuat
metode deskriptif. Pendekatan kualitatif perencanaan sarana dan prasarana ada
merupakan metode penelitian yang beberapa hal yang harur diajukan seperti
digunakan untuk meneliti objek yang sekolah terlebih dahulu mengajukan daftar
alamiah, analisis data bersifat induktif dan kebutuhan apa saja yang diperlukan,
hasil lebih menekankan pada makna kemudian daftar tersebut dikirim ke kantor
daripada generalisasi (Sugiyono 2013). pusat pembelanjaan dan menunjukkan
Data dalam penelitian ini dikumpulkan rekanan yang bisa dipercaya oleh sekolah,
dengan teknik interview, studi dokumentasi serta adanya persetujuan dari komite
dan observasi. Penelitian berlangsung sekolah dan apabila barang sudah dikirim,
mulai tanggal 23 Maret 2017 s/d 08 Juli diadakan pengecekan ulang atas barang-
2017. Data yang telah dikumpulkan barang yang dipesan, pendistribusian
kemudian dianalisis dengan langkah dilaksanakan sesuai dengan pesanan
sebagai berikut: (1) Reduksi data: pada sekolah dan dilanjutkan kepada unit yang
tahap ini, penulis mengumpulkan dan memerlukan (Darmawan 2014). Untuk
menyeleksi data-data yang bernilai dan proses perencanaan pengadaan sarana dan
mengsampingkan data yang tidak penting, prasarana pendidikan sekolah harus
(2) Penyajian data: pada langkah ini, data- melakukan serangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan jenis dan spesifikasi,

65 Volume 7, No. 1, Februari 2019


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

jumlah, waktu maupun tempat dengan buku-buku untuk dana/biayanya sudah


harga dan sumber yang dapat teralokasikan pada dana BOS.
dipertanggungjawabkan (Bandono 2014).
Pemanfaatan Sarana Prasarana
Pengadaan Kebutuhan Sarana Dalam pemanfaatan untuk proses
Prasarana belajar mengajar, sudah disimpan dengan
Pengadaan kebutuhan memiliki teratur dan dijaga dengan baik sesuai
aturan dalam dana BOS dan diajukan dengan ketentuan-ketentuan yang sudah
dalam waktu setiap triwulan, dengan cara disepakati oleh sekolah. Pihak sekolah
membeli, menyewa dan menerima hibah sudah menjaga semua sarana dan prasarana
dari pihak lain, kesepakatan dari semua dengan baik. Meskipun ada kerusakan-
guru dan siswa-siswa dalam memperlancar kerusakan dikarenakan banyak barang-
proses belajar mengajar. Kebutuhan sarana barang yang sudah tidak dapat dipakai lagi,
dan prasarana direncanakan terlebih sifatnya haus dan memang sudah tidak
dahulu, terlebih kepada kepala sekolah dapat dimanfaatkan lagi karena barangnya
harus membuat kebutuhan sarana dan sudah tua sehingga kalau dipakai akan
prasarana yang dibutuhkan baik dalam tidak efektif lagi dan menimbulkan cidera,
waktu jangka panjang, menengah dan selain itu juga ada faktor lain dari luar
jangka pendek. Pengadaan sarana dan yang dilakukan masyarakat sekitar
prasarana pendidikan yang dilakukan terhadap ketidaksenangan oleh sekolah
sekolah untuk memenuhi kebutuhan yang sehingga banyak barang-barang yang
disesuaikan dengan perkembangan apabila di letakkan diluar ruang akan dan
pendidikan di setiap tahunnya, disusun diluar sekolah makan akan sengaja dirusak
terlebih dahulu oleh pihak perancangan atau diambil untuk kepentingan sendiri.
sarana dan prasarana yang sudah di SK- Sehingga pihak sekolah biasanya sehabis
kan oleh kepala sekolah sehingga kegiatan pulang sekolah langsung menyimpan
proses penyusunan kebutuhan pengadaan barang-barang tersebut ke kelas, dan ke
dapat berjalan sesuai dengan mekanisme dalam ruang-ruang yang ada di sekolah.
yang baik (Niswanto et al. 2016). Karena Dengan pemakaian perlengkapan
melihat kebutuhan dalam pendidikan pendidikan harus memperhatikan 2 (dua)
sangatlah diperlukan bagi keberlangsungan prinsip yaitu prinsip efektifitas dan prinsip
proses belajar mengajar. Dan guru sendiri efesiensi yang berarti bahwa semua
juga harus menyiapkan kebutuhan apa saja pemakaian sarana dan prasarana
yang diperlukan untuk peserta didiknya. pendidikan di sekolah harus digunakan
Untuk proses perencanaan pengadaan yaitu semata-mata dalam rangka memperlancar
dengan pembuatan proposal untuk pencapaian tujuan pendidikan sekolah
memperoleh dana/biaya yang dibutuhkan, (Darmastuti dan Karwanto 2014).
melakukan perencanaan secara seksama
dalam sarana dan prasarana, melakukan Pemeliharaan Sarana Prasarana
perbaikan-perbaikan, dan bantuan dari Pemeliharaan diantaranya
orang tua siswa dan bantuan dari mengoptimalkan usia pakai peralatan,
pemerintah (Sutama dan Rahayu 2015). menjamin kesiapan operasional peralatan
Pengadaan sarana dan prasarana di untuk mendukung kelancaran pekerjaan
sesuaikan dengan prioritas kebutuhan yang sehingga diperoleh hasil yang optimal.
diperlukan dan juga sesuai dengan alokasi Pemeliharaan sudah dilakukan dengan baik
dana/biaya yang sudah tersedia di sekolah. sesuai dengan alokasi perawatan-
Sehingga mulai dari perbaikan alat-alat perawatan terhadap barang, melindungi
yang rusak, renovasi gedung, pengadaan terhadap barang-barang yang penting,

