Sekali waktu
Ia pulang ke tanah Melayu
Mencari ayah yang hilang ditelan bumi
Disuruh ibu yang menunggu karena rindu
Riau, 2017
SEBELUM MATAHARI TENGGELAM
-Yogyakarta 5,9 Righter-
Karya : Iyut Fitra
di jalan-jalan itu
di sudut kota kenangan kita tumpahkan. barangkali bagai
sepasang kekasih
lagu-lagu pun tercipta dari bibir yang bergetar
kemudian beragam rambu kita pancang
jejak,
cita-cita,
seribu mimpi atau trotoar menuju senja
Pagi tadi
Lelaki tua itu berangkat ke Syurga
Langkahnya senyap
Tanpa debu
Berisik di pasir
Berjejak bagai telapak para malaikat
Siapa lagi ingin mencari
Persembunyian suara seraknya yang letih
Tengoklah ke liang yang bertimbun cahaya
Dan tujuh puluh tujuh anak sungai airmata
Bermuara ke dalam diam
Pagi tadi
Lelaki tua itu menjabat tangan semua umat
Senyum bekunya masih terpahat
Tak pernah berkata lagi
Jadi impian para pelukis yang berjaga
Di kamar sempit bertimbun cahaya
Siapa lagi tak rindu
Siapa lagi tak teraba-raba menyusuri jejaknya
Lelaki tua itu kini telah tiba
Menjemput uluran tangan orang-orang surga
Jubah lapang
Masih mengalunkan zikir
Tongkat lengang
Masih menghitung tasbih
Beribu malaikat mengangkat pahala
Ke depan Tuhan
Bayangkan
Kini ia bercengkerama di taman bunga
Di sekitarnya penuh tawa bocah
Dan tujuh puluh tujuh bidadari manis
Pagi tadi
Tanah Kusir sepi
Barangkali lelaki tua itu
Memeluk illahi
Pekanbaru, 1981/2003