Anda di halaman 1dari 23

Kelola 2008

Empowering women artists


Tahun kedua, seniman perempuan
berpeluang residensi

Inisiatif komunitas kreatif


Memanfaatkan perspektif kebudayaan

Magang internasional
Tujuh pekerja seni Indonesia
berkesempatan terlibat dalam
pengelolaan lembaga seni internasional.

Media informasi kegiatan Kelola.


dari kelola

SEMBILAN tahun sudah Kelola berkarya dan tetap konsisten me-


nempatkan diri dalam aktivitas seni budaya. Di tengah pergolakan
dan permasalahan kesenian bangsa, Kelola tetap pada rel cita-cita
besarnya yaitu memajukan seni budaya Indonesia dan menjalin
hubungan antar budaya lain atas dasar persamaan dan saling meng-
hargai dapat terwujud dengan dukungan berbagai pihak.

Kelola berharap, melalui pertukaran budaya terjadi interaksi, saling


memahami perbedaan dan keunikan masing-masing. Sebab setiap
kebudayaan memiliki cara pandang, tujuan, cita-cita, dan sistem nilai
yang berbeda. Melalui pertukaran budaya, semua perbedaan terse- Dari hasil pertemuan tersebut, Kelola berhasil menggagas kerja
but tidak harus dipertentangkan. Kelola justru berharap terjadinya sama lintas budaya untuk dilaksanakan pada tahun 2009, antara
kerja sama antar budaya. lain produksi teater dengan sutradara Hiroshi Koike, pimpinan Pappa
Tarahumara di Tokyo (Jepang), serta lokakarya dengan Fred Frum-
Seniman perempuan yang berkarya melalui program Empowering berg, pendiri Amrita Performing Arts di Phnom Penh (Kamboja).
Women Artists (EWA) telah memasuki tahun kedua pada tahun Jejaring kerja profesional yang Kelola kembangkan melalui
2008. Program ini berusaha memfasilitasi seniman perempuan untuk kerjasama antar budaya ini bertujuan meningkatkan kemampuan
berkarya dan menyampaikan gagasan estetiknya dan meraih posisi para seniman dan pekerja seni Indonesia agar berdaya saing di
puncak dalam berkarya sebagai koreografer, sutradara teater atau- dunia internasional.
pun komponis. Dalam program ini diharapkan seniman perempuan
dapat mengatasi kendala kultural yang dihadapi dan mewujudkan Kelola juga merasa perlu untuk memperkenalkan generasi muda
potensinya sehingga menjadi inspirasi bagi seniman perempuan lain pada pekerjaan yang bisa dilakukan di sebuah lembaga nirlaba
untuk terus melaju berkarya. dibidang budaya. Kami berharap suatu hari dapat menumbuhkan
minat anak muda untuk bekerja di sektor budaya. Seperti yang
Bersama dengan Dewan Kesenian Jakarta, Kelola bekerjasama dilakukan oleh 8 orang siswa-siswi sekolah Bina Nusantara (Binus
menyelenggarakan program Hibah Cipta, suatu program kompetitif School Simprug) yang magang di Kelola dalam rangka Creativity
yang memberikan bantuan untuk produksi karya dan pementasan Action Service (CAS). Mereka melakukan berbagai kegiatan antara
seni pertunjukan yang bertema perkotaan. Sayang sekali program lain mendata perpustakaan Kelola (buku dan audio), menerjemah-
yang kami anggap sangat berhasil ini tidak dilanjutkan lagi pada kan data program di website, memasukkan data program ke dalam
tahun 2009. database dan menyusun transkrip hasil rekaman rapat Kelola.

Masih di tahun 2008, dari sekian banyaknya pekerjaan di bidang Terlaksananya berbagai program Kelola selama ini juga tidak
kesenian yang tidak nampak adalah mengembangkan jejaring. Hal terlepas dari adanya dukungan dana dari para donatur. untuk itu
ini sering diabaikan oleh pekerja seni. Oleh karena itu Kelola juga Kelola menyampaikan terimakasih atas dukungan lembaga donor,
merasa wajib untuk memenuhi beberapa undangan antara lain ke lembaga kesenian dan kebudayaan, seniman dan pekerja seni, dan
Kamboja, Australia dan Jepang. individu maupun lembaga lain atas kerjasama yang terjalin baik
selama ini. Semoga kerjasama ini dapat terus berlangsung.

3
28

14

16 10

12

dari kelola – Sembilan tahun Kelola magang nusantara – Program yang 04. ruang baru
berkarya memperluas kesempatan dan membuka kesempatan bagi para 08. empowering women artists
jejaring pekerja seni Indonesia untuk magang di
12. peraih hibah seni
14 organisasi seni budaya di Indonesia,
tentang kelola – Informasi tentang yang terdapat di Jakarta, Bandung, dan 22. lokakarya manajemen organisasi budaya
program-program yang dijalankan Yogyakarta 24. peraih magang nusantara
Kelola selama tahun 2008
29. organisasi tuan rumah
magang internasional – Program
hibah seni – Program pemberian yang membuka kesempatan bagi para 34. peraih magang internasional
hibah untuk seni pertunjukan yang pekerja seni Indonesia untuk megang di
dibagi ke dalam dua kategori: karya organisasi seni budaya di Australia
inovatif dan pentas keliling

lokakarya – Program pembelajaran


bagi para pekerja seni mencakup
pengelolaan seni maupun penciptaan
karya artistik

4 5
tentang kelola

33

Yayasan Kelola, sebuah lembaga nirlaba berjangkauan nasional Program-program ini terlaksana berkat dukungan dari HIVOS,
yang sejak bulan Mei 1999 menciptakan sebanyak mungkin peluang The Ford Foundation, The Asian Cultural Council, The Asialink Centre,
bagi masyarakat seni Indonesia untuk saling bertaut dan menjalin para donatur perorangan dan perusahaan dari dalam negeri.
kerjasama secara nasional maupun internasional. Untuk memajukan
seni budaya Indonesia dan menjalin hubungan antar budaya yang Kelola memiliki Pembina, Pengawas, dan Pengurus Yayasan yang ter-
saling menghargai, Kelola menyediakan kesempatan belajar, penda- libat secara aktif dalam memajukan kegiatannya. Program-program
naan, serta akses informasi bagi masyarakat seni Indonesia. Kelola disusun sebagai tanggapan langsung terhadap kebutuhan
nyata masyarakat seni. Dinamika yang terjadi dalam masyarakat seni
Kelola menyediakan kesempatan pembelajaran melalui beberapa akan merangsang Kelola untuk terus menerus melakukan penyesu-
program antara lain lokakarya manajemen seni, lokakarya manaje- aian terhadap program-programnya. Melalui beragam programnya
men organisasi budaya, dan berbagai lokakarya tematik. Kelola juga itu, Kelola berupaya mendukung kehidupan kesenian Indonesia
menaruh perhatian besar pada pemberdayaan sumber daya manusia untuk terus tumbuh.
dengan menyelenggarakan program Magang Nusantara, Magang In-
ternasional, dan Professional Development. Selain program-program
tersebut, Kelola juga memiliki program Hibah Seni yang diciptakan
untuk memberikan peluang dan akses pendanaan bagi masyarakat 23 14
seni Indonesia. Sementara akses informasi seni budaya dapat diper-
oleh melalui situs web www.kelola.or.id, buletin tahunan Lintas, serta
Direktori Seni dan Budaya Indonesia.

lintas
adalah media informasi program yang terbit setahun
sekali. Hadir untuk mengkomunikasikan berbagai
program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
Kelola dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
penanggung jawab : Kelola
Kelola foto-foto : dokumentasi Kelola
jl. Cikatomas II No.33, Kebayoran Baru Jakarta 12180 sampul & desain : CarmentRino - emir hakim design
telepon : +62 (0) 21 739 9311 fax : +62 (0) 21 722 1284
kelola@cbn.net.id | www.kelola.or.id

