Anda di halaman 1dari 2

3.

1 Definisi

Strasbismus adalah suatu ketidak seimbangan (imbalance) dalam kedudukan bola mata
atau suatu keadaan dimana kedudukan kedua bola mata tidak ke satu arah. Satu mata bisa
terfokus pada satu objek sedangkan mata yang lain dapat bergulir ke dalam, ke luar, ke atas,
atau ke bawah. Keadaan ini bisa menetap (selalu tampak) atau dapat pula hilang timbul yang
muncul dalam keadaan tertentu saja seperti saat sakit atau stres.4

Pada kondisi penglihatan binokular normal, bayangan suatu benda jatuh secara
bersamaan di fovea masing-masing mata (fiksasi bifovea) dan meridian vertikal kedua retina
tegak lurus. Salah satu mata dapat tidak sejajar dengan mata yang lain, sehingga pada satu
waktu hanya satu mata yang melihat benda bersangkutan. Setiap penyimpangan dari
penjajaran okular yang sempurna itu di sebut strabismus.

 Fusi: pembentukan satu bayangan dari dua bayangan yang terlihat secara simultan oleh
kedua mata. Fusi memiliki dua aspek:
 Fusi motorik: penyesuaian dibuat oleh otak pada persarafan otot-otot ekstraokular
untuk membawa kedua mata ke dalam penjajaran bifovea dan torsional.
 Fusi sensorik: integrasi bayangan yang dilihat oleh kedua mata di daerah
penglihatan sensorik di otak menjadi satu gambaran.4
3.2 Klasifikasi
 Heteroforia (foria) ( Strabismus Laten ):4,5
 Esoforia: kecenderungan salah satu mata berputar ke arah dalam.
 Eksoforia: kecenderungan salah satu mata berputar ke arah luar.
 Hiperforia: kecenderungan salah satu mata menyimpang ke arah atas.
 Hipoforia: kecenderungan salah satu mata menyimpang ke arah bawah.1
 Heterotropia (tropia) ( Strabismus Manifes ):4,5
 Strabismus: penyimpangan mata yang bermanifestasi dan tidak dapat dikontrol oleh
penglihatan binokular.
 Esotropia: deviasi konvergen yang bemanifestasi ("crossed-eyes").
 Eksotropia: deviasi divergen yang bermanifestasi ("wall-eyes").
 Hipertropia: deviasi salah satu mata ke atas yang bermanifestasi.
 Hipotropia: deviasi salah satu mata ke bawah yang bermanifestasi.
Berdasarkan perjanjian, tanpa adanya penyebab spesifik mengapa posisi salah satu
mata lebih rendah, deviasi vertikal ditentukan oleh mata yang lebih tinggi (misalnya
hipertropia kanan, bukan hipotropia kiri, apabila mata kanan lebih tinggi).
3.3 Etiologi
Strabismus dapat disebabkan oleh masalah dengan otot mata, saraf yang mengirimkan
informasi ke otot-otot, atau pusat kendali di otak yang mengarahkan gerakan mata. Hal ini
juga dapat berkembang karena kondisi kesehatan umum lainnya atau cedera mata.6
Faktor risiko untuk terjadinya strabismus meliputi:6
1. Kelumpuhan pada 1 atau beberapa otot penggerak mata (strabismus paralitik).
Kelumpuhan pada otot mata bisa disebabkan oleh kerusakan saraf.
2. Tarikan yang tidak sama pada 1 atau beberapa otot yang menggerakan mata (strabismus
non-paralitik). Strabismus non-paralitik biasanya disebabkan oleh suatu kelainan di otak.

Anda mungkin juga menyukai