Motivasi Dasar
Motivasi Dasar
Tiga pendekatan hubungan manusia di tempat kerja yang mencerminkan rentang waktu
pemikiran dalam bidang ini :
Teori yang menyatakan bahwa pekerja hanya termotivasi karena uang semata.
Teori motivasi yang menggambarkan lima tingkatan kebutuhan manusia dan menyatakan
bahwa kebutuhan dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memuasaka kebutuhan
dengan tingkatan yang lebih tinngi. Lima tingkatan itu yaitu: (1) Kebutuha fisiologis, (2)
kebutuhan keamanan, (3) kebutuhan sosial, (4) kebutuhan akan harga diri, (5) kebutuhan
aktualisasi diri.
Teori Dua Faktor adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa kepuasan kerja
bergantung dua jenis faktor, higiene dan motivasi.
Kebutuhan akan afiliasi (needs for affiliation) hasrat seseorang untuk didampingi
orang lain.
Model perilaku dan motivasi karyawan yang lebih kompleks telah dikembangkan
adalah
Menjelaskan beberapa strategi dan teknik yang digunakan organisasi untuk meningkatkan
motivasi karyawan.
Penguatan/Modifikasi Perilaku perusahaan ingin membentuk perilaku karyawan dengan
cara memberikan penguatan positif atas perilaku yang diinginkan dan memberikan hukuman
atas perilaku yang tidak diinginkan.
Metode yang paling sering digunakan sebagai penetapan sasaran kinerja disebut juga
Manajemen Berdasarkan Tujuan (management by objectives- MBO ) yaitu suatu sistem
penetapan sasaran kolaboratiif dari tingkatan atas hingga bawah organisasi. MBO melibatkan
manajer dan bawahan dalam penetapan sasaran dan mengevaluasi kemajuan.
Struktur Tim manfaat yang diperoleh dari penggunaan struktur tim adalah meningkatnya
motivasi dan kepuasan kerja bagi karyawan yang bekerja dalam tim.
Pembentukan Hubungan Klien akan memberikan pekerja rasa kendali yang lebih besar
dan umpan balik yang lebih banyak mengenai kinerja ketimbang saat pekerjaan mereka
kurang begitu interaktif.
Jadwal Kerja yang Dimodifikasi dan Tempat Kerja Alternatif bentuk paling umum
jadwal kerja yang dimodifikasi adalah program berbagi pekerjaan dan program waktu
Keuntungan dan Kelemahan Jadwal yang Dimodifikasi dan Tempat Kerja Alternatif
Waktu fleksibel memberikan kebebasan lebih besar bagi karyawan dalam kehidupan
profesional dan pribadi mereka. Namun terkadang mempersulit koordinasi karena orang-
orang bekerja pada jadwal yang berbeda. Sedangkan telecommuting bukanlah hal yang bisa
diterapkan pada setiap orang, hambatannya adalah meyakinkan manajemen bahwa program
tersebut akan menguntungkan semua pihak yang terlibat. Reedukasi dan komunikasi konstan
dibutuhkan dalam menjalankan program telecommuting.