Volume 7, No. 1, Februari 2019 66


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

memperbaiki, servis, mendata semua “Untuk penghapusan sarana dan prasarana


inventaris, menyimpan dan digudangkan dalam penelitian menerangkan bahwa ada hal-
dengan baik, sehingga dalam pengawasan hal yang perlu diperhatikan meliputi: (1) dalam
sarana dan prasarana yang diterapkan oleh keadaan sudah tua atau rusak berat dan tidak
sekolah dapat meminimalisir keluarnya dapat diperbaiki lagi, (2) dikhawatirkan dengan
perbaikan akan menelan biaya besar dan
biaya agar proses pembelajaran berjalan pemborosan, (3) secara teknis dan ekonomis
lancar dan baik tanpa ada hambatan. kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya
Pemeliharaan dilakukan secara terus biaya pemeliharaaan, (4) ada barang yang
menerus untuk menjaga agar barang milik dicuri, terbakar, musnah karena bencana alam,
sekolah selalu dalam keadaan baik dan siap (5) tidak sesuai dengan kebutuhan masa kini,
untuk digunakan, pemeliharaan sarana dan dan (6) terjadinya penyusutan diluar
prasarana pendidikan memiliki peranan kemampuan pemeliharaan pengurus barang.”
yang sangat penting karena dengan adanya
pemeliharaan yang baik maka Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung
penyelenggaraan akan berjalan baik pula Faktor penghambatdiantaranya adalah
(Megasari 2014). Peran pimpinan sekolah, keterbatasan dana dalam mendukung kegiatan
sarana dan prasarana hanya mengandalkan dari
wakilnya, guru-guru dan siswa-siswa segi dana Bos, pengawas serta supervisi
dalam menjaga barang-barang milik kurang aktif dikarenakan lokasi sekolah jauh
sekolah sangat berperan aktif, selalu saling sehingga kurang motivasi dari pengawas
mengingatkan agar barang-barang sekolah berkunjung ke sekolah, dan kurangnya
yang sudah digunakan dapat simpan birokrasi bantuan pemerintah sedikit lambat
kembali dalam gudang atau tempat yang dalam penanganan hal sarana dan prasarana.
aman untuk menyimpan barang-barang Sekolah hanya menunggu balasan surat
sekolah tersebut. Perawatan dan permohonan dan data online yang diterima
pemeliharaan masing-masing ruang kelas dalam permohonan perbaikan, penambahan,
merupakan tanggung jawab dari renovasi, perawatan, pemeliharaan kalau hal
rombongan belajar serta pihak pengelola tersebut di setujui maka sekolah akan dapat
bantuan dana. Agar tujuan dapat tercapai maka
sarana dan prasarana pendidikan (Sutama dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara
dan Rahayu 2015). infrastruktur maupun suprastruktur, kurikulum
gunanya sebagai pedoman dalam kegiatan
Penghapusan Sarana Prasarana
pembelajaran, dan khususnya interaksi antara
Penghapusan diawali dengan membuat
pendidik dan peserta didik dalam kegiatan
laporan ke Dinas Pendidikan supaya dapat
belajar mengajar, serta guru membutuhkan
dihapus dari daftar inventarisasi sekolah.
sarana pembelajaran dalam menunjang
Sebelum membuat laporan pihak sekolah
kegiatan pembelajaran sehingga guru mampu
terlebih dahulu mendata kembali sarana dan
dalam menyelenggarakan pembelajaran
prasarana yang ada disekolah, sehingga akan
(Prastywan 2016). Kepala Sekolah
diketahui barang apa saja yang masih layak
bersemangat dalam hal perbaikan misalnya di
pakai dan masih bisa dimanfaatkan dan barang
SD Negeri Lamteubee Aceh Besar,
mana yang tidak bisa dipakai atau
berkeinginan sekali agar pagar sekolah dapat
dimanfaatkan kembali. Sehingga laporan yang
dibuat dan diganti dengan yang baru tujuan
dibuat jelas, agar pihak Dinas terkaitpun dapat
untuk sekolah lebih aman, dan nyaman tidak
menyegerakan laporan yang masuk untuk di
ada orang yang tidak berkepentingan masuk
proses. Setelah adanya data yang terkumpul
sembarangan, dan hewan-hewan ternak
maka pihak sekolah membuat berita acara
masyarakat sekitar masuk dan merusak
penghapusan dan barulah penghapusan akan
tanaman sekolah dan mengotori sekolah.
dilakukan oleh tim disetujui dari pihak Dinas
Faktor pendukung adalah adanya
terkait dan pihak sekolah yang ditunjuk yang
dukungan Dinas Pendidikan terkait, adanya
sudah disetujui oleh kepala sekolah.
bantuan dari pihak luar seperti dana aspirasi,
Prastyawan (2016) menyampaikan bahwa
bantuan dana dari masyarakat/orang tua murid,