6 7
ruang baru

Empowering Women Artists


Komitmen Biyan untuk Wacana tentang kepemimpinan perempuan melebar seiring makin
Kesenian Indonesia meluasnya kajian-kajian sosial pada tingkatan yang lebih praktis
Merayakan 25 Tahun Berkarya dalam kehidupan masyarakat. Khusus dalam seni pertunjukan, Kelola
mendapatkan data bahwa perempuan yang memegang peranan
Biyan Wanaatmadja, melalui acara pergelaran koleksi 2008/2009-nya penting seperti koreografer, komponis maupun sutradara hanyalah
sekaligus merayakan 25 tahun berkarya sebagai perancang busana, 25% dari penerima program kompetitif Hibah Seni Kelola. Dukungan
ia berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan kesenian Indonesia pada seniman perempuan untuk berkarya melalui program Em- mala jiwa, shinta febriany
melalui Kelola. Biyan melihat potensi para seniman Indonesia yang powering Women Artists (EWA) sengaja diberikan selama 3 tahun
masih sangat membutuhkan kesempatan belajar dan pengalaman berturut-turut, mulai tahun 2007, supaya mereka semakin terpacu
mengasah keterampilannya. Untuk itu, selama 3 tahun berturut- untuk berkarya secara berkelanjutan.
turut, melalui pergelaran tahunannya, Biyan mendedikasikan hibah
seni bagi seniman perempuan. Dengan kepedulian dan bantuan
pendanaan Biyan Wanaatmadja, Kelola dan para seniman peraih Pada akhir periode program tahun 2007 dilakukan proses evaluasi Berkaitan dengan metode pendampingan yang digunakan pada
Empowering Women Artists sangat terbantu sekaligus mengucapkan yang menghasilkan poin-poin rekomendasi yang dijadikan sebagai tahun kedua program, dan mengingat program ini terutama memberi
terima kasih atas dukungan dalam hal pengembangan kesenian titik pijak program tahun 2008 ini yaitu pendanaan, pendampingan kesempatan pada seniman terpilih untuk belajar dan mengembang-
Indonesia, khususnya seniman perempuan. pergelaran busana, koleksi biyan dan residensi. Khusus untuk hal pendanaan dimaksudkan agar kan potensinya sebagai seniman, maka proses menjadi lebih penting
seniman penerima EWA fokus dalam mengerjakan karya dengan ketimbang presentasi pertunjukan. Rekomendasi untuk pendamping-
Karya peraih Empowering Women Artists, Hartati dan peraih Hibah menggunakan dana yang diberikan oleh Kelola disesuaikan dengan an tersebut diberikan kepada ketiga peraih dukungan Empowering
Seni Kelola, kelompok musik Metadomus turut memeriahkan besar atau kecilnya produksinya. Pendampingan diharapkan dapat Women Artists: Hartati, Shinta Febriany dan Tya Setyawati.
pergelaran busana Biyan, yang mewakili kreativitas ribuan peraih membantu seniman dalam penggalian ide, pengembangan karya dan
dukungan belajar Kelola di bidang seni tari, musik, teater, seni rupa pendamping menjadi teman diskusi selama proses produksi dengan Anggota Tim Pendamping pada tahun 2008 mengalami sedikit
dan film. tujuan karya yang dihasilkan menjadi lebih baik. Sementara fasilitas perubahan yaitu; Mella Jaarsma (perupa, Rumah Seni Cemeti), Myra
residensi diharapkan dapat membantu seniman untuk memperluas Diarsi (aktivis perempuan), Yudi Ahmad Tajudin (sutradara Teater
Strategic Planning wawasannya dengan bertemu dengan banyak orang agar menjadi Garasi) dan Ags. Arya Dipayana (sutradara Teater Tetas).
lebih terbuka dan mendapat referensi untuk memperkaya konsep Hasil yang didapat dalam 2 tahun ini tidak seragam. Ada karya yang
Sebagai bagian dari pembelajaran organisasi untuk meningkatkan karya. Secara keseluruhan, fasilitas yang diberikan ditujukan untuk bisa dikatakan lebih baik dari karya di tahun pertama, namun ada
pengetahuan dan kemampuan organisasi dalam mengelola dan meningkatkan karya yang dihasilkan, menjadi seniman lebih berpen- yang mengalami penurunan di tahun kedua. Di sisi lain, mereka
mengembangkan diri, Kelola merasa sangat perlu untuk melakukan galaman, sadar gender, berwawasan luas dan terus berkarya. mulai memiliki perencanaan atas kerangka kerja produksinya dan
Strategic Planning. Upaya Strategic Planning ini, didukung oleh HIVOS, Konsekuensi lain dari dilaksanakannya rekomendasi hasil evaluasi mulai memahami kebutuhan – kebutuhan yang timbul dalam proses
dilaksanakan berdasarkan suatu kerangka kerja yang adalah ditiadakannya program kunjungan pra pertunjukan. Pada produksi. Selebihnya mereka juga lebih mengenal karakter tim
berkesinambungan mulai dari penyusunan kelengkapan organisasi, tahun 2007, tim pendamping melakukan kunjungan untuk menon- pendukungnya, sehingga timnya menjadi lebih kompak.
penyusunan rencana strategis, penyusunan struktur organisasi dengan ton latihan dan melakukan diskusi dengan tim sebelum pertunjukan
ringkasan pekerjaannya serta penyusunan mekanisme kerja. dimulai. Tahun ini program tersebut ditiadakan karena metode Hal eksternal lain yang selama ini jauh dari jangkauan pun mulai
pendampingan yang ditetapkan tidak lagi melihat adanya kebutuhan mereka perhitungkan, yaitu kebutuhan akan dokumentasi yang
Kelola melakukan kegiatan ini dalam empat tahapan yang diikuti oleh kegiatan tersebut tetap berlangsung. Monitoring perkembangan baik dan mempublikasi karyanya secara terencana. Dari beberapa
seluruh staf dan juga melibatkan Pengurusnya, didampingi oleh proses kreatif dilakukan dengan perbincangan informal antara pe- kekurangan dan keberhasilan ini, Kelola mendapatkan masukan
fasilitator dari Lembaga Manajemen PPM: L.H. Pranoto dan Iwan ngelola program dan tim pendamping dengan para seniman. untuk lebih aktif dalam menjalin komunikasi antara seniman, pen-
Tjardiwan pada 7 Januari hingga 8 April 2008. damping dan Kelola sendiri.

8 stategic planning, lembaga manajemen ppm 9


ruang baru

Hartati, Koreografer, Jakarta tsunami-tsunami, tya setiawati

Judul Karya : Cinta ‘Kita’. Koreografer : Hartati.


Pentas di Teater Luwes, 17 dan 18 Oktober 2008.

Karya tari tahun kedua Hartati sebagai peraih Empowering Women


Artist berjudul Cinta ‘Kita’ ini menerapkan metode eksplorasi gerak.
“Saya memilih jenis gerak keseharian yang dilakukan semua orang
dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap perempuan yang akrab
dipanggil Uni Tati oleh rekan-rekannya. Gerak yang ia maksudkan
adalah menggaruk, menepis, mengusap, meniup, menjumput
dan menadahkan tangan. Berangkat dari hal itu ia kemudian
mengembangkannya menjadi rangkaian yang sesuai kebutuhan tema
yang diangkat. Pemilihan tema gerak juga mewakili ungkapan lisan
atau kata cinta yang sangat sulit didefinisikan. Semuanya dirasakan.

cinta kita, hartati


Tya Setiawati, Sutradara,
Pada tahun sebelumnya, Hartati menciptakan karya berjudul Hari Ini
dengan tiga repertoar yaitu Kini, Berpikir Positif dan Keridhaan.
Padangpanjang
Ia selalu terkonsentrasi pada tema-tema khas perempuan moderen
Judul Karya : Tsunami-tsunami. Sutradara : Tya Setiawati.
yang terbelah antara peran-peran tradisionalnya dengan aspirasi-
aspirasi eksistensial antara lain yang terinformasi oleh dunia profesi.
Shinta Febriany, Sutradara, Makassar Pentas di Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat, 18 Juli
2008 dan Taman Budaya Provinsi Riau, 24 Juli 2008.
Judul Karya : Mala Jiwa. Sutradara : Shinta Febriany.
Pentas di Societet de Harmonie, Makassar 25-26 Juli 2008. Pada program Empowering Women Artists kali ini Tya memilih
memainkan naskah Julie Hanson, seorang penulis Australia yang
Secara tematik, karya teater Mala Jiwa ini berkisah tentang menawarkan naskah terbarunya. Sebelumnya karya ini juga pernah
masyarakat yang mengalami depresi. Rangkaian produksi dipentaskan saat Woman Playwright International Conference,
teater ini sudah dimulai sejak pertengahan Maret 2008, November 2006 di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Saat itu Shinta
Shinta mengadakan lokakarya keaktoran yang bertujuan Febriany juga ada dalam acara yang sama.
untuk menemukan jalan keluar atas persoalan klise yaitu
ketiadaan aktor teater. Pentas Mala Jiwa juga mendapat- Tsunami tsunami merupakan sebuah naskah monolog dengan
kan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Lauren sebagai tokohnya, seorang guru asal Australia yang datang
ke Aceh untuk menjadi sukarelawan tsunami. Lauren menyaksikan
Pada tahun pertama, perempuan kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan berbagai peristiwa yang terjadi di Aceh pasca tsunami tersebut.
ini membawakan karya teater yang dibuat tahun 2006, Kisah Tubuh: Peristiwa yang menjadi catatan harian Lauren. tsunami-tsunami, tya setiawati
Yang Terasing dan Semu. Karya ini menguak problematika yang
dialami tubuh (fisik dan non fisik) manusia hingga akhirnya manusia Karya pertamanya yang mendapakan dukungan program
dibentuk oleh imaji bukan membentuk imaji. Ungkapan yang lebih Empowering Women Artists adalah Ketika Sel dan Tulang Bekerja.
tepat lagi, manusia terjebak, dengan kesadaran dan ketidaksadaran, Naskah ini menceritakan ketimpangan peran gender dalam
oleh imaji yang hadir dalam kehidupannya. masyarakat, terutama dalam pembagian kerja. Ia adalah seorang
sutradara yang berani mempertanyakan mengapa perempuan harus
berperan lebih besar dalam rumah tangga.

10 mala jiwa, shinta febriany 11


peraih Tim Seleksi Hibah Seni Kelola Tahun 2008
hibah seni periode I dan II adalah:
2008
Amna S. Kusumo
Direktur dan salah satu Pendiri Yayasan Kelola. Dikenal berpengala-
Program Hibah Seni Yayasan Kelola merupakan program man di bidang manajemen seni dan aktivis budaya. Dalam proses
dukungan dana kompetitif untuk kegiatan seni pertunjukan seleksi, beliau mewakili Kelola.
di Indonesia, yang sudah dimulai sejak tahun 2001. Melalui
program ini, Kelola hendak mendorong praktik penyeleng- Gunawan Maryanto F. Dewi Ria Utari
garaan hibah kesenian yang lebih terbuka dan kompetitif Penulis, aktor dan sutradara Teater Garasi Yogyakarta. Karya-karya Selain sebagai wartawan budaya dan gaya hidup, ia juga aktif di
bagi setiap seniman atau kelompok kesenian di Indonesia, tulisnya berupa prosa dan puisi (dalam bahasa Jawa dan Indonesia) dunia penulisan kritik tari. Pada Januari-Mei 2007, ia mendapat
selain juga ditujukan untuk mengembangkan kemampuan serta kritik seni pertunjukan terpublikasikan antara lain lewat Koran bantuan dana dari Asian Cultural Council di New York untuk meneliti
manajemen para Peraih Hibah. Dalam jangka panjang Hibah Tempo, Media Indonesia, Jawa Pos. sistem pengarsipan data seni pertunjukan di Lincoln Center Art
Seni juga dimaksudkan untuk bisa menjadi model bagi sistem Library. Juga pernah mengikuti pertemuan kritik tari Asia dan Eropa
pemberian bantuan dana di Indonesia. Helly Minarti dalam International Dance Festival Ireland, Mei 2004.
Bekerja sebagai peneliti dan penulis lepas yang mengkhususkan diri
Laporan Tahunan Hibah Seni disusun setiap akhir tahun oleh pada masalah-masalah seni, kebudayaan, khususnya sejarah dan Jabatin Bangun
koordinator program, yang menjelaskan proses program sejak perkembangan tari. Ia kini sedang menyelesaikan studi S3 nya di Etnomusikolog dan Dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dengan
awal publikasi hingga selesai. Program dilaksanakan dua kali Roehampton University, bidang kajian tari. bidang spesialisasi seni pertunjukan tradisi, dan telah melakukan
dalam satu tahun. Tahun 2008 ini, jumlah keseluruhan pela- berbagai penelitian di seluruh wilayah Indonesia. Sekarang beliau
mar Hibah Seni Kelola adalah 90 kelompok, sementara yang Iman Soleh menjabat sebagai sekretaris Dewan Kesenian Jakarta periode tahun
lolos seleksi 14 pelamar. Aktor dan sutradara, sejak tahun 1998 aktif di komunitas Celah- 2006 – 2009.
celah Langit Ledeng Bandung, sebuah tempat pertunjukan di ruang
terbuka diantara penduduk, didalamnya bergabung seniman- Malhamang Zamzam
seniman yang melakukan penyelenggaraan seni tradisi dan modern, Sutradara Bandar Teater Jakarta ini terbilang cukup senior di dunia
lokakarya juga kajian pertunjukan. teater. Aktivitas di luar grupnya pun banyak, seperti tergabung dalam
Teater Sae dan Padepokan Bengkel Teater Rendra.
Maya Hasan
Lulusan jurusan Harp Performance di Willamette University USA ini Rachman Sabur
pernah tergabung dalam The Salem Chambers Orchestra, USA. Saat Ia adalah pendiri Teater Payung Hitam dan telah menyutradarai
ini, Ia merupakan pemain harpa yang sangat terkenal di Indonesia sekitar 45 lakon, baik karyanya sendiri maupun karya sutradara
dan Ia pun mulai merambah dunia seni teater. dalam dan luar negeri. Beberapa karyanya pun telah dipentaskan di
luar negeri, salah satunya yang berjudul Merah Bolong Putih Bolong
dipentaskan di Australia.

