PENDAHULUAN
Batubara merupakan salah satu bahan bakar disamping minyak dan gas
bumi dan panas bumi. Komposisi kimia batubara hampir sama dengan komposisi
jaringan tumbuhan, keduanya mengandung unsur utama yang terdiri dari unsur C,
H, O, N, S, P. hal ini mudah dimengerti, karena batubara terbentuk dari jaringan
tumbuhan yang telah mengalami proses pembatubaraan (coalification).
Batubara terbentuk oleh proses alam, dengan proses dalam jangka waktu
ratusan hingga ribuan juta tahun, maka banyak parameter yang akan berpengaruh
pada pemebentukan batubara. Makin tinggi intensitas parameter yang berpengaruh
makin tinggi mutu batubara yang terbentuk. Batubara terbentuk dari sisa tumbuhan
yang sudah mati, dengan komposisi utama terdiri dari cellulosa. Proses
pembentukan batubara, dikenal sebagai proses pembatubaraan (coalification) faktor
fisika dan kimia yang ada dialam akan mengubah cellulosa menjadi lignit,
subbitumina, bitumina atau antrasit.
Batubara pada masa mendatang mempunyai prospek yang cerah sebagai
bahan bakar alterantif. Hal ini ditandai dengan makin terbatasnya bahan bakar
minyak maupun gas. Disamping makin berkembangnya kegiatan industri baik skala
besar, menengah, dan kecil. Salah satu nilai penting dari batubara adalah panas
(kalor) yang dihasilkan, apabila batubara tersebut dibakar. Besaran nilai kalor
batubara sangat ditentunkan oleh jenis batubara yang dimanfaatkan oleh industri.
Pemanfaatan secara langsung batubara pada industri besar tidak terlepas sebagai
sumber energi dalam hal ini sebagai bahan bakar yang digunakan untuk bahan bakar
boiler.
Boiler adalah sebuah bejana tertutup yang berfungsi untuk mengubah wujud
suatu fluida dari cair menjadi gas. Perubahan wujud tersebut terjadi karena
penambahan kalor. Kalor yang ditambahkan dapat diperoleh dengan cara
pembakaran bahan bakar fosil maupun non fosil, reaksi inti atom ataupun
merupakan gas buang dari sisa ekspansi turbin gas.
Sampai dengan saat ini, secara umum dikenal dengan dua macam jenis
boiler, yaitu fire tube boiler (boiler pipa api) dan water tube boler (boiler pipa air).
Water tube boiler mempunyai efisiensi lebih tinggi daripada fire tube boiler,
khususnya yang membutuhkan panas tinggi tekanan tinggi. Oleh karena itu, boiler
jenis ini banyak digunakan oleh industri yang dalam prosesnya membutuhkan
tekanan tinggi.
Proses pemanasan air untuk mendapatkan steam merupakan proses yang
sangat umum dilakukan. Secara termodinamika, cukup dengan menaikkan suhu air
tersebut hingga mencapai titik yang diinginkan, hal ini dibutuhkan energy untuk
menaikkan suhu sehingga merubah fase dari liquid menjadi fase gas. Contoh yang
sederhana mengenai ini adalah alat kettle boiler. Faktor teknis dan ekonomi yang
sangat diperhatikan untuk menghasilkan steam dengan tekanan yang diinginkan
adalah seberapa kecil energy yang dibutuhkan untuk mendapatkan steam yang
sesuai.
Berdasarkan makalah yang kami buat, dapat diambil beberapa tujuan yaitu:
1. Untuk memberikan wawasan yang lebih luas tentang batubara serta proses
terbentuknya batubara itu sendiri
2. Untuk mengetahui sifat sifat yang ada dalam batubara
3. Untuk menambah pengetahuan tentang proses pengolahan batubara
4. Untuk mengetahui tentang aplikasi penggunaaan batubara di bidang industri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Batubara
Batubara adalah mineral organik yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa
tumbuhan purba yang mengendap yang selanjutnya berubah bentuk akibat proses
fisika dan kimia yang berlangsung selama jutaan tahun, dengan rumus kimia untuk
antrasit adalah C240H90O4NS dan untuk bituminus adalah C137H97O9NS. Oleh
karena itu, batubara termasuk dalam kategori bahan bakar fosil. Adapun proses
yang mengubah tumbuhan menjadi batubara tadi disebut dengan pembatubaraan
(coalification).
Faktor tumbuhan purba yang jenisnya berbeda-beda sesuai dengan zaman
geologi dan lokasi tempat tumbuh dan berkembangnya, ditambah dengan lokasi
pengendapan (sedimentasi) tumbuhan, pengaruh tekanan batuan dan panas bumi
serta perubahan geologi yang berlangsung kemudian, akan menyebabkan
terbentuknya batubara yang jenisnya bermacam-macam. Oleh karena itu,
karakteristik batubara berbeda-beda sesuai dengan lapangan batubara (coal field)
dan lapisannya (coal seam).
Endapan ini terbentuk pada tatanan tektonik ekstensional yang dimulai sekitar
Tersier Bawah atau Paleogen pada cekungan-cekungan sedimen di Sumatera dan
Kalimantan.Ekstensi berumur eosen ini terjadi sepanjang tepian Paparan Sunda,
dari sebelah barat Sulawesi, Kalimantan bagian timur, Laut Jawa hingga
Sumatera. Dari batuan sedimen yang pernah ditemukan dapat diketahui bahwa
pengendapan berlangsung mulai terjadi pada eosen tengah. Pemekaran Tersier
Bawah terjadi pada Paparan Sunda ini ditafsirkan berada di tatanan busur dalam,
yang disebabkan terutama oleh gerak penunjaman Lempeng Indo-Australia.
Lingkungan pengendapan mula-mula pada saat Paleogen itu non marin, terutama
fluviatil, kipas aluvial dan endapan danau dangkal.
Endapan betubara eosen yang telah umum dikenal terjadi pada cekungan
berikut : Pasir dan Asam-asam (Kalimantan Selatan dan Timur), Barito
(Kalimantan Selatan), Kutai Atas (Kalimantan Tengah dan Timur), Melawi dan
Ketungau (Kalimantan Barat), Tarakan (Kalimantan Timur), Ombilin (Sumatera
Barat) dan Sumatera Tengah (Riau).
Endapan Batubara Miosen
Pada Miosen Awal, pemekaran regional tersier bawah – tengah pada Paparan
Sunda telah berakhir. Pada kala Oligosen hingga awal Miosen ini terjadi
transgresi marin pada kawasan yang luas dimana terendapkan sedimen marin
klasik yang tebal dan perselingan sekuen batu gamping. Pengangkatan dan
kompresi adalah kenampakan yang umum pada tektonik Neogen di Kalimantan
maupun Sumatera.Endapan batubara miosen yang ekonomis terutama terdapat di
cekungan Kutai bagian bawah (Kalimantan Timur), cekungan Barito (Kalimantan
Selatan) dan cekungan Sumatera bagian Selatan.Batubara miosen juga secara
ekonomis ditambang di cekungan Bengkulu.
Batubara ini umumnya terdeposisi pada lingkungan fluvial, delta dan dataran
pantai yang mirip dengan daerah pembentukan gambut sat ini di Sumatera bagian
timur. Ciri utama lainnya adalah kadar abu dan belerang yang rendah. Namun
kebanyakan sumberdaya batubara miosen ini tergolong sub bituminus atau lignit
sehingga kurang ekonomis kecuali sangat tebal atau lokasi geografisnya
menguntungkan. Namun batubara miosen di beberapa lokasi juga tergolong kelas
tinggi seperti pada Cebakan Pinang, endapan batubara disekitar hilir Sungai
Mahakam, Kalimantan Timur dan beberapa lokasi di dekat Tanjung Enim,
Cekungan Sumatera bagian Selatan.
Sifat fisik batubara tergantung kepada unsur kimia yang membetuk batubara
tersebut, semua fisik yang dikemukakan dibawah ini mempunyai hubungan satu
sama lainnya.
1) Berat jenis
2). Goresan
Goresan batubara berwarna berkisar antara terang sampai coklat tua. Lignit
mempunyai goresan hitam keabu-abuan, bitumine mempunyai warna goresan
hitam, secara umum batubara mempunyai goresan dari coklat sampai logam.
3. Pecahan
5. Warna
1) Karbon
2) Hidrogen
4) Nitrogen
5) Sulfur
Batu bara merupakan salah satu hasil dari alam yang memberikan banyak
kontribusi bagi kehidupan manusia. Batu bara adalah salah satu sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui dan penggunaannya dapat dilakukan dalam berbagai
bidang. Batu bara merupakan hasil alam yang dibutuhkan oleh orang banyak dalam
kehidupan sehari- hari. Bahkan sumber energi yang paling baik yang dapat kita
dapatkan dengan sumber yang mudah adalah batu bara ini. Beberapa manfaat dari
batu bara yang dapat kita rasakan antara lain sebagai berikut:
Batu bara menjadi salah satu energi yang dapat menghasilkan suatu produk gas.
