Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PATOLOGIS Commented [W1]:

PADA Ny. ”W” G2P1A0AH1 UK 37 MINGGU 2 HARI DENGAN HIPERTENSI


DALAM KEHAMILAN

Disusun Oleh :
1. AULIA APRIATUL H (1113154)

2.HANIAH (111

PROGRAM STUDI D-3 KEBIDANAN


STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2025/2016
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Kebidanan ini dibuat sesuai dengan kondisi pasien yang sebenarnya,

Pada tanggal Oktober 2015

Di Ruang VK Rumah Sakit RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

( ) ( )
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah,penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala


rahmat serta hidayah-Nya serta solawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi
Muhammad Saw, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Kebidanan ini dengan
judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Kehamilan Patologis Pada Ny. “W”
G2P1A0AH1 UK 37 minggu dengan Hipertensi dalam Kehamilan

Asuhan Kebidanan ini disusun sebagai tugas pencapaian target Asuhan


Kebidanan Komprehensif Diploma III Akademi Kebidanan STIKES JENDERAL
ACHMAD YANI YOGYAKARTA.. Commented [W2]: Stikes Achmad yani yogyakarta program
studi (D-III Kebidanan)
Di dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini penulis menyadari sepenuhnya
betapa besar konstribusi para pembimbing terhadap peningkatan kualitas pengetahuan
dan keterampilan penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. ibu Ratih kumorojati S.SIT.M.kes. selaku dosen pembimbing Asuhan Kebidanan
yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulisan
Asuhan Kebidanan.
2. Ibu Florentina Amd.Keb, selaku pembimbing Ruangan yang telah mmbimbing penulis Commented [W3]: Ruangan apa

dalam melakukan Asuhan Kebidanan selama di Rsup soeradji tirtonegoro klaten.


3. Kedua Orangtua yang selalu memberikan semangat,doa dalam memyelesaikan tugas ini.
4. Teman – teman dan semua pihak yang selalu memberikan semangat dan bantuan Commented [W4]: Ny w dan keluarga

sehingga Asuhan Kebidanan ini dapat terselsaikan.


Laporan asuhan kebidanan ini hanya terbatas karya manusia yang tak lepas dari
kekurangan karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Karena itu saran dan
kritik sangat kami harapkan. Commented [W5]: Kalimatny diperbaiki

Akhirnya, semoga Asuhan Kebidanan ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya


bagi penulis.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan…………………………………………………………........
Kata Pengantar……………………………………………………………………
Daftar Isi………………………………………………………………………….
BAB I . PENDAHULUAN………………………………………………………
A. Latar Belakang…………………………………………………
B. Tujuan………………………………………………………….
1 . Tujuan Umum………………………………………….
2. Tujuan Khusus…………………………………………
BAB II . TINJAUAN TEORI…………………………………………………..
A.Pengertian.......................................................................................
B.Etiologi..........................................................................................
C.Klasifikasi.....................................................................................
D.Pencegahan......................................................................................
E.Peran bidan dalam hipertensi dalam kehamilan..................................
BAB III . TINJAUAN KASUS…………………………………………………..
BAB IV . PEMBAHASAN………………………………………………………...
BAB V . PENUTUP……………………………………………………………......
A.Kesimpulan……………………………………………………….....................
B.Saran…………………………………………………………….......................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ada banyak kasus dimana wanita hamil dengan hipertensi mampu menjaga
kehamilan sampai dengan kelahiran dengan selamat. Dengan bantuan medis selama
kehamilan, komplikasi selama kehamilan dapat dicegah. Bagaimanapun juga, hipertensi
selama kehamilan selalu dibutuhkan perhatian khusus. Wanita hamil yang menderita
hipertensi dimulai sebelum hamil, memiliki kemungkinan komplikasi pada
kehamilannya lebih besar dibandingkan dengan wanita hamil yang menderita hipertensi
ketika sudah hamil. Karena beberapa wanita hamil memiliki kemungkinan menderita
hipertensi selama kehamilan karena beberapa faktor.
Banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh hipertensi. Resiko terbesar hipertensi pada
wanita hamil adalah kerusakan pada ginjal. Pada kasus yang lebih serius, ibu bisa
menderita preeklampsia atau keracunan pada kehamilan, yang akan sangat
membahayakan baik baik ibu maupun bagi janin. Selain itu hipertensi bisa
menyebabkan kerusakan pembuluh darah, stroke, dan gagal jantung di kemudian hari.
Hipertensi merupakan problema yang paling sering terjadi pada kehamilan.
Bahkan,kelainan hipertensi pada kehamilan beresiko terhadap kematian janin dan ibu.
Karena itu,deteksi dini terhadap hipertensi pada ibu hamil diperlukan agar tidak
menimbulkan kelainan serius dan menganggu kehidupan serta kesehatan janin di dalam
rahim. Commented [W6]: Pengertian hioertensi sekilas
Penyebab hipertensi
Akibat hipertensi
Mengapa anda mengambil kasus hipertensi kehamlian pada ibu hml
B. Tujuan disoeradji

