Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah Penatalaksanaan Gangguan Alergik (Alergi) Dan Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Dengan Alergi ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari teman-
teman telah memberikan motivasi baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler
bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah mengandung oksigen dan
nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme. Sistem kardiovaskuler juga
membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui organ-organ eksresi.
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas:
Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar
dapat mengalir ke jaringan. Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan
agar darah dapat didistribusikan ke seluruh tubuh. Darah, berfungsi sebagai media
transportasi segala material yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh.
Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian, jantung terus-
menerus berdetak. Jantung berkembang sedemikian dini, dan sangat penting seumur
hidup. Hal ini karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh. Fungsi ini akan
berfungsi sebagai sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan
oleh sel-sel tubuh. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 menunjukkan
17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Artinya, angka
tersebut mencapai 31 persen dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia.
Peran perawat dalam penanganan klien, yaitu sebagai pemberi perawatan, perawat
membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melelui proses penyembuhan yang
lebih dari sekedar sembuh dari penyakit tertentu. Namun, berfokus pada kebutuhan
kesehatan klien secara holistik, meliputi upaya mengembalikan kesehatan emosi,
spiritual dan 3 sosial. Disinilah peran perawat sebagai rehabilitator untuk
mengembalikan keadaan klien atau seoptimal mungkin untuk mendekati keadaan seperti
sebelum klien sakit dengan berbagai asuhan keperawatan seperti latihan ROM dan
latihan lain yang dapat membantu klien. Perawat juga memiliki peran sebagai pendidik,
sebagai pendidik di suatu instansi pendidikan atau memberikan pendidikan kesehatan
kepada klien dan masyarakat. Perawat juga berperan sebagai advokat atau pelindung
klien, yaitu membantu untuk mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan
mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari
efek yang tidak diinginkan yang berasal dari pengobatan atau tindakan diagnostik
tertentu (Potter & Perry).
RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen merupakan rumah sakit tipe B non
pendidikan yang mana terdapat 18 dokter spesialis serta tersedia fasilitas laboratorium,
dan ada 21 macam pelayanan yang siap melayani selama 24 jam. Dapat diakses oleh
semua lapisan masyarakat manapun, khususnya masyarakat kota Sragen. Berdasarkan
data rekam medis RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen jumlah kasus infark miokard
akut yang menjalani rawat inap dari bulan Januari hingga bulan Juli 2012 yaitu
sebanyak 20 pasien. Dimana 20 pasien tersebut 15 pernah dirawat di ICCU.
Angka mortalitas di ruang ICCU RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk
kasus infark miokard akut yang mengalami kematian sebanyak 5 kasus dari 20 kasus,
dari 5 kasus tersebut meninggal di IGD. Berdasarkan hasil wawancara dengan tenaga
medis khususnya petugas rekam medik dan perawat ICCU pada tanggal 5 Juli 2012, hal
ini disebabkan bebagai macam faktor salah satunya yaitu terlambatnya penanganan
akibat komplikasi yang terlanjur parah, kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga
akan penyakit jantung. Hal ini membuktikan bahwa penanganan penyakit infark
miokard akut di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen belum optimal dilakukan
sehingga angka mortalitas masih tinggi.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah
tentang penanganan kasus infark miokard akut dengan judul “Asuhan Keperawatan
Kegawatdaruratan Infark Miokard Akut di Ruang ICCU RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro
Sragen”.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Agar meminimalisir kesalahan dalam tindakan praktik keperawatan yang di
sebabkan oleh ketidakpahaman dalam anatomi fisiologi dalam sistem kardiovaskuler
sehingga berpengaruh besar terhadap kehidupan klien
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan
suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses
metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang
bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah
meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada
keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital
seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem
sirkulasi itu sendiri.
a. Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta III
b. Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
c. Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis,
brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
d. Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos,
dan kolumna vetebrata torakalis.
e. Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong
jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong
dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak
mudah berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:
a. Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak
turun kebawah
b. Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC) menahun batas
jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat
c. Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong bagian
bawah jantung ke atas
d. Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh.
1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya
membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
- Sinus koronarius
- Valvula triskuspidal
- Valvula pulmonalis
Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra yang
datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra
masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat
katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari
paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah
dari ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta.
1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara
trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra dan
ventrikel kanan.
3. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium
kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis
merupakan lanjutan dari vena.
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran
darah dalam tubuh terdiri dari:
a. Aliran darah koroner
Sistem pembuluh limfe merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan dapat mengalir
dari ruang interstitial ke dalam darah.pembuluh limfa dapat mengangkut protein dan zat
partikel besar, keluar ruang jaringan yang tidak dikeluarkan dengan absorbs secara
langsung kedalam kapiler darah. Sistem pembuluh limfe terdiri dari:
b. Duktus limfatikus sinistra: Mulai terlihat dalam abdomen sebagai kantong limfe
yang memanjang.
d. Kapiler limfa: sedikit cairan yang kembali ke sirkulasi melalui pembuluh limfe.
b. Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali ketika
darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
c. Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone dan
bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial.
Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung
pembuluh darah. Pembuluh darah dan aliran arteri adalah:
c. Gelombang nadi.
d. Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi, irama
denyut nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.
c. Kurva denyut nadi: vena jugularis eksterna dengan cara non invasive\
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang berfungsi
memberikan dan mengalirkan oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh yang diperlukan
dalam proses metabolisme tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
http://nissanew.blogspot.com/p/blog-page.html
http://kaiean.blogspot.com/2013/05/makalah-sistem-kardiovaskuler-jantung.html