.....................................

Untuk melihat terselenggaranya pertunjukan, Kelola mengirim


seorang pemantau ke tempat pertunjukan. Tugas pemantau ini
memberikan penilaian kritis terhadap pementasan yang mendapat
hibah. Penilaian tersebut menjadi bahan evaluasi bagi Kelola dalam
memberikan hibah untuk periode berikutnya.

reach the shadow, yayasan gubang dance & music community


12 13
peraih hibah seni 2008

aku malas pulang ke rumah, bengkel mime teater

Karya Inovatif Hayati Aku Malas Pulang Ke


Rumah
karya koreografer : Chendra E
Panatan, Jakarta karya Bengkel Mime Theater.
Yogyakarta
Dipentaskan di Teater Utan Kayu- Jakarta,
18 dan 19 Desember 2008. Pemantau : Dipentaskan di Gedung Pertunjukan Pro-
Seno Joko Suyono surrounding 2, iwan gunawan memorabilia, melati suryodarmo
gram Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia -
Yogyakarta, 23 dan 24 Mei 2008.
Pentas Tari Hayati ini berhasil menjajaki Pemantau : Joned Suryatmoko
kerjasama kolaborasi artistik antara koreo-
grafer Chendra E Panatan dan komposer Pentas ini bercerita tentang seorang sales-
grup musik METAdomus, Adrizaldi dan man, Buchori yang merefleksikan susahnya
Surrounding 2 Memorabilia
Nasrul Zein. Karya kolaborasi ini menjelajah hidup orang marginal di kota. Konflik yang
media gerak yang bukan hanya gerak tari karya Iwan Gunawan, Bandung karya Melati Suryodarmo, Solo
berhasil dibingkai oleh Bengkel Mime
dan media bunyi yang bukan hanya bunyi dikemas dalam gerak-gerak akting panto-
musik. Penjelajahan artistik ini mampu Dipentaskan di Gedung Kesenian Dewi Asri, Dipentaskan di Taman Budaya Surakarya,
mim, setara dengan permainan realis yang
menemukan materi gerak dan bunyi baru STSI Bandung, Jalan Buah Batu No 212, Solo, 8 dan 9 Agustus 2008.
digarap secara eksploratif dalam drama
sehingga bisa dikatakan sebagai pencapai- Bandung, 22 November 2008. Pemantau : Mella Jaarsma
konvensional. Untuk itulah, Bengkel Mime
an inovatif dalam seni tari dan seni musik Pemantau : Argus Firmansyah
sengaja menghadirkan gerak sehari-hari
Indonesia walaupun karya ini bertolak dari Memorabilia menawarkan bentuk baru seni
yang tidak banyak mengalami stilisasi.
konsep diam dan sunyi. Selain sukses meng- Surrounding 2 karya Iwan Gunawan pertunjukan, ia berbeda dengan persepsi
gandeng METAdomus, Hayati juga mampu ini ditampilkan kepada publik dengan pertunjukan dan teater yang telah kita
Elemen konseptual realis seperti akting,
menghadirkan penari-penari muda berbakat menggandeng kelompok musik ensembel kenal. Memorabilia adalah bentuk seni
ruang dan waktu terlihat mendapatkan
dari Maniratari, Solo dan Kreativitat Dance Bandung, Kyai Fatahillah. pementasan yang didasarkan pada jalur-
perhatian khusus sehingga karya yang
Indonesia, Jakarta. jalur tradisi pertunjukan seni dalam lingkup
hayati, chendra e. panatan akhirnya berjudul Malas ini menjadi media
Karya ini menyajikan 8 kompisisi musik seni rupa, yang menghadirkan tiga pelaku,
bertemunya tubuh dan ruang.
yaitu: Bubuka, Three Pieces fot Three Piano, beberapa media dan obyek visual dalam
Kulu Kulu 2004, Fonem, Kulanter, Ambi- panggung.
ence, Spektrum, Rhythm dan Whisper. Dua
puluh musisi di atas pentas memainkan Konsep karya Memorabilia mucul dari
alat musik tradisional dan alat musik Melati Suryodarmo dan didukung oleh
modern. Alat-alat musik yang mendomi- Djarot Budidarsono dan Fitri Setyaningsih.
nasi panggung ini ditata sedemikian rupa Memorabilia pun berhasil menarik kon-
disertai penataan artistik penggunaan layar sentrasi publik dan memancing penasaran
yang berfungsi sebagi media memunculan penonton dengan perkembangan dan
judul komposisi. kejadian dalam waktu tiga jam.

14 15
peraih hibah seni 2008 pesta boneka, dalam
sebuah perjalanan,
maria tri sulistyani

Harmoni Sampah Reach The Shadow


karya Dodong Kodir, Bandung karya koreografer Hariyansa,
Karya Inovatif Perempuan Gerabah Bungkusan Hati di Tenggarong, Kalimantan Timur.
Dalam Kulkas Dipentaskan dua kali di Selasar
karya sutradara Nandang Sunaryo Art Space Bandung, Dipentaskan dua kali di Taman Budaya
Aradea, Serang-Banten. 19 November 2008 Samarinda, Kalimantan Timur, 28 – 29
karya Dalang Ki Catur
Pemantau: Agus Rakasiwi November 2008.
Kuncoro, Yogyakarta
Dipentaskan di Taman Kafe Kebun Pemantau: Rusli.
Oregano, Serang, Banten, Dodong Kodir mengolah barang –
Dipentaskan dua kali di Teater
25 hingga 27 Agustus 2009. harmoni sampah, dodong kodir barang bekas menjadi alat – alat Yayasan Gubang Dance & Music
Salihara, 16 Desember 2008.
Pemantau : Gola Gong musik. Kemudian Ia menciptakan Community membawakan sebuah karya
Pemantau: Sigit A. Nugroho.
beberapa repertoar melalui alat tersebut tari kontemporer. Reach The Shadow
Nandang Aradea menangkap kegelisahan yang dikumpulkan dan dipentaskan adalah hasil kontemplasi kegelisahan batin
Karya Bungkusan Hati di Dalam Kulkas
alam yang mana tanah liat dari Kampung dengan judul Harmoni Sampah. tentang kondisi kehidupan sosial sekitar
dikolaborasikan dengan musik, tata
Bumi Jaya kini diangkut para pengusaha cahaya dan naskah pertunjukan yang
Pesta Boneka, Dalam sebagai pembuka wawasan penonton yang
untuk dibawa ke Bali. Ia melalui Perempuan ditulis oleh Joned S sementara karakter- Sebuah Perjalanan Hasilnya, sepuluh lagu dihantarkannya selama ini hanya menonton tari tradisi.
Gerabah menghadirkan sebuah teater bisu. bersama Lungsuran Daur Contemporary Selain itu Reach The Shadow adalah analisa
karakter wayang diciptakan oleh Eko
karya Maria Tri Sulistyani, Yogyakarta Instrument dengan sempurna dan ungkapan proses hasil kebudayaan yang
Nugroho. Naskah ini mengangkat tentang
Ia memulai karya dengan destrukturisasi beragam warna musik jazz, funk, bermuatan untur filosofi serta nilai yang
cerita sederhana yang berbicara tentang
bentuk panggung menyerupai abstrak Dipentaskan di Gedung Societet Taman progressive, country, sunda dan tergambar dalam bentuk simbolis dengan
konflik di wilayah personal. Sebuah
gerabah dengan panggung hidrolik lingkar Budaya Yogyakarta, 3-5 Desember 2008 salsa. Beberapa repertoarnya bahkan berakar pada nilai budaya setempat dan
kisah cinta segitiga yang melahirkan
berdiameter 3,8 meter. Panggung ini dapat Pemantau : Bambang Witjaksono mengundang penonton bergoyang dikaryakan oleh manusia itu sendiri dan
kekerasan. Karya ini berangkat dari
perempuan gerabah, nandang aradea berputar secara motorik seperti halnya di kursinya masing-masing. berorientasi pada lingkungannya.
keinginan untuk menjelajahi kemungkinan
tempat pembuatan gerabah sebagai hasil yang lain dari wayang, baik dalam Empat anak muda dari 4 negara yang
transformatif dari bentuk “mesin” gerabah hal bentuk maupun cerita. Mereka diprakarsai oleh Maria Tri Sulistyani,
itu (perabot). Sementara penonton berhasil menghadirkan tokoh wayang pendiri dan direktur Papermoon ini mere-
melingkar dan berjarak sangat dekat, yang sama sekali baru menggantikan alisasikan Pesta Boneka dalam waktu 9
sehingga terjalin cukup erat antara aktor wayang klasik. Bahkan, karakter ini bulan. Nilai inovatif dari proyek ini adalah
di atas panggung dan penontonnya. bisa dibilang absurd, mereka berkepala sistem kolaborasi yang dalam prosesnya
awan mendung bahkan juga televisi. pasti membutuhkan proses adaptasi.
Mereka di antaranya adalah Anne Sophie
(skenografer, animator berkebangsaan
Perancis) dan Carla Pedroza (pemain teater
boneka asal Meksiko). Selain itu, totalitas
bungkusan hati di dalam kulkas, catur nugroho reach the shadow, hariyansa
dalam mengemas pertunjukan ini sebagai
sebuah pertunjukan dengan merujuk tema
perjalanan dengan setting stasiun kereta
api lengkap dengan berbagai aktivitas dan
orang-orang yang ada di stasiun dihadirkan
pula.

16 17
peraih hibah seni 2008

regenerasi tari topeng mimi rasinah gaya


indramayu, sanggar tari topeng mimi rasinah

Pentas Keliling Kubangan Regenerasi Tari Topeng


Mimi Rasinah Gaya el dan awake-ning, solo dance studio
karya Bambang Prihadi, Lab Teater
Syahid, Jakarta. Indramayu El dan Awake - Ning Tari Liuk Bapilin, Tari Kursi
karya Sanggar Tari Topeng Mimi - Kursi, Tari Layang Magat
Dipentaskan di Academic Center Stain karya koreografer Eko Supriyanto
Metro Lampung, 5 November 2008, STSI Rasinah, Indramayu.
(Solo Dance Studio), Solo Sari, Tari Kodrat dan Tari
Padang Panjang, 11 November 2008 dan Rangguk Bedana
Balai Kesenian Riau, 14 November 2008. Dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta,
Dipentaskan di Teater Arena Dewi Asri STSI
Pemantau: Dodi Firmansyah, Kurniasih 20 Juni 2008, Taman Budaya Dago Tea
Bandung, 7 November 2008, Museum karya Sri Purnama Syam, Jambi.
Zaitun dan Sesri Engla Sespita. House Bandung, 21 Juni 2008 dan Gedung
Ronggowarsito Semarang, 10 November
Pertunjukan ISI Yogyakarta, 23 Juni 2008.
2008 dan di Gedung Pertunjukan Sawung- Dipentaskan di Taman Budaya Bengkulu,
Kubangan yang merupakan ide dari sutra- Pemantau: Helly Minarti, Atang Supriatna
galing Surabaya 18 Desember 2008. 11 Oktober 2008, Taman Budaya Padang,
dara Bambang Prihadi, berkisah tentang dan Sri Qadariatin.
Pemantau: Yunis Kartika, Khairuddin dan 14 Oktober 2008 dan Taman Budaya
tubuh dan ruang pencitraan yang tercam- Sandiantoro. Pekanbaru, 18 Oktober 2008.
pakkan dan memberontak dari disharmoni Pertunjukan ini dipentaskan di 3 kota
Pamantau S. Metron dan Harismanto.
antara pikiran dan perasaan. Tubuh muncul, dengan menampilkan tari – tarian Topeng
Awake – ning, adalah repertoar yang
bergetar dalam ruang personal yang Panji, Topeng Samba, Topeng Tumenggung,
beranjak dari kepedulian Eko terhadap Untuk menyikapi tantangan dalam era glo-
menyiksa dan ruang publik yang hampa. Topeng Kelana dan Topeng Kelana Udeng.
keadaan lingkungannya. Awake- ning yang balisasi tentunya memerlukan kecerdasan,
Cerita menyoal tentang kubangan yang Namun pertunjukan ini tidak menampilkan
bermakna ganda baik dari bahasa Inggris kesadaran, dan kearifan. Menyikapi hal itu
sinonim dengan situasi mampet, beku, Mimi Rasinah karena Ia terkena stroke dan
awake (bangun, membangunkan) yang maka timbul keinginan untuk menggelar
macet, mandul, keterpenjaraan, digantikan oleh anak dan kedua cucunya.
mendapat gerund-ing maupun dari bahasa beberapa karya tari baru yang berangkat
kebingungan, kekalutan, kepanikan, Tetapi di Yogya, Mimi Rasinah memberikan
jawa awak (tubuh) yang ning (bersih) dari tari tradisi sebagai proses kerja kreatif
kekosongan, kesumpekan untuk melawan kejutan dengan menarikan tari topeng den-
dimaksudkannya sebagai upaya untuk guna menawarkan sebuah karya tari baru
ketimpangan dan rezim pencitraan. gan duduk di kursi rodanya. Hal ini tidak
kelahiran (kebangkitan) kembali setelah untuk pelestarian seni tari yang bernilai.
terjadi pada pementasan sebelumnya di
tubuh ini dibersihkan dari segala kotoran Hal diataslah yang membuat Sri Purnama
Pertunjukan pun dikemas dengan pang- kota sebelumnya. Sebagian besar penonton
dan nafsu. Sedangkan EL merupakan mementaskan lima karyanya di tiga kota di
gung, tata musik dan tata cahaya seperti yang terdiri dari pelaku seni (penari, dosen,
kubangan, lab teater syahid repertoar yang melakukan ekplorasi kreatif Sumatera. tari liuk bapilia, sri purnama syam
diskotik memberikan nuansa yang baru. peneliti) rupanya memiliki ikatan emosional
dalam kaitannya penemuan gerak melalui
“Pementasan ini pun berkesan di antara dengan Mimi Rasinah.
aktivitas lompat dan berputar.
penggiat – penggiat teater, mahasiswa
dan pelajar di Metro sebagai suplemen Ketiga pemantau mengatakan bahwa
yang menawarkan banyak ide – ide visual pertunjukan Solo Dance Studio memiliki
pertunjukkan,” kata Dodi. beberapa kekurangan yaitu kostum yang
terlalu sederhana dan kurangnya penggara-
pan dalam tata cahaya dan promosi yang
masih minimalis. Hal terakhir mengakibat-
kan pentas karya El dan Awake-Ning tidak
banyak diapresiasi penonton.
18 19
hibah
cipta
Program Hibah Cipta merupakan kerja sama antara Dewan
Kesenian Jakarta (DKJ) dan Kelola yang bertujuan mendorong
penciptaan karya seni yang bermutu, unggul dan diprioritaskan
bagi karya seni pertunjukan dengan tema perkotaan.

Program ini terbuka bagi seniman perorangan atau kelompok


di Indonesia yang karyanya sudah teruji dan dilaksanakan
secara kompetitif.

Pengalaman menjalankan program Hibah Seni selama delapan


tahun menyebabkan Dewan Kesenian Jakarta memilih Kelola
sebagai mitra yang tepat agar program ini dapat terselenggara
dengan baik.

Keempat peraih hibah tersebut terpilih melalui seleksi yang


dilakukan oleh panelis yang terdiri dari Ade Darmawan, Amna
S. Kusumo, Arswendy Nasution, Eric Awuy, Fartishad I. Latjuba,
Jabatin Bangun, Nur Zen Hae, Putu Wijaya, dan Renee Sari
Wulan.

Peraih Hibah Cipta ini diharapkan bisa membidik kehidupan


perkotaan di Indonesia dan dunia yang terus bergeliat dengan
segala problematikanya. Kemudian, bagaimana seniman
seni pertunjukan secara khusus melihat perkembangan kota,
memberi penilaian dan memotret persoalan yang terjadi di
wilayah perkotaan. Berikut adalah karya-karya mereka yang
lolos seleksi dari 47 pelamar.

je.ja.l.an, teater garasi

20 21
peraih hibah cipta 2008

je.ja.l.an, teater garasi

Hibah Cipta An Ordinary Day The Crying Smile Je.ja.l.an Ringtone


karya Dario Fo oleh Asep Budiman karya komposer M. Halim, Solo karya Teater Garasi, Yogyakarta. karya koreografer Mugiyono Kasido,
Solo
Dipentaskan oleh Behindtheactors Dipentaskan di Teater Arena TBS, Dipentaskan 16-17 Mei di Concert Hall,
Bandung, Bandung. Pentas di 2 April 2008 dan di Teater Utan Kayu, Yogyakarta dan 23 Mei 2008 di Teater Dipentaskan dua kali di Taman Budaya
CCF Bandung, 30-31 Januari 2008 4 April 2008. Luwes, Institut Kesenian Jakarta. Surakarta, 28-29 Mei 2008. Pemantau
Pemantau Arthur S. Nalan Pemantau Suka Hardjana Pemantau Nirwan Arsuka Landung Simatupang dan Anastasia Melati.

Karya berjudul An Ordinary Day peraih The Crying Smile atau diterjemahkan Pentas Je.ja.l.an Teater Garasi adalah Pergelaran tari Ringtone terangkai dari
Hibah Cipta ini memberi gambaran menjadi Suara-suara Dari Sudut Kota pentas keberhasilan komposisi. Hampir 5 bagian yang masing-masing diberi
masyarakat urban kota besar yang terjebak memilah karyanya dalam enam lagu - lagu seluruh unsur utama yang bermain dalam sub-judul tersendiri. Yes dan OK (durasi
pada gaya hidup yang hedonis. Gaya hidup kecil linear, pesan teks lirik disampaikan pementasan, dengan bagus dijalin menjadi sekitar 9 menit), Gaya Hidup/Life Style
dari pengaruh media ICT serta dengan bahasa Minang dan dikemas dalam bangunan pertunjukan yang kompak. (sekitar 9 menit), Reg Spasi Love (sekitar
pernak-perniknya yang membuat Julia, sebuah permainan tematik bunyi yang terus Hampir seluruh unsur utama yang bermain 9 menit), Ritual HP (lebih-kurang 9 menit),
an ordinary day, asep budiman
tokoh dramatik mampu memberikan berlangsung, yaitu permainan bentuk dalam pementasan dengan bagus terjalin dan Human Error (kira-kira 10 menit).
penggambaran dengan jitu. Setting yang dalam diferensiasi pada pola tabuhan menjadi bangunan pertunjukan yang kom- Peralihan bagian ditandai dengan black-out
ditata secara prinsip kolase yang memberi ritme, dinamik, colouratur bunyi dan pak. Komposisi Je.ja.l.an bergerak secara sangat singkat, sekitar 3 detik. Dengan
gambaran hiruk pikuknya dunia periklanan, eksplorasi teknik yang dikembangkan. progresif dari sebuah keadaan dengan demikian keseluruhan durasi pementasan
media pembujuk serta pertelevisian tingkat keacakan yang optimum, yang pada sekitar 50 menit. Tema perkotaan berhasil
digambarkan dengan setting simultan yang Ini adalah inovasi menarik yang patut suatu tahapan meledak menjadi sebuah muncul dengan jelas, komunikatif, dan
mulai membuat penonton penasaran. Ada dicatat. Keenam lagu - lagu kecil yang khaos yang diisolir, untuk kemudian den- dalam suasana yang cukup variatif. Gerak
hal-hal yang tak biasa dari setting simultan masing-masing berdiri sendiri diolah men- gan bertahap mengendap jadi renungan tari dalam pergelaran ini terkesan ringan.
ini. jadi sumber khasanah budaya rakyat tradisi tentang bangsa. Garasi ingin mengikuti apa Bukan ringan dalam pengertian tak punya
Minang Dendang Saluang. Keenam lagu itu yang pernah dikerjakan Cornelius Escher bobot yang biasanya dikait-kaitkan dengan
adalah Obat Pahit, Ciprata Kambing Hitam, dengan lithografi: mengganggu bahkan adiluhung. Ringan, dalam pengertian
Balago sa-Kandang, Becek dan Polisi Tidur, menghapus batas antara “realitas” dan komunikatif karena menggunakan bahasa
Gedung Angkuh dan Si Kembar Dalam “pentas”, antara kehidupan sehari-hari dan atau idiom yang aktual, tak jauh-jauh dari ringtone, mugiyono kasido
Copy-an. Memang dari hasil pemantauan, karya seni. yang keseharian sehingga mudah diveri-
ditemukan adanya kesenjangan antara fikasikan dengan apa yang tampak dalam
tema dengan kenyataan karya musik Batas-batas memang luluh, dan suasana kehidupan nyata.
(komposisi) yang dipresentasikan dalam dalam gedung pertunjukan yang diisi oleh
bentuk pentas permainan. sekitar 200 manusia itu seperti mencang-
kok dan memindahkan kenyataan di luar
gedung; seliweran orang dengan segala
soal dan kesibukannya yang umum ditemui
di pasar kaget atau pasar senggol, atau
di sebuah hajatan rakyat yang tak jarang
the crying smile, m. halim pestanya meluber hingga ke jalan.
22 23
lokakarya

Masih langkanya kesempatan bagi pengelola organisasi dan penggiat seni dan budaya
di Indonesia untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan mengelola organisasi
mereka sesuai prinsip manajemen menjadi titik tolak diluncurkannya program pelatihan
ini. Manajemen Organisasi Budaya adalah sebuah model manajemen yang dirancang
khusus untuk diterapkan pada organisasi seni dan budaya. Pendekatan serta konsepnya
khas, berbeda dari model manajemen organisasi bisnis.

