Anda di halaman 1dari 26

PERSONAL FINANCIAL PLANNING

PERENCANAAN PENSIUN

Dosen Pengampu
Dr. Nur Khusniyah Indrawati, CSRS., CFP.

Disusun Oleh:

Adita Fatia Hanim 175020200111026


Aqidahlia Maryatul Hasanah 175020200111036
Luthfiana Eka Pratama 175020201111031

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Perencanaan Pensiun.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Malang, Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Pentingnya Rencana Pensiun ...................................................................... 3
2.2 Lembaga Penyelenggara Program Pensiun ............................................... 3
2.3 Program Pensiun .......................................................................................... 8
2.4 Besarnya Dana Pensiun ............................................................................. 11
2.5 Menetapkan Sumber Dana Pensiun ......................................................... 13
2.6 Memperkirakan Kebutuhan Pensiun ....................................................... 15
2.7 Menentukan Penghasilan Saat Pensiun ................................................... 17
2.8 Sumber-sumber Penghasilan Pensiun ...................................................... 19
2.9 Aset Untuk Pensiun (Hari Tua) ................................................................ 20
BAB III ....................................................................................................................... 22
PENUTUP .................................................................................................................. 22
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap orang pasti akan pensiun. Dan itu adalah momen yang akanAnda
hadapi. Pensiun adalah masa seseorang tidak lagi dapat menghasilkan.Karena
merupakan sebuah kepastian, maka sudah sewajarnya setiap
orangmempersiapkan diri untuk masuk ke dalam’ fase’ pensiun dengan
menyiapkan dana pensiun. Tentunya, di luar fasilitas pensiun yang
diberikanoleh perusahaan. Persiapan ini mencakup berbagai bidang
termasukpsikologis, mental-spiritual, kesehatan dan tentu saja financial.
Pada prinsipnya, dana pensiun merupakan salah satu alternatif
untukmemberikan jaminan kesejahteraan kepada karyawan. Adanya
jaminankesejahteraan tersebut memungkinkan karyawan untuk
memperkecilmasalah-masalah yang timbul dari risiko-risiko yang akan
dihadapi dalamperjalanan hidupnya, misalnya risiko kehilangan pekerjaan,
lanjut usia, dankecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh atau bahkan
mungkinkematian. Risiko-risiko tersebut memberikan dampak finansial,
terutamabagi kehidupan karyawan dan keluarganya. Sehingga kesejahteraan
yangbersangkutan secara otomatis akan terganggu dan
menimbulkanguncangan-guncangan, yang pada gilirannya akan
mengganggukelangsungan hidupnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya perencanaan pensiun?


2. Apa saja lembaga penyelenggara program pensiun?
3. Apa saja program pensiun?
4. Berapa besarnya dana pensiun?
5. Sumber dana pensiun?
6. Mampu memperkirakan kebutuhan pensiun (hari tua)

1
7. Mampu menentukan penghasilan saat pensiun (hari tua)
8. Mampu mendanai kekurangan
9. Mampu menjelaskan sumber-sumber penghasilan pensiun (hari tua)
10. Mampu menjelaskan aset untuk pensiun (hari tua)

1.3 Tujuan

1. Mampu menjelaskan pentingnya perencanaan pensiun.


2. Mampu menjelaskan lembaga penyelenggara program pensiun.
3. Mampu menjelaskan jenis program pensiun (hari tua)
4. Mampu menetapkan besarnya dana pensiun (hari tua)
5. Mampu menetapkan sumberdana pensiun (hari tua)
6. Mampu memperkirakan kebutuhan pensiun (hari tua)
7. Mampu menentukan oenghasilan saat pensiun (hari tua)
8. Mampu mendanai kekurangan
9. Mampu menjelaskan sumber-sumber penghasilan pensiun (hari tua)
10. Mampu menjelaskan aset untuk pensiun (hari tua)

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Rencana Pensiun

Dana Pensiun (Pension Funds) adalah sekumpulan aset yangdikelola


dan dijalankan oleh suatu lembaga untuk menghasilkan suatumanfaat pensiun
yaitu suatu pembayaran berkala yang dibayarkan kepadapeserta pada saat dan
dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yangmenjadi dasar
penyelenggaraan program pensiun dimana pembayaranmanfaat tersebut
dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.

