Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IMOGENE KING DAN MARTHA E. RONGERS

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Annisa Nur Azizah
2. M. Rilo Sambudi
3. M. Wahyu Arifin
4. Lulu’il Laila N.
5. Ratna Cindi Lailawati
6. Siti Lailatul Badriyah
7. Tito Wini Wakdana

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK
TAHUN AKADEMIK 2019/2020 ILMU KEPERAWATAN

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas mata pelajaran keperawatan dasar dengan membahas Imogene King
dalam konsep dan teori-teorinya dalam keperawatan dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata pelajaran keperawatan dasar di stikes satria bhakti.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.Semua pihak yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan
makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Nganjuk,12 september 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I ....................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG IMOGENE KING .................................................... 1
1.2 TUJUAN ....................................................................................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum ....................................................................................................... 2
1.2.2 Tujuan Khusus ...................................................................................................... 2
1.3 SISTEMATIKA PENULISAN .................................................................................................. 2
1.4 RUMUSA N MAS ALAH ................................................................ ....... 2
1.5 LATAR BELAKANG MARTHA E. RONGERS ......................................... 3
1.6 RUMUSA N MAS ALAH ................................................................ ....... 3
1.7 TUJUAN ................................................................................................................................. 3

BAB II ........................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .............................................................................................. 4
2.1 IMOGENE KING ...................................................................................... 4
2.2 SUMBER-SUMBER TEORITIS .............................................................................................. 5
2.3 PENGGUNAAN BUKTI - BUKTI EMPIRIS ......................................................................... 6
2.4 KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI ...................................................................... 6
2.5 MARTHA E. RONGERS ............................................................................ 7
2.6 TEORI KEPERAWATAN MARTHA E.RONGERS ....................................... 7
2.7 TUJUAN DIAGNOSA ............................................................................... 8

BAB III ........................................................................................................................................... 9


PENUTUP ....................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan IMOGENE KING .................................................................................................. 9
3.2 Saran .......................................................................................................................................... 9
3.3 Kesimpulan MARTHA E. RONGERS ...................................................................................... 10
3.4 saran ........................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG IMOGENE KING


Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada
perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia,
kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan mas yarakat serta teknologi bidang
kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi
keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang
sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat di organisir dengan smbol -simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan. Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian
yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara
langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha -usaha untuk menguraikan
atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan
sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model
konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan .
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal
Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori yang
bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi,
persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang waktu dan ruang.

4
1.2. TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan calon-calon perawat tentang konsep dan teori
keperawatan Imogene King, sehingga dapat mengaplikasikan dalam bidang keperawatan
nantinya.
1.2.2 Tujuan Khusus
a.Mahasiswa meningkatkan pengetahuan tentang konsep dasar manusia sebagai calon
perawat.
b.Mahasiswa terbantu secara teori dalam memahami dunia keperawatan
c.Mahasiswa memahami konsep keperawatan yang penekanan perawatan sebagai ide moral
d.Mahasiswa mampu menerapkan konsep dan teori keperawatan sedini mungkin

1.3. SISTEMATIKA PENULISAN


Makalah ini tersusun berdasarkan bahasa EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Makalah ini terdiri atas 3 Bab yaitu : Bab I. Pendahuluan, Bab II. Isi, Bab III. Penutup.
Referensi makalah ini terdapat dalam dua sumber yaitu buku dan internet.

1.4 RUMUSAN MASALAH


1. apakah yang di maksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan
teoridan model keperawatan?
2.Bagaimanakah karakteristik teori Imogene King tentang keperawatan dan apa
sajakah faktor-faktor yangmempengaruhi teori keperawatan?
3.Bagaimanakah pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori
keperawatan?

5
1.5 LATAR BELAKANG MARTHA E. RONGERS
Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau
memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di Knoxville pada
tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1933.
Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari
George Peabody College di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mandapat
gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan
Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan
keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali
melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD dg memperoleh gelar
MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian
Keperawatan di New York University pada tahun 1954.

Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian
Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979 beliau
pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif
mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.

Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia (kesatuan


manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Manusia berada
dalam interaksi FE yang terus menerus dengan lingkungan (lutjens,1995). Selain itu,
manusia merupakan satu kesatuan utuh memiliki integritas diri dan menunjukkan
karakteristik yang lebih dari sekedar gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).

Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh
pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak
dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya” (Maminer – Toey,1994).
Keempat dimensi yang di gunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi,
keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia
digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.

1.6 RUMUS AN MASALAH


1. Bagaimanakah konsep keperawatan menurut martha E. Roger ?
2. Dikenal sebagai apakah teori keperawatan Roger ?

1.7 TUJUAN
1. Mengetahui ciri khas dari teori Roger.
2. Mengetahui konsep-konsep kepawatan menurut Roger.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. IMOGENE KING


Lahir 18 November 1908, di Philadelphia, PA, putri dari Yusuf Fernandez
(anorchestra pemimpin dengan nama Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris dan
penari,nama gadis, Brady) Menikah Robert Burton (aktor), tanggal 7 Januari 1935
(meninggal, 1955); menikah Raja Donovan (aktor), 1960 (meninggal, 1987); anak tiri:
dua anak, satu anak perempuan.
Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. John’s Hospital
of Nursing di st. Louis tahun 1945. menjadi perawat kantor, perawat sekolah, perawat
karyawan, dan perawat pribadi. Tahun 1948 menerima Bachelor’s of Science in Nursing
Education dari st. Louis University, meraih gelar Doctor of Education bidang
pendidikandari Teacher’s College, Universitas Columbia di New York tahun 1961.
meraih gelarPh.D, dari Southern Illinois University di tahun 1980.
Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu keperawatan
di Universitas Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a theory
: general concepts of human behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968
menjabat sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalam
departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972 menjabat
ssebagai kepal sekolah keperawatan di TheOhio State University, Columbus.Manuskrip
buku pertamanya“Toward a Theory For Nursing: General Concepts of Human Behaivor”
telah dikirimkan ke penerbit dan di publikasikan 1972 menjabat pada tahun 1971.
Ia kembali ke Chicago tahun segai professor di program LoyolaUniversity. Tahun
1978-1980 menjabat sebagai kooedinator penelitian klinik keperawatan di Loyola
Medical Center, Departemen Keperawatan. Tahun 1972-1975 menjadi anggota The
Defense Advisory Committee on Women in the Services di departemen pertahanan.
Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida. Manuskrip buku keduanya “A Theory For
Nursing: System, Cocepts, Process” dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 dan di
terbitkan tahun 1981.
Dia adalah anggota American Nurse’s Association, the Florida Nurse’s Assosiation
dan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang
berjudul “Curriculum and Instruction in Nursing”, yang di terbitkan tahun 1986.

7
2.2. SUMBER-SUMBER TEORITIS
King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a Theory for Nursing,
tujuan dari buku tersebut adalah "untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi
ilmu perawatan untuk digunakan oleh para mahasiswa dan pengajar dan juga para
peneliti dan praktisi untuk menghidentifikasi dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam
situasi-situasi keperawatan spesifik. Dalam buku pertamanya ia mengusulkan mengenai
sebuah pendekatan untuk memilih konsep-konsep yang dirasakan menjadi pondasi bagi
praktek keperawatan profesional dan menyajikan suatu proses bagi pengembangan
konsep-konsep yang melembangkan pengalaman-pengalaman dalam lingkungan fisik,
psikologi, dan sosial dalam keperawatan.
Dalam suatu konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia menyatakan Sistem
Teori dari Ilmu tentang perilaku membawa pengembangan "dynamic interacting system"
Ia menjeleskan dalam sistem ini ada tiga level operasi yang berbeda yaitu:
1. Individu-individu
2. Kelompok-kelompok
3. Masyarakat
Dalam buku keduanya ia menyatakan jika tujuan perawatan adalah
memperhatikan kesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok, dan
jika seorang menerima premis bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungan, maka kerangka kerja konseptual ilmu perawatan harus
diorganisasi untuk menghubungkan ide-ide ini.
Konsep-konsep dan definisi-definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu :
1. Erikson
2. A.L Gessel
3. Gibson
4. L. Hall
5. A.T. Jersild
6. J. Piaget
7. I. Orlando
8. H. Peplau
9. H. Selve

8
2.3. PENGGUNAAN BUKTI - BUKTI EMPIRIS
Berkaitan dengan "perception" King menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley
dan K.R Hammond, dan W.H Ittleson dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam
pengembangan definisinya mengenai "space", R. Sommer dan R. Ardrey's sering di
gunakan dan penelitian B.B Minkley's telah dicatat. Untuk "time" Pekerjaan D. Orem di
akui. Dalam memeriksa "communication", teori-teori dan model-model P. Watzlawick,
J.H Beavin dan D.D Jackson, dan D. Krieger dicatat. Hasil penelitian oleh J.F Whiting,
I. Orlando dan J.Bruner telah diperiksa untuk informasi"interaction " Dan" transact
ion". Teory pengetahuan J. Dewey, berkaitan denganself- action,dan interaksi dalam
mengetahui dan diketahui, dan penelitian A. Kuhn mengenai transaksi juga digunakan.
Dia membangun kerangka kerja konseptual yang terdiri sistem tebuka yang
meliputi tiga bagian "kesadaran dinamis kompleks tingkah laku manusia dalam tingkah
laku keperawatan yang membuat formulasi kerangka kerja konseptual yang
mencerminkan sistem personal, interpersonal, dan sosial sebagai domain keperawatan.
Masing-masing dari komponen tersebut menggunakan manusia sebagai elemen dasar
karena sebagai individu, manusia menukar materi, energi, dan informasi dengan
individu lain dan lingkungan. Individu-individu berada dalam sistem personal. Sistem-
sistem intrepersonal, atau kelompok, dibentuk ketika dua individu atau lebih
berinteraksi. Sistem interaksi akhir berisi kelompok dengan kepentingan dan
kepedulian yang sama dalam masyarakat dan di sebut sebagai sistem sosial.

2.4. KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI


Konsep-konsep utama dalam teori pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :
1. Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi antara orang dan lingkungan
dan orang dengan orang, di representasikan oleh perilaku verbal dan nonverbal
yang di arahkan untuk mencapai tujuan.
2. Persepsi sebagai representasi setiap orang tentang realitas.
3. Komunikasi sebagai proses pemberian informasi dari satu orang ke orang
berikutnya, baik secara langsung atau tidak langsung.
4. Transaksi sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa kepada pencapaian
tujuan.

9
2.5. MARTHA E. RONGERS
1. Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas
bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum
dengan memperkirakan prinsip – prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu
keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan
perkembangan manusia.
2. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip – prinsip kreatifitas, seni
dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktifitas yang berakar
pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers
menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya
mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi
pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep
pemahaman manusia / individu seutuhnya.
3. Bidang energi terus bervariasi dalam intensitas, kepadatan, dan luasnya.
Keterbukaan.
4. Bidang manusia dan bidang lingkungan hidup terus bertukar energi mereka
5.Tidak ada batas atau penghalang yang menghambat aliran energi antara bidang.
6. Pola didefinisikan sebagai karakteristik yang membedakan dari medan energi dianggap
sebagai gelombang tunggal
7. Pola adalah sebuah abstraksi dan memberikan identitas ke lapangan"
dimensi.

2.6 TEORI KEPERAWATAN MARTHA E.RONGERS


Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang
mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.

Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi
mengenai manusia, yaitu :
1. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya
berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika
semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem
tidak efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia.
Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
2. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material
satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal
pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
3. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung
dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak
akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.
5. Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan, bertutur
bahasa dan berfikir, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya
manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.

