NCB-SMK + Respiratory Distress ec susp CHD Sianotik ec dd/ TGA dd/ TOF + Klinis
Sepsis
By. Ny. W/Lk/BBL 3500 gr/PBL 49 cm
Keluhan utama: bayi tampak biru sejak usia 10 jam
Keluhan tambahan: sesak dan malas menyusu
Anamnesis: Bayi laki – laki lahir dari ibu G4P3A0 hamil 38 minggu, lahir langsung menangis,
A/S ? Riwayat ketuban hijau tidak ada, kental tidak ada, bau tidak ada. Riwayat ibu demam
disangkal. Bayi tampak biru sejak usia 10 jam, awalnya bayi tampak biru saat disusui ibu,
menyusu terputus – putus dan tampak mudah lelah saat menyusu. Tidak ada muntah, tidak ada
demam, tidak ada batuk. Sejak 5 jam SMRS bayi tampak semakin lama semakin sesak, muka
semakin membiru, bayi malas menyusu, tampak lemas dan tidak aktif. Kemudian bayi dibawa
ke IGD RSMH dan dirawat.
Pemeriksaan fisis : Pada keadaan umum tampak bayi yang hipoaktif, refleks hisap lemah,
tangis lemah. HR : 138 x/m, RR : 52 x/m. T : 36.9°C SpO2 : 30-45%. Anemis (-) ikterik (-)
sianosis (+) dispneu (+). Kepala : Napas cuping hidung (+), konjungtiva anemis (-) sklera
ikterik (-). Thorax : simetris, retraksi (+) interkostal. Cor : Bunyi jantung I-II normal, murmur
(-),gallop (-). Pulmo: vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-), grunting (-). Abdomen:
cembung, lemas, bising usus (+) normal. Extremitas: CRT < 3 detik. Anus (+).
Diagnosis awal : NCB-SMK + Respiratory Distress ec susp CHD Sianotik ec dd/ TGA dd/
TOF + Klinis Sepsis
Pemeriksaan Penunjang : Laboratorium : Hb 13.9 g/dL Ht 43 % Leukosit 30.520 g/dL
Trombosit 313.000 mg/dL LED 6 mm/jam, I/T rasio 0.31 CRP 23, Na 139 meq/L, K 7.6
meq/L,
Tatalaksana: Ceftazidime 3 x 125 mg, furosemide 2 x 3 mg, digoxin 2 x 0.25 mg
Follow up :
Bayi dirawat di ruang neonatus, dilakukan pemeriksaan AGD vena dengan hasil pH 7.15, pO2
35%, pCO2 57%, HCO3 12, BE 8 dan didapatkan asidosis metabolik, kemudian bayi diberikan
koreksi bikarbonat. Dari hasil laboratorium didapatkan peningkatan CRP dan IT rasio,
antibiotic ceftazidime segera dimulai dan bayi diassest juga sebagai sepsis. Pada hasil
laboratorium juga didapatkan hyperkalemia sehingga bayi juga diberikan furosemide iv. Bayi
dirawat Bersama dengan divisi kardiologi dan dilakukan echocardiografi didapatkan hasil
TGA, disarankan untuk operasi setelah usia 14 hari. Pada perawatan hari ke-4 saat usia bayi 8
hari, bayi mengalami perburukan, aktifitas semakin lemah, bayi semakin biru. Orang tua
menolak untuk dilakukan tindakan resusitasi dan bayi meninggal saat perawatan hari ke-5.
Diagnosis akhir : Gagal Kardiorespirasi ec Syok Kardiogenik ec TGA + Sepsis