Anda di halaman 1dari 5

iperhatikan PENJARINGAN SUSPEK TB.

PARU
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
UPT.PUSKESMAS Edy Suparmin,A.Md.Kep
SEPAKU III NIP. 196507111994031008

Merupakan upaya untuk menjaring pasien-pasien yang dicurigai


Pengertian menderita TB ( suspek pasien TB ), di RSUD dr. Abdoer Rahem
Situbondo , yang dilakukan secara promotive case finding.
Tujuan Sebagai acuan tata laksana menjaring pasien dicurigai menderita
TB ( suspek pasien TB ).
Kebijakan
Referensi
Prosedur Persiapan Alat :
1. Ruang Pengelola.
2. Pengelola P2 TB.
3. Meja, kursi dan kipas angin.
4. ATK dan buku register.
5. Buku penderita TB.05 dan TB.06
6. Pot dahak
Persiapan Pasien : Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara
pengobatan pasien

1. Pasien dengan gejala sebagaimana di bawah ini harus dianggap


sebagai seorang suspek pasien TB :
a. batuk terus menerus > 2 minggu.
b. batuk berdahak, kadang bisa disertai darah.
c. dapat disertai : demam meriang > 1 bulan, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam.
d. pasien yang kontak erat dengan pasien TB.
e. pasien dengan gejala TB ekstra paru ( sesuai organ yang
diserang, pembesaran kelenjar limfe multiple, gibbus,
skrofuloderma,dll ).
2. Pelaksana pelayanan kesehatan (staf medis dokter/staf
perawat),apabila menemukan pasien dengan gejala
sebagaimana tersebut di atas :
a. Di klinik - klinik rawat jalan :
 catat data identitas suspek pasien TB pada form TB-06,
kolom 1 s.d kolom 6.
 buatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak S-P-S
iperhatikan PENJARINGAN SUSPEK TB.PARU
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
UPT.PUSKESMAS Edy Suparmin,A.Md.Kep
SEPAKU III NIP. 196507111994031008

( form TB-05 ), untuk penegakan diagnosis.


 buatkan lembar permintaan pemeriksaan penunjang
lainnya, sesuai indikasi ( foto thorax / histo-patologi /
patologi-anatomi, dll ).
 dilakukan konseling dan edukasi mengenai : pentingnya
dilakukan 3 x pemeriksaan dahak dan cara
mengeluarkan dahak yang benar.
 dan pasien dipersilahkan ke laboratorium / radiologi.
 setelah diperoleh hasil pemeriksaan dahak S-P-S, maka
data hasil pemeriksaan dahak di catat pada form TB-06,
kolom 8 s.d 14.
 melengkapi catatan rekam medik pasien.
b. Di ruang rawat inap :
 catat data identitas suspek pasien TB pada form TB-06,
kolom 1 s.d kolom 6.
 buatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak S-P-S (
form TB-05 ), untuk penegakan diagnosis.
 buatkan lembar permintaan pemeriksaan penunjang
lainnya, sesuai indikasi ( foto thorax / histo -
patologi / patologi anatomi, dll ).
 suspek pasien TB diberi pot dahak, dan dibantu untuk
mengeluarkan dahak yang benar, S-P-S.
 pot dahak S-P-S suspek pasien TB di serahkan ke
laboratorium.
 setelah diperoleh hasil pemeriksaan dahak S-P-S, maka
data hasil pemeriksaan dahak di catat pada form TB-06,
kolom 8 s.d 14.
 melengkapi catatan rekam medik pasien.
 pada saat pasien pulang dari rawat inap, dianjurkan
untuk kontrol rawat jalan di klinik rawat jalan SMF
terkait.
3. Suspek pasien TB selanjutnya dilakukan penegakan diagnosis
iperhatikan PENJARINGAN SUSPEK TB.PARU
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
UPT.PUSKESMAS Edy Suparmin,A.Md.Kep
SEPAKU III NIP. 196507111994031008

oleh staf medis dokter penanggung jawab perawatan pasien


tersebut.

4. Pasien dengan gejala sebagaimana di bawah ini harus dianggap


sebagai seorang suspek pasien TB :
a. batuk terus menerus > 2 minggu.
b. batuk berdahak, kadang bisa disertai darah.
c. dapat disertai : demam meriang > 1 bulan, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam.
d. pasien yang kontak erat dengan pasien TB.
e. pasien dengan gejala TB ekstra paru ( sesuai organ yang
diserang, pembesaran kelenjar limfe multiple, gibbus,
skrofuloderma,dll ).
5. Pelaksana pelayanan kesehatan ( staf medis dokter / staf
perawat ), apabila menemukan pasien dengan gejala
sebagaimana tersebut di atas :
a. Di klinik - klinik rawat jalan :
 catat data identitas suspek pasien TB pada form TB-06,
kolom 1 s.d kolom 6.
 buatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak S-P-S
( form TB-05 ), untuk penegakan diagnosis.
 buatkan lembar permintaan pemeriksaan penunjang
lainnya, sesuai indikasi ( foto thorax / histo-
patologi / patologi-anatomi, dll ).
 dilakukan konseling dan edukasi mengenai : pentingnya
dilakukan 3 x pemeriksaan dahak dan cara
mengeluarkan dahak yang benar.
 dan pasien dipersilahkan ke laboratorium / radiologi.
 setelah diperoleh hasil pemeriksaan dahak S-P-S, maka
data hasil pemeriksaan dahak di catat pada form TB-06,
kolom 8 s.d 14.
 melengkapi catatan rekam medik pasien.
iperhatikan PENJARINGAN SUSPEK TB.PARU
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
UPT.PUSKESMAS Edy Suparmin,A.Md.Kep
SEPAKU III NIP. 196507111994031008

b. Di ruang rawat inap :


 catat data identitas suspek pasien TB pada form TB-06,
kolom 1 s.d kolom 6.
 buatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak S-P-S
( form TB-05 ), untuk penegakan diagnosis.
 buatkan lembar permintaan pemeriksaan penunjang
lainnya, sesuai indikasi ( foto thorax / histo patologi /
patologi anatomi, dll ).
 suspek pasien TB diberi pot dahak, dan dibantu untuk
mengeluarkan dahak yang benar, S-P-S.
 pot dahak S-P-S suspek pasien TB di serahkan ke
laboratorium.
 setelah diperoleh hasil pemeriksaan dahak S-P-S, maka
data hasil pemeriksaan dahak di catat pada form TB-06,
kolom 8 s.d 14.
 melengkapi catatan rekam medik pasien.
 pada saat pasien pulang dari rawat inap, dianjurkan
untuk kontrol rawat jalan di klinik rawat jalan SMF
terkait.
6. Suspek pasien TB selanjutnya dilakukan penegakan diagnosis

oleh medis dokter penanggung jawab perawatan pasien tsb.


Bagan alir
Hal-hal yang perlu
diperhatikan
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Laboratorium
4. IGD
Dokumen Terkait
iperhatikan PENJARINGAN SUSPEK TB.PARU
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
UPT.PUSKESMAS Edy Suparmin,A.Md.Kep
SEPAKU III NIP. 196507111994031008

Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


perubahan

Anda mungkin juga menyukai