Oleh :
Yuli Eva Ermawati
P07120118119
NIM : P07120118119
Mengetahui,
Kepala Ruangan
LAPORAN PENDAHULUAN
a. Defekasi
b. Miksi
a. Fisiologi Defekasi
b. Fisiologi Miksi
2) Cairan
Pemasukan cairan juga mempengaruhi eliminasi feses.
Ketika pemasukan cairan yang adekuat ataupun
pengeluaran (cth: urine, muntah) yang berlebihan untuk
beberapa alasan, tubuh melanjutkan untuk mereabsorbsi
air dari chyme ketika ia lewat di sepanjang colon.
Dampaknya chyme menjadi lebih kering dari normal,
menghasilkan feses yang keras. Ditambah lagi
berkurangnya pemasukan cairan memperlambat
perjalanan chyme di sepanjang intestinal, sehingga
meningkatkan reabsorbsi cairan dari chime.
6) Usia
Umur tidak hanya mempengaruhi karakteristik feses, tapi
juga pengontrolannya. Anak-anak tidak mampu
mengontrol eliminasinya sampai sistem neuromuskular
berkembang, biasanya antara umur 2 – 3 tahun. Orang
dewasajuga mengalami perubahan pengalaman yang
dapat mempengaruhi proses pengosongan lambung. Di
antaranya adalah atony (berkurangnya tonus otot yang
normal) dari otot-otot polos colon yang dapat berakibat
pada melambatnya peristaltik dan mengerasnya
(mengering) feses, dan menurunnya tonus dari otot-otot
perut yagn juga menurunkan tekanan selama proses
pengosongan lambung. Beberapa orang dewasa juga
mengalami penurunan kontrol terhadap muskulus
spinkter ani yang dapat berdampak pada proses defekasi.
5. Faktor Pencetus
6) Hemoroid
a) Pembengkakan vena pada dinding rectum.
b) Perdarahan jika dinding pembuluh darah vena
meregang.
c) Merasa panas dan gatal jika terjadi inflamasi.
d) Nyeri.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan foto rontgen
c. Pemeriksaan laboratorium urin dan feses
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengakajian
a. Riwayat keperawatan eliminasi
Riwayat keperawatan eliminasi fekal dan urin membantu
perawat menentukan pola defekasi normal klien. Perawat
mendapatkan suatu gambaran feses normal dan beberapa
perubahan yang terjadi dan mengumpulkan informasi tentang
beberapa masalah yang pernah terjadi berhubungan dengan
eliminasi, adanya ostomy dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pola eliminasi.
Pengkajiannya meliputi:
1) Pola eliminasi.
2) Gambaran feses dan perubahan yang terjadi.
3) Masalah eliminasi.
4) Faktor-faktor yang mempengaruhi seperti : penggunaan alat
bantu, diet, cairan, aktivitas dan latihan, medikasi dan
stress.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik abdomen terkait dengan eliminasi alvi meliputi
inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi dikhususkan pada saluran
intestinal. Auskultasi dikerjakan sebelum palpasi, sebab palpasi
dapat merubah peristaltik. Pemeriksaan rektum dan anus meliputi
inspeksi dan palpasi. Inspeksi feses, meliputi observasi feses klien
terhadap warna, konsistensi, bentuk permukaan, jumlah, bau dan
adanya unsur-unsur abdomen. Perhatikan tabel berikut :
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium :
1) Feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida
Serum elektrolit : Hipo natremi, Hipernatremi, hipokalemi
AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun, pO2 meningkat, pcO2
meningkat, HCO3 menurun )
Faal ginjal : UC meningkat (GGA)
b. Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni
4. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan diare atau output berlebihan dan intake
yang kurang.
b. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan
dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare.
c. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses
infeksi skunder terhadap diare
d. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan
peningkatan frekwensi diare.
e. Resiko tinggi gangguan tumbuh kembang berhubungan
dengan BB menurun terus menerus.
f. Kecemasan anak berhubungan dengan tindakan invasive.
5. Intervensi
Keterangan :
1 : Tidak memerlukan
bantuan.
2 : Membutuhkan bantuan
orang lain dan alat
3 : Membutuhkan bantuan
oarang lain.
4 : Membutuhkan bantuan
alat.
5 : Mandiri penuh.
4. Setelah dilakukan tindakan setelah dilakukan - Diskusikan dan
keperawatan selama…x24 tindaka keperawtan jelaskan
jam diharapkan pasien selama di rumah sakit pentingnya
dengan resiko gangguan integritas kulit tidak menjaga tempat
integritas kulit terganggu tidur.
perianal dapat melakukan - Demontrasikan
aktivitasnya dengan serta libatkan
criteria hasil : keluarga dalam
Tidak terjadi iritasi : merawat perianal
kemerahan, lecet, (bila basah dan
kebersihan terjaga mengganti pakaian
Keluarga mampu bawah serta
mendemontrasikan alasnya).
perawatan perianal dengan - Atur posisi tidur
baik dan benar atau duduk dengan
selang waktu 2-3
Keterangan : jam
1 : Selalu menunjukkan.
2 : Sering menunjukkan.
3 : Kadang menunjukkan.
4 : Jarang menunjukkan.
5 : Tidak pernah
menunjukkan.
5. Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan - Libatkan keluarga
keperawatan selama…x24 tindakan perawatan dalam melakukan
jam diharapkan pasien selama 3 x 24 jam, tindakan
dengan Kecemasan klien mampu perawatan.
anakdapat melakukan beradaptasi. - Hindari persepsi
aktivitasnya dengan yang salah pada
criteria hasil : perawat dan RS.
- Berikan pujian
Mau menerima tindakan jika klien mau
perawatan, klien tampak diberikan tindakan
tenang dan tidak rewel perawatan dan
pengobatan.
Keterangan : - Lakukan kontak
1 : Selalu menunjukkan. sesering mungkin
2 : Sering menunjukkan. dan lakukan
3 : Kadang menunjukkan. komunikasi baik
4 : Jarang menunjukkan. verbal maupun
5 : Tidak pernah non verbal
menunjukkan (sentuhan, belaian
dll).
- Berikan mainan
sebagai rangsang
sensori anak.
Daftar Pustaka
Siregar, c. Trisa , 2004, Kebutuhan Dasar Manusia Eliminasi BAB, Program Studi
Ilmu Keprawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Johnson M., Meridean, M., Moorhead, 2000. NANDA, NIC, NOC. PENERBIT:
MOSBY