Sepanjang kurun waktu 1999 – 2007, Kelola berkerjasama dengan Lembaga Manaje-
men PPM telah menyelenggarakan 19 (sembilan belas) lokakarya bertajuk Manajemen
Organisasi Budaya dan 7 (tujuh) lokakarya bertajuk Manajemen Proyek Pertunjukan
lokakarya manajemen organisasi budaya, di lppm - jakarta
Seni. Kedua jenis lokakarya tersebut telah diikuti oleh 620 orang yang mewakili 319
organisasi seni dan budaya yang berasal dari 26 provinsi di Indonesia. Lokakarya ini telah
diselenggarakan di 20 kota. Untuk periode 2008 ini, Kelola kembali bekerjasama dengan
Lembaga PPM untuk menyelenggarakan Lokakarya Manajemen Organisasi Budaya pada
tanggal 12 – 16 Mei 2008.

Lokakarya Manajemen Organisasi Budaya (MOB) yang ke 20 (dua puluh) kali ini diikuti
oleh 15 peserta yang terseleksi dari 44 pelamar.

lokakarya manajemen organisasi budaya, di lppm - jakarta

Peserta Lokakarya MOB 2008 adalah:

Imam Tamaim - Banten, Joey Adi Citra Bangun - Jakarta,


Devie Triasari - Yogyakarta, Edi Sumardi – Sulawesi
Selatan, Budi Laksana - Lampung, Damar Ardi Atmaja -
Semarang, Martinus Makitulung – Tahuna, Sulawesi Utara,
Fenny Yuli Yanti - Jambi, Anton Asmonodento - Yogyakarta,
Adriani Al Hidayah - Makassar, Anandiani Jayanti -
Semarang, David - Lampung, Adinda Miranti - Jember, Dwi
Hariningsih - Boyolali, dan Edi Supriyadi - Indramayu.

24 25
magang
internasional
2008

Magang Internasional memberi kesempatan kepada pekerja seni Indonesia untuk terlibat
dalam pengelolaan lembaga seni internasional. Sejak dimulai pada tahun 2000, jumlah
peraih program kompetitif Kelola untuk Magang Internasional mencapai 30 orang. Mereka
yang terseleksi adalah yang memiliki pengalaman minimal lima tahun di bidang seni yang
digelutinya serta menguasai bahasa Inggris, baik lisan maupun tulisan. Selama masa magang
3 - 4 bulan, tugas peserta Magang Internasional adalah mengamati bagaimana orang-orang
di lembaga seni internasional mengelola isu yang dihadapi, melihat peluang, hingga sampai
pada proses pengambilan keputusan.

Bagaimana sebuah lembaga kesenian bertaraf internasional itu tumbuh dan berkembang?
Jawabannya dapat dilihat pada informasi yang disajikan di berbagai media massa, termasuk
di internet. Namun bagaimana lembaga itu mengelola berbagai isu, masalah, tantangan,
kesempatan dan mengelola komunitasnya sehingga menjadi lembaga kesenian yang berkuali-
tas? Jawabannya hanya dapat diperoleh melalui keterlibatan seseorang di dalam pengelolaan
lembaga tersebut.

Peserta Magang Internasional diseleksi oleh tim panelis yang terdiri dari Lulu Ratna, pendiri
dan penggiat organisasi berbasis jaringan film pendek Indonesia Boemboe (www.boem-
boe.org, sejak tahun 2003) yang kini bekerja untuk Europe On Screen (sejak 2007); Ade
Darmawan, Direktur dan pendiri Ruang Rupa artists’ initiative (2000) di Jakarta, ia juga
merupakan anggota Dewan Kesenian Jakarta sejak 2006 dan juga anggota dewan penasihat
Artcollaboratory-Belanda. Panelis dari Kelola diwakili oleh Linda Hoemar Abidin, salah satu
pendiri Yayasan Kelola dan menjadi Ketua Pengurus. Ia juga seorang dosen Manajemen Seni
di Institut Kesenian Jakarta yang menyelesaikan masternya di bidang Arts Management di
Columbia University (New York – Amerika Serikat).

seno joko suyono di lincoln center, new york

26 27
peraih magang internasional Tri Widyastuti Setyaningsih, Jakarta
Perempuan yang dikenal dengan nama Wiwid Setya peraih kesempatan Magang Internasional
ini berkesempatan untuk meningkatkan kemampuannya di bilang film di Sydney Film Festival
(SFF) dan Atlab Group. Magang ini berlangsung 17 Maret 2008 hingga 16 Mei 2008. “Saya
ingin memperluas, menambah pengetahuan, kemampuan dan pengalaman, untuk itu saya
Pelamar Magang Internasional 2008 ada 28 orang, dan mencoba untuk lebih proaktif untuk mendapatkan dukungan penyandang dana dengan meng-
7 pelamar berikut ini adalah yang lolos seleksi; hadiri pelatihan dan terlibat dalam produksi film sekaligus festival berskala internasional,”
jelasnya. Sebelumnya ia telah sembilan tahun bekerja di bidang film seperti di Alenia Pictures,
PT Karya SET Film dan Christine Hakim Film juga mengajar di Institut Kesenian Jakarta jurusan bambang witjaksono,
charles darwin university
film.
abdul hakim, footcray arts community Abdul Hakim, Makassar tarlen handayani, brooklyn museum, etsy lab,
& polyglot puppet theatre Ia yang juga dikenal dengan nama Aking berkesempatan magang di dua organisasi budaya new museum dan queen museum of art (qma)
di Melbourne, Australia, 30 Maret 2008 - 25 Mei 2008 yaitu Footcray Arts Community Bambang Witjaksono, Yogyakarta
Center dan Polyglot Puppet Theater. Ia memutuskan untuk berkonsentrasi pada program Dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jurusan Seni Rupa, Bambang Toko atau Bambang
art life yang diperuntukkan sebagai pendukung para penyandang cacat agar memiliki Witjaksono mendapatkan kesempatan Magang Internasional di Charles Darwin University, 3
posisi di dalam masyarakat lewat pengembangan kompetensi seni. “Saya memilih program Agustus 2008 hingga 26 September 2008. Ia khusus belajar mengenai printmaking selanjut-
ini karena unik dan baru bagi saya, apalagi mereka juga respek saat saya menawarkan nya ia mendapatkan ilmu untuk menggores dan lithography. “Saya percaya bahwa kesempa-
kerjasama workshop dasar-dasar teater untuk penyandang cacat,” katanya. Aking yang tan ini akan mendukung saya untuk menjadi printmaker yang lebih baik,” katanya.
mempunyai latar belakang teater anak-anak merasa sangat bersyukur bisa magang di
dua tempat sekaligus. “Karena saya bisa merasakan atmosfer kerja dari dua tempat yang
berbeda pula,” ungkapnya. Nunuk Ambarwati, Yogyakarta
Program Manager Jogja Gallery pun tak ingin ketinggalan kesempatan untuk mengikuti
program Magang Internasional. Keterlibatan dan ketertarikannya pada dunia seni rupa
Johan Didik, Yogyakarta mengantarkan Nunuk ke Nomad Art Gallery dan Museum of Northern Territory di Darwin, Aus-
Ia berkesempatan magang di Snuff Puppets Inc, Melbourne, Australia, 20 Oktober 2007 tralia. Ia menjalani program magang ini selama 4 Agustus hingga 7 September 2008. “Saya
hingga 24 Desember 2007. Keberangkatannya diilhami oleh sangat sedikitnya pekerja seni mendapatkan banyak kesempatan untuk mengetahui bagaimana pola pergerakan sebuah
yang bekerja di bidang manajemen panggung, artistik dan manajemen produksi. Keyaki- galeri komersial dan galeri privat. Hal yang membuat saya sangat menghargai pengalaman ini
nannya, di Australia terdapat sebuah kelompok teater yang profesional dan sangat terkenal adalah di mana karya-karya printmaking berikut persoalan apresiasi atas tradisi sangat tinggi
seperti Snuff Puppets Inc yang bisa menjawab keinginannya untuk belajar. di sana,” jelasnya. Menurutnya pengalaman ini memberikan inspirasi yang kuat kepada saya
“Mereka mempunyai sistem kerja yang baik, sangat fokus dan mempunyai etika kerja yang akan harapan atas masa depan karya-karya printmaking perupa Indonesia yang tak kalah
baik pula. Selain itu, setiap orang juga mempunyai kemampuan individual dalam setiap kualitasnya.
produksi sehingga kemampuan ini bisa mendorong tercapainya hasil yang baik,” kata
Johan Didik dalam laporan Magang Internasional yang ditulisnya sepulang dari Austalia.
Ia juga berharap kemampuannya sebagai stage manager akan bertumbuh. Tarlen Handayani, Jakarta
Pada saat Tarlen Handayani melamar program Magang Internasional, ia masih tergabung
di Common Room Bandung, namun kini memutuskan untuk bergabung di Tobucil & Klabs
Seno Joko Suyono, Jakarta sebagai Direktur Program. Ia berkesempatan untuk magang di Amerika selama 15 April hingga
Sebagai jurnalis budaya Majalah TEMPO, Seno Joko Suyono lolos seleksi untuk mengikuti 15 Agustus 2008. Disana Tarlen banyak melakukan observasi program di Brooklyn Museum,
Magang Internasional di Lincoln Center, New York. Ia ingin belajar mengenai perkem- Etsy lab, New Museum dan Queen Museum of Art (QMA). “Sebagai direktur program di
bangan teater kontemporer di New York. Untuk melengkapi pengetahuannya ia juga Tobucil & Klabs, saya menjalankan serangkaian pembangunan komunitas dengan target latar
mendatangai berbagai museum seni rupa kontemporer dan melakukan observasi apakah belakang yang berbeda, dalam konteks ini adalah budaya dan profesi. Saya percaya kami telah
seni rupa memberikan dan mempunyai pengaruh pada panggung teater. “Program ini melakukan strategi yang baik dalam pengembangan jejaring dan kemudian menjembatani
sangat menguntungkan bagi saya. Sebagai penulis, sekembali dari Amerika saya merasa komunikasi antara penonton, anggota komunitas dan programnya. Beberapa pengalaman
punya otoritas dan lebih percaya diri untuk menulis tentang teater dan seni,” ungkap Seno. memperkaya perspektif saya untuk membuat program yang komprehensif, inilah titik tolak
Ia juga ingin selain sebagai jurnalis, nantinya akan bekerja sebagai peneliti pertunjukan saya untuk mengerti tentang permasalahan-permasalahan komunitas,” jelas Tarlen. Untuk
teater. “Saya juga berharap bisa menghubungkan karya-karya teater Indonesia dengan itu, selama di Amerika, ia melakukan observasi pada 40 program dan tempat pertunjukan di
sebuah teater kecil di New York seperti DUMBO (Down Under Manhattan and Brooklyn beberapa kota, yaitu New York, Seattle dan San Fransisco.
Bridge) Art Festival ,” katanya.

