Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Kompres Air Hangat

Di Ruang Anak Marwah 2 RSU Haji Surabaya

Hari : Selasa
Tanggal : 19 November 2019
Jam : 12.00 WIB
A. Keluahan Utama : ibu mengatakan klien panas naik turun sejak 8 hari yang lalu
tanggal 11 november 2019
B. Diagnose medis : Kejang Demam + Diare
C. Diagnosa Keperawatan : Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
D. Data yang mendukung diagnose keperawatan
DS : ibu klien mengatakan anak panas naik turun sejak 8 hari yang lalu tanggal 11
November 2019
DO : suhu : 38 derajat celcius
Nadi : 132 x/m
RR : 40 x/m
Post kejang 2 kali
Kulit terasa hangat
E. Dasar Pemikiran
Kejang demam adalah kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh diatas 38,4ºC
tanpa disertai infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit pada anak diatas usia 1
bulan, tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnya (Partini, 2013 : 65). Teknik kompres
hangat merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan. Kompres hangat adalah suatu prosedur
menggunakan kain / handuk yang telah di celupkan pada air hangat dan di tempelkan pada
bagian tubuh tertentu. Kompres hangat merupakan metode dalam penggunaan suhu hangat
setempat yang dapat menimbulkan efek fisiologis.Kompres hangat dapat digunakan untuk
menurunkan suhu tubuh, mengurangi nyeri, dan merelaksasikan otot-otot yang tegang dan
memberikan rasa nyaman.Rasionalisasi pemberian kompres hangat adalah melebarkan
pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah lokal dengan tujuan memberikan rasa nyaman
kepada klien.

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


1. Prinsip tindakan : bersih
2. Prosedur pelaksanaan
a. Tahap prainteraksi :
1) Membaca status pasien
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat dan bahan
a) Waslap atau handuk kecil
b) Perlak
c) Kom berisi air hangat 40-60°c
d) Sarung tangan
b. Tahap orientasi
1) Memberikan salam terapeutik
2) Validasi kondisi pasien
3) Menjaga privasi pasien
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
c. Tahap kerja
1) Beri tahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai
2) Tinggikan tempat tidur sampai ketinggian kerja yang nyaman
3) Cek alat-alat yang akan digunakan
4) Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur
5) Posisikan pasien senyaman mungin
6) Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
7) Periksa TTV pasien sebelum memulai backrub (terutama nadi dan tekanan darah)
8) Kebersihan alat diperhatikan
9) Kompres hangat diletakkan di bagian tubuh yang memerlukan (dahi, aksila, lipat
paha).
10) Minta pasien untuk mengungkapkan ketidaknyamanan saat dilakukan kompres.
11) Pengompresan dihentikan sesuai waktu yang telah ditentukan.
12) Kaji kembali kondisi kulit disekitar pengompresan, hentikan tindakan jika
ditemukan tanda-tanda kemerahan.
13) Rapikan pasien ke posisi semula
14) Beri tahu bahwa tindakan sudah selesai
15) Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan lepas sarung tangan
16) Kaji respon pasien (respon subjektif dan objektif)
17) Berikan reinforcement positif pada pasien
18) Buat kontrak pertemuan selanjutnya 19. Akhiri kegiatan dengan baik

G. Analisis Tindakan
Pemberian tindakan kompres hangat dimaksudkan untuk memberikan sinyal ke
hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di
hipothalamus dirangsang, maka sistem efektor mengeluarkan sinyal yang memulai
berkeringat dan vasodilatasi perifer.
Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla
oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipothalamik bagian anterior sehingga terjadi
vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan / kehilangan energi panas
melalui kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga
mencapai keadaan normal kembali.

H. Bahaya dilakukkannya tindakan


Suhu kompres di pertahankan agar tetap hangat, cairan jangan terlalu panas untuk
menghindari kulit klien terbakar. Dapat mengakibatkan infeksi pada integument jika tidak
menjaga kebersihan Waslap / handuk.

I. Tindakan Keperawatan lain yang dilakukan


Tindakan keperawatan yang dilakuakan untuk mengatasi hipertermi menurut Standar
Keperawatan Intervensi Indonesia yaitu :
1. Monitor suhu tubuh dan monitor TTV
2. Longgarkan pakaian klien
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Anjurkan tirah baring
5. Kolaborasi dalam pemberian antipretik

J. Hasil yang di harapkan setelah dilakukan tindakan


S: Ibu klien mengatakan klien tidak panas lagi
O: Suhu tubuh 36-37,5 derajat celcius
A: Masalah hipertermi teratasi
P: Intervensi di hentikan

K. Evalusi diri
Tindakan telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip yang benar. Perawat merasa puas dan
senang terhadap pasien karena mampu melakukannya secara mandiri.

L. Daftar pustaka/ referensi


Partini. (2013). Kiat Praktis Dalam Pediatrik Klinis. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia
Cabang DKI Jakarta
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperwatan Indonesia: Defnisi dan Tindakan Keperawatan.
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Zahroh, R., Khasanah, N. (2017). Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat Dan Sponge
Bath Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pasien Anak Gastroenteritis. Jurnal Ners
LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai