Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Strabismus, ambliopia, lazy eye, cross eyed dan wall eyed adalah istilah-istilah untuk
masalah dasar mata yang sama, masalah dengan konvergensi mata. Ini adalah masalah
perkembangan dimana informasi yang dibawa dalam kedua mata tidak benar terintegrasi dan
diproses di otak. Otak akhirnya mengabaikan masukan dari salah satu mata dan lebih memilih
masukan dari mata lainnya. Kadang-kadang otak akan menukar mata dan mengganti berselang-
seling mata yang digunakan untuk masukan informasi

Strabismus mempunyai pola keturunan, jika salah satu atau kedua orang tuanya
strabismus, sangat memungkinkan anaknya akan strabismus. Anak-anak disarankan untuk
dilakukan pemeriksaan mata saat usia 3-4 tahun. Strabismus menyebabkan posisi kedua mata
tidak lurus maka akan mengakibatkan penglihatan binokuler tidak normal yang akan
berdampak pada berkurangnya kemampuan orang tersebut dalam batas tertentu.

Strabismus adalah kondisi dimana kedua mata tidak tertuju pada satu obyek yang
menjadi pusat perhatian. Satu mata bisa terfokus pada satu obyek sedangkan mata yang lain
dapat bergulir ke dalam, ke luar, ke atas, atau ke bawah. Keadaan ini bisa menetap (selalu
tampak) atau dapat pula hilang timbul. Penyebab juling yang pasti belum seluruhnya diketahui.
Enam otot mata, yang mengontrol pergerakan bola mata, melekat pada bagian luar masing-
masing mata. Pada setiap mata, dua otot menggerakkan ke kanan dan ke kiri. Empat otot lainnya
menggerakkan ke atas, ke bawah, dan memutar. Agar kedua mata lurus dan dapat berfokus pada
satu obyek yang menjadi pusat perhatian, semua otot pada setiap mata harus seimbang dan
bekerja secara bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai