Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmatNya
lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua
ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
Laporan ini kami susun karena merupakan salah satu tugas yang diberikan pada mata
pelajaran Biologi pada semester ganjil. Laporan ini akan membahas Menganalisis Proses
Katabolisme lemak dan protein.
Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran khususnya

bagi siswa dan siswi. kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak

kekurangan dan kesalahan dalam laporan yang sederhana ini. Karena pada dasarnya kami

hanya manusia biasa yang masih dalam tahap belajar dan masih harus banyak melakukan

perbaikan.

kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang membantu kelompok

kami dalam menyusun makalah ini dan bagi semua pembaca makalah ini.

Palu ,18 September 2018

Penyusun

Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulis
4. Manfaat

BAB II TINJAUAN TEORITIS


1. Apakah pengertian dari katabolisme
2. Tahap-tahap apa sajakah yang terdapat dalam proses katabolisme lemak dan protein
3. Apa tujuan katabolisme lemak dan protein
4. Apa fungsi katabolisme lemak dan protein

BAB III PEMBAHASAN PERMASALAHAN


1. Referensi mengenai katabolisme lemak dan protein
2. Diskusi Dan Pembahasan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Makanan ini dicerna oleh alat pencernaan menjadi sari-sari makanan, kemudian
diserap oleh tubuh melalui pembuluh darah ke sel-sel tubuh.Di dalam mitokondria sel, zat
makanan ini diurai untuk menghasilkan energi. Proses ini disebut proses penguraian
atau katabolisme. Katabolisme merupakan salah satu proses metabolisme sel.
Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap
sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan
fungsinya, sel melakukan proses metabolisme.
Katabolisme disebut juga respirasi, merupakan proses pemecahan bahan organik
menjadi bahan anorganik dan melepaskan sejumlah energi (reaksi eksergonik). Respirasi
dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel tumbuhan
maupun sel hewan dan manusia.Respirasi ini dilakukan baik siang maupun malam.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah pengertian dari katabolisme?
2. Tahap-tahap apa sajakah yang terdapat dalam proses katabolisme lemak dan protein ?
3. Apa tujuan katabolisme lemak dan protein ?
4. Apa fungsi katabolisme lemak dan protein ?
C. TUJUAN PENULIS
1. Untuk mengetahui pengertian katabolisme
2. Untuk mengetahui tahap-tahap yang terdapat dalam proses katabolisme lemak dan protein
3. Untuk mengetahui tujuan katabolisme lemak dan protein.
4. Untuk mengetahui fungsi katabolisme lemak dan protein.
D. MANFAAT
1. Kita dapat mengetahui pengetian katabolisme.
2. Kita dapat mengetahui tahap-tahap dalam proses katabolisme lemak dan protein
3. Kita dapat mengetahui tujuan katabolisme lemak dan protein.
4. Kita dapat mengetahui fungsi katabolisme lemak dan protein.
5. Kita dapat mengetahui dimana tempat berlangsungnya katabolisme lemak dan protein.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Menurut Lehninger (2005: 10), katabolisme merupakan fase metabolisme yang


bersifat menguraikan, yang menyebabkan molekul organik nutrien seperti karbohidrat, lipid,
dan protein yang datang dari lingkungan atau dari cadangan makanan sel itu sendiri terurai di
dalam reaksi-reaksi bertahap menjadi produk akhir yang lebih kecil dan sederhana, seperti
asam laktat, CO2, dan amonia.
Katabolisme diikuti oleh pelepasan energi bebas yang telah tersimpan di dalam
struktur kompleks molekul organik yang lebih besar tersebut.Pada tahap-tahap tertentu di
dalam lintas katabolik, banyak dari energi bebas ini yang disimpan melalui reaksi-reaksi
enzimatik yang saling berkaitan, di dalam bentuk molekul pembawa energi adenosine
trifosfat (ATP).Sejumlah energi mungkin tersimpan di dalam atom hidrogen berenergi tinggi
yang dibawa oleh koenzim nikotinamida adenine dinukleotida fosfat dalam bentuk
tereduksinya, yaitu NAHPD.Katabolisme disebut pula desimilasi (Pratiwi, 2006: 15).
1. Apakah pengertian dari katabolisme.
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa
kompleks (organik) menjadi senyawa yang lebih sederhana (anorganik). Dalam reaksi
penguraian tersebut dapat dihasilkan energi yang berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan
senyawa kimia yang mengalami penguraian.Tetapi energi yang dihasilkan itu tidak dapat
langsung digunakan oleh sel, melainkan harus diubah dalam bentuk senyawa Adenosin
Trifosfat (ATP) yang mengandung energi tinggi. Tujuan utama reaksi katabolisme adalah
untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber, yaitu Adenosin
Trifosfat (ATP).

2. Tahap-tahap apa sajakah yang terdapat dalam proses katabolisme lemak dan
protein.
A.Katabolisme lemak.

Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan
energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat
barulah asam lemak dioksidasi. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan
menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme
karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat
sehingga dihasilkan energi (Nugroho, 2009). Lebih lanjut Nugroho menguraikan proses
metabolisme asam lemak sebagai berikut.
1. Katabolisme Gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber 5ormon. Gliserol
ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap
awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat.
Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton
fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.
2. Oksidasi Asam Lemak (Oksidasi Beta)
Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu
menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan
dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).
Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak
rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin.
Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut :
a. Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim
tiokinase.
b. Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil
transferase I yang terdapat pada 5ormone5 eksterna mitokondria menjadi asil karnitin.
Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut menembus hormon internal
mitokondria.
c. Pada hormon internal mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin translokase yang
bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar.
d. Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA dengan
dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di 5ormone5 interna
mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
e. Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses
oksidasi beta.
Pada proses oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan
proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA.
Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Menurut Poedjiadi (1994: 279-
280), tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pembentukan asil KoA dari asam lemak berlangsung dengan katalis enzim asil KoA
sintetase yang disebut juga tiokinase.
b. Reaksi kedua adalah reaksi pembentukan enoil KoA dengan cara oksidasi. Enzim asil
KoA 6ormone66nase berperan sebagai katalis dalam reaksi ini. Koenzim yang
dibutuhkan dalam reaksi ini adalah FAD yang berperan sebagai akseptor hydrogen. Dua
molekul ATP dibentuk untuk tiap pasang electron yang ditransportasikan dari molekul
FADH2 melalui 6ormon transport electron.
c. Pada reaksi ketiga, enzim enoil KoA hidratase merupakan katalis yang menghasilkan L-
hidroksiasil KoA. Reaksi ini ialah reaksi hidrasi terhadap ikatan rangkap anatar C-2 dan
C-3.
d. Reaksi keempat adalah reaksi oksidasi yang mengubah hidroksiasil koenzim A menjadi
ketoasil koenzim A. Enzim L-hidrokdiasil koenzim A 6ormone66nase melibatkan NAD
yang direduksi menjadi NADH.
e. Tahap kelima adalah reaksi pemecahan ikatan C-C, sehingga menghasilkan aseil koenzim
A dan asil koenzim A yang mempunyai jumlah atom C dua buah lebih pendek dari
molekul semula.
Asil KoA yang terbentuk pada reaksi tahap 5, mengalami metabolisme lebih lanjut melalui
reaksi tahap 2 hingga tahap 5 dan demikian seterusnya sampai rantai C pada asam lemak
terpecah menjadi molekul-molekul asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA dapat teroksidasi
menjadi CO2 dan H2O melalui siklus asam sitrat (Poedjiadi, 1994: 282). Asetil KoA yang
dihasilkan dari oksidasi asam lemak tidak berbeda dengan asetil KoA yang dibentuk dari
piruvat (Lehninger, 2005: 204).
B. Katabolisme Protein
Protein melalui proses hidrolisis diubah menjadi asam amino. Beberapa asam amino
dapat diubah menjadi asam piruvat dan asetil koenzim A setelah terlepasnya gugus amin dari
asam amino yang dilepas, kemudian gugus amin tersebut akan dibawa ke hati dan akan
dirombak menjadi amoniak (NH3) yang nantinya dibuang bersama dengan urin, 1 gram
protein dapat menghasilkan energi yang setara dengan 1 gram karbohidrat.
Terdapat 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
Ø Transaminasi : Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α ketoglutarat
menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat
Ø Deaminasi oksidatif : Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium Gugus-
gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam
siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal
berupa urin.

