Anda di halaman 1dari 1

Tidak ada beras sukun pun jadi.

Ungkapan ini mungkin tidak berlebihan apalagi di


tengah isu krisis pangan global, sukun berpotensi sebagai bahan pangan aletrnatif sebagai
sumber penghasil karbohidrat selain beras. Kandungan karbohidratnya relatif lebih tinggi di
banding bahan pangan lainnya seperti jagung, ubi, atau kentang. Selain itu keberadaan sukun
dapat menutupi kekosongan pangan pada bulan Desmber, Januari, Februari, dimana jika pada
bulan tersebut padi memasuki masa paceklik, sukun justru dapat tumbuh dan bebrbuah lebat.

Di indonesia kebanyakan sukun dikonsumsi dalam bentuk olahan baik digieng


maupun direbus dari buah yang masih mentah. Penganekaragaman produk lain dari sukun
masih sangat terbatas, padahal sukun merupkana salah satu komoditas yang mudah rusak,
sehingga harga sukun relatif murah, sehingga memerlukan penangnan khusus supaya bisa
dibuat menajdi anekaragam produk yang mempunyai nilai tambah.

Upaya untuk meningkatkan daya guna sukun dan nilai ekonominya dapat dilakukan
dengan menganekaragamkan jenis produk olahan sukun seperti tepung sukun, bolu sukun,
dan yang termurah dan termudah adalah kripik sukun. Olahan kripik sukun tidak
membutuhkan modal banyak dan hasil olahannya dapat bertahan lama dengan harga jual
yang menguntungkan.

Salah satu sentra penghasil sukun adalah Kabupaten Bone

Anda mungkin juga menyukai