Anda di halaman 1dari 6

4.

PERANAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT

Peran pemuda di dalam masyarakat dapat kita bedakan atas dua hal, yaitu :

a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyusuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan.
Berdasarkan peran yang pertama dibedakan atas:
1) Peranan pemuda sebagai individu-individu yang meneruskan tradisi mendukung
tradisi dan oleh sebab itu dengan sendirinya berusaha mentaati tradisi yang berlaku,
kebudayaan yang berlaku dalam tingkah laku perbuatan masing-masing. Dengan
persoalaan ini menjadi kewajiban bagi pemuda untuk melestarikan kebudayaan
bangsa.
2) Peranan pemuda sebagai individu-individu yang berusaha menyusuaikan diri, baik
dengan orang-orang atau golongan yang berusaha mengubah tradisi, dengan demikian
akan terjadi perubahan dalam tradisi masyarakat.
b. Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Berdasarkan peran pemuda yang kedua dibedakan atas
1) Jenis pemuda urakan
Yaitu jenis pemua yang tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan dalam
masyarakat, tidak ingin untuk mengadakan perubahan dalam kebudayan, akan tetetapi
ingin kebebasan bagi dirinya sendiri, kebebasan untuk menentukan kehendak diri
sendiri.
2) Jenis pemuda nakal
Pemud-pemuda inipun tidak bermkasud untuk mengdakan perubahan dalam
masyarakat ataupun kebudayaan, melainkan berusaha memperoleh manfaat dari
masyarakat dengan melakukan tindakan yang mereka anggap menguntungkan dirinya
teteapi merugikan masyarakat.
3) Jenis pemuda radikal
Pemuda-pemuda radikal berkeinginan untuk mengadakan perubahan revolusioner.
Mereka tidak menerima kenyataan-kenyatan yang merek hadapi. Oleh sebab itu
mereka berusaha baik secara lisan maupun dalam tindakan rencana jangka panjang
asal saja keadaan berubah sekarang juga.
a. Asas pembinaan dan pengembangan generasi muda :
1) Asas edukatip
(a) Pembinaan dan pengembangan oleh unsur di luar generasi muda,
didasrkan pada asas :
- Ing ngarso sung tulodo
- Ing madya mangun karso
- Tut wuri handayani
(b) Pembinaan dan pengembangan oleh sesame generasi muda, didasarkan
pada asas :
- Silih asih
- Silih asah
- Silih asuh
2) Asas persatuan dan kesatuan bangsa
3) Asas swakrasa
Berdasarkan atas asas ini kemampuan generasi muda untuk membina dan
mengembangkan dirinya sendiri dan lingkungannya.
4) Asas keselarasan dan terpadu
Pembinaan dan pengembangan secara swakarsa itu dilaksanakan selaras dan
terpadu dengan berbagai aspek kemampuan manusia yang seutuhnya dan
sekaligus dengan berbagai bidang pembangunan lainnya.
5) Asas pendayagunaan dan fungsionalisasi
Mengingat banyaknya organisasi pemuda yang ada dewasa ini, maka perlu
diadakan penataan. Dengan diadakannya penataan untuk meningkatkan daya
guna dan hasil guna bagi pelaksanaan progam-progam generasi muda dalam
prinsipnya dalam pembangunan nasional.
b. Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditujukan pada pembangunan
yang memiliki keselarasan dan ketuhanan anatara ketiga sumbu orientasi
hidupnya, yakni :
1) Orientasi ke atas Kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai-nilai kerohanian yang
luhur dan falsafah hidup Pancasila.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda menurut sumbu orientasi ke
atas ialah pengembangan insan ber-Ke Tuhanan Yang Maha Esa, yang
bertakwa kepada-Nya dalam segala aspek kehidupannya, berbudi pekerti
luhur dan bermoral pancasila.
2) Orientasi ke dalam terhadap dirinya sendiri
Pembinaan dan pengembangan generasi muda menurut sumbu orientasi ke
dalam ialah Pengembangan sebagi insan biologis, insan intelek serta insan
kerja guna mengembangkan bakat-bakat dan kemampuan jasmaniah dan
rohaniah agar dapat memberikan prestasi yang semaksimal mungkin dengan
mengembangkan kemampuan dalam dirinya.
3) Orientasi ke luar terhadap lingkungan (budaya, social, dan moral) dan masa