3. Apa tujuan katabolisme lemak dan protein.


Tujuan utama katabolisme protein, dan lemak adalah untuk membebaskan energi
yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan
cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen
(anaerob) disebut fermentasi anaerob.

4. Apa fungsi katabolisme lemak dan protein.


A. Katabolisme lemak.
 Sebagai penyusun struktur membran Dalam hal ini lipid berperan sebagai sel dan
mengatur aliran material-material.
 Sebagai cadangan energi disimpan sebagai jaringan hormon vitamin, hormone
mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses
biologis

B. Katabolisme protein.

 Membentuk jaringan/ bagian tubuh lain


 Pertumbuhan (bayi, anak, pubertas)
 Pemeliharaan (dewasa)
 Membentuk sel darah
 Membentuk horm7ormonezim, antibody, dll
 Memberi tenaga (protein sparing efek)
 Pengaturan (enzim, hormone)
BAB III
PEMBAHASAN PERMASALAHAN
1. Referensi Mengenai Katabolisme Lemak dan Protein.

Selain karbohidrat, lemak dan protein juga dapat dirombak untuk memperoleh energi.
Perombakan atau katabolisme menghasilkan energi lebih sedikit dibandingkan karbohidrat,
sedangkan katabolisme lemak menghasilkan energi dua kali lebih banyak perunit massa.
Lemak merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh, bahkan kandungan energinya paling
tinggi diantara sumber energi lain, yaitu sebesar 9 kkal/gram. Perombakan lemak dimulai saat
lemak berada didalam sistem pencernaan makanan. Lemak akan dirombak menjadi asam
lemak dan gliserol.
Gliserol tersebut merupakan suatu senyawa yang mempunyai 3 atom C adalah hasil
pemecahan lemak kemudian diubah menjadi gliseraldehid 3-fosfat, selanjutnya gliseraldehid
3-fosfat mengikuti jalur glikolisis akan menjadi piruvat. Asam lemak sendiri akan pecah
menjadi molekul-molekul yang mempunyai 2 atom C, selanjutnya akan diubah lagi menjadi
asetil koenzim A.
Dengan demikian satu molekul glukosa akan menghasilkan 2 asetil koenzim A dan 1
molekul lemak yang mempunyai C sejumlah 18 dapat menghasilkan 10 asetil koenzim A,
sehingga kita dapat mengetahui bahwa selama dalam proses katabolisme, energi yang
dihasilkan lemak jauh lebih besar dibandingkan dengan energi yang dihasilkan karbohidrat.
Perlu Anda ingat bahwa 1 gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori,
sedangkan 1 gram lemak dapat menghasilkan energi sebesar 9 kalori.
Sedangkan protein merupakan biomolekul yang tersusun atas asam-asam amino.
Meskipun protein bukan merupakan sumber energi utama bagi tubuh, oksidasi asam amino
dapat memberikan sekitar 10% dari total energi yang diperlukan oleh tubuh. Didalam sistem
pecernaan makanan, protein dapat diuraika dirombak oleh enzim protease menjadi peptida-
peptida yang lebih sederhana, yaitu asam amino. Selanjutnya asam amino tersebut mengalami
deaminasi, yaitu pemutusan gugus amino dari asam amino.
Lemak merupakan molekul besar yang tersusun oleh 2 molekul kecil, yaitu asam
lemak dan gliserol. Lemak dapat tersusun oleh 2-20 atom karbon. Lemak berfungsi sebagai
cadangan energi yang tinggi. Satu gram lemak mempunyai kandungan energi yang lebih
besar (kira-kira 2 kali lipat) dibandingkan dengan 1 gram karbohidrat.
Salah satu contoh dari asam lemak yang mempunyai jumlah atom karbon sama dengan
glukosa (6 atom C) adalah asam heksanoat (heksa = enam).

