Anda di halaman 1dari 20

Kompetensi dasar : 1) mahasiswa terampil dalam mencari strutur baru dalad kx +m

penyelesaian kesamaan

2) mahasiswa terampil dalam mencari formula dasar yang sesuai dengan


integral dasar

3) mahasiswa dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan


integral dasar

4) mahasiswa dapat menyelesaikan soal-soal teknik mesin dengan


menggunakan formula integral dasar

A. Formula Integral Dasar

1) ∫ dx= x+ c 4)

1
∫ x n dx= n+1 x n+1 +c
c=konstanta dimana nilai n ≠ -1
1
2) ∫ k dx =kx +c 5) ∫ dx=ln|x|+ c
x
k & c konstanta dimana x ± 0
3) ∫ k dx =∫ d kx=kx +c
B. pembahasan dan penerapan Formula Integral Dasar

1. Misalkan fungsi y=f (x) didenifisikan sebagai y=x maka turunannya adalah

1 i dy
y =1 atau dapat pula dituliskan f ( x )=1 atau
dx

i 1
Pengertian y =1 adalah turunan pertama y=x adalah y yang bernilai 1 (satu). Notasi
ini tidak terlalu menguntungkan apabila dikembangkan ke notasi atau formula integral.
Demikian juga dengan notasi f ' ( x )=1 juga tidak terlalu menguntungkan atau mudah
dikembangkan menjadi formula integral.

dy
Hal ini berbeda dengan =1 yang berarti pula : dy=dx .
dx

Kalau kedua ruas diambil integralnya tentulah : ∫ dy =∫ dx demikianlah jika y=x .


grafik y=x dalam diagram cartasius ditunjukkan dalam gambar dibawah ini

y y=x grafik y=x melewati titik-titik


(0,0), (1,1), (2,2) dan seterusnya.

0
x

2. bandingkan fungsi y=x dengan fungsi-fungsi lain yang mempunyai turunan y i=1 ,
misalnya (a). y=x +3 ( b ) . y=x−2 dan ( c ) . y =x+1 seperti gambar dibawah

Fungsi-fungsi y = x, y = x + 3, y= x - 2 dan y = x + 1 mempunyai turunan yang sama yaitu

dy dy
y i=1 atau f i ( x )=1 atau =1 . Ini memberikan pengertian bahwa =1 atau
dx dx
dy=dx.
a) y= x : dy = dx
b) y = x+3 : dy = dx maka d (x+3) = dx
c) y = x-2 : dy = dx maka d (x-2) = dx
d) y = x+1 : dy = dx maka d (x+1) = dx

kesimpulan yang dapat diambil adalah :

dx = d (x+3) = d (x-2) = d (x+1)

atau dalam bentuk umum dx = d(x+c) diman c adalah bilangan konstanta sekarang.

Oleh karena itu dapat diambil pula bahwa : ∫ dx=∫ d ( x+ c)=x + c


3.apabila dipersyaratkan bahwa ∫ dx harus melewati titik tertentu, misalharus melewati

(2,0) maka integral yang dihasilkan harus dikoreksi melalui titik (2,0). Jadi ∫ dx= x+ c
dan melalui titik (2,0) sehingga fungsi yang dimaksud adalah y = x dan ini memberikan
pengertian nilai c tertentu atau dengan kata lain tidak berlaku untuk semua hanya c.

4.jika k adalah suatu konstanta sekarang maka integral

kx +c
kdx=∫ dkx=∫ d (¿)=kx+ c Berlaku pula ∫ kdx =k ∫ dx .
∫¿
Penjelasan mengenai hal ini adalah ∫ kdx =k ∫ dx=k ∫ d ( x +c I )=k ( XxC )∫ kdx =kx +k c I ,

karena cI adalah juga konstanta sekarang maka maka nilai k c I , juga berarti konstanta.
Oleh karena itu k c I =c .

Sehingga ∫ kdx =kx +c dengan c adalah suatu konstanta sekarang.

1 n +1
5.Memahami x n dx = x +c ,n ≠−1 dapat dilakukan dengan mengambil pemisalan
n+1

1 n+ 1
bahwa fungsi y= x + c , n ≠−1
n+1

1 n+ 1
Mengapa n ≠−1 karena apabila n = -1 maka fungsi y= x +c menjadi fungsi
n+1

1
y= x−1 +1+ c adalah fungsi yang tidak terdefinisi, penyebabnya adalah dibagi
−1+1
bilangan 0 .
1 n+ 1 dy 1 n +1−1
Turunan pertama dari y= x + c , n ≠−1 adalah =( n+1 ) x +0=x n
n+1 dx n+1

atau dy=x n dx

n
dengan mengambil integral kedua ruas maka diperoleh ∫ dy =∫ x dx atau

n 1
∫ x dx=∫ dy = y+ c 1= +c +c 1
( n+1 ) x n +1

1 n+1
nilai c +c 1 adalah suatu konstanta sekarangmaka berlaku pula ∫ x n dx= x +c
n+1

1
6. lihatlah bahwa ∫ x n dy dengan n≠ -1 maka ∫ x−1 dx =∫ x dx dan hasilnya adalah

1
∫ x dx=ln │x│+ c.

1
Penjelasan mengenai ∫ x dx=ln│ x │+c adalah berlaku untuk x ≠ 0. Artinya bahwa suatu

logaritma natural ln harusnya dari bilangan positif (lebih dari nol).

Tentu masih dapat dimengerti bahwa suatu fungsi

y = ln x berlaku bila x > 0

y = ln (-x) berlaku bila x < 0

sehingga dapat pula ditulis y = ln│x│yaitu suatu nilai absolut dari x tentunya selalu

1
positif. Dengan demikian turunan pertama dari y = ln │x│ adalah yI = , x ≠ 0 atau
x

1
f I ( x )= , x ≠0 .
x

Pengetahuan yang mendasari turunan dan arah-arah turunan ini adalah =

1
lim ( 1+ x )x =c
x ⟶0
y
1
Atau lim (1+ ) =c
y ⟶∞ y

1 ∞
Atau (1+ ) =c

Ln (logaritma natural) adalah logaritma dengan bilangan pokok c dan ln x = c log x oleh
karena itu ln e = c log c =1 .

Penyelesaian mengenai turunan fungsi logaritma adalah berikut.

Misal diketahui fungsi y = ln |x| atau y = ln x, x > 0 maka f (x) = ln x.

Jika x bergeser sejauh 4x menjadi (x+4x) maka perubahan yang terjadi pada y menjadi
f(x+4x) = ln (x+4x).

Dengan demikian turunan pertamanya adalah :

dy
= lim
∫ ( x+ 4 x )−∫ x
dx 4 x ⟶ 0 4x

ln( x+ 4 x)−ln x
= lim
4 x⟶ 0 4x

=
lim
ln ( x +4x x )
4 x⟶ 0 4x

4x
ln( 1+ )
= x
lim
4 x⟶ 0 4x

lim 1
4x
= 4x ⟶0
4x (
ln 1+
x )
x 1 4x
= lim
4 x⟶ 0
. ln 1+
4x x x ( )
x
1 4x
= lim
4 x⟶ 0 x
ln 1+(x ) 4x

x
1 4x
= lim ln 1+
x 4x ⟶0 x ( ) 4x
x
1 4x
= ln lim 1+
x 4x ⟶0 x ( ) 4x

1
= ln c (ingatlah bahwa ln c = 1)
x

dy 1
=
dx x

1 1
Atau dy = dy dan karena y = ln [ x ] maka d ln [ x ] = dx , x ≠ 0 atau dengan
x x
mengintegralkan kedua ruas kiri dan ruas kanan diperoleh.

1
∫ d ln [ x ] =∫ x dx

1
dx=¿∫ d ln |x|
x
∫¿
1
dx=¿∫ d ( ln |x|+c )
x
∫¿
1
dx=¿ ln |x|+c , x ≠ 0
x
∫¿

∫ x−1 dx =ln |x|+c , x ≠ 0


1
Jadi pengecualian dari ∫ x n dx= n+1 x n+1 +c , n ≠ atau dengan kata lain jika n-1

berlaku fornula

∫ x−1 dx =ln|x|+c , x ≠ 0
Nilai absolute |x| ditentukan karena ln |x| dari bilangan atau nilai positif..