Dana pensiun menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana


Pensiunadalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program
yangmenjanjikan manfaat pensiun. Berdasarkan definisi di atas dana pension
merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiunyang
dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawansuatu
perusahaan terutama yang telah pensiun.

Selanjutnya pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk


memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasukiusia
pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah
ditetapkan. Pentingnya rencana pensiun adalah untuk membantu hari tua.

2.2 Lembaga Penyelenggara Program Pensiun

Terdapat lima lembaga yang menyelenggarakan dana pensiun yang


masing-masing mempunyai kekhususan dan aturan. Setiap orang bisa juga
menjadi peserta lebih dari satu dana pensiun yang wajib dan yang sukarela.

1. PT Taspen (Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri)


PT Taspen didirikan oleh Pemerintah, dikhususkan bagi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan seluruh PNS wajib menjadi pesertanya. Program

3
Kesejahteraan PNS yang dikelola PT Taspen terdiri dari Program Tabungan
Hari Tua dan Program Pensiun.
a. Tabungan Hari Tua adalah suatu program asuransi, terdiri dari
Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun (pada usia
tertentu mendapat uang, saat pensiun mendapat uang dan pada saat
meninggal sebelum pensiun ahli warisnya mendapat uang),
ditambah dengan Asuransi Kematian.
b. Manfaat Pensiun adalah penghasilan yang diterima oleh penerima
pensiun setiap bulan. Program Pensiun Taspen adalah Manfaat Pasti
yang dijamin Pemerintah.
2. PT Asabri
Selain sebagai penyelenggara dana pensiun seperti halnya PT Taspen,
PT Asabri juga memberikan produk layanan bagi anggota TNI, POLRI dan
pegawai sipil Kementerian Pertahanan RI (KEMHAN) yang berupa:
a. Santunan Asuransi (SA): santunan yang diberikan kepada para
peserta yang diberhentikan dengan hak pensiun/ tunjangan
bersifat pensiun.
b. Santunan Nilai Tunai Asuransi (SNTA): santunan yang
diberikan kepada para peserta yang diberhentikan tanpa hak
pensiun/ tunjangan bersifat pensiun.
c. Santunan Risiko Kematian (SRK): santunan yang diberikan
kepada para peserta yang meninggal dalam dinas aktif.
d. Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK): santunan yang
diberikan kepada peserta yang gugur/ tewas dalam menjalankan
tugas Negara.
e. Santunan Biaya Pemakaman (SBP): santunan yang diberikan
kepada para peserta pensiunan yang meninggal dunia.
f. Santunan Cacat Karena Dinas (SCKD): santunan yang diberikan
kepada peserta akibat tindakan langsung lawan maupun bukan

4
tindakan langsung lawan dan atau dalam tugas kedinasan bagi
Prajurit TNI.
g. Santunan Cacat Bukan Karena Dinas (SCKBD): santunan yang
diberikan kepada peserta yang terjadi dalam masa kedinasan
bagi prajurit TNI, anggota POLRI, dan KEMHAN/ POLRI.
h. Santunan Biaya Pemakaman Isteri/ Suami (SBPI/S): santunan
yang diberikan kepada peserta ASABRI aktif/ Pensiunan
Peserta/ Ahli Waris, dalam hal Isteri/ Suami Peserta/ Pensiunan
peserta meninggal dunia.
i. Santunan Biaya Pemakaman Anak (SBPA): santunan yang
diberikan kepada peserta dalam hal Anak Peserta/ Pensiunan
Peserta meninggal dunia.
3. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan,untuk menyelenggarakan program pensiun. Dari pengertian di
atas, jelas bahwa DPPK merupakan dana pensiunyang didirikan oleh
perusahaan maupun perorangan yang memilikikaryawan. Perlu dijelaskan
bahwa pendirian dan penyelenggaraan programpensiun melalui dana
pensiun oleh pemberi kerja sifatnya tidak wajib. Akantetapi, mengingat
dampak dan peranan yang positif dari program danapensiun kepada para
karyawan, pemerintah sangat menganjurkan kepadasetiap pemberi kerja
untuk mendirikan dana pensiun.
Dana pensiun pemberi kerja dapat menyelenggarakan, baik program
pensiun manfaat pasti, maupun program pensiun iuran pasti.Pemilihan jenis
program pensiun didasarkan pada kemampuan pemberikerja terhadap dana
pensiun. Dengan mendirikan dana pensiun, timbul kewajiban dari
perusahaan untuk menggiur sejumlah uang kepada danapensiun. Mengingat
adanya perbedaan mendasar diantara kedua jenisprogram pensiun ini yang
tentunya menimbulkan konsekuensi yang berbedapula, sebelumnya
pemberi kerja harus mempertimbangkan semuanya inidengan seksama.