67 Volume 7, No. 1, Februari 2019


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

kerjasama dari seluruh komponen internal menghindari kehausan terhadap sarana


sekolahagar pelaksanaan kegiatan manajemen prasarana pendidikan sekolah,
sarana prasarana pendidikan di SD Negeri sehingga pemeliharaannya dilakukan
Lamteubee Aceh Besar lebih lancar dan tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
ada hambatan dan masalah yang terjadi serta dari suatu barang.
dapat segera ditangani dengan baik.
5. Penghapusan sarana prasarana
KESIMPULAN pendidikan dilakukan dengan
1. Perencanaan pengadaan semua usulan pengusulan kepihak Dinas Pendidikan
sudah diajukan untuk setiap terkait agar sarana prasarana dianggap
inventarisasi perlengkapan yang tidak layak pakai dan tidak bisa
mengalami kekurangan, menyusun digunakan akan dihapus, tetapi melalui
rencana kebutuhan inventarisasi yang persetujuan pihak Dinas Pendidikan
dibutuhkan dalam jangka waktu karena kewenangan untuk menghapus
tertentu misal untuk satu tahun atau barang ada pada Dinas Pendidikan.
satu periode proses belajar mengajar, Kegiatan yang dilakukan sekolah
memadukan setiap kebutuhan yang adalah: 1) lelang, 2) hibah kepada
sudah disusun sesuai dengan anggaran badan orang lain, 3) membakar
yang tersedia di sekolah, dan disaksikan oleh Dinas, orang tua
menyeleksi kembali barang-barang kampung, guru-guru, komite,
yang dibutuh tersebut layak atau tidak pengawas, jika diperlukan dari
layak menjadi prioritas dalam Kepolisian, 4) penyingkiran, dan 5)
pengajuan inventarisasi kedepan membuat berita acara penghapusan
sehingga layak untuk mendapat sarana prasarana pendidikan sekolah.
tambahan inventarisasi yang
dibutuhkan oleh sekolah. DAFTAR PUSTAKA
2. Pengadaan kebutuhan antara lain: 1) Amtu, O. 2013. Manajemen Pendidikan
mengetahui datanya terlebih dahulu, 2) Di Era Otonomi Daerah, Konsep,
jumlah barang, 3) jenis barangnya, 4) Strategi dan Implementasi.
jangka waktu dari barang, 5) sumber Alphabeta, Bandung.
dana yang diperoleh, dan 6) Bandono, W. A. 2014. Pengelolaan Sarana
jaminan/garansi dari suatu barang. dan Prasarana Di Sekolah Dasar
3. Pemanfaatan mengarah kepada Negeri 01 Tohudan Karanganyar.
perawatan, perbaikan, dijaga dengan Artikel Publikasi Program Studi
baik. Pemanfaatannya sudah Magister Manajemen Pendidikan
digunakan oleh semua warga sekolah, Universitas Muhammadiyah
guru dan semua murid sekolah, Surakarta. Diunduh tanggal 21 Juli
pemanfataan inventarisasi pendidikan 2017. 1-14.