CH3 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –COOH

Lemak akan diuraikan menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol dapat diubah menjadi
gliseraldehid fosfat dalam siklus glikolisis. Selanjutnya, akan masuk ke
tahapan dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan sistem transportasi elektron. Oleh karena
itu, dihasilkan energi yang setara dengan katabolisme karbohidrat (glukosa) yaitu 38 ATP.
Asam lemak akan dioksidasi menjadi asetil Ko-A. Oksidasi asam heksanoat (6 atom
C) akan menghasilkan 3 molekul asetil Ko-A (3 molekul masing-masing dengan 2 atom C)
yang akan masuk ke siklus Krebs. Cobalah kalian ingat kembali hasil akhir dari siklus Krebs.
Pada siklus Krebs tersebut dihasilkan 6 NADH, 3 FADH2, dan 2 ATP (dari 2 molekul asetil
Ko-A yang berasal dari 1 molekul glukosa). Dengan demikian, ATP yang dihasilkan oleh 3
molekul glukosa tentunya akan menghasilkan jumlah ATP lebih besar dibandingkan
katabolisme glukosa.
Oleh karena itu, semakin panjang rantai karbon penyusun asam lemak semakin
banyak jumlah energi yang dihasilkan. Selanjutnya, bagaimana dengan katabolisme protein?
Pemecahan atau katabolisme protein dilakukan oleh organisme, jika cadangan makanan
berupa karbohidrat dan lemak telah habis. Seperti halnya karbohidrat dan lemak, protein juga
merupakan molekul besar yang tersusun oleh molekul-molekul yang lebih kecil, yaitu
asam amino. Oleh karena itu, protein akan dipecah menjadi asam-asam amino penyusunnya.
Asam-asam amino seperti tirosin dan fenilalanin akan diubah menjadi fumarat. Metionin dan
valin akan menjadi suksinat, serta asam amino arginin, prolin, histidin, dan glutamin akan
diubah menjadi α-ketoglutarat. Selanjutnya, asam-asam amino tersebut masuk ke dalam
siklus Krebs. Beberapa asam amino dapat mengalami deaminasi atau pelepasan gugus
aminnya (-NH2). Kerangka-kerangka karbon hasil pemecahan asam amino tersebut akan
masuk ke siklus glikolisis, siklus Krebs dan dihasilkan jumlah energi yang setara
dengan katabolisme karbohidrat.
2. Berdiskusilah Bersama teman-temanmu untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan berikut :

1). Bagaimana proses katabolisme lemak?

2). Bagaimana proses katabolisme protein?

3). Apakah kaitan proses katabolisme lemak dan protein dengan katabolisme karbohidrat?

JAWABAN

1). Proses katabolisme lemak.