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Asuhan Kebidanan pada Ny. “W” G2P1A0AH1 UK 37 minggu
dengan Hipertensi Dalam Kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi, diharapkan
mahasiswa mampu :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang definisi Hipertensi dalam kehamilan
b. Mahasiswa dapat mengetahui tentang etiologi hipertensi dalam kehamilan
c. Mahasiswa dapat mengetahui klasifiksi penyakit hipertensi.
d. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi dalam kehamilan.
e. Untuk mengetahui peran bidan terhadap hipertensi dalam kehamilan
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang
menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. (Sumber: SANFORD,MD tahun 2006).
Nilai normal tekanan darah seseorang yang disesuaikan tingkat aktifitas dan
keseatan secara umum adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan
tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas atau berolahraga
Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper artinya
tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
adalah suatu kondisi medis dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
secara kronis (dalam waktu yang lama) yang mengakibatkan angka kesakitan dan angka
kematian. Seseorang dikatakan mendetita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu
apabila tekanan darah sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg. (sumber : FK UI
2006)
Hipertensi karena kehamilan yaitu : hipertensi yang terjadi karena atau pada saat
kehamilan dapat mempengaruhi kehamilan itu sendiri biasanya terjadi pada usia
kehamilan memasuki 20 minggu (sumber: kebidanan). (Ai Yeyeh Rukiyah, Asuhan
Kebidanan 4 Patologi. Hal: 167-168) Commented [W7]: Nama tahun

Hipertensi yaitu peningkatan tekanan sistolik sekurang- kurangnya 30 mmHg


atau peningkatan tekanan diastolik sekurang-kurangnya 15 mmHg, atau adanya tekanan
sistolik sekurang-kurangnya 140 mmHg dan tekanan diastolik sekurang-kurangnya 90
mmHg. Hipertensi juga dapat ditentukan dengan tekanan arteri rata-rata 105 mm Hg
atau lebihatau dengan kenaikan 20 mmHg atau lebih nilai-nilai yang disebutkan diatas
harus bermanifesti sekurang-kurangnya dua kesempatan dengan perbedaan waktu 6 jam
atau lebih dan harus didasarkan pada nilai tekanan darah sebelumnya yang diketahui.
Hipertensi kehamilan berkembangnya hipertensi selama kehamilan atau 24 jam
pertama postpartum pada seseorang yang sebelumnya normotensi. Tak ada petunjuk-
petunjuk lain dari pre-eklamsia atau penyakit vaskuler hipertensi. Teknan darah kembali
dalam batas normal dalm sepuluh hari setelah persalinan. Beberapa pasien dengan
hipertensi kehamilan sebenarnya mungkin mengidap preeklamsia atau penyakit
vaskuler hipertensi, tetapi mereka tidak mempunyai criteria untuk diagnosis ini.
Proteinuria yaitu adanya protein dalam urine dalam jumlah lebih besar dari 0,3
g per liter urine 24 jam atau dalam konsentrasi lebih besar dari 1 gram per liter (1+
sampai 2+ dengan metode turbidimetrik standard) pada kumpulan urine sacara acak
pada dua atau lebih kesempatan sekurang-kurangnya dengan beda waktu 6 jam. Contoh
urin harus bersih—sebaiknya urine midstream atau yang diambil melalui kateter.
Edema yaitu akumulasi cairan yang menyeluruh dan berlebihan dalam jaringan
umumnya ditampakan dengan adanya pembengkakan ekstremitas dan bawah.
Pre-eklamsia yaitu berkembangnya hipertensi dengan pre-eklamsia atau edema
atau keduanya yang disebabkan oleh kehamilan atau dipengaruhi oleh kehamilan yang
sekarang. Biasanya keadaan ini timbul setelah usia kehamilan 20 minggu tetapi dapat
pula berkembang sebelum saat tersebut pada penyakkit trofoblastik. Pre-eklamsia
merupakan gangguan yang terutama terjadi pada primigravida.
Eklamsia yaitu terjadinya satu atau beberapa kejang yang bukan diakibatkan
oleh keadaan serebral lain seperti epilepsi, atau perdarahan otak pada pasien dengan
pre-eklamsia.
Pre-eklamsia atau eklamsia penyerta: berkembangnya pre-eklamsia atau
eklamsia pada pasien dengan penyakit vascular hipertensi kronik atau penyakit ginjal.
Bila hipertensi mendahului kehamilan , seperti yang diperlibatkan oleh catatan tekanan
darah sebelumnya, suatu peningkatan tekanan sistolik 30 mmHg atau peningkatan
tekanan diastolic 15 mmHg dan berkembangnya proteinuria, edema atau keduanya
harus terjadi selama kehamilan untuk menetapkan diagnostik. (Kapita Selekta,
Kegawatdaruratan Obstetri dan Ginekologi. Hal : 236) Commented [W8]: Nama tahun

