Oleh :
A. Identitas Diri
Nama : Muhammad Erwan Dewa
NIM : P00320013122
Tempat, Tanggal Lahir :Kendari, 11 September 1995
Suku / Bangsa : Wakatobi / Indonesia
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
B. Pendidikan
1. SD Negeri 18 Kendari Barat, tamat tahun 2007
2. SMP Kartika Kendari, tamat tahun 2010
3. SMKS Tunas Husada Kendari, tamat tahun 2013
4. Sejak Tahun 2013 Melanjutkan Pendidikan Di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan.
v
MOTTO
juga hidup agar menjadi hebat kita butuh berkali kali tempaan oleh
“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
Baqarah:216)
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan
judul “ Perbandingan Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah Metode Glucose
Oksidase Para Amino Peroksidase (GOD-PAP) Dengan Metode Strip Di RS. Dr.
R. Ismoyo Kota Kendari ”. Penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) pada
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan.
Proses penulisan karya tulis ini telah melewati perjalanan panjang, dan
penulis banyak mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis juga menghanturkan rasa terimakasih
kepada ibu Sitti Rachmi Misbah S.Kp.,M.Kes selaku pembimbing I dan ibu
Hj.St.Nurhayani, S.Kp.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, kesabaran dalam membimbing dan atas segala pengorbanan waktu
dan pikiran selama menyusun karya tulis ini. Ucapan terima kasih penulis juga
tujukan kepada:
1. Bapak Petrus, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.
2. Ibu Ruth Mongan, B.Sc., S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Analis
Kesehatan.
3. Bapak Petrus,SKM.,M.Kes, Bapak Muhaimin Saranani, S.Kep.,Ns.,M.Sc
Dan Ibu Tuty Yuniarti, S.Si.,M.Kes selaku tim Penguji.
4. Bapak dan Ibu dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan
serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik
yang diberikan selama penulis menuntut ilmu.
5. Bapak Al Sadar.,AMAK . selaku kepala laboratorium RS. Dr. R Ismoyo Kota
Kendari, Ibu Herla dan A.Clemens., AMAK yang telah memberikan izin dan
kesempatan pada peneliti dalam mengadakan penelitian.
6. Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda
yang selama ini telah banyak berkorban baik materi maupun non materi demi
kesuksesan penulis serta terima kasih buat saudara-saudaraku
viii
7. Teman -temanku Mahasiswa DIII Analis Kesehatan , atas perhatiannya
semoga kita tetap menjalin serta menjaga silaturrokhim diantara kita
semua, amin.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS....................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................................iv
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................................................v
MOTTO ...............................................................................................................................................vi
ABSTRAK...........................................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................viii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................x
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan penelitian...........................................................................................................4
D. Manfaat penelitian........................................................................................................5
x
C. Populasi,sampel dan teknik pengambilan sampel..............................................18
D. Prosedur pengumpulan data.. .................................................................... 19
E. Instrumen penelitian.. ................................................................................ 19
F. Prosedur Kerja .............................................................................................................20
G. Jenis Data.......................................................................................................................23
H. Pengolahan dan analisis data...................................................................................23
I. Penyajian Data.. ........................................................................................ 24
J. Etika Penelitian.. ....................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karbohidrat adalah sumber terbesar kalori makanan untuk sebagian besar
populasi di dunia. Proses pencernaan mengubah karbohidrat makanan
menjadi monosakarida melalui hidrolisis ikatan glikosidat antara gula-gula
(Dawn B. Marks 2010)
Karbohidrat adalah polihidroksil aldehida atau keton atau senyawa yang
menghasilkan senyawa senyawa bila di hidrolisa. terdapat tiga golongan
utama karbohidrat: monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit hidroksil
aldehida atau keton. Monosakarida yang paling banyak di alam adalah D-
glukosa 6-karbon (Joyce LeeFeyer. 2007 )
Glukosa terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai
glikogen di hati dan otot rangka. Insulin dan glukagon,dua hormon yang
berasal dari pangkreas, dapat mempengaruhi kadar glukosa darah. Insulin di
perlukan untuk permeabilitas membran sel terhadap glukosa dan untuk
transportasi glukosa di dalam sel. tanpa insulin, glukosa tidak dapat memasuki
sel. -Glukagon menstimulasi glikogenolisis (pengubahan glikogen cadangan
menjadi glukosa) di dalam hati (Joyce LeeFeyer. 2007 )
Penurunan kadar glukosa darah (hipoglikemia) terjadi akibat asupan
makanan yang tidak adekuat atau darah terlalu banyak mengandung insulin.