depannya.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda sumbu orientasi ke luar dibagi
atas :
(a) Pengembangan sebagai insan sosial budaya.
(b) Pengembangan sebagai insan sosial politik dan sebagai insan patriot.
(c) Pengembangan sebagai insan sosial ekonomi, termasuk disini adalah
sebagai insan kerja dan insan profesi yang memiliki kemampuan untuk
menggali, memanfaatkan, dan mendayagunakan sumber alam serta
menjaga kelestariannya.
(d) Pengemabngan pemuda terhadap masa depannya.
Kepekaan terhadap masa depannya akan menumbuhkan kemampuan
untuk mawas diri, kreatif, kritis serta menumbuhkan kesadaran bagi
kesinambungan nilai-nilai luhur bangsa dan negara.
c. Tujuan Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda / Pemuda
Tujuan yang hendak dicapai dalam Pembinan dan Pengembangan Genersai
Muda / Pemuda adalah :
1) Memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan jiwa dan
semangat Sumpah Pemuda Tahun 1928 dalam rangka pembangunan
bangsa dan kepribadian bangsa.
2) Mewujudkan kader-kader penerus perjuangan bangsa yang bertakwa
dengan Tuhan Yang Maha Esa yang berpegang teguh kepada
Pancasila sebagai satu-satunya ideologi dan pandangan hidup bangsa.
3) Mewujudkan kader-kader pembangunan nasional dengan angkatan
kerja yang berbudi luhur, dinamis dan kreatif.
4) Mewujudkan warga negara Indonesia di masa depan yang memiliki
kreatifitas kebudayaan nasional.
5) Mewujudkan kader-kader patriot pembela bangsa dan negara yang
berkesadaran dan berketahanan nasional, pengembangan dan penerus
nilai-nilai serta cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Jalur Pembinaan dan Pengembangan Genersi Muda.
a. Kelompok Jalur Utama
Kelompok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda lewat
jalur utama ini meliputi :
1) Jalur Keluarga
Dalam jalur keluarga ini pelaksanaan dan pengembangan
adalah orangtua serta anggota keluarga terdekat yang
merupakan lingkungan pertama dalam rangka pelaksanaan
konsepsi pendidikan seumur hidup.
2) Jalur Generasi Muda
Pembinaan dan pengembangan melalui jalur ini termasuk di
dalam organisasi-organisasi pemud yang telah ada selama ini.
Jalur yang di maksud, adalah :
- Jalaur SLTP dan SLTA memalalui OSIS
- Jalaur kampus / Perguruan Tinngi / Akademi, melalui senat
Mahasiswa dan sebagainya.
- Jalur kepemudaan melalui KNPI, Pramuka, Karang Taruna, Kelompok
Pecinta Alam dan sebaginya.
b. Kelompok Jalur Penunjangan
Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda memalui jalur ini
meliputi :
1) Jalur Sekolah / Pra sekolah
Jalur sekolah ini bisa dilakukan melalui organisasi orangtua
murid sedangkan untuk jalur pra sekolah bisa dilakukan dengan
jalan peningkatan penataan maupun pembakuan mutu dari para
pendidiknya serta sarananya.
2) Jalur Masyarakat
Jalur Masyarakat ini dibedakan atas :
- Jalur masyarakat yang melembaga : lembaga peribadatan, organisasi
sosial kemasyarakatan dan sebagainya.
- Jalur masyarakat yang tidak melembaga : pergaulan sehari-hari,
tempat rekreasi dan sebagainya.
c. Kelompok Jalur Koordinatif
Yang dimaksud dengan jalur koordinatif di sini adalah jalur
pemerintah.
Sesuai dengan 3 ayat tentang generasi mudaa dalam GBHN
dijelaskan, bahwa :
a) Sistem pengkoordinasian tunggal melalui badan Pembina
kebijakan yang bernama Badan Koordinasi Penyelenggaraan
Pembinaan Generasi Muda dimana Departemen-departemen
Pemerintah yang mempunyai progam kepemudaan / generasi
muda duduk bersama dalam badan ini dengan maksud agar
secara lintas sektoral kebijakan kebijakan pembinaan dan
pengembangan dapat terkoodinir dan terpadu.
Badan koordinasi ini dibentuk mulai tingkat pusat sampai
tingkat kecamatan.
b) Pelaksanaan organisasi pembinaan dan pengembangan generasi
muda melalui satuan pengendali pembinaan generasi muda
yang dipimpin oleh Menteri Urusan Pemuda.