28 tri widyastuti setyaningsih, sydney film festival nunuk ambarwati, nomad art gallery 29
& museum of northern territory, darwin
magang nusantara

Program Magang Nusantara memberi kesempatan kepada


pekerja seni atau pelaku seni untuk melihat dan belajar sambil
bekerja serta mengembangkan jejaring di suatu organisasi
yang profesional dan mempunyai reputasi yang cukup baik.
Program tersebut dirintis oleh Kelola pertama kali pada tahun
2000 sebagai proyek-perdana, yang didukung pendanaannya
dari Ford Foundation hingga tahun 2006. Untuk keberlanjutan
program yang sangat diminati para praktisi seni Indonesia
Tim seleksi beranggotakan 3 orang yang dipilih langsung oleh
ini, pada tahun 2007, Kelola melakukan penggalangan dana
Koordinator Program dengan persetujuan Direktur Kelola. Untuk
melalui acara “Kelola Benefit Dinner”. Acara makan malam
tahun 2008, tim seleksi terdiri dari:
yang diakhiri dengan pementasan salah satu dari peraih Hibah
Seni. Kelola sukses mengumpulkan dana untuk pelaksanaan
Lalu Roisamri
program kompetitif Magang Nusantara.
Ia berkonsentrasi untuk mempelajari manajemen festival dengan
magang di beberapa institusi, salah satunya di Sundance Film
Tahun 2008 ini, Kelola melanjutkan kerjasama yang telah dijalin
Festival, Amerika Serikat. Lalu memiliki pengalaman sebagai reporter,
dengan baik selama 8 tahun sebelumnya dengan 14
editor, project manajer, cinema coordinator, dan koordinator festival
Organisasi Tuan Rumah (OTR) di Jakarta, Bandung dan Yog-
di berbagai festival film. Saat ini, Ia menjabat sebagai Direktur JiFFest.
yakarta sebagai tempat magang yaitu: British Council, Centre
Culturel Francais (CCF-Jakarta), Common Room (Bandung),
Nelden Djakababa
Gedung Kesenian Jakarta, Goethe Institut, Japan Foundation,
Lulusan S1 Psikologi UI ini sekarang sedang memeprsiapkan tesis S3
Kineforum, Teater Utan Kayu, Lembaga Indonesia Prancis (LIP),
– nya di negeri Belanda. Kesibukan lainnya Ia menjadi penulis dan
LPK Tari Natya Lakshita ”Didik Nini Thowok”, Rumah Seni
konsultan yang bergerak di bidang seni budaya.
Cemeti, Selasar Soenaryo Art Space (SSAS), Teater Garasi, Teater
Koma, dan Yayasan Masyarakat Mandiri Film Indonesia-JiFFest.
Mira Tedja
Sarjana teknik dan mantan penari yang memutuskan untuk
Sasaran yang diharapkan dari program magang adalah
berkonsentrasi pada manajemen seni pertunjukkan. Pengalaman
peserta bisa membagikan pengalaman yang diperoleh selama
merancang program-program tari di Balet Sumber Cipta dan
mengikuti magang ke komunitas asalnya dan mengembangkan
Kreativitat Dance Indonesia telah membawanya berkenalan dengan
jejaring dengan komunitas yang lebih luas.
seniman-seniman lintas disiplin. Saat ini merupakan anggota Komite
Tari Dewan Kesenian Jakarta periode 2006 – 2009.

prilia verawati, penerima magang di selasar sunaryo art space

30 31
peraih magang nusantara
prilia verawati, penerima Deny Handrianata
magang di selasar sunaryo Mahendra-Yogyakarta
art space
magang di Lembaga Indonesia
Perancis.

Periode magang: 14 April - 14 Juli 2008.


Berikut ini adalah 14 orang peraih program kompetitif Magang
Nusantara 2008 yang lolos proses seleksi dari 85 orang pelamar.
Peserta magang diberikan tugas untuk
mengerjakan hal – hal yang teknis dalam
mengoperasikan film yang akan ditayang-
kan, terlibat dalam kegiatan forum diskusi
rostia marhamah, penerima atau lokakarya dan persiapan sebuah
magang di the british council pertunjukan yang diadakan di Lembaga
Indonesia Prancis (LIP). Peserta – pun
Rostia Marhamah-Bandung Yuliansyah Ariawan-Semarang dituntut untuk bekerja dalam satu tim dan
theodora agni, penerima
magang di The British Council magang di Japan Foundation. dilibatkan dalam rapat persiapan suatu
magang di common room
Periode Magang: 5 Mei – 5 Agustus 2008. Periode magang: 14 April - 14 Juli 2008. kegiatan. Kebisaan bekerja di LIP yang
selalu teliti dan penuh disiplin memberikan
Pemilihan the British Council sebagai OTR, Ketika ia memulai magang, Japan Founda- gambaran bagi peserta mengenai cara
karena ia ”tertarik” dengan kata-kata tion sedang banyak acara dan pameran bekerja yang baik.
entrepreneur yang mereka sedikit uraikan karena mereka tengah memperingati 50
pada formulir magang 2008, alasan lain tahun hubungan diplomatik Indonesia
karena ia juga ingin terjun ke dalam dunia – Jepang dan ia dituntut untuk segera
entrepreneur dimana juga tidak lepas menyesuaikan dengan berbagai kesibukan
dari dunia kesenian. Di dunia seni rupa ia yang ada. Ariawan diikutkan di hampir
merasa belum banyak memiliki orang yang setiap kegiatannya, seperti : Cinema
bisa menangani para seniman ataupun Caravan di Universitas Pakuan Bogor, Prilia Verawati-Jakarta Theodora Agni-Yogyakarta
karya-karyanya untuk bisa berpameran. Workshop Kartun “Benny dan Mice” , magang di Selasar Sunaryo Art Space. magang di Common Room
Ia berharap bisa mendapatkannya di OTR KITA Project di Yogyakarta (JNM, Rumah
yang dipilihnya. Seni Cemeti, LIP, Mess 56 dan Kinoki, Periode magang: 1 Juli - 29 September Periode magang: 1 Mei - 31 Juli 2008.
Workshop kartun “Benny dan Mice” di Hall 2008.
“Sebagai project Assistant IYCE saya diberi- JF, Seminar “Antartika”, shooting tentang Peserta diberikan tanggung jawab sebagai
kan tugas untuk mengadakan asosiasi Budaya Jepang di acara “Aku Perempuan” “Magang ini memberikan kesempatan bagi Program Officer (PO) untuk kegiatan –
gathering, dimana organisasi yang saya di GlobalTV dan pemutaran film-film Akira peserta untuk bersinggungan langsung kegiatan Common Room seperti penyeleng-
hubungi adalah organisasi atau asosiasi Kurosawa yang berjudul Tujuh Samurai dan dengan seniman muda dan kurator garaan pemeran, konser musik dan festival
yang bisa mendukung acara IYCE Award Belum Dong! yang terkait dengan program – program Helar 2008. Sebagai program officer,
2008 ini adalah yang bergerak dibidang SSAS,” ungkap Prilia. Untuk itu, peserta peserta terlibat dari perencanaan sampai
Screen, Communication, Fashion, dan magang nusantara dilibatkan dalam proses pelaksanaan kegiatan. Selain itu, peserta deny handrianata mahendra,
Interactive. Motivasi terbesar saya adalah pembuatan buku 10 tahun SASS sebagai juga membantu dalam urusan surat – me- penerima magang di lembaga
kelak saya memiliki kemampuan untuk me- penyusun dokumentasi, membantu pe- nyurat dan notulensi, mengarsip dokumen- indonesia perancis
manage perusahan sendiri. Untuk itu saya nyelenggaraan pameran dan pelaksanaan tasi atau kliping kegiatan Common Room
harus terus belajar dan bertemu dengan puncak acara. Keseluruhan kegiatan selama dan Komunitas terkait, membuat review
yuliansyah ariawan, penerima
magang di japan foundation orang-orang baru,” ungkapnya. Magang memberikan gambaran bagi kegiatan Common Room dan pendataan
peserta tentang manajemen di dunia seni koleksi perpustakaan.
budaya.

32 33
peraih magang nusantara isa al awwam, peserta magang di lpk natya lakshita

taruna perkasa putra, magang di teater koma

Azwar, Padang Taruna Perkasa, Jember Lusyanne Erhid Salla, Makassar


magang di Jiffest Periode magang: magang di Teater Koma, magang di Centre Culturel Francais
30 Oktober 2008 - 30 Januari 2009. Periode magang: 1 November 2008 - Periode magang: 15 Oktober 2008 –
31 Januari 2009 5 Januari 2009
Peserta dilibatkan di JiFFest sebagai Asisten
Manajer Program yang bertugas untuk Peserta dilibatkan dalam proses produksi Mahasiswa Universitas Hasanudin
membantu persiapan lokakarya, adminis- Teater Koma yang berjudul Republik Petruk. Makasar, jurusan Sastra Perancis yang juga
trasi dan meng – update database festival Keterlibatannya dimulai dari mempelajari aktif dalam produksi film pendek dan film
film. Setelah festival berakhir, peserta dan membantu penjadwalan latihan, dokumenter ini tertarik untuk magang di
ditugaskan untuk membantu membuat ter- mengatur blocking pemain, mengecek ke- Centre Culturel Francais, Jakarta. Ia ingin
jemahan teks film – film bahasa asing dan lengkapan set property dan hand property menjadi mitra kerja CCF sebagai salah satu
mentranskrip dokumentasi – dokumentasi pementasan. Ia pun diminta membuat cata- lembaga kegiatan pendidikan bahasa dan
heryandi, peserta magang di gedung kesenian jakarta
acara In-Docs selama 1 bulan. tan atas apa yang didengar maupun dilihat. budaya Perancis di Indonesia. Selebihnya,
Hal ini bertujuan agar peserta mengerti dan ia ingin membuka akses bagi orang-orang
tidak melupakan apa yang dia dapatkan yang belajar bahasa Perancis di Makassar
selama magang di Teater Koma. agar memperoleh informasi lebih banyak
tentang bahasa dan budaya Perancis.