Lemak merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh, bahkan kandungan energinya
paling tinggi diantara sumber energy yang lain, yaitu sebesar 9kkal/gram. Energi hasil
pemecahan lemak dimulai saat lemak berada didalam kebutuhan energi.
Pemecahan atau katabolisme lemak dimulai saat lemak berada didalam system pencernaan
makanan. Lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Dari kedua senyawa
tersebut, asam lemak sebagian mengandung sebagian besar energi, yaitu sekitar 95%,
sedangkan gliserol hanya mengandung 5% dari besar energi lemak.
Untuk dapat menghasilkan energi, asam lemak akan mengalami oksidasi yang terjadi
didalm mitokondria, sedangkan gliserol dirombak secara glikolisis. Gliserol dalam glikolisis
akan diubah kembali menjadi dihidroksi aseton fosfat. Oksidasi asam lemak juga melalui
lintasan akhir yang dilalui karbohidrat, yaitu siklus krebs.
Setelah berada didalam mitokondria, asam lemak akan mengalami oksidasi untuk
menghasilkan energi. Oksidasi asam lemak terjadi dalam dua tahap, yaitu oksidasi asam
lemak yang menghasilkan residu asetil KoA dan oksidasi asetil KoA menjadi karbon dioksida
melalui siklus krebs.
2). Proses katabolisme Protein.
Para proses katabolisme protein asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika
jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan
protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti
karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amina.
Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.
Terdapat 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
 Transaminasi: Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α ketoglutarat
menghasilkan 10embrane10 atau kepada oksaloasetat menghasilkan 10embrane10
 Deaminasi oksidatif: Pelepasan amin dari 11embrane11 menghasilkan ion ammonium
Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion 11embrane (NH4+) yang selanjutnya
masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya
dibuang melalui ginjal berupa urin.
Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap yaitu:
 Melalui peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion 11embrane bereaksi dengan CO2
menghasilkan karbamoil fosfat.
 Melalui raksi ini diperlukan 11embra dari ATP
 Melalui peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-
ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan.
 Melalui peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat
menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan 11embra dari
ATPDengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi
fumarat dan L-arginin
 Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan
menghasilkan L-ornitin dan urea.
3). Hubungan Katabolisme Antara Karbohidrat, Lemak, & Protein
Kamu sudah mengetahui bahwa di dalam sel reaksi metabolisme tidak terpisah satu
sama lain yaitu membentuk suatu jejaring yang saling berkaitan. Di dalam tubuh manusia
terjadi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Bagaimana keterkaitan ketiganya? Pada
bagan terlihat karbohidrat, protein, dan lemak bertemu pada jalur siklus Krebs dengan
masukan asetil koenzim A.

Gambar hubungan katabolisme karbohidrat, protein dan lemak


Asetil Ko-A sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk menghasilkan energi yang
berasal dari katabolisme karbohidrat, protein, maupun lemak. Titik temu dari berbagai jalur
metabolisme ini berguna untuk saling menggantikan “bahan bakar” di dalam sel, hasil
katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan senyawa-
senyawa lain yaitu dapat membentuk ATP, hormon, komponen hemoglobin ataupun
komponen sel lainnya.
Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan
senyawa karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein
(asam glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah
senyawa yang lebih teroksidasi.

Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila ada
pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan
elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan jumlah energi
yang dihasilkan. Perlu kamu ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam
glutamat dapat menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP.
Sedangkan katabolisme asam heksanoat dengan jumlah karbon yang sama dengan
glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga jumlah energi yang dihasilkan pada
lemak lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan pada karbohidrat dan protein.
Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan jumlah yang dihasilkan
karbohidrat dalam berat yang sama.

Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan
dengan protein dan karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan
metabolisme lemak untuk menghasilkan energi yang lebih besar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Tujuan utama katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak adalah untuk membebaskan
13embra yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam
lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa
oksigen (anaerob) disebut fermentasi anaerob.
2) Katabolisme berfungsi untuk menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain dan
mnyediakan 13embra kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel, serta
membantu proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi dengan mengubah
senyawa-senyawa makanan menjadi 13embra yang dapat berguna bagi tubuh manusia
maupun hewan.
3) Katabolisme Karbohidrat berlangsung di dalam mitokondria melalui tahap Glikolisis,
Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Krebs, dan Transpor Elektron. Sedangkan katabolisme
protein dan lipid berlangsung dimembrane luar mitokondria.

B. Saran
1) Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kami membutuhkan beberapa
saran dan kritik yang membangun untuk hasil yang lebih baik serta bermanfaat bagi
seluruh audience.
2) Untuk lebih memahami tentang Katabolisme dibutuhkan lebih banyak buku referensi
yang menjelaskan tentang hal ini.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU SPM BIOLOGI KELAS 3 SMA

http://oaz3.blogspot.co.id/2013/04/katabolisme.html

http://www.biologi-sel.com/2012/06/katabolisme-karbohidrat-protein-lemak.html

http://artikelpengertianmakalah.blogspot.co.id/2015/04/katabolisme-karbohidrat-

respirasi-aerob.html

http://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.html

Anda mungkin juga menyukai