10
Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan
proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan
kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya Martha
E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik
yang kemudian di kemukakannya.

2.7 TUJUAN DIAGNOSA

Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam intervensi


keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan tergantung pada
fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan dengan
lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal yang akan
menyebabkan perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di
sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti umumnya perubahan diterima,
ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi sangat penting.

Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk mendukung atau


memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang utuh. Karena proses
kehidupan manusia merupakan suatu fenomense. Rencana keperawatan pada bagian helicy
membutuhkan penerimaan individu terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk
meningkatkan dan memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi
dan partisipasi aktif klien pada proses keperawatan.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan IMOGENE KING
Dari hasil pembahasan analisa teori King diatas, penulis menyimpulkan bahwa teori
pencapaian tujuan (theory of goal attainment) merupakan penggabungan dari kerangka
kerja konseptual (conceptual framework) yang terdiri dari tiga sistem, yaitu sistem
personal, sistem interpersonal dan sistem sosial dan asumsi dasar King tentang Human
Being yang berfokus pada sistem interpersonal. Teori King merupakan serangkaian
konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek
keperawatan. Kelebihan dari teori ini adalah dapat digunakan pada area klinik dan non
klinik terutama pada aspek psikologis dan sosial, serta mampu menyesuaikan pada setiap
perubahan karena bersifat terbuka dan dinamis. Kekurangan dari teori ini adalah kurang
tepat apabila diterapkan pada kondisi klien yang tidak mampu berinteraksi dengan
perawat, contohnya: klien yang mengalami penurunan kesadaran, bayi baru lahir dan
pada kasus-kasus kejiwaan. Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada
praktek keperawatan harus mempunyai pengetahuan dari konsep yang ada dalam teori
pencapaian tujuan yaitu dua human being dan conceptual framework. Teori King kurang
tepat diaplikasikan pada lansia yang sudah tidak mampu untuk berinteraksi dengan
perawat.

3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran terutama bagi perawat ketika
akan melakukan pengkajian yaitu:

1. Perawat harus memahami terlebih dahulu kerangka kerja konseptual (conceptual


framework) dan konsep human being.
2. Perawat harus mampu berkomunikasi dengan terapeutik.
3. Perawat harus mampu menganalisa data yang dihasilkan.
4. Teori ini perlu dikombinasikan dengan teori-teori lain untuk menghasilkan pengkajian
yang lebih holistic dan komprehensif khususnya dalam area komunitas

12
3.3 Kesimpulan MARTHA E. RONGERS
dasar teori rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. teori rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. ilmu keperawatan adalah ilmu yang
mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.

3.4 saran
Secara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap
konsep dan model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu membandingkan
teori dan model praktik yang sesuai dengan ilmu keperawatan itu sendiri sehingga tidak
bertentangan dengan etika, norna dan budaya

13
DAFTAR PUSTAKA

Darmojo, B., & Martono, H. (2000). Buku ajar geriatri: Ilmu kesehatan lanjut usia (Edisi 2).
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Nasional Penaggulangan Tuberkulosis:


Jakarta

George, J. B. (1995). Nursing theories; The base for professional practice, 4 th Ed,
Connecticut; Appleton & Lange

Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and practice. Fifth
Edition, California; Addison Wesley

Marriner, A. (1986). Nursing theorists and their work, St. Louis, Missouri; C.V. Mosby
Company

Nugroho, W. (1998). Perawatan usia lanjut. Jakarta: EGC.


Alligood, Martha Raile.(2006). Nursing Theory : Utilization and Application 3th edition.
mosby elseiver : United Stated of America
Currentnursing.com
Perry & Potter. 2005. Fundamental of Nursing, Concept, Process, and Practice: Edisi 4,
Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Marriner-Tomey &Alligood (2006). Nursing Theorist and Their Work. Seventh
edition. St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.
Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and practice. Fifth
Edition, California; Addison Wesley.

14

Anda mungkin juga menyukai