B. Etiologi
Keturunan/genetik, obesitas, stress, rokok, pola makan yang salah, emosioal,
wanita yang mengandung bayi kembar, ketidak sesuaian RH, sakit ginjal,
hiper/hypothyroid, koarktasi aorta, gangguan kelenjar adrenal, gangguan kelenjar
parathyroid. ( Ai Yeyeh Rukiyah, Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Hal : 168
C. Klasifikasi Hipertensi Dalam Kehamilan
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan adalah sebagai berikut :
Hipertensi esensial.
Hipertensi esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension.
Hipertensi diinduksi kehamilan (pregnancy-induced hypertension, PIH).
Pre-eklamsia.
Eklamsia.

1. Hipertensi esensial
Hipertensi pre-existeng dikenal dengan hipertensi kronis atau esensial.
Hipertensi esensial sudah dibahas pada awal sub bab ini.

2. Hipertensi esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension.


Hipertensiesensial disertai superimposed preatau pre eklamsia dapat terjadi
selama kehamilan. Komplikasi dari hipertensi esensial diindikasikan oleh
ketidakmampuan tubuh untuk mengompensasi patologi penyebab hipertensi yang
menghambat darah menyuplai gas dan nutrienke jaringan dan organ tubuh.
Komplikasi lain yang mungkin timbul antara lain:
gagal ginjal
serangan vaskuler serebral (stroke)
ensefalopati.

3. Hipertensi diinduksi kehamilan (pregnancy-induced hypertension, PIH).


Hipertensi diinduksi kehamilan (pregnancy-induced hypertension, PIH) adalah
peningkatan tekanan darah setelah minggu ke-20 kehamilan. Penyebab PIH belum
diketahui, akan tetapi telah dihubungkan dengan kasus pembesaran plasenta. Karena
tekanan darah meningkat tanpa proteinuria, maka dapat menjadi indikasi bahwa tubuh
tidak mampu mengompensasi patologi sirkulasi yang berhubungan dengan hipertensi
esensial dengan vaskularisasi tambahan ke plasenta dan janin. Diagnosisnya apabila
tekanan darah diastolik > 110 mmHg pada setiap pemeriksaan atau 90 mmHg pada dua
kali atau lebih pemeriksaan atau selang 4 jam. Penatalaksanaannya diperlukan
pengawasan yang cermat terhadap kondisi ibu dan janin. Pemeriksaan bagi ibu antara
lain : pemeriksaan fisik lengkap USG, Laboratorium darah dan urin. Sedangkan bagi
janin adalah pemeriksaan abdomen; USG; kardiotokografi.

