Judul Materi
EQUITY ANALYSIS AND VALUATION
Oleh:
Weni Patanduk A012181053
Rusny A012181008
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MAGISTER MANAJEMEN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan alat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah diperoleh oleh perusahaan.
Laporan keuangan ini sangat diperlukan untuk melakukan penilaian terhadap perusahaan.
Penilaian perusahaan merupakan tujuan penting bagi banyak pengguna laporan keuangan.
Estimasi nilai yang dapat diandalkan dapat digunakan untuk membuat keputusan
beli/jual/tahan yang terkait dengan efek, menghitung nilai perusahaan untuk keputusan
kredit, estimasi nilai untuk penggabungan usaha, menentukan harga penawaran saham
perusahaan kepada publik, dan berbagai aplikasi bermanfaat lainnya.
Penilaian perusahaan yang dilakukan disini terkait dengan laba yang dihasilkan
perusahaan. Masalah angka laba yang semu saat ini bukanlah akuntansi akrual. Investor,
analis, dan manajer uang semakin sulit menebak pertimbangan yang diambil oleh
perusahaan sehingga akrual atau estimasi tersebut dibuat. Skandal Enron, WorldCom,
Adelphia Communications dan beberapa perusahaan lainnya merupakan peringatan keras
bahwa investor dapat kehilangan miliaran dolar jika tidak memperhatikan bagaimana cara
perusahaan mendapatkan labanya. “ ( Business week, 2004 ).
Persisten laba secara luas mencakup stabilitas, prediksi, keragaman, dan tren laba.
Analisis penilaian ekuitas menekankan laba dan pengukuran akuntansi lain untuk
menghitung nilai perusahaan. Peramalan laba memperhitungkan kekuatan laba, teknik
estimasi, dan mekanisme pengawasan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
C. TUJUAN MALAKAH
1) Untuk mengetahui pengertian penilaian ekuitas
2) Untuk mengetahui daya tahan laba
3) Untuk mengetahui cara penilaian ekuitas berbasis laba
4) Untuk mengetahui kekuatan laba dan peramalan untuj tujuan penilaian
5) Untuk mengetahui analisis likuiditas dan implikasinya
BAB I
PEMBAHASAN
Daya tahan laba secara luas mencakup stabilitas, prediksi, keragaman, dan tren
laba. Analisis penilaian ekuitas menekankan laba dan pengukuran akuntansi lain untuk
menghitung nilai perusahaan. Peramalan laba memperhitungkan kekuatan laba, teknik
estimasi, dan mekanisme pengawasan. Menurut PSAK (2002) pasal 49, ekuitas adalah hak
residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas didefinisi sebagai hak
residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban. Ini berarti ekuitas bukan
pengorbanan sumber ekonomik masa datang. Karena didefinisi atas dasar aset dan kewajiban, nilai
ekuitas juga bergantung pada bagaimana aset dan kewajiban diukur.
Analisis ini membantu menghasilkan ramalan kekuatan laba untuk penilaian yang
andal. Analisis keuangan yang baik dapat mengenali komponen laba yang stabil dan dapat
diprediksi atau komponen yang mampu “bertahan”.
Analisis harus mengakui insentif bagi manajer terkait dengan laba. Manajemen
laba sering kali awalnya dicapai dengan pelaporan laba yang terlalu rendah. Dengan
adanya insentif kinerja bagi manajer, dan penggunaan angka akuntansi untuk
mengendalikan dan mengawasi kinerja mereka, analisis harus menyadari adanya potensi
manajemen laba dan bahkan salah saji. Analisis harus mampu mengenali perusahaan yang
memiliki dorongan kuat untuk melakukan manajemen laba, dan kemudian meneliti praktik
akuntansi perusahaan untuk memastikan integritas laporan keuangan.
✓ Dampak pos sementara terhadap sumber daya perusahaan. Keuntungan atau kerugian
akan menaikan atau menurunkan sumber daya. Karena pengembalian investasi modal
mengukur hubungan laba bersih terhadap sumber daya, keuntungan atau kerugian
sementara memengaruhi pengukuran ini. Semakin besar pos sementara, semakin besar
dampaknya terhadap pengembalian. Dalam peramalan profitabilitas dan pengembalian
investasi, analis harus mempertimbangkan dampak pencatatan pos sementara dan
kemungkinan kejadian masa depan yang menyebabkan pos sementara.
✓ Dampak pos sementara dalam evaluasi manajemen. Salah satu implikasi yang sering
dikaitkan dengan keuntungan dan kerugian sementara ialah kurangnya keterkaitan
mereka dengan aktivitas usaha normal. Karenanya, pos ini jarang digunakan untuk
mengevaluasi manajemen.
