Anda di halaman 1dari 22

KORTIKOSTEROID

FARMAKOLOGI
KELOMPOK 8
Syifa’ Insani (182010101018) Nurrul Izza Misturiansyah (182010101085)
Sonya Dinda Fatma Dewi (182010101024) Yoga Setyo Nugroho (182010101086)
Fajri Ramadhan (182010101044) Anis Putih Al Hafizhah (182010101090)
Tsabita Ershiazky Fahma (182010101054) Linda Ayu Kusuma Wardani (182010101091)
Maghfiroh Arviola N. H (182010101058) Dwi Agustina Cindy Fajarwati (182010101106)
Yuhanita Tyara Sari (182010101059) Kevin Mario (182010101145)
Chaesar Dinasti (182010101078) Irsyad Raditya (182010101154)
KORTIKOSTEROID
Definisi

Kategori

Farmakokinetik

Farmakodinamik

Obat-obatan kortikosteroid
DEFINISI
Kortikosteroid adalah suatu kelompok
hormon steroid yang dihasilkan di bagian
korteks kelenjar adrenal sebagai
tanggapan atas hormon adenokortikotropik
(ACTH) yang dilepaskan oleh kelenjar
hipofisis atau atas angiotensin II.
Hormon ini berperan dalam banyak sistem
fisiologis tubuh seperti tanggapan terhadap
stres, tanggapan sistem imun, pengaturan
inflamasi, metabolisme karbohidrat,
pemecahan protein, kadar elektrolit darah,
serta tingkah laku. Reaksi pembentukannya
dikatalisis oleh enzim gol. sitokrom P450.
KATEGORI
Zona glomerulosa Mineralokortikoid, terutama aldosteron, memengaruhi
keseimbangan mineral (elektrolit), khususnya keseimbangan Na+ dan K+
Zona fasikulata glukokortikoid, terutama kortisol, berperan besar dalam
metabolisme glukosa, protein, lemak, dan dalam adaptasi terhadap stres.
Zona reticularis Hormon seks, identik dengan yang dihasilkan oleh gonad.
Hormon seks adrenokorteks yang paling banyak dan penting secara fisiologis
adalah dehidroepiandosteron.
FARMAKOKINETIK
FARMAKODINAMIS

Efek Glukokortikoid Efek Mineralokortikoid


FARMAKODINAMIS (EFEK GLUKORTIKOID)

DAYA
ANTI
IMUNOSUPRESIF
INFLAMASI
& ANTIALERGI

PENINGKATAN
PENGUBAHAN GLUCONEOGENESIS
BAGIAN LEMAK & EFEK KATABOL
FARMAKODINAMIS (EFEK MINERALOKORTIKOID)
Terdiri dari retensi air dan natrium, sedangkan kalium ditingkatkan
ekskresinya
KONTRAINDIKASI
1. Pasien dengan ulkus peptikum
2. Pasien dengan penyakit jantung atau hipertensi dengan gagal
jantung
3. Penyakit infeksi tertentu seperti varisela dan TBC, psikosis,
diabetes, osteoporosis, dan glaucoma
PERINGATAN KHUSUS

1. Penderita yang mendapat obat ini harus dipantau secara ketat


terhadap adanya hiperglikemia, glikosuria, retensi natrium
disertai edema atau hipertensi, hipokalemia ulkus peptikum,
osteoporosis, dan infeksi yang tersembunyi
2. Dosisnya harus dijaga serendah mungkin dan pemberia dosis
secara intermitten
PENGGUNAAN
1. Dosis kortikosteroid bergantung pada penyakit dan kondisi pasien
2. Dosis tinggi diberikan jika komplikasi terapi yang mungkin timbul
akan relative lebih ringan dibandingkan penyakitnya sendiri
3. Pada reaksi hipersensitif akut pada saluran pernapan atas dan syok
anafilaktik, kortikosteroid diindikasikan sebagai obat tambahan pada
penanganan gawat darurat dengan epinefrin
4. Kortikosteroid dapat digunakan untuk penanganan kasus peningkatan
tekanan intracranial atau edema serebral akibat keganasan, umumnya
digunakan betamethasone dan dexamethasone dosis tinggi
EFEK SAMPING