Pengisian masa depan seperti yang dicita-citakan oleh Proklamasi


Kemerdekaan itu dengan sendirinya menuntut keterlibatan generasi
muda. Pembangunan yang tengah dikerjakan saat ini secara
keseluruhan tetap merupakan tugas, tanggung jawab dan milik kita
bersama. Untuk menjaga dan memelihara kesinambungan dam
kelestarian sejarah bangsa kita, perlu menekankan pentingnya
keikutsertaan generasi muda dalam kegiatan pembangunan.
Dalam hubungannya dengan sosialisasi generasi muda khususnya
mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan
dapat dijadikan contoh untuk generasi muda, mahasiswa pada
khususnya pada saat ini.

1) Peran pemuda / mahasiswa dalam menegakkan kemerdekaan


Proklamasi Kemerdekaan 17 agustus 1945 ternyata perlu
ditebus dengan pengorbanan yang tinggi. Oleh karena segera
setelah proklamasi, pemuda Indonesia membentuk organisasi,
baik yang bersifat politik mapun militer.
2) Peran mahasiswa / pemuda dalam melopori Orde Baru
Dekrit Presiden 5 juli 1959 menetapkan bahwa Republik
Indonesia kembali menggunakan UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional. Kemudian Presiden Soekarno mencamkan Ide-
nya yang kemudian terkenal dengan Demokrasi Terpimpin,
yang bertujuan untuk mengendalikan kekuatan-kekuatan
politik yang saling bertentangan. Keadaan yang demikian
dimanfaatkan oleh golongan komunis (PKI) untuk lebih
memantapkan peranannya dalam dunia politik.
Timbulnya ide NASAKOM, yang berdasarkan atas
pengotakkan golongan masayarakat dalam 3 golongan, ialah
golongan Nasional, golongan Agama dan golongan Komunis.
Kenyataan demikian juga mempengaruhi kehidupan / pemuda /
mahasiswa, yang tidak terlepas adanya pengkotakan-
pengkotakan tersebut. Denganpengkotakan tersebut terjadi
bukannya persatuan dan kesatuan, tetapi justru perpecahan
yang di alami. Perpecahan inilah yang selalu dinanti-nantiakan
oleh golongan Komunis. Sebab golongan Komunis lebih bisa
memantapkan peranannya di bidang politik, keadaan ini
belangsung sampai pada puncaknya adalah meletusnya G 30
S/PKI pada 1965.
Aksi-aksi pengganyangan terhadap PKI timbul secara
spontan dari masing-masing golongan, kemudian
terorganisasikan dalam Front Pancasila. Front Pancasila ini
menghilhami lahirnya kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia
(KAMI) yang merupakan unsur penting dalam sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. KAMI menjadi pelopor
pendobrak ke arah kehidupan baru kemudian dikenal dengan
nama Orde Baru (ORBA).
3) Peran mahasiswa dalam masayarakat
Barangsiapa menguasai generasi muda, berarti menguasai
masa depan suatu bangsa, demikianlah bunyi suatu
pepatah. Dengan mengkaji lebih dalam arti apa yang
tersirat dalam pepatah itu, berarti bahwa masa depan suatu
bangsa itu terletak di tangan generasi muda. Generasi
mudalah yang harus menggantikan generasi sebelumnya
memimpin bangsanya.
Jumlah pemuda yang dapat mengenyam Pendidikan Tinggi
tidaklah banyak. Jumlah yang sedikit tersebut, bagi pemuda
yang sempat duduk di perguruan tinggi, mempunyai
kewajiban untuk menyumbangkan tenaganya kepada
masyarakat. Kalau tidak lebih mendalam, maka mahasiswa
pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai berikut :
a. Agent of change
b. Agent of development
c. Agent of modernization
Sebagai Agent of change mahasiswa bertugas untuk
mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat,
kea rah perubahan yang lebih baik. Pengetahuan yang
diterima dalam pendidikan dipakai demi pengabdian
manusia, agar dapat hidup bermartabat.
Sebagai Agent of development, mahasiswa bertugas
untuk melancarkan pembangunan di segala bidang yang
bersifat fisik maupun bersifat non fisik. Demi
suksesnya pembangunan, peranan mahasiswa tidak bisa
diabaikan, justru mempunyai peranan yang sangat besar
sekali.
Sebagai Agent of modernization, mahasiswa dalam
fungsi ini bertindak dan bertugas sebagai pelopor dalam
pembaruan. Pembaruan yang bagaimana yang harus
dijalankan tidak terlepas dengan lingkungan masyarakat
sekitarnya.
Mahasiswa sebagai manusia yang mengalami
pendidikan cukup tinggi harus dapat memilih mana
yang perlu diubah dan mana yang masih tetap
dipertahankan. Untuk suksesnya pembaruan yang
hendak dijalankan, mahasiswa tidak boleh
meninggalkan masyarakat yang akan diadakan
pembaruan.

Anda mungkin juga menyukai