5
Begitu mendirikan dana pensiun, pemberi kerja terikatdan tidak dapat
menarik kembali keinginan tersebut. Dana pensiun pemberi kerja dibentuk
oleh oleh orang atau badanyang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri
dan untukmenyelenggarakan sebagian atau seluruh karyawan sebagai
peserta, danyang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
4. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Pasal 1 butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 menyatakan
bahwadana pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk
olehbank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan
programpensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun
pekerja mandiriyang terpisah dari dana pensiun pemberi pekerja bagi
karyawan bank atauperusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Pihak
yang diperkenankanuntuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank umum
dan perusahaanasuransi jiwa. Oleh karena itu, bank umum dan perusahaan
asuransi jiwadapat menyelenggarakan dua jenis dana pensiun, yaitu Dana
Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.DPLK
dibentuk secara terpisah dari bank atau perusahaan
asuransi jiwa yang bersangkutan dan terpisah pula dari dana pensiun pemb
eri kerjayang mungkin didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa
tersebut.Sebagaimana diketahui, bank atau perusahaan asuransi jiwa
dalam kapasitasnya sebagai pemberi kerja karyawannya, juga dapat
memberikandana pensiun pemberi kerja. Dana pensiun lembaga keuangan
hanya dapatmenjalankan program pensiun iuran pasti. Program ini
terutamadiperuntukkan bagi para pekerja mandiri atau perorangan mislanya
dokter,pengacara, pengusaha yang bukan merupakan karyawan dari
lembaga atauorang lain.
5. Program Dana Pensiun BPJS Ketenagakerjaan
Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk
menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya
yang layak. Dana Jaminan Sosial adalah dana amanat milik seluruh peserta

6
yang merupakan himpunan iuran beserta hasil pengembangannya yang
dikelola oleh BPJS untuk pembayaran manfaat kepada peserta dan
pembiayaan operasional penyelenggaraan program Jaminan Sosial. Peserta
adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6
(enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Pemberi Kerja
adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-badan
lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja atau penyelenggara negara yang
mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau imbalan
dalam bentuk lainnya. Manfaat adalah faedah jaminan sosial yang menjadi
hak peserta dan/ atau anggota keluarganya. Ada 2 BPJS yang dibentuk,
yaitu BPJS Kesehatan yang menyelenggarakan program jaminan kesehatan
dan BPJS Ketenagakerjaan yang menyelenggarakan 4 macam program
yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua, Jaminan
Pensiun, dan Jaminan Kematian. Dengan lahirnya BPJS, maka Asuransi
Kesehatan (PT Askes) dan Program Kesehatan Jamsostek dilebur masuk ke
dalam BPJS Kesehatan. Pemberi Kerja secara bertahap wajib mendaftarkan
dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta kepada BPJS sesuai dengan
program Jaminan Sosial yang diikuti. Pemberi Kerja, dalam melakukan
pendaftaran wajib memberikan data dirinya dan Pekerjanya berikut anggota
keluarganya secara lengkap dan benar.
a. BPJS Ketenagakerjaan Program Jaminan Pensiun BPJS
Ketenagakerjaan program Jaminan Pensiun mulai beroperasi
tanggal 1 Juli tahun 2015, sesuai Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 45 Tahun 2015 tertanggal 30 Juni 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun dan