EFEK
GLUKOKORTIKOID
EFEK
MINERALOKORTIKOID

EFEK UMUM
EFEK SAMPING (EFEK GLUKOKORTIKOID)
1. Imunosupresi
2. Atrofi dan miopati steroid (kelemahan otot)
3. Osteoporosis
4. Merintangi pertumbuhan anak
5. Atrofi kulit dengan striae
6. Diabetogen penurunan roleransi glukosa
7. Gejala Cushing
8. Antimitotis
EFEK SAMPING (EFEK MINERALOKORTIKOID)
1. Hipokalemia
2. Udema dan peningkatan BB
EFEK SAMPING (EFEK UMUM)
1. Efek Sentral (atas SSP)
2. Efek Androgen
3. Katarak
4. Bertambahnya sel darah
5. Bertambahnya nafsu makan
6. Reaksi Hipersensitivitas
JENIS OBAT
BETAMETHASONE METILPREDNISOLONE

DEXAMETHASONE TRIAMCINOLONE

PREDNISONE
BETAMETHASONE
Indikasi : Dosis :
• Supresi inflamasi dan gagguan • Oral : Dosis Dewasa : dosis
alergi umum 0,5-5 mg/hari
• Hyperplasia adrenal congenital • Topikal
• Supresi inflamasi pada kulit dan Sediaan:
mata (sediaan topikal). • Tablet 0,5 mg
• Ampul 4 mg/ml
• Celesterone
Dosis :
• Dosis pada dewasa :
DEXAMETHASONE • Oral : 0,5 – 10 mg/hari
• Injeksi : 0,5 – 24 mg/hari dalam dosis terbagi.
Indikasi : (disesuaikan dengan berat penyakit)
• Inflamasi dan alergi. • Dosis anak : anti inflamasi : oral, IM,IV : 0,08 – 0,3
• Syok. mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi 6-12 jam.
• Diagnosis sindroma chusing.
• Hiperplasia adrenal kongenital. Sediaan :
• Edema cerebral. • 1 mg dexamethasone sebanding dengan
dexamethasone fosfat 1,2 mg setara dengan 1,3 mg
• Intranasal : alergi atau inflamasi dexamethasone natrium fosfat.
nasal dan polip.
• Sediaan dexamethasone natrium fosfat :
• Inhalasi oral : pengontrol asma
bronkial persisten. • Ampul 4 mg/ml : Dexa Majelis kalmethasone
• Ampul 5 mg/ml : cemidexon, carsona, dll.
• Tablet 0,5 mg : carsona, indexon, scandexon dll.
PREDNISONE
Indikasi : Dosis :
• Dosis umum dewasa : 5-20 mg/hari.
• Terapi insufisiensi Dosis harus diturunkan secara
adrenokortikal → memperoleh bertahap hingga dosis efektif terendah.
efek anti inflamasi atau • Dosis anak : sebagai antiinflamasi atau
imunosupresan. imunosupresif : 0,05-2 mg/kgBB/hari
dibagi 1-4 kali sehari.

Sediaan :
• Tablet 5 mg lecxacart, nufapredsone,
predsnisone nufarindo.
METHYLPREDNISOLONE
Indikasi : Dosis :
• supresi inflamasi dan gangguan • Oral, umum 2-40 mg/hari;
alergi; udema serebral • Injeksi intramuskular atau injeksi
dihubungkan dengan keganasan; intravena lambat atau infus, awal
penyakit rematik; mulut, kulit 10-500 mg;
• reaksi penolakan pencangkokan
sampai 1 g/hari melalui infus
intravena selama 3 hari.
Sediaan :
• Tablet, krim, suntik,
TRIAMCINOLONE
Indikasi : Dosis :
• supresi inflamasi dan gangguan • Injeksi intramuskular dalam,
alergi; penyakit rematik; mulut, kedalam otot gluteal, 40 mg
kulit esetonide untuk efek depot, ulangi
pada interval sesuai respon pasien,
dosis tunggal maksimal 100 mg

Sediaan :
• Tablet, krim, suntik, semprot hidung,
salep mulut

Anda mungkin juga menyukai