Makalah Teori Akt Fix

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGERTIAN PENILAIAN ASET

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi


Kode Mata Kuliah/SKS : ABKA3504/ABPA6201/2 SKS

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Suratno, M.Pd
NIP : 195702061981031001

Disusun oleh :
Yuvita Ariani 1710113120028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pengertan Penilaian Aset” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Prof. Dr. Suratno,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Teori Akuntansi di program studi Pendidikan
Ekonomi yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian penilaian aset. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1

C. TUJUAN PENULISAN................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. PENGERTIAN ASET................................................................................2

B. PENGERTIAN ASET TETAP......................................................................3


C. PENGERTIAN PENILAIAN ASET ............................................................4

BAB III.....................................................................................................................8

PENUTUP................................................................................................................8

A. KESIMPULAN.............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Elemen yang terdapat dalam sebuah laporan keuangan keuangan
memiliki makna yang menunjukkan realitas kegiatan perusahaan sehingga
pembaca laporan keuangan dapat memperoleh gambaran yang jelas dan
memadai mengenai realitas tersebut secara finansial tanpa harus mengamati
sendiri secara fisis realitas finansial tersebut. Salah satu komponen
kerangka konseptual adalah pengidentifikasian elemen-elemen laporan
keuangan. Pengidentifikasian tersebut meliputi pengertian, pengakuan,
pengukuran penilaian dan pengungkapan. Salah satu elemen tersebut
adalah aset. Aset merupakan elemen neraca yang akan membentuk
informasi semantik berupa posisi keuangan jika dikaitkan dengan elemen
lainnya yakni kewajiban dan ekuitas. Dalam makalah ini kita akan
membahas tentang pengertian penilaian aset.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aset?
2. Apa yang dimaksud dengan aset tetap?
3. Apa yang dimaksud dengan penilaian aset?

C. Tujuan Penulisan
- Mengetahui pengertian penilaian aset.
- Mengetahui pengertian aset
- Mengetahui pengertian aset tetap
- Memenuhi tugas Teori Akuntansi.
- Manambah wawasan tentang pengertian penilaian aset
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aset
Menurut FASB pengertian aset dalam kerangka konseptualnya (SFAC
No. 6, prg. 25) adalah sebagai manfaat ekonomik masa depan yang cukup
pasti yang diperoleh atau dikuasai/ dikendalikan oleh suatu entitas sebagai
akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
Menurut IFRS definisi aset adalah suatu sumber yang dikendalikan
oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu (misalnya menciptakan
sendiri atau membeli) dan dari manfaat ekonomis masa depan (arus kas
masuk dan aset lain) yang diharapkan.
Menurut IASC pengertian aset adalah suatu sumber daya yang
dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil kejadian masa lalu dimana
diharapkan perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan.
Menurut PSAK No. 16 revisi tahun 2011 pengertian aset adalah
semua kekayaan yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan, baik berwujud
maupun tidak berwujud yang berharga atau bernilai yang akan mendatangkan
manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut.
Menurut IAI pengertian aset adalah sumber daya yang dikuasi oleh
perusahaan sebagai akibat dari kejadian yang terjadi pada masa lalu dan
mendatangkan manfaat ekonomis di masa depan bagi perusahaan.
Menurut Siregar pengertian aset adalah barang (thing) atau sesuatu
barang (anything) yang memiliki nilai guna atau ekonomi (economic value),
nila komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang
dimiliki oleh suatu badan usaha, instansi atau perorangan.
Menurut Munawir pengertian aset adalah sarana atau sumber daya
yang memiliki nilai ekonomis yang mampu menunjang perusahaan dalam
harga perolehnnya atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif.

2
Menurut Hidayat pengertian aset adalah barang atau benda yang
bergerak dan juga tidak bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun
yang tidak berwujud (intangible), dimana keseluruhan hal tersebut mencakup
aset atau harta aset dari suatu organisasi, instansi, badan usaha, ataupun
perorangan.
B. Pengertian Aset Tetap
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16
(2015), Aset tetap adalah aset berwujud yang penggunaanya lebih dari
satu periode (satu tahun) dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan
dalam proses produksi atau penyediaan barang dan jasa, untuk disewakan
kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif.
Aktiva (asset) tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau tujuan administratif dan diharapkan untuk
digunakan selama lebih dari satu periode (IAI No. 16, 2012:16). Aktiva tetap
merupakan bagian dari neraca yang dilaporkan oleh manajemen dalam setiap
periode atau setiap tahun, aset tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki
untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administrative, dan
diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode (Juan, 2012:340).
Rudianto, (2012:256) mendefenisikan aset tetap adalah barang
berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan digunakan
dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk diperjualbelikan.
Kartikahadi dan Rosita (2012:316) juga mendefinisikan bahwa Aset
tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi
atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari
satu periode.
Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai
suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur
berdasarkan biaya perolehan. Bila aset tetap diperoleh dengan tenpa nilai,

3
biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh
(PSAP No. 7 Paragraf 23-24).
Dwi Martani, dkk (2012:271) menyatakan bahwa aset tetap adalah
aset yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
C. Pengertian Penilaian Aset
Mengutip buku The Appraisal of Real Estate (American Institute of
Real Estate Appraisers of the National Association of Realtor S, 1983),
menyebutkan bahwa penilaian “is the process of estimating market value,
invested value, insurable value,or other properly defined value of
an identified interest or interest in a specific parcel or parcels of real estate
as of a given date” yang artinya penilaian adalah proses penilaian nilai pasar,
nilai investasi, nilai penjaminan atau nilai pengukuran yang tepat dari bunga
yang teridentifikasi atau bunga pada paket tertentu atau paket dari real estate
dari tanggal yang ditentukan. (Estate, 1983)
SPI 2007 mendefinisikan penilaian sebagai suatu proses pekerjaan
seorang penilai dalam memberikan oepini tertulis mengenai nilai ekonomi
pada saat tertentu. Dari defini tersebut, Penilaian Aset diartikan sebagai
proses penilaian seorang penilai dalam memberikan suatu opini nilai suatu
aset baik berwujud maupun tidak berwujud, berdasarkan hasil analisa
terhadap fakta-fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode
dan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku pada saat tertentu. (Hal 3
Pengertian Penilaian Aset)
Penilaian asset dapat diartikan member nilai pada suatu asset dengan
melakukan suatu pengukuran berdasarkan pada beberapa pendekatan
penilaian dengan tujuan mengetahui harga asset tersebut. (Resmi, 2003)
Hariyono berpendapat bahwa Penilaian aset ditentukan oleh
bagaimana aset tersebut digunakan dan atau bagaimana aset tersebut
diperdagangkan di pasar. (Hariyono A. , 2007)

4
Menurut Dr. A. Gima Sugiama : Proses kegiatan Penilai dalam
memberikan suatu estimasi atas nilai ekonomi suatu properti, baik harta
berwujud (tangible assets) maupun harta tidak berwujud (intangible assets),
berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta yang objectif dan relevan
dengan menggunakan teknik, metode dan prinsip-prinsip penilaian yang
berlaku. (Sugiama, 2013)
Menurut PSAK 16 revisi 2011 tentang aset tetap, biaya perolehan aset
tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
a) Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa
depan dari aset tersebut; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. (revisi, 2011)

Menurut SAK ETAP, entitas harus menerapkan kriteria pengakuan


dalam menentukan pengakuan aset tetap. Oleh karena itu, entitas harus
mengakui biaya perolehan aset tetap sebagai aset tetap jika:

Kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan pos


tersebut akan mengalir dari atau ke dalam entitas; dan pos tersebut
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas mengenai beberapa pengertian aset menurut


pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa aset adalah semua hak yang dapat
digunakan dalam operasi perusahaan.Yang dapat dimasukkan ke dalam
kolom aset salah satunya adalah gedung atau bangunan. Jadi kalau suatu
perusahaan memiliki gedung senilai satu miliar rupiah, maka aset yang
dihitung adalah satu miliar rupiah itu.

Dari pengertian-pengerian tersebut dapat disimpulkan lebih rinci


bahwa aset tetap (plant assets) adalah sumber daya yang memiliki tiga
karakteristik: memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas), digunakan
dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual ke konsumen. Aset ini biasa
dinamakan dengan properti, pabrik, dan peralatan (property, plant, and
equipment), atau aset tetap (fixed assets). Aset dalam kelompok ini diharapkan
dapat memberikan manfaat lebih dari satu tahun bagi perusahaan. Kecuali
tanah, aset tetap memiliki nilai yang semakin menurun seiring dengan masa
manfaatnya. Perusahaan memiliki kepentingan untuk selalu menjaga aset
tetapnya dalam kondisi yang baik, mengganti bagian yang rusak atau aset yang
telah usang, dan mengembangkan sumber daya yang produktif sesuai
kebutuhan perusahaan.

Dari pembahasan diatas mengenai beberapa pengertian penilaian aset


menurut pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa penilaian aset adalah
sebagai suatu proses bagaimana seseorang menentukan berapa besar nilai aset
yang dimiliki oleh nya.

Menurut PSAK 16 revisi 2011 tentang aset tetap, biaya perolehan aset
tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
a) Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa
depan dari aset tersebut; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Menurut SAK ETAP, entitas harus menerapkan kriteria pengakuan


dalam menentukan pengakuan aset tetap. Oleh karena itu, entitas harus
mengakui biaya perolehan aset tetap sebagai aset tetap jika:

a) Kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan pos tersebut


akan mengalir dari atau ke dalam entitas; dan
b) pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://sahidsutomo.blogspot.co.id/2013/10/penilaian-aset.html. diunduh pada 25


Januari 2016, pukul 23:08.

Hal 3 Pengertian Penilaian Aset. (t.thn.). Dipetik Agustus 2011, dari KJPP TRI,
SANTI & REKAN:

http://www.kjpptrisanti.com/index.php?option=com_content&view=article&id=5
0%3Apenilaian-aset&catid=31%3Aumum-jasa-dan-
pelayanan&Itemid=57&limitstart=2

Hariyono, A. (2007). Prinsip & Teknik Manajemen Kekayaan Negara. Jakarta:


Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pendidikan dan Pelatihan
Keuangan Umu.

Resmi, S. (2003). Urgensi Penilaian Properti Dalam Tatanan Ekonomi


Masyarakat. Usahawan No. 03 Vol. XXXII , 17.

https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/akuntansi/pengertian-aset.html

Anda mungkin juga menyukai