Gas alam (baca: Daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia) yang dapat keluar
ini berasal dari batu bara yang masih ada di dalam tanah. Batu bara yang ada di
dalam tanah dapat secara langsung menghasilkan gas alam. Proses pengambilan gas
alam yang dihasilkan oleh batu bara alami ini memerlukan sebuah alat teknologi
yang canggih. Selanjutnya, gas alami yang dihasilkan oleh batu bara murni tersebut
akan diolah di tempat pertambangan dan bisa menjadi berbagai produk, misalnya
untuk bahan bakar industri, pembangkit listrik tenaga gas, serta produk hidrogen
dan juga solar. Teknologi yang mengambil gas dari batu bara alami ini telah
diterapkan oleh berbagai negara di dunia. Beberapa negara yang telah
memanfaatkan batu bara ke dalam berbagai aplikasi ini antara lain adalah China,
Australia, India, Jepang dan juga Indonesia.
Batubara adalah salah satu bahan bakar yang mendukung industri alumunium.
Bahan ini dapat kita peroleh sebagai hasil sampingan dari proses oksidasi besi pada
aktivitas industri baja. Bahan bakar batubara ini akan mendukung proses
pengolahan oksidasi besi yang akan menghasilkan panas yang tinggi. Baja yang
dihasilkan akan dipisahkan berdasarkan kualitas yang dimilikinya. Kemudian
produk yang tidak mempunyai syarat baja tertentu akan kembali diolah menjadi
alumunium. Gas dan juga panas kokas dari batubara ini dapat memisahkan
beberapa produk baja sehingga dapat menghasilkan produk alumunium yang
dipakai untuk berbagai jenis industri, seperti industri pertanian, peralatan dapur,
konstruksi serta industri lainnya.
Minyak merupakan salah satu bahan bakar yang dibutuhkan oleh orang banyak
dan persediaannya akan cepat habis apabila digunakan dengan boros. Minyak
(baca: Negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia) berasal dari fosil binatang
dan manusia zaman purba. Maka dari itulah untuk menunggu persediaan minyak
kembali dibutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun lamanya. Batubara ternyata
bisa juga dijadikan bahan bakar berbentuk cair yang bisa menggantikan bahan bakar
minyak. Pada dasrnya pengolahan batubara menjadi bahan bakar yang berbentuk
cair akan merubah batubara bubuk atau bongkahan yang kemudian dilarutkan
dalam suhu yang tinggi.
Produk batubara yang cair ini dapat dimurnikan dengan proses ulang dan dapat
menghasilkan bahan bakar minyak yang kualitasnya super, bahkan kualitasnya ini
lebih baik dari bahan bakar minyak yang kita dapatkan dari kilang- kilang minyak
pada umumnya secara langsung. Namun sayangnya proses penggunaan batu bara
menjadi sumber bahan bakar ini belum banyak diterapkan oleh banyak negara.
Benua (baca: benua di dunia) yang baru menerapkan bahan bakar alternatif batubara
ini baru di Afrika (baca: karakteristik benua Afrika). Maka dari itulah di Afrika
sudah bisa mengatasi kekurangan minyak bumi dengan energi alternatif batubara
ini. Dengan demikian satu langkah sudah dicapai dengan aman untuk memenuhi
kebutuhan manusia sehari- hari.
Salah satu manfaat terpenting dari batubara adalah sebagai sumber tenaga
pembangkit listrik. Umumnya kita mengetahui sumber energi pembangkit listrik
yang umum adalah pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga uap,
pembangkit listrik tenaga surya, dan ada lagi pembangkit listrik tenaga batubara.
Ada beberapa negara yang menjadikan batubara sebagai sumber energi utama
pembangkit listrik, diantaranya adalah China, India, Jepang, Australia, Jerman, dan
lain sebagainya. Untuk menghasilkan listrik, maka batubara ini dikonversikan ke
dalam bentuk uap panas dan menjadi sumber tenaga yang menghasilkan listrik.
Untuk menghasilkan listrik ini akan melalui beberapa tahapan atau proses terlebih
dahulu. Beberapa tahapan atau prosesnya antara lain sebagai berikut:
Batu bara ternyata juga merupakan bahan hasil bumi atau galian yang dapat
membantu dalam industri produksi semen, bahkan bisa dikatakan sebagai bahan
bakunya. Meskipun bukan sebagai bahan baku dalam hal materialnya, namun
batubara digunakan dalam proses pembakarannya. Seperti yang kita ketahui
bersama bahwasannya semen merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh
manusia, dimana semen merupakan salah satu bahan baku dalam membuat
konstruksi gedung atau bangunan. Semen sendiri terbuat dari campuran kalsium
karbonat, oksida besi, oksida alumunium serta silica. Batu bara berperan sebagai
bahan makar untuk mengolah bahan- bahan tersebut hingga membantuk semen. Hal
ini bisa dilakukan oleh batubara karena batubara bisa menghasilkan suhu yang
sangat tinggi, bahkan mencapai 1500 derajat Celcius.
Baja adalah salah satu bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dari
baja, bisa dihasilkan berbagai macam barang yang bisa membantu kehidupan
manusia sehari- hari seperti peralatan kesehatan, peralatan pertanian, peralatan
transportasi, bahkan juga mesin- mesin yang digunakan dalam rumah tangga.
Industri baja sangat penting keberadaannya. Dan iperlu kita ketahui bersama bahwa
industri baja ini sangat bergantung pada ketersediaan batubara. Yang biasanya
batubara digunakan sebagai bahan bakar, dalam industri baja ini batubara berperan
sebagai bahan yang sangat penting. Produksi baja mentah banyak menggunakan
metalurgi batubara dari bahan batubara kokas. Produksi baja ini melibatkan karbon
dan juga bahan besi. Karbon ini sangat diperlukan untuk memanaskan bahan besi
dan akan mengubahnya menjadi baja. Karbon yang dibuat dari batubara akan
menghasilkan panas yang sangat tinggi sehingga mendukung produksi baja. Panas
yang dihasilkan dari batubara ini memang sangat dasyat sehingga sangat
mendukung dalam kegiatan perindustrian.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa panas yang dihasilkan oleh
batubara ini sangat tinggi sehingga banyak digunakan dalam perindustrian. Selain
industri semen dan juga baja, batubara juga digunakan dalam industri kertas.
Industri kertas banyak terdapat di Indonesia. Tidak dipungkiri bahwa kebutuhan
akan kertas juga sangat meluap. Kertas banyak dihasilkan dari pepohonan. Kertas
terbuat dari komponen utama yang berupa serat sel dari kayu. Sel serat dari kayu
ini akan bisa didapatkan setelah melalui serangkaian proses yang sangat
rumit. Proses yang sangat rumit tersebut pada akhirnya akan mampu memisahkan
bagian serat dengan ukuran tertentu. Batubara sangat mumpuni dalam hal ini karena
panas yang dihasilkan batubara sangat stabil di dalam satu mesin pengolahan serat
yang digunakan untuk industri bahan baku kertas. Jika kita menggunakan bahan
bakar selain batubara, mungkin beberapa produk dari kertas tidak akan bisa kita
gunakan dalam kehidupan sehari- hari.
h) Industri Farmasi
Batubara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih bermakna dan efisien
jika dikonversikan menjadi migas sintetis, atau bahan petrokimia lain yang
bernilai ekonomi tinggi. Dua cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah
likuifikasi dan gasifikasi batubara.
Titik pengamatan mempunyai jarak yang cukup jauh sehingga penilaian dari
sumberdaya tidak dapat diandalkan. Daerah sumberdaya ini ditentukan dari
proyeksi ketebalan dan tanah penutup, rank, dan kualitas data dari titik
pengukuran dan sampling berdasarkan bukti geologi dalam daerah antara 1,2 km
– 4,8 km, termasuk antrasit dan bituminus dengan ketebalan 35 cm atau lebih, sub
bituminus dengan ketebalan 75 cm atau lebih, lignit dengan ketebalan 150 cm
atau lebih.
3. Sumberdaya Batubara Tertunjuk (Indicated Coal Resource)
Sumberdaya batubara tertunjuk adalah jumlah batubara di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan
data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi
pendahuluan.
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/files/Batubara%20Indonesia.pdf diakses
pada 9 Maret 2012
http://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/08/15/potensi-batubara-indonesia/
diakses pada 9 Maret 2012
Gusnadi. 2012. Interview tentang “Cadangan Batubara di Sumatera Selatan” di
Kantor Dinas Pertambangan Sumatera Selatan.
http://kyoshiro67.files.wordpress.com/2010/04/te3111_materi-11-sekilas-
tentang-genesa-batubara.pdfdiakses pada 12 Maret 2012
http://www.englishindo.com/2011/07/penulisan-referensi-dari-
pembicaraan.html diakses