7. soal-soal yang dipecahkan

a) ∫ 3 dx=3 ∫ dx =x+ c
b) ∫ 4 dv=4 ∫ dv=4 v+ c
c) ∫ d ( 3+6 )=s +6+ c
( 3−t ) dt=¿ ∫ 3 dt −∫ tdt
d)
∫¿
1 2
= 3 t− t +c
2
e) ∫ ( 6 t +3 t−2 ) dt=∫ 6 t 2 dt+∫ 3 tdt−∫ 2 dt
t

t 1 2 3 2
Jadi ∫ ( 6 t +3 t−2 ) dt= .6 t + t −2t +c
3 2
3 3 2
= 2t + t −2 t+c
2
2 v−6
¿ 1
(2 v −6)9 .2 . dv
2∫
f) ¿ =
¿
∫¿
1
= ∫ (2 v −6)9 d 2 v
2

2 v−6
= 1
2
∫ ( 2 v−6 )9 d ¿
9
u du(¿ misal u=2 v−6)
= 1
2
∫¿

1 1 10
= u +c
10 2

1
= (2 v−6)10+ c
20

Catatan d 2 v=d (2 v + c) kemudian dipilih c = -6 sehingga d2v = d(2v-6). (lihatlah


kembali pembahasan pada nomor 2.

g) ∫ sin3 xcos . dx ∫ sin3 x dsin x


Jika dimasukkan sin x = u maka
∫ sin3 Xcnx dx=∫ u3 du
1 4
= u +c
4
1 4
= sin x +c
4

Catatan : cos x dx = sin x dx.


Penjelasan mengenai hal ini adalah sebagai berikut, misalkan y = sin . maka dy = d

dy
sin xdan turunannya =cos x
dx

dy = cosx dx

d sin x = cos x dx

dan ini berarti pula bahwa ∫ sin3 x cosx dx


ini berarti ∫ sin3 x cosx dx , disini terlihat seperti integral fungsi geometri murrni padahal

1
ini dalam bentuk ∫ n3 dx= n+1 +c , n≠−1

2
8. ∫ x2− 4 dx

2
Sebeum menyelesaikan soal ∫ x2 −4 dx perlu dipa h ami pula ba h wa:

dx
a) ∫ x
=ln |u|+c , x ≠ 0
2 dv dv
b) ∫ v =2∫ v =2 ln|v|+ c , v ≠ 0

= ln v 2 +c

dz
c) Turunan dari penyebut, misalkan Z= X 2−4 adalah =2 x , sedangkan
dx
pembilangnya adalah 2 ini haruslah dilakukan pembahasan struktu sedemikian
rupa sehingga pembilang adalah turunan dari penyebut.

2 A b
Misalkan = + dimana A dan b adalah suatu konstanta yang memenuhi
x −4 x−2 x +2
2

2
syarat untuk menyederhanakan bentuk 2 maka.
x −4

2 Ax+2 A + Bx−2 B
2
=
x −4 x 2−4
2 ( A+ B ) x+(2 A−2 B)
2
= 2
x −4 x −4

Disini berarti bahwa ada suatu nilai A dan B yang memenuhi syarat untuk kedua ruas agar
bernilai sama atau menurut hukum identitas.

Ambillah contoh bentuk sejenis persaman diatas:

2 A B
= +
5 −3 5−3 5+ 3
2 2

5 A+3 A+5 B−3 B


¿ 2 2
5 −3

2 ( A + B ) 5+(3 A−3 B)
2 2
=
5 3 52−3 2

Bagaimana, apakah sudah ditemukan persyaratan nilai A dan B agr kedua ruas bernilai sama?

Ternyata A+B = 0, mengapa harus nol, karena selaa A+B tidak bernilai nol maka pembilang
selalu ada nilai x tertentu yang tidak diketahui.

