Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Annisa Nur Azizah
2. M. Rilo Sambudi
3. M. Wahyu Arifin
4. Lulu’il Laila N.
5. Ratna Cindi Lailawati
6. Siti Lailatul Badriyah
7. Tito Wini Wakdana
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas mata pelajaran keperawatan dasar dengan membahas Imogene King
dalam konsep dan teori-teorinya dalam keperawatan dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata pelajaran keperawatan dasar di stikes satria bhakti.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.Semua pihak yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan
makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I ....................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG IMOGENE KING .................................................... 1
1.2 TUJUAN ....................................................................................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum ....................................................................................................... 2
1.2.2 Tujuan Khusus ...................................................................................................... 2
1.3 SISTEMATIKA PENULISAN .................................................................................................. 2
1.4 RUMUSA N MAS ALAH ................................................................ ....... 2
1.5 LATAR BELAKANG MARTHA E. RONGERS ......................................... 3
1.6 RUMUSA N MAS ALAH ................................................................ ....... 3
1.7 TUJUAN ................................................................................................................................. 3
BAB II ........................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .............................................................................................. 4
2.1 IMOGENE KING ...................................................................................... 4
2.2 SUMBER-SUMBER TEORITIS .............................................................................................. 5
2.3 PENGGUNAAN BUKTI - BUKTI EMPIRIS ......................................................................... 6
2.4 KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI ...................................................................... 6
2.5 MARTHA E. RONGERS ............................................................................ 7
2.6 TEORI KEPERAWATAN MARTHA E.RONGERS ....................................... 7
2.7 TUJUAN DIAGNOSA ............................................................................... 8
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2. TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan calon-calon perawat tentang konsep dan teori
keperawatan Imogene King, sehingga dapat mengaplikasikan dalam bidang keperawatan
nantinya.
1.2.2 Tujuan Khusus
a.Mahasiswa meningkatkan pengetahuan tentang konsep dasar manusia sebagai calon
perawat.
b.Mahasiswa terbantu secara teori dalam memahami dunia keperawatan
c.Mahasiswa memahami konsep keperawatan yang penekanan perawatan sebagai ide moral
d.Mahasiswa mampu menerapkan konsep dan teori keperawatan sedini mungkin
5
1.5 LATAR BELAKANG MARTHA E. RONGERS
Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau
memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di Knoxville pada
tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1933.
Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari
George Peabody College di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mandapat
gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan
Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan
keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali
melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD dg memperoleh gelar
MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian
Keperawatan di New York University pada tahun 1954.
Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian
Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979 beliau
pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif
mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.
Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh
pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak
dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya” (Maminer – Toey,1994).
Keempat dimensi yang di gunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi,
keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia
digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.
1.7 TUJUAN
1. Mengetahui ciri khas dari teori Roger.
2. Mengetahui konsep-konsep kepawatan menurut Roger.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
2.2. SUMBER-SUMBER TEORITIS
King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a Theory for Nursing,
tujuan dari buku tersebut adalah "untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi
ilmu perawatan untuk digunakan oleh para mahasiswa dan pengajar dan juga para
peneliti dan praktisi untuk menghidentifikasi dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam
situasi-situasi keperawatan spesifik. Dalam buku pertamanya ia mengusulkan mengenai
sebuah pendekatan untuk memilih konsep-konsep yang dirasakan menjadi pondasi bagi
praktek keperawatan profesional dan menyajikan suatu proses bagi pengembangan
konsep-konsep yang melembangkan pengalaman-pengalaman dalam lingkungan fisik,
psikologi, dan sosial dalam keperawatan.
Dalam suatu konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia menyatakan Sistem
Teori dari Ilmu tentang perilaku membawa pengembangan "dynamic interacting system"
Ia menjeleskan dalam sistem ini ada tiga level operasi yang berbeda yaitu:
1. Individu-individu
2. Kelompok-kelompok
3. Masyarakat
Dalam buku keduanya ia menyatakan jika tujuan perawatan adalah
memperhatikan kesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok, dan
jika seorang menerima premis bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungan, maka kerangka kerja konseptual ilmu perawatan harus
diorganisasi untuk menghubungkan ide-ide ini.
Konsep-konsep dan definisi-definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu :
1. Erikson
2. A.L Gessel
3. Gibson
4. L. Hall
5. A.T. Jersild
6. J. Piaget
7. I. Orlando
8. H. Peplau
9. H. Selve
8
2.3. PENGGUNAAN BUKTI - BUKTI EMPIRIS
Berkaitan dengan "perception" King menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley
dan K.R Hammond, dan W.H Ittleson dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam
pengembangan definisinya mengenai "space", R. Sommer dan R. Ardrey's sering di
gunakan dan penelitian B.B Minkley's telah dicatat. Untuk "time" Pekerjaan D. Orem di
akui. Dalam memeriksa "communication", teori-teori dan model-model P. Watzlawick,
J.H Beavin dan D.D Jackson, dan D. Krieger dicatat. Hasil penelitian oleh J.F Whiting,
I. Orlando dan J.Bruner telah diperiksa untuk informasi"interaction " Dan" transact
ion". Teory pengetahuan J. Dewey, berkaitan denganself- action,dan interaksi dalam
mengetahui dan diketahui, dan penelitian A. Kuhn mengenai transaksi juga digunakan.