Jika terjadi peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia), berarti insulin yang
beredar tidak mencukupi; kondisi ini disebut diabetes militus. Kadar glukosa
darah yang mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya
diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula darah mencapai
kadar yang tepat di garis normal atau agak di atasnya, harus dilakukan uji gula
darah pascapradial dan uji toleransi glukosa (Joyce LeeFeyer. 2007)
Nilai rujukan untuk glukosa darah lengkap vena puasa pada waktu
istirahat adalah 3,0-5,5 mmol/l pada orang dewasa dan lebih rendah pada bayi.
dalam darah kapiler (yang mewakili darah arteri), pada waktu istirahat, nilai
1
2
ini sekitar 0,2 mmol/l lebih tinggi karena luasnya penggunaan contoh kapiler,
maka glukosa darah lengkap lebih lazim diukur dari pada glukosa plasma,
walau yang terakhir lebih di sukai. Glukosa bisa berdiri secara bebas antara air
sel dan air plasma serta perbedaan kandungan air sel dan plasma menyebabkan
konsentrasi glukosa yang diukur di dalam plasma 10-15 persen lebih tinggi
dari pada yang di dalam darah lengkap (D.N Baron, 1990)
Ada beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan terhadap glukosa darah
antara lain yaitu pemeriksaan kadar glukosa darah puasa (GDP), glukosa darah
sewaktu ( GDS ) dan glukosa 2 jam setelah makan (Darwis, et al., 2005).
2. Tujuan Khusus
a. untuk mengetahui hasil pemeriksaan glukosa darah dengan metode
GOD-PAP di RS. Dr. R. Ismoyo Kota Kendari
b. untuk mengetahui hasil pemeriksaan glukosa darah dengan metode
strip di RS. Dr. R. Ismoyo Kota Kendari
c. untuk menganalisis perbandingan hasil pemeriksaan glukosa darah
metode GOD-PAP dengan metode strip RS. Dr. R. Ismoyo Kota
Kendari.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat bagi Institusi
Sebagai sumbangsih ilmiah bagi almamater Program Studi D3 Analis
Kesehatan Politeknik Kesehatan Kendari.
2. Manfaat bagi praktisi Kesehatan
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan tentang pemeriksaan glukosa darah sehingga dapat
membantu dalam penegakan diagnosa suatu penyakit.
3. Peneliti
Menambah pengetahuan penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan di bidang laboatorium.
4. Masyarakat.
Memberikan gambaran pilhan terhadap masyarakat tentang
pemeriksaan glukosa darah yang lebih baik digunakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
f. ACTH
ACTH adalah hormon yang terbentuk di sel pars anterior hipofisis
yang memilki efek metabolik meningkatkan pelepasan cortisol,
meningkatkan pelepasan asam lemak dari jaringan lemak.
g. Growth hormone Tiroxine
Growth hormone Tiroxine adalah hormon yang terbentuk di sel
pars anterior hipofisis kelenjar tiroid memiliki efek metabolik
melawan insulin, meningkatkan pelepasan glukosa dan glikogen,
meningkatkan absorbsi gula-gula dari usus (Sacher, 2004)
5. Sumber glukosa darah
a. Karbohidrat dalam makanan (glukosa, galaktosa, fruktosa) Karbohidrat
dalam makanan terdapat dalam bentuk polisakarida,
disakarida, dan monosakarida. Karbohidrat dipecah oleh ptyalin dalam
saliva di dalam mulut. Enzim ini bekerja optimum pada pH 6,7
sehingga akan dihambat oleh getah lambung ketika makanan sudah
sampai di lambung. Dalam usus halus, amilase pankreas yang kuat juga
bekerja atas polisakarida yang dimakan. Ptyalin saliva dan amilase
pankreas menghidrolisis polisakarida menjadi hasil akhir berupa
disakarida, laktosa, maltosa, sukrosa.