C. PENILAIAN EKUITAS BERBASIS LABA
Penilaian perusahaan merupakan tujuan penting bagi banyak pengguna laporan
keuangan. Karena estimasi nilai yang dapat diandalkan dapat digunakan untuk membuat
keputusan. Deskripsi penilaian ekuitas perusahaan tradisional dilakukan berdasarkan
metode diskonto arus kas (discounted cash flow – DCF). Berdasarkan metode ini, nilai
ekuitas perusahaan dihitung berdasarkan ramalan arus kas yang tersedia bagi investor
ekuitas. Ramalan ini lalu didiskonto menggunakan biaya modal perusahaan.
P0 1 STG – LTG
EPS1 = k X k - LTG
Dimana merupakan biaya modal ekuitas, STG (LTG) adalah perkiraan perubahan
persentase laba per saham jangka pendek (jangka panjang) relatif terhadap taksirn
pertumbuhan “normal”. STG>LTG dan LTG < r2. STG dapat dianggap sebagai konsensus
analis terhadap tingkat pertumbuhan selama lima tahun dan LTG merupakan tingkat inflasi
jangka panjang yang melewati horizon peramalan.
1). Rasio PE berhubungan terbalik dengan biaya modal,yaitu rasio ini lebih rendah (lebih
tinggi) untuk biaya modal ekuitas yang lebih tinggi (lebih rendah), dan
2). Rasio PE berhubungan positif dengan taksiran pertumbuhan laba per saham relatif
terhadap pertumbuhan normal. Rasio PE tidak terkait dengan tingkat laba absolut (apakah
laba per saham tinggi atau rendah), hanya memperlihatkan tingkat dimana laba per saham
diharapkan meningkat relatif terhadap taksiran pertumbuhan.
Tabel berikut memberikan ringkasan implikasi berbagai rasio PB dan rasio PE:
Perusahaan dengan rasio P/B dan P/E yang tinggi (kotak I) adalah perusahaan yang
memiliki harapan laba sisa positif dan laba bersih (I) yang diharapkan akan naik
dibandingkan saat ini. Ini merupakan perusahaan dengan kinerja tertinggi (pertumbuhan
yang tinggi). Sebaliknya,rasio P/B dan P/e yang rendah (kotak IV) menunjukkan taksiran
laba sisa negatif dan laba masa depan yang lebih kecil daripada laba saat ini. Perusahaan
dengan rasio P/B tinggi dan P/E rendah (kotak II) diharapkan melaporkan laba sisa
positif,meskipun laba menurun. Perusahaan ini masih menghasilkan investasi produk (nilai
sekarang yang positif) namun dalam tahap penurunan. Dan perusahaan dengan rasio P/B
rendah dan P/E tinggi (kotak III) tidak mampu menghasilkan nilai sekarang investasi yang
positif, namun profitabilitas diharapkan akan meningkat dibandingkan saat ini. Perusahaan
ini sedang memperbaiki operasi mereka,tetapi belum menyelesaikan kesulitan
operasinnya.
2. Peramalan Laba
Bagian utama analisis laporan keuangan dan penilaian adalah peramalan laba. Dari
perpektif analisis, evaluasi tingkat laba sangat terkait dengan peramlan laba. Hal ini
disebabkan ramalan laba yang relevan melibatkan analisis komponen laba dan penilaian
mereka di masa depan. Peramalan laba mengikuti analisis komponen laba dan melibatkan
pembuatan pembuatan estimasi laba masa depan.
a. Mekanisme Peramalan Laba
Peramalan juga mendapatkan manfaat dari pemisahan (disaggregation). Pemisahan
melibatkan penggunaan laba berdasarkan lini produk atau segmen dan teruatam berguna
jika segmen tersebut memiliki perbedaan risiko, profitabilitas, atau pertumbuhan.
Penelitian anlisis mengungkapkan berbagai karakteristik statistik dalam laba.
Peretumbuhan laba tahunan sering kali bergerak secara acak. Peramalan laba yang andal
tidak dapat dihasilkan dari ekstrapolasi sesderhana dari pertumbuhan atau tren laba masa
lalu. Namun dilakukan dengan mengananlisi komponen laba dan mempertimbangkan
seluruh informasi yang tersedia, baik kauntitatif. Juag melibatkan peramalan komponen ini
dan spekulasi mengenai kondisi usaha masa depan.
KESIMPILAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapat, bahwa analisis ini akan membantu menghasilkan
ramalan kekuatan laba untuk penilaian yang andal. Dan analisis keuangan yang
baik dapat mengenali komponen laba yang stabil dan dapat diprediksi atau
komponen yang mampu “bertahan”.
DAFTAR PUSTAKA