Isa Al Awwam, Tidore, Maluku Heryandi, Yogyakarta Khoiri Abdilah, Semarang


magang di LPK Natya Lakshita magang di Gedung Kesenian Jakarta magang di Teater Garasi
Periode magang: 21 April - 21 Juli 2008. Periode magang: 1 Mei - 31 Juli 2008. Periode Magang: 28 April - 26 Juli 2008.
khoiri abdillah, magang di teater garasi
Peserta mendapat kesempatan mempelajari Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) memberi- Teater Garasi (TG) mewajibkan peserta
tentang administrasi, pengelolaan sanggar kan peserta tugas di bagian administrasi, untuk mengikuti program Aktor Studio
tari dan terlibat dalam penggarapan karya namun tidak menutup kemungkinan untuk Lanjutan untuk menambah referensi
baru serta dapat mengikuti kelas tari terlibat di bagian panggung. Di bagian tentang keaktoran secara sistematis dan
di LPK Natya Lakshita (LPKNL). Mereka administrasi, peserta membantu bagian terarah. Kemudian peserta pun dilibatkan
bahkan melibatkan peserta dalam kegiatan humas dengan mengumpulkan kliping ten- untuk aktif menulis tentang pertunjukan
besarnya, yaitu malam gala dinner yang tang GKJ dari media massa yang bertujuan – pertunjukan teater yang berlangsung di
diselenggarakan di Candi Borobudur dan untuk evaluasi GKJ. Sedangkan di bagian Yogyakarta dan dimasukkan ke publikasi
memberikan peluang bagi peserta untuk panggung, peserta mendapat kesempatan Skana.
mengikuti lokakarya-lokakarya tari yang mempelajari tata panggung, tata cahaya,
diadakan di Yogyakarta. tata suara dari para teknisi GKJ.
34 azwar, peserta magang di jiffest 35
peraih magang nusantara organisasi tuan rumah

Nurlaili, Yogyakarta, Albert Yonathan Setiawan,


magang di Goethe Institute Bandung,
Periode magang: 2 September - magang di Rumah Seni Cemeti Tahun 2008 terdapat 14 organisasi yang menjadi mitra Kelola sebagai
29 November 2008. Periode magang: 15 November 2008 –
4 Februari 2009
Organisasi Tuan Rumah dalam Program Magang Nusantara.
Magang di Goethe Institut memberikan
kesempatan bagi peserta untuk mempela- Albert yang sehari-hari bekerja di Galeri
jari sistem manajemen Goethe Institut. Pe- Soemardja FSRD ITB, pada program
serta dilibatkan sebagai penterjemah teks magang ini ingin memperluas wawasan
film, pencari data tentang tempat – tempat dan memperoleh pengalaman baru dalam Centre Culturel Français (CCF)
yang akan digunakan oleh Goethe Institut, hal pengelolaan galeri. Ia berminat pada Lembaga pemerintah di bawah naungan Kementrian Luar Negeri Perancis ini, bertujuan
nurlaili, magang di goethe institute serta penanggung jawab pada acara film galeri yang secara aktif menampilkan Jakarta memperkenalkan kebudayaan dan bahasa Perancis, serta menjalin kerja sama dan dialog
dan musik sekaligus mewakili Goethe In- karya-karya seni rupa kontemporer yang budaya antara Perancis dan Indonesia. CCF juga menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam
stitut dalam berhubungan dengan pihak – juga memfasilitasi berbagai program lain bidang sastra, ilmu pengetahuan, seni rupa dan seni pertunjukan. Kesempatan Magang yang
pihak terkait dengan acara budaya. Goethe yang memungkinkan komunikasi dan ditawarkan adalah di divisi budaya dengan posisi sebagai Asisten Humas atau Asisten Teknis.
www.ccfjakarta.or.id
Institut – pun memberikan fasilitas kursus dialog antar seniman. Ia tertarik memilih
bahas Jerman gratis bagi peserta. Hal ini Rumah Seni Cemeti dengan harapan dapat
ditujukan agar peserta dapat berkomunika- memperoleh kesempatan untuk mem-
Goethe Institut
si dengan pihak Goethe Institut maupun bangun jejaring dengan seniman, pengelola Goethe-Institut sebuah organisasi nirlaba yang bertugas melestarikan bahasa Jerman dan
memacu peningkatan kerjasama budaya secara internasional. Bagian budaya Goethe-Institut
seniman atau tamu dari Jerman. galeri dan kurator.
berperan memajukan pengetahuan, pemahaman dan apresiasi terhadap kebudayaan Jerman,
dengan mengadakan pameran, pertunjukan budaya dan diskusi seni. Bagian ini menerima
peserta magang dalam pengorganisasian program-program budaya yang didatangkan dari
Jerman ke Jakarta. www.goethe.de/jakarta

JiFFest
Dina Tri Astuti, Yogyakarta, JiFFest bertujuan untuk ikut terlibat aktif dalam mewujudkan industri film Indonesia yang
magang di Kineforum
sehat. Upaya yang dilakukan diantaranya dengan pengenalan dan pemahaman film sebagai
Periode magang: 1 Mei - 31 Juli 2008. bentuk ekspresi kesenian; mensosialisasikan film sebagai media komunikasi yang demokratis
dalam kehidupan multikultur Indonesia; mengumpulkan, memelihara dan mempublikasikan
Ada 3 bagian tugas dalam Kineforum, yaitu berbagai data dan dokumentasi perfilman. Posisi magang yang ditawarkan adalah sebagai
volunteer, publikasi dan programming/as- Asisten Manajer Festival. www.jiffest.org
sistant programmer. Peserta dilibatkan da-
lam ketiga tugas tersebut, namun bekerja Kineforum
di bagian programmer memberikan kesan Salah satu program Komite Film Dewan Kesenian Jakarta ini, merupakan ruang pemutaran
yang sangat dalam bagi peserta. Dimana film pertama di Jakarta yang menawarkan pemutaran film Indonesia klasik sampai karya
peserta dapat belajar banyak karena ikut pembuat film kontemporer. Di ruang ini, film – film karya pembuat film dunia yang berasal
dina tri astuti, magang di kineforum terlibat dalam riset program, menentukan dari arus utama maupun yang eksperimental dapat disaksikan. Semua film ini diputar di layar
tema, memilih film hingga mengurus lebar dengan dukungan tata suara yang sesuai. Kesempatan magang yang ditawarkan adalah
perizinannya. sebagai posisi Asisten Program. www.dkj.or.id
36 37
organisasi tuan rumah organisasi tuan rumah
Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) – Jakarta
Sepanjang 15 tahun GFJA yang semula adalah galeri foto jurnalistik pertama kini menjadi institusi
terbaik dan teraktif. Mereka mempunyai empat kegiatan utama yaitu pendidikan, pameran fotografi,
konservasi foto sekaligus mengembangkan komunitas. GFJA juga sukses menjadi pusat komunitas
karena menjadi pionir institusi pengembang kebudayaan yang mendukung pertukaran informasi
sekaligus menghasilkan rasa keberpijakan pada sejarah, apresiasi dalam berkreasi dan diskusi kritis
tentang fotografi. Sebagian besar alumni bekerja profesional di media besar Indonesia dan internasional.
Posisi magang yang ditawarkan adalah sebagai Asisten Project Officer Pameran & Workshop Fotografi.

Teater Koma
Kelompok teater terkemuka pimpinan Nano Riantiarno yang berdiri pada tahun 1977 tetap konsisten
berpentas sampai saat ini. Teater Koma menawarkan peluang magang sebagai Stage Manager dengan
harapan akan muncul para stage manager yang lebih profesional di Indonesia.
Jakarta The British Council
Yogyakarta Lembaga Indonesia Prancis Yogyakarta (LIP)
LIP merupakan lembaga yang berada dibawah naungan Kementrian Luar Negeri Prancis dan
Bertujuan membangun kemitraan yang setara dengan berbagai pemangku-kepentingan dari kalangan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia. Memiliki misi pengajaran bahasa Prancis, pengenalan
pemerintahan, industri, pendidikan serta media di Indonesia dan Inggris untuk saling berbagi “praktek- budaya Prancis dan berperan aktif dalam diskusi intelektual, menjalin kerjasama dengan para
terbaik” dalam pengembangan ekonomi kreatif. Program British Council bertujuan membantu Indonesia pelaku organisasi lokal dibidang perguruan tinggai, budaya, seni, sosial, Ilmiah dan teknologi.
untuk mengidentifikasi potensi ekonomi dan kewirausahaan industri kreatif yang terpusat di di bidang Kesempatan magang adalah sebagai Asisten Humas di divisi budaya dengan syarat mampu
kriya, disain, film, musik, rancangan busana, serta pengembangan jaringan sektor kreatif hingga berkomunikasi dalam bahasa Inggris. www.lipjogja.blogspot.com
mancanegara. Magang yang ditawarkan mencakup kegiatan penelitian untuk persiapan proyek Creative
Cities 2008-2010 dan proyek-proyek industri kreatif lainnya. www.britishcouncil.org/indonesia LPK Tari Natya Lakshita “Didik Nini Thowok”
Sanggar tari terkemuka di Indonesia ini kegiatan utamanya adalah pertunjukan tari, kursus
The Japan Foundation tari dan pengelolaan sanggar tari. Diprioritaskan bagi calon pemagang adalah yang memiliki
Merupakan lembaga nirlaba semi pemerintah Jepang yang khusus bergerak di bidang Pertukaran Seni latar belakang tari atau penata tari. Magang yang ditawarkan untuk mempelajari pengelolaan
& Budaya, Pertukaran Intelektual & Pengembangan Studi Jepang serta Pengajaran Bahasa Jepang. sanggar tari dan administrasi siswa. www.didikninithowok.info
Menawarkan magang di bagian budaya untuk membantu melancarkan proses administrasi kegiatan.
www.jpf.or.id Yayasan Bagong Kussudiardja (YBK)
YBK adalah lembaga nirlaba pengelola Padepokan Seni dan menjadi rumah budaya di
Yogyakarta. YBK mendorong perkembangan kebudayaan dan pengembangan kreativitas
masyarakat Indonesia, serta mewujudkan peran aktif masyarakat untuk terlibat di dalam dunia
seni. Caranya dengan menjadikan seni media dialog dan pembelajaran yang merangsang
Saung Angklung Udjo (SAU) - Bandung
Bandung SAU adalah sanggar kesenian Sunda yang dibangun di atas sebuah landasan dan dedikasi yang tinggi
kreativitas melalui presentasi karya seni pertunjukan, memfasilitasi pengembangan daya kerja
kreatif, serta merencanakan dan membangun program yang meningkatkan penyertaan aktif
untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian Sunda. SAU menjadi tujuan wisata budaya terlengkap masyarakat bersama dengan seni. Posisi magang yang ditawarkan adalah pengelolaan dan
karena memiliki arena pertunjukan, pusat kerajinan bambu dan workshop untuk alat musik bambu - penyelenggaraan program.
khususnya Angklung - kepada masyarakat melalui sarana pendidikan dan pelatihan. SAU didirikan tahun
1958 oleh Udjo Ngalagena dan isterinya, Uum Sumiati. SAU adalah tempat yang tepat untuk menikmati Teater Garasi
keunikan dominasi bambu. Posisi magang yang ditawarkan adalah untuk membantu divisi Sales & Teater Garasi merupakan sebuah komunitas kreatif yagn berupaya mencari bentuk-bentuk
Marketing dan Administrasi Akademi. pengucapan seni teater yang segar dan membangun dialektiga kritis dengan lingkungannya.
Dengan mengambil bentuk sebuah laboratorium, Teater Garasi menyelenggarakan beberapa
Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) aktifitas berupa kelas/training, workshop dan pementasan. Menawarkan magang bidang
SSAS adalah Lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pengkajian dan penyelenggaraan aktivitas keaktoran. www.teatergarasi.org
seni-budaya: seni rupa, sastra, arsitektur, kriya, disain dan seni pertunjukan. Program yang diseleng-
garakan selalu memberikan penekanan pada pengkajian hubungan antara kegiatan seni rupa dengan
masalah-masalah kebudayaan kontemporer secara umum yang dapat diteliti melalui berbagai lintasan
disiplin. Posisi magang yang ditawarkan adalah Asisten Kurator. www.selasarsunaryo.com
38 39
professional development temu peserta magang nusantara

Professional Development adalah program Kelola yang tidak melalui tahap Waktu pelaksanaan Magang Nusantara antar satu peserta dengan peserta yang
seleksi sebagaimana program-program lainnya. Program ini ditujukan khusus lainnya berbeda-beda. Alasan inilah yang membuat sulit melakukan pembekalan
untuk membantu seniman dan pekerja seni untuk meningkatkan kapasitasnya. atau orientasi peserta magang secara menyeluruh. Padahal kegiatan ini diperlu-
Selain seniman dan pekerja seni dapat mengajukan proposal atas inisiatif kan untuk membekali calon peserta mengenai berbagai hal agar mereka cepat
sendiri, Kelola juga memungkinkan untuk mengundang mereka untuk mengikuti beradaptasi dengan lingkungan baru di Organisasi Tuan Rumah. Untuk menjalin
kegiatan tertentu dan disarankan mengajukan proposal. Kegiatan dapat kerja sama serta menambah wawasan peserta magang, Kelola memandang
berlangsung di dalam maupun di luar negeri. perlu untuk mengadakan pertemuan bagi semua peraih Magang Nusantara.
fenia felicia bakrie, KAMS (seoul)

Usai mengikuti kegiatan, diharapkan penerima professional development berbagi dengan


komunitasnya, atau seniman sekaligus pekerja seni lain di Indonesia. Dengan demikian,
diharapkan muncul dampak berantai dari kegiatan yang telah diikuti. Manfaatnya pun
dirasakan oleh banyak pihak.

Selama tahun 2008, ada 22 orang pelamar professional development dan tiga orang yang
diloloskan untuk mendapat bantuan melalui program ini. Selama ini, bentuk dan besarnya
bantuan yang diberikan beragam, mulai dari bantuan dana untuk berkarya, biaya departure
tax, airport tax, lokakarya, pembayaran honorarium, konsumsi atau asuransi perjalanan.

Penerima professional development;

Hanindawan, ia mengajukan proposal Professional Development untuk penyelenggaraan


Workshop Artistik Seni Pertunjukan. Workshop ini merupakan workshop teater dengan materi
orientasi, peserta magang kelola
tata rias, manajemen panggung, tata artistik dan tata cahaya. Kegiatan berlangsung 10-12
Juni 2008 di Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta. Peserta workshop berjumlah 40 orang
terdiri dari pelaku seni pertunjukan (teater) yang tersebar dari berbagai wilayah di Jawa Pada tanggal 14 – 15 Juli 2008 di Jakarta, Kelola mengadakan pertemuan antar
Tengah. Pemateri; Hartoyo dari ISI Solo untuk tata rias, Clink Sugiarto untuk tata panggung, peserta magang, dengan Organisasi Tuan Rumah dan Kelola untuk bisa saling
dan Sony Sumarsono untuk tata cahaya. mengenal satu sama lain, bertukar pengalaman  tentang program magang, dan
memberi gambaran kepada para peserta yang belum memulai kerja magang di 
Fenia Felicia Bakrie, ia mendapatkan kesempatan untuk didukung oleh Kelola untuk
Organisasi Tuan Rumah.
tiarma sirait, OFA (beijing) mengikuti kegiatan Korea Arts Management Service (KAMS) yang berlokasi di Seoul. Program
ini sepenuhnya didukung penuh oleh Kementerian Budaya, pariwisata dan Olahraga Korea.  
Saat itu ia tergabung dalam sebuah program utama KAMS yaitu Cultural Partnership Innitiative Merupakan suatu kebanggaan bahwa empat belas praktisi seni muda berbakat
(CPI), Mei hingga November 2008. yang lolos seleksi tahun ini, dan hadir pada ajang Temu Peserta ini, berkesempa-
tan meningkatkan keterampilan sambil bekerja dan memperluas jejaring selama
Tiarma Sirait, pemilik Poleng Studio, Bandung diundang ke Beijing untuk ikut serta dalam tiga bulan di lembaga seni terkemuka di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta ber-
kegiatan pameran Olympic Fine Arts (OFA) 2008. Kehadirannya di sana adalah sebagai bentuk
kat dukungan para kerabat Kelola melalui acara Benefit Dinner di tahun 2007.
penghormatan dari panitia OFA atas terpilihnya karya lukis Tiarma yang bertajuk Won’t Ever
Be sebagai salah satu karya seni yang ikut dipamerkan. OFA adalah pameran seni yang
diselenggarakan setiap empat tahun sekali yang tempatnya disesuaikan dengan tempat
berlangsungnya Olympic Games.

40 41
inisiatif komunitas kreatif

Pada Mei hingga Agustus 2008 diluncurkan Inisiatif Komunitas Kreatif, sebuah Terima kasih dari Kelola
program percontohan yang unik dengan tujuan memanfaatkan perspektif kebu-
dayaan dalam pemberdayaan masyarakat. Putaran pertama lokakarya pelatihan Semoga kerjasama yang telah terjalin baik dengan para
Komunitas Kreatif diselenggarakan di Jakarta, Solo, Padang dan Kupang. Komu- lembaga donor, organisasi kesenian, seniman dan pekerja
nitas kreatif merupakan kolaborasi yang luar biasa antara program PNPM, Bank seni serta para sahabat Kelola dapat terus berlangsung
Dunia dan Kelola dengan dukungan dana dari Japan Social Development Fund. demi keberlanjutan program program Kelola.

Kelola terutama mengucapkan terima kasih kepada:


Komunitas Kreatif mengakui bahwa pembangunan sosial dan ekonomi berhubungan erat
Biyan Wanaatmadja
dengan kebudayaan. Memobilisasi nilai-nilai sosial dan ekonomi, dari kebudayaan dalam
berbagai bentuknya yang berbeda-beda, dapat membantu memberdayakan dan memberikan HIVOS
manfaat kepada rakyat miskin atau yang termarjinalkan di Indonesia. Dengan menggunakan Japan Social Development Fund & The World Bank
pendekatan berpikir asset based thinking, para pelatih dari Inspirit Innovation Circles menga-
The Asian Cultural Council
jak peserta untuk mengidentifikasi dan memetakan kekuatan dan aset budaya di kecamatan
mereka sekaligus mengembangkan strategi untuk memanfaatkan sumber daya tersebut untuk The Asialink Centre
memenuhi kebutuhan lokal. The Ford Foundation

Kebudayaan bukan hanya berarti kesenian. Kebudayaan dalam penerapannya secara umum
dapat mengacu kepada nilai-nilai, perilaku masyarakat dan bagaimana dunia bekerja seperti;
praktik-praktik sosial, ritual dan simbolis. Kebudayaan dan kemiskinan dapat dipahami dalam
arti yang sangat berbeda. Kemiskinan bukan sekadar terbatasnya penghasilan dan pengelu-
aran. Bagi orang miskin, keluar dari kemiskinan antara lain membutuhkan visi untuk hidup dan
Pembina Koordinator Program Pendamping Propinsi
solusi yang kreatit untuk mewujudkan visi tersebut. yayasan kelola Sal Murgiyanto Meuthia Susanti Jawa Tengah
Christine Hakim Tommy K.P
Amir Sidharta Staf Program
lokakarya mengelola organisasi kreatif,
jawa tengah Gregory Churchill Ari Murti Rahayu Pancarini Pendamping Propinsi
Sumatera Barat
Pengawas Staf Administrasi Anthony Syamsir
Saiful Haq Manan Riadhina Juliastuti
Pendamping Propinsi
Pengurus Akunting NTT Kabupaten TTS &
Linda Hoemar Abidin Srie Redjeki Kupang
Amalia Wirjono Idahawati Timoteus Dampur

Direktur Pendamping Propinsi


Amna S. Kusumo Tim IKK 2008 NTT Kab. Sumba Barat
Khatarina Rambu Kareri
pengembangan seni sulam serta daya kreasinya
oleh biyan, sumatera barat Manajer Administrasi Manajer
Yuni Trisapto Catharina Dwi Hastarini Asisten Kantor
Kiman
Koordinator Komunikasi Asisten Manajer
Retno Hemawati Paul A.L

42 43
www.kelola.or.id

Anda mungkin juga menyukai