2 ( A+ B ) x+(2 A−2 B)
Oleh karena itu 2
= haruslah : A+B = 0 dan itu berarti bahwa
x −4 x 2−4
nilai

2A - 2B = 2

Jika diselesaikan akan diperoleh :

2 A +2 B=0
2 A−2 B=2
+¿
4 A=2

1 −1
A= dan B=
2 2

2
Sehingga susunan atau bentuk = 2−4 dapat disederhanakan menjadi
x

1 −1 1 −1
2
=
2
+
2
x −4 x−2 x +2
2
Sehingga,
∫ 2− 4
x
2
dx=∫ ( 2
+
2
x −2 x+ 2)dx
1 −1
= 2 2
∫ x−2 dx +∫ x+2 dx

1 1 1 1
= ∫
2 x−2
dx− ∫
2 x +2
dx

1 d (x −2) 1 d (+2)
=
2
∫ x−2 − 2 ∫ x−2

Dengan memisahkan X = x – 2 dan v = x + 2 maka :

2 1 dv 1 dv
∫ x2 −4 dx= 2 ∫ x 2∫ v

1 1
= ln |x|+c 1− ln |V |+ c 2
2 2

1 1
= ln |x|− ln|V |+ c
2 2

=
1 −x
2
ln | |
V
+c

=
1
2
ln| |
x −2
x+2
+ c atau

= ln |√ x −2
x+2
+c | .
9. soal- soal latihan.

3
a. ∫ 3 dx t. ∫ 4−x dx

2
b. ∫ √ 8 dx u. ∫ 3−8 x dx

6
c. ∫ log6 dx v. ∫ 4−x 2 dx

x
d .∫ ln7 dx w. ∫ 3 x 2−6 dx

2 cos x
e. ∫ √ 12 dx x. ∫ 9 sin x dx

2x
f. ∫ log13 dx y. ∫ 9−6 x 2 dx

3x
g. ∫ ( x +3 ) dx z .∫ dx
6 x 7−9

h. ∫ ( x +√ 6 ) dx
θ
(¿¿ 2−¿ 4 θ)dθ
i. ¿
∫¿
j. ∫ ( v−ln 7 ) dv
1
27
k. (s −¿ s ) ds
∫¿
7
¿ 2 x 3−¿
l. ¿
¿
∫¿
6
m.
∫ 2 t−¿8 ¿ dt
3x
n. (¿¿ 2−3) x dx
∫¿
o. ∫ gx √ x 2−6 dx
p. ∫ sin 4 x cosx dx
q. ∫ co s 5 x sin x dx
3 9
x −6 ¿ dx
2
r. 3x ¿
∫¿
s. ∫ √ 3 x+7 dx
jawaban

a. ∫ 3 dx = ∫ 3 dx
= ∫ d (3 x +c )
= 3 x+ c

b. ∫ √ 8 dx = ∫ d ( √ 8) x
= ∫ d ( √8) x + c
= ( √ 8) x +c

6
c. ∫ log6 dx = log ¿ x + c
¿
= x log6+ c

d. ∫ ln7 dx = (ln 7) x + c
= x ln 7+ c

e. ∫ √ 12 dx = ∫ d ( √ 12 ) x
= ∫d {( √ 12 ) x+ c }
= ( √ 12 ) x +c
= ( 2 √3 ) x +c

f. ∫ log13 dx = ( log 13 ) x + c
= x . log 13+c

g. ∫ ( x +3 ) d x = ∫ x dx + ∫ 3 dx
1
= x2 + 3x + c
2

u du+¿ ∫ ( √ 6 ) du
h. ∫ ( u+ √6 ) du =
∫¿
1 2
= u + u √ 6 +c
2

θ
(¿¿ 2−¿ 4 θ) dθ
¿ = ∫ θ2 dθ −¿ ∫ 4 θ dθ
i .∫ ¿

1 3
=
3
θ −¿ ( 13 .4) θ 3
+c

1 3
= θ −¿ 2 θ2 +c
3

j. ∫ ( v−ln 7 ) dv = ∫ v dv −¿ ∫ (ln 7) dv
1 2
= v −¿ ( ln 7 ) v +c
2

1 2
= v −¿ v . ln 7 + c
2

1
27 1
k. (s −¿ s ) ds = ∫s 2
ds −¿ ∫ s7 d s
∫¿
1
2 2 1 3
= s −¿ s +c
3 3
7
¿ 2 x 3−¿ (¿ 2 x 3−7)( 2 x 3−7)
l. ¿ = dx
¿ ∫¿
∫¿
(¿ 4 x 6 −14 x 3−14 x 3+ 49)
= dx
∫¿
(¿ 4 x 6 −28 x 3 + 49)
= dx
∫¿
4 7 28 3
= x − x + 49 x + c
7 4

4 7
= x −7 x 4 + 49 x + c
7

6
2t−¿
¿ u ¿8 du
m. ¿8 = ¿
2
¿ ∫¿
∫¿

1 u ¿8
misal : 2t −6 = u = ¿ du
2
∫¿
1 1 u ¿9 + c
2 dt=¿ du = .
2 9 ¿

6
du 1 2t−¿ + c
dt = =
2 18 ¿
¿

3x 3x
n. (¿¿ 2−3) xdx = (¿¿ 2−3 x )dx
∫¿ ∫¿
= ∫ 3 x 2 dx −∫ 3 x dx
3 4 3 2
¿ x −¿ x +c
4 2

du
o. ∫ gx √ x 2−6 dx = ∫ 2 x √ u dx

misal : u=x 2−6 ¿∫ √ u du

2 3
du=2 x dx = u +c
3 2

x
du ¿
=dx = ¿
2x 2
¿
3

p.
∫ sin 4 x cosx dx = ∫ sin 4 x dx (sin x)

misal : u = sin x = ∫ u 4 du
du = cos x dx

1 5
= u +C
5

s ¿5
= +C
5

q. ∫ co s 5 x sin x dx = ∫ u5 sin x ( −du


sin x )

misal : u=cos x ¿∫ u5 (−du)

−1 6
u=−sin x dx = u +C
6
6
cos u ¿ +C
d u=( )
−du
sin x ¿− ¿
1
6

r.
x 3−6 ¿9 dx
3 x2 ¿
u¿
9
( 3dux )
1
2

∫¿ ¿∫ 3 x2 ¿

u
¿
misal : u=¿ x 3−6 = ¿
¿
∫¿
u
2 1 ¿
d u=3 x du =
10 ¿
¿

x3 −6
du ¿
2
=du ¿
3x 1
¿ ¿
10

1
du
s. ∫ √ 3 x+7 dx ¿∫ u❑ 2
3

1 2 3
misal : u=¿ 3 x+7 = . u2 +c
3 3

2 3
d u=3 dx = u 2 +c
9
3
du 2
=dx = ( 3 x +7) 2 +c
3 9

3
t. ∫ 4−x dx = ∫ 3u (−1
du
)
misal : u=¿ 4−x ¿− {∫ 3u du }
du
d u=−dx ¿−3∫
u

du
=dx ¿−3l n │ x │+ c
−1

¿−3l n │ 4−x │+c

2 2 du
u. ∫ 3−8 x dx ¿∫ −
u 8

3 du
8∫ u
misal : u=¿ 3−8 x ¿−

1
d u=−8 dx ¿− l n │u │+c
4

du −1
¿− dx = ln |3−8 x|+ c
8 4

6 6 du
v. ∫ 4−x 2 dx ¿∫ −( )
u 2x

−6 d u
2 ∫ u. x
misal : u=¿ 4−x 2 =

1 du
d u=−2 x . dx = −3 ∫ .
x u.

−du
=dx = −3 ln|x|. ln |u|+ c
2
= −3 ln|x|. ln |4−x2|+ c

x x du
w. ∫ 3 x 2−6 dx ¿∫ .
u 6x

x du
misal : 2
3 x −6=u ¿∫
u.6. x

1 dx
6∫ u
d x . dx . du =

du 1
dx= = ln │u │
6x 6

1 2
= ln │ 3 x −6 │
6

2 cos x 2 cos x
x. ∫ 9 sin x dx =
9 ∫ sin x
dx

2
misal : u=¿ sin x = ln |u|+ c
9

2
d u=cos x . dx = ln |sin x|+c
9

du
dx=
cos x

2x 2 x −d u
y. ∫ 9−6 x 2 d x = ∫ (
u 12 x
)

−1 d u
6 ∫ u
misal u = 9−6 x2 =

1
du = -12x dx = ln |u|+ c
6

−d u 1
dx = = ln |9−6 x 2|+c
12 x 6
3x 3 x du
z .∫ dx ¿∫ .
6 x 7−9 u 12 x

1 du
misal : 6 x 2−9=u ¿∫ .
x 4

1 du
4∫ x
12 x dx=du ¿

du 1
dx= ¿ ln │u │
12 x 4

1
¿ ln │6 x 2−9 │
4

Anda mungkin juga menyukai