Laktosa akan diubah menjadi glukosa dan galaktosa dengan
bantuan enzim laktase. Glukosa dan fruktosa dihasilkan dari pemecahan
sukrosa oleh enzim sukrase. Sedangkan enzim maltase akan mengubah
maltosa menjadi 2 molekul glukosa. Monosakarida akan masuk melalui
sel mukosa dan kapiler darah untuk diabsorbsi di intestinum. Masuknya
glukosa ke dalam epitel usus tergantung konsentrasi tinggi Na+ di atas
permukaan mukosa sel.
Glukosa diangkut oleh mekanisme ko-transpor aktif natrium-
glukosa di mana transpor aktif natrium menyediakan energi untuk
mengabsorbsi glukosa melawan suatu perbedaan konsentrasi.
Mekanisme di atas juga berlaku untuk galaktosa. Pengangkutan fruktosa
menggunakan mekanisme yang berbeda yaitu dengan
10
B. Kerangka konsep
METODE GOD-PAP
Kadar glukosa darah
METODE STRIP
C. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah metode GOD-PAP dan metode
strip.
D. Definisi oprasional
1. Glukosa darah adalah kadar glukosa yang terdapat didalam darah yang
dinyatakan dalam satuan mg/dl.
2. Metode GOD-PAP adalah metode enzim glucose oxidase yang
mengkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan
hidrogen peroksida dapat diukur dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 546 nm.
16
17
18
19
2. Cara kerja
a) Disediakan tiga buah tabung reaksi,diisi dengan larutan kerja
glukosa masing-masing 1000ul
b) Ditabung standar diisi dengan larutan standar 10ul. Dan
tabung sampel diisi 10 ul serum
c) Ketiga tabung tersebut diinkubasi pada suhu 37 c selama 5
menit
d) Di baca pada fotometer dengan panjang gelombang 540 nm
b. Pemeriksaan glukosa metode strip
1. Prinsip: Glukosa dalam darah dioksidasi oleh enzim glukosa
oksidase (yang ada dalam strip) menjadi glukagon. Proses
pemecahan glukosa menjadi glukagon menimbulkan elektron
yang kemudian dibaca oleh sensor yang terdapat pada alat.
2. Cara kerja:
a) Dicocokkan kode alat dengan kode strip, secara otomatis alat
akan menyalakan. Nomor kode strip akan tampil pada
bagiankanan atas monitor alat. Nomor kode harus sesuai
dengan nomor kode yang terdapat bada botol kemasan. Jika
berbeda di cocokkan nomor kode pada alat terlebih dahulu.
b) Dimasukkan strip kedalam lubang pada alat pengukur, tekan
sampai ujung. Alat akan secara otomatis menyala dan
terdengar bunyi “bip”, yang menandakan bahwa kode pada
alat sudah sama dengan kode pada strip.
c) Darah yang telah diambil, diteteskan pada ujung strip, darah
akan terserap secara otomatis
d) Hasil pengukuran akan muncul selama 10 detik dan akan
tersimpan secara otomatis kedalam memori alat. Setelah
pengukuran selesai strip segera di cabut.
23
3. Pasca analitik
a. Interprestasi hasil
Tes (mg/dl)
GDS <180
b. Pencatatan dan pelaporan
G. Jenis data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
1. Data Primer
Data primer diperoleh dari pengujian langsung pemeriksaan kadar
glukosa darah dengan menggunakan metode GOD-PAP dan metode
strip di RS. Dr. R. Ismoyo Kota Kendari.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari jurnal-jurnal penelitian, buku,
gambaran umum rumah sakit serta jumlah pemeriksaan pasien.
H. Pengolahan dan analisis data
1. Pengelolahan Data
25
26
B. Hasil penelitian
Telah dilakukan penelitian perbandingan hasil pemeiksaan kadar glukosa
darah dengan menggunakan metode GOD-PAP dengan metode Strip pada
tanggal 6 – 23 Juni 2016 di Laboratorium Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota
Kendari, dengan hasil sebagai berikut :
1. Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin
pada saat penelitian berlangsung diperoleh karakteristik
responden berdasarkan umur banyak yang berjenis kelamin
perempuan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.1 Distribusi Responden Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin
di Laboratorium Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota
Kendari.
b. Umur
pada saat penelitian berlangsung diperoleh karakteristik
responden berdasarkan umur banyak yang berumur 31-40 dan ≥ 60
tahun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.2 Distribusi Responden Pasien Berdasarkan Umur di
Laboratorium Rumah Sakit DR R Ismoyo Kota Kendari
Group Statistics
Hasil Glukosa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
GOD-PAP 37 122,2432 53,63063 8,81682
Berdasarkan tabel 5.5 dan 5.6, Distribusi hasil pemeriksaan kadar glukosa
darah menggunakan metode GOD-PAP dengan metode strip di Rumah Sakit
DR R Ismoyo Kota Kendari menunjukan bahwa dari 37 responden yang
dilakukan pemeriksaan terdapat perbedaan rata-rata hasil pemeriksaan
glukosa darah yang di lakukan dengan metode GOD-PAP dan metode Strip.
Hasil pemeriksaan Strip cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan hasil
pemeriksaan glukosa darah GOD-PAP dengan selisih 33,16.
ual variances ,406 240 2,191 72 ,032 -33,16216 5,13328 -63,32981 2,99451
assumed
ual variances
not 2,191 5,269 ,032 -33,16216 5,13328 -63,38306 2,94127
assumed
C. Pembahasan
serta dampak perawatan dari obat, misalnya steroid (Fox & Kilvert,
2010).
Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan
ketat di dalam tubuh. Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik
negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level
glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi
glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi
tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel
di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa
(proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran
darah, hingga meningkatkan level gula darah. (Fox & Kilvert, 2010).
Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan
glikogen, atau karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan
dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang
disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa
menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis), yang mengurangi
level gula darah. (Fox & Kilvert, 2010).
Selain itu kadar glukosa darah dipengaruhi oleh umur , umumnya
manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara drastis menurun
dengan cepat setelah umur 40 tahun. Hal ini terjadi setelah seseorang
memasuki daerah rawan, terutama setelah usia 45 tahun pada mereka
yang berat badannya berlebih, sehingga tubuhnya tidak peka lagi
terhadap insulin. Teori yang ada mengatakan bahwa seseorang ≥45 tahun
memiliki resiko terhadap terjadinnya diabetes melitus dan intoleransi
glukosa yang disebabkan oleh faktor degeneratif yaitu menurunya fungsi
tubuh, khususnya kemampuan sel β dalam memproduksi insulin untuk
memetabolisme glukosa. (pangemanan, 2014). Hal ini sejalan dengan
hasil penelitian dimana tingginya angka tidak normal pada umur >45
tahun pada penelitian ini yaitu pada metode GOD-PAP sebanyak 12
pasien (75%).
34
hemoglobin), suhu, volume sampel yang kurang, dan strip bukan untuk
menegakkan diagnosa klinis melainkan hanya untuk pemantauan kadar
glukosa (Suryaatmadja, 2003)
Glukosa darah adalah konsentrasi glukosa didalam darah atau
serum. Kadar glukosa darah yang normal dapat terjadi bila seseorang
melakukan pola hidup sehat (Fox & Kilvert, 2010).
Ada beberapa hal yang menyebabkan gula darah naik, yaitu kurang
berolahraga, bertambahnya jumlah makanan yang dikonsumsi,
meningkatnya stress dan faktor emosi, pertambahan berat badan dan usia,
serta dampak perawatan dari obat, misalnya steroid (Fox & Kilvert,
2010).
Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan
ketat di dalam tubuh. Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik
negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level
glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi
glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi
tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel
di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa
(proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran
darah, hingga meningkatkan level gula darah.
Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan
glikogen, atau karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan
dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang
disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa
menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis), yang mengurangi
level gula darah.
Selain itu kada glukosa darah dipengaruhi oleh umur , umumnya
manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara drastis menurun
dengan cepat setelah umur 40 tahun. Hal ini terjadi setelah seseorang
memasuki daerah rawan, terutama setelah usia 45 tahun pada mereka
yang berat badannya berlebih, sehingga tubuhnya tidak peka lagi
36
terhadap insulin. Teori yang ada mengatakan bahwa seseorang ≥45 tahun
memiliki resiko terhadap terjadinnya diabetes melitus dan intoleransi
glukosa yang disebabkan oleh faktor degeneratif yaitu menurunya fungsi
tubuh, khususnya kemampuan sel β dalam memproduksi insulin untuk
memetabolisme glukosa. (Pangemanan, 2014). Hal ini ditandai dengan
tingginya kadar glukosa darah tidak normal pada umur >45 tahun pada
penelitian ini pada metode strip sebanyak 19 pasien (65%).
Selain itu jenis kelamin mempengaruhi kadar glukosa darah
seseorang. Jenis kelamin adalah suatu konsep analisis yang digunakan
untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan peremuan dari sudut non
biologis, yaitu aspek sosial, budaya, maupun psikologis (Sitti
Mutmainah, 2006) jenis kelamin laki laki memiliki resiko diabetes
meningkat lebih cepat. Perbedaan resiko ini dipengaruhi distribusi lemak
tubuh. Pada laki-laki, penumpukan lemak terkonsentrasi di sekitar perut
sehingga memicu obesitas sentral yang lebih memicu gangguan
metabolisme (Pramudiarja, 2011). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
dimana pada responden berjenis kelamin laki-laki memiliki hasil kadar
glukosa darah yang tidak normal lebih banyak dibandingkan dengan
responden yang berjenis kelamin perempuan.
3. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Metode
GOD-PAP dengan Metode Strip
Berdasarkan tabel 5.5 dan 5.6 distribusi hasil pemeriksaan kadar
glukosa darah metode GOD-PAP dengan metode Strip di Rumah Sakit
DR R Ismoyo Kota Kendari terlihat metode strip kadarnya lebih tinggi
dibandingkan dengan menggunakan metode GOD PAP. Rata-rata kadar
Glukosa menggunakan metode stik 155,4054 mg/dl dan rata-rata kadar
glukosa menggunakan metode GOD PAP 122,2432 mg/dl. Terlihat
perbedaan rata-rata kedua alat yaitu 33,14 mg/dl, hal ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan hasil pemeriksaan glukosa darah yang
diperiksa dengan metode GOD-PAP dengan metode Strip.
Prinsip pemeriksaan metode stik berdasarkan teknik deteksi elek-
trokimia, arus listrik yang dihasilkan diukur oleh sensor di mana arus
37
1. Pada metode GOD-PAP diperoleh kadar glukosa darah rata rata yaitu
122,24 mg/dL dimana terdapat 2 sampel hasil pemeriksaan kadar
glukosa darah lebih tinggi dibandingkan dengan metode strip.
2. Pada metode strip diperoleh kadar glukosa darah rata rata yaitu 155,4
mg/dL dimana terdapat 35 sampel hasil kadar glukosa darah lebih
tinggi dibandingkan dengan metode GOD-PAP.
3. Terdapat perbedaan yang bermakna dari hasil pemeriksaan kadar
glukosa darah menggunakan metode GOD-PAP dengan metode Strip
B. Saran
1. Kepada para petugas laboratorium diharapkan agar memilih alat dan
metode yang akurat dan sudah diketahui kualitasnya demi menjamin
hasil diagnosa seperti metode GOD-PAP dari suatu pemeriksaan dan
memperhatikan quality control alat secara berkala.
2. Kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan
membandingkan seberapa besar perbandingan hasil glukosa darah
dengan menggunakan beberapa alat yang berbeda serta diharapkan
memperhatikan faktor faktor yang dapat meningkatkan atau
menurunkan kadar glukosa darah pasien karna dapat memberiksan
hasil yang palsu seperti mengkonsumsi obat-obatan, merokok, dan
aktifitas yang berat sebelum dilakukan pemeriksaan.
3. Untuk masyarakat lebih menjalankan pola hidup sehat dalam
kahidupan sehari hari untuk mengontrol kadar glukosa darah serta
memilih jenis pemeriksaan yang akurat untuk memeriksakan kadar
glukosa darahnya.
39
40
Mengetahui
Instruktur Penelitian Peneliti
e. Fotometer f. Stopwatch
2. Proses Kerja