4. Pre-eklamsia
Pre-eklamsia juga dikenal sebagai hipertensi gestasional proteinurik, toksemia
pre-eklamtik (TPE). Pre-eklamsia merupakan gangguan multisistem yang bersifat
spesifik terhadap kehamilan dan masa nifas. Lebih tepatnya, penyakit ini merupakan
penyakit plasenta. Angka kejadian pre-eklamsia sekitar 6-8% dari semua kehamilan.
Penyebab pre-eklamsia belum diketahui secara pasti. Pre-eklamsia ditandai dengan
gejala tekanan darah ? 140/90 mmHg, proteinuria dan edema pada wajah maupun
tangan. Pre-eklamsia terbagi menjadi pre-eklamsia ringan dan pre-eklamsia
berat. Komplikasi pre-eklamsia jangka pendek antara lain: gagal ginjal; eklamsia,
stoke, kematian ibu, HELLP, DIC, dan masih banyak lainnya. Penanganan pre-eklamsia
sesuai dengan klasifikasinya.

5. Eklamsia
Eklamsia didefinisikan sebagai satu atau lebih kejang menyeluruh atau koma dalam
kondisi pre-eklamsia tanpa ada kondisi neurolig lain. Eklamsia dianggap sebagai tahap
akhir pre-eklamsia. Eklamsia dapat terjadi selama periode pranatal, intranatal, dan
pascanatal. Yang paling beresiko adalah : periode pascanatal. Komplikasi terjadinya
eklamsia adalah kematian, perdarahan serebral edema paru, ARDS, gagal ginjal. Ibu
dengan pre-eklamsia berat beresiko mengalami kejang berulang, sehingga pencegahan
dan penanganan dapat dilakukan dengan pemberian Magnesium Sulfat secara intravena

D .Pencegahan Penyakit Hipertensi


Pencegahan kejadian hipertensi secara umum agar menghindari tekanan darah
tinggi adalah dengan mengubah kearah hidup sehat, tidak terlalu banyak pikiran,
mengatur diet/pola makan seperti rendah garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh,
meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok,
perbanyak makan mentimun, belimbing dan juga jus apel dan seledri setiap pagi. Bagi
yang mempunyai keluarga riwayat penyumbatan arteri dapat meminum jus yang
dicampur dengan susu nonfat yang mengandung omega3 tinggi. ( Ai Yeyeh Rukiyah,
Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Hal : 168)
Jika seseorang dicurigai hipertensi, maka dilakukan beberapa pemeriksaan yaitu
anamnesa adakah dalam keluarga yang menderita hipertensi. Dilakukan pemeriksaan
fisik, pemeriksaan laboratorium, pegobatan nonfarmakologik, mengurangi berat badan
bila terdapat kelebihan (IMT: >27), membatasi alkohol dan menghentikan rokok serta
mengurangi makanan berkolesterol/lemak jenuh. Menghentikan konsumsi kopi yang
berlebih, berolahraga ringan, mengurangi asupan natrium (400 mmd Na/64 NaCL/hari)
mempertahankan asupan kalsium dan magnesium adekuat, perbanyak unsure kalium
(buah-buahan), tidak banyak pikiran, istirahat yang cukup. ( Ai Yeyeh Rukiyah, Asuhan
Kebidanan 4 Patologi. Hal : 169)

E . PERAN BIDAN TERHADAP HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN


Hal – hal yang harus bidan lakukan dalam pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan :
1. Memeriksa tekanan darah secara tepat pada setiap pemeriksaan kehamilan,
termasuk pengukuran tekanan darah dengan teknik yang benar.
2. Melakukan pemeriksaan pada setiap pagi hari.
3. Ukur tekanan darah pada lengan kiri. Posisi ibu hamil duduk atau berbaring
dengan posisi yang sama pada tiap kali pengukuran ( Letakkan tensimeter di
tempat yang datar setinggi jantung ibu hamil dan gunakan ukuran manset yang
sesuai)
4. Catat tekanan darah
5. Jika tekanan darah diatas 140/90 mmhg atau peningkatan diastole 15 mmhg atau
lebih (sebelum 20 minggu),ulangi pengukuran tekanan darah dalam 1 jam.Bila
tetap maka berarti ada kenaikan tekanan darah.Periksa adanya edema terutama
pada wajah atau pada tungkai baeah /tulang kering atau daerah sacral.
6. Bila ditemukan hipertensi pada kehamilan, lakukan pemeriksaan urin terhadap
albumin pada setiap kali kunjungan.
7. Segera rujuk ibu hamil ke rumah sakit jika : Tekanan darah sangat tinggi,
kenaikan tekanan darah naik secara tiba- tiba,berkurangnya air seni( sedikit dan
berwarna gelap),edema berat yang timbul mendadak,khususnya pada
wajah/daerah sacral
8. Jika tekanan darah naik namun tidak ada edema sedangkan doker tidak mudah
dicapai maka pantaulah tekanan darah, periksa protein urin terhadap protinuria
dan denyut jantung janin dengan seksama pada keesokan harinya atau sesudah 6
jam istirahat.
9. Jika tekanan darah tetep naik ,rujuk untuk pemeriksaan lanjutan walaupun tidak
edema atau proteinuria.
10. Jika tekanan darah kembali normal atau kenaikannya kurang dari 15 mmhg:
 Beri informasi atau penjelasan pada ibu hamil ,suami atau keluarga tentang
tanda-tanda eklamsia yang mengancam ,khususnya sakit kepala ,pandangan
kabur, nyeri ulu hati dan pembengkakan pada kaki/punggung/wajah.
 Jika tanda-tanda diatas ditemukan segera rujuk ke rumah sakit
11. Bicarakan seluruh temuan dengan ibu hamil dan suami/keluarga.
12. Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / buku KIA. Commented [W9]: Tujuan khusus harus ada diteori
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI

PADA NY “W” UMUR 36 TAHUN G2P1A0AH1 UK 37 MINGGU 2 HARI


DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
DI RSUP SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Tanggal masuk : 7 Oktober 2015/01.00 WIB

No registrasi : 86 11 10 Commented [W10]: 8611XX

Identitas Pasien

Nama ibu :Ny W Nama suami : Tn.B


Umur :37 tahun Umur :40 tahun
Pendidikan :SMA Pendidikan :SMA
Pekerjaan :IRT Pekerjaan :Swasta
Agama :Islam Agama :Islam
Alamat :Sentran Rt 02/Rw Alamat :Sentran Rt 02/Rw
01,Gergunung ,Klaten Utara 01,Gergunung,Klaten Utara

Tanggal Keterangan
07 Oktober 2015 S: Ny “W” datang ke IGD rujukan dari Commented [W16]: d

Pukul :01.00 WIB dr,Purwanto SpoG G2P1A0AH 1,hamil 37


minggu 2 hari.HPHT 20 Januari 2014. HPL
27 Oktober 2015 Commented [W11]: Gali riwayat kehamila,persalinan yg
lalu,penyakit

O:K/U : Baik Kesadaran :


Composmentis
TD :180/100 mmHg
N :80 x/m
R :20 x/m
S :36,5 celcius
Mata : Kongjutiva merah muda,skelera
putih.
Muka : Tidak pucat,tidak odema
Payudara :Simetris,tidak ada benjolan yang
abnormal,tidak ada pengeluaran cairan yang
abnormal,ada hiperpigmentasi aerola
mamae,puting susu menonjol,ASI
colostrum belum keluar.
Abdomen :Tidak ada luka bekas
operasi,tidak ada strie gravidarum,ada linea
nigra.
Leopold 1 : TFU 31cm,Bagian teratas
teraba bulat,lunak,tidak melenting,(bokong)
Leopold II :Bagian kanan teraba
panjang,seperti papan (punggung),bagian
kiri teraba kecil-kecil ada ruangan
(Ektermitas)
Pm.Kanan bawah pusat
Leopold III :Bagian bawah teraba
bulat,keras,melenting,(kepala) belum
masuk panggul

DJJ: 148 x/m


Tbj :3410 gram
Genetalia :Tidak dilakukan
Ekster:mitas : Atas :Kuku pucat,tangan
odema
Bawah :Kuku pucat,tidak adavarises,kaki
odema.
Pemeriksaan penunjang : protein urine () Commented [W12]: Positif / negatif

A : Ny.w umur 36 tahun G2P1A0AH1,Uk


37 minggu 2 hari dengan preeklamsia berat. Commented [W13]: Hamil atau bersalin
Lihat bab 2

P : 1.Memberitahu ibu hasil pemeriksaan


dan asuhan yang akan diberikan.TD Ibu
tinggi 180/100 mmHg, N : 80 x/menit R :
20 x / menit.
-Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan.
2.Memberitahu ibu keluhan yang
dialaminya merupakan tanda bahaya
kehamilan pada TM III,proteun urine positif Commented [W14]: Baca lagi