Dia membangun kerangka kerja konseptual yang terdiri sistem tebuka yang
meliputi tiga bagian "kesadaran dinamis kompleks tingkah laku manusia dalam tingkah
laku keperawatan yang membuat formulasi kerangka kerja konseptual yang
mencerminkan sistem personal, interpersonal, dan sosial sebagai domain keperawatan.
Masing-masing dari komponen tersebut menggunakan manusia sebagai elemen dasar
karena sebagai individu, manusia menukar materi, energi, dan informasi dengan
individu lain dan lingkungan. Individu-individu berada dalam sistem personal. Sistem-
sistem intrepersonal, atau kelompok, dibentuk ketika dua individu atau lebih
berinteraksi. Sistem interaksi akhir berisi kelompok dengan kepentingan dan
kepedulian yang sama dalam masyarakat dan di sebut sebagai sistem sosial.
9
2.5. MARTHA E. RONGERS
1. Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas
bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum
dengan memperkirakan prinsip – prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu
keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan
perkembangan manusia.
2. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip – prinsip kreatifitas, seni
dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktifitas yang berakar
pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers
menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya
mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi
pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep
pemahaman manusia / individu seutuhnya.
3. Bidang energi terus bervariasi dalam intensitas, kepadatan, dan luasnya.
Keterbukaan.
4. Bidang manusia dan bidang lingkungan hidup terus bertukar energi mereka
5.Tidak ada batas atau penghalang yang menghambat aliran energi antara bidang.
6. Pola didefinisikan sebagai karakteristik yang membedakan dari medan energi dianggap
sebagai gelombang tunggal
7. Pola adalah sebuah abstraksi dan memberikan identitas ke lapangan"
dimensi.
Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi
mengenai manusia, yaitu :
1. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya
berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika
semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem
tidak efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia.
Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
2. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material
satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal
pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
3. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung
dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak
akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.
5. Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan, bertutur
bahasa dan berfikir, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya
manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
10
Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan
proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan
kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya Martha
E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik
yang kemudian di kemukakannya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan IMOGENE KING
Dari hasil pembahasan analisa teori King diatas, penulis menyimpulkan bahwa teori
pencapaian tujuan (theory of goal attainment) merupakan penggabungan dari kerangka
kerja konseptual (conceptual framework) yang terdiri dari tiga sistem, yaitu sistem
personal, sistem interpersonal dan sistem sosial dan asumsi dasar King tentang Human
Being yang berfokus pada sistem interpersonal. Teori King merupakan serangkaian
konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek
keperawatan. Kelebihan dari teori ini adalah dapat digunakan pada area klinik dan non
klinik terutama pada aspek psikologis dan sosial, serta mampu menyesuaikan pada setiap
perubahan karena bersifat terbuka dan dinamis. Kekurangan dari teori ini adalah kurang
tepat apabila diterapkan pada kondisi klien yang tidak mampu berinteraksi dengan
perawat, contohnya: klien yang mengalami penurunan kesadaran, bayi baru lahir dan
pada kasus-kasus kejiwaan. Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada
praktek keperawatan harus mempunyai pengetahuan dari konsep yang ada dalam teori
pencapaian tujuan yaitu dua human being dan conceptual framework. Teori King kurang
tepat diaplikasikan pada lansia yang sudah tidak mampu untuk berinteraksi dengan
perawat.
3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran terutama bagi perawat ketika
akan melakukan pengkajian yaitu:
12
3.3 Kesimpulan MARTHA E. RONGERS
dasar teori rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. teori rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. ilmu keperawatan adalah ilmu yang
mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.
3.4 saran
Secara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap
konsep dan model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu membandingkan
teori dan model praktik yang sesuai dengan ilmu keperawatan itu sendiri sehingga tidak
bertentangan dengan etika, norna dan budaya
13
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, B., & Martono, H. (2000). Buku ajar geriatri: Ilmu kesehatan lanjut usia (Edisi 2).
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
George, J. B. (1995). Nursing theories; The base for professional practice, 4 th Ed,
Connecticut; Appleton & Lange
Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and practice. Fifth
Edition, California; Addison Wesley
Marriner, A. (1986). Nursing theorists and their work, St. Louis, Missouri; C.V. Mosby
Company
14