juga harus diawasi secara efektif oleh http://eprints.ums.ac.id/38875/1/ART
pihak yang ditunjuk oleh sekolah. IKEL%20PUBLIKASI.pdf.
4. Pemeliharaan sarana prasarana Darmastuti, H., dan Karwanto 2014.
pendidikan kepada perlindungan Manajemen Sarana dan Prasarana
ekstra untuk menjaga barang-barang dalam Upaya Peningkatan Kualitas
milik sekolah dengan pengawasan Pembelajaran pada Jurusan Teknik
yang dilakukan oleh seluruh Komputer dan Informatika di SMK
komponen internal Negeri 2 Surabaya. Jurnal Inspirasi
sekolah.Perawatannya dilakukan Manajemen Pendidikan. 3 (3), 1-11.
secara terus menerus/berkala untuk

Volume 7, No. 1, Februari 2019 68


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Darmawan, B. 2014. Manajemen Sarana Fatih Bilingual Scholl Lamlagang


dan Prasarana Dalam Meningkatkan Banda Aceh. Jurnal Administrasi
Kualitas Pendidikan. Jurnal Pelopor Pendidikan. 4 (2). 01-11.
Pendidikan Guru SDN Kombang 1
Kecamatan Talango Kabupaten
Sumenep. 6 (2). 93-102.
Harun, C. Z. Nur, M. dan Ibrahim, S. 2016.
Manajemen Sekolah Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan
Pada SDN Dayah Guci Kabupaten
Pidie. Jurnal Administrasi
Pendidikan. 4 (1), 1-11.
Imron, A. 2014. Proses Manajemen
Tingkat Satuan Pendidikan. Bumi Aksara.
Jakarta.
Megasari, R. 2014. Peningkatan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan Untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Di SMPN 5
Bukittinggi. Jurnal Administrasi
Pendidikan FIP UNP. 2 (1), 1-13.
Mustari. 2014. Manajemen Pendidikan.
PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Niswanto, Mulida, dan Murniati. 2016.
Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan pada SMA Negeri 5
Banda Aceh. Jurnal Mudarrisuna. 6
(1), 135-142.
Prastyawan. 2016. Manajemen Sarana dan
Prasarana Pendidikan. Jurnal Studi
Keislaman. 6 (1), 1-14.
Rahayu, S. M., dan Sutama. (2015).
Pengelolaan Sarana Dan Prasarana
Pendidikan Sekolah Menengah
Pertama. Jurnal Varidika Pendidikan.
27 (2), 123-129.
Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian
Kualitatif. Alphabeta. Bandung.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Administrasi. Alphabeta. Bandung.
Triwiyanto. Teguh. 2014. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.
Tentang SistemPendidikan Nasional.
Usman, N. Huseyinli, A. dan Murniati.
2014. Manajemen Guru Dalam
Meningkatkan Mutu Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Di SMA

69 Volume 7, No. 1, Februari 2019

Anda mungkin juga menyukai