2,kaki odema.
3.Memberitahu ibu tanda bahaya pada TM
III yaitu pendarahan pervaginam,plasenta
previa,solusio plasenta,sakitkepala
hebat,penglihatan kabur,bengkak pada kaki
dan wajah,gerakan janin tidak terasa,nyeri
abdomen yang hebat.
- Ibu mengerti
4.Memberikan therapi infus RL 20 tpm,0,2
3LFM,Mgso4 4 gram. Commented [W15]: Advis dokter
Diteori g ada
BAB IV

PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan hasil analisa penulis mengenai kesenjangan atau


kesamaan yang terjadi antara teori dengan kasus yang ditemukan. Namun dalam kasus
yang diambil oleh penulis tidak terdapat kesenjangan antarateori dan fakta dilapangan.
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny. “W” di Ruang IGD
Rumah Sakit soeradji Tirtonegoro Klaten pada tanggal 2015 maka dapat dikatakan
bahwa Ny. “W” mengalami Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) dan ibu merasa
terganggu dengan bengkak pada kaki yang dialaminya. Kedua masalah ini merupakan
masalah yang sering terjadi pada ibu hamil Trimester 3. Commented [W17]: apakah ini normal?

Berdasarkan kasus HDK diatas tenaga kesehatan telah melakukan kolaborasi


dengan dr.SpOG sehingga didapatkan asuhan kebidanan yang komprehensif dan
optimal sehingga ibu dan janin dapat tumbuh sehat tanpa adanya komplikasi yang
berkelanjutan. Selain itu juga memberikan KIE yang dibutuhkan ibu untuk mengatasi
HDK juga bengkak yang dialami agar gangguan yang dirasakan ibu tidak berkelanjutan.
Dengan asuhan yang telah diberikan , maka tidak terdapat suatu kesenjangan teori
dengan kasus yang ditemukan di lapangan, terutama dengan implementasinya.
Dengan asuhan kebidanan 7 langkah (Pengkajian, Diagnosa/Masalah, Diagnosa
Potensial, Tindakan Segera, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi) diharapkan dapat
memberikan hasil yang optimal dan memberikan kontribusi yang baik dalam
mengurangi masalah yang dialami ibu yang menghadapi persalinan dengan tujuan untuk
memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas pada masyarakat. Commented [W18]: Cari kesenjangan
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada banyak kasus dimana wanita hamil dengan hipertensi mampu menjaga kehamilan
sampai dengan kelahiran dengan selamat. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan
diastolik > 140/90 mmhg.
Setelah penulis melakukan pengkajian pada ibu hamil Ny. “W” G2P1A0AH1 UK
37 minggu, didapatkan kesimpulan bahwa dalam pengkajian telah dilakukan
pengumpulan data yang meliputi data subjektif dan objektif, dari pengkajian tersebut
diambil suatu diagnosa bahwa Ny. “W” mengalami hipertensi dalam kehamilan dengan
data-data objektif yang menunjang diagnosa. Evaluasi dilakukan setelah implementasi
dilakukan yang menunjukkan bahwa Ny. “W” memahami dan mengerti penyuluhan
yang diberikan oleh bidan.
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang
menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. (Sumber: SANFORD,MD tahun 2006).
Nilai normal tekanan darah seseorang yang disesuaikan tingkat aktifitas dan
keseatan secara umum adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan
tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas atau berolahraga

B. Saran
a. Saran Untuk Tenaga Kesehatan :
Penyusun berharap hendaknya kita sebagai tenaga kesehatan lebih memahami
tentang macam-macam penyakit yang terjadi pada ibu hamil terutama Hipertensi pada
kehamilan. Serta bagaiman tindakan kita untuk mengatasinya.
b. Saran Untuk Mahasiswa :
Penyusun berharap agar mahasiswa prodi DIII Kebidanan lebih mengetahui tentang
penyakit yang terjadi pada ibu hamil. Serta dapat menerapkan saat praktek di lapangan
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba IBG,dkk.2007. Pengantar Kuliah Obstetri . Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran EGC.
Manuaba,Chandranita,dkk. 2008. Gawat Darurat Obstetri-Ginekologi dan Obstetri –
Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Fraser, Diana, dkk. 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Ai Yeyeh Rukiyah.2010. Asuhan kebidanan 4 Patologi. Jakarta: Tim
Kapita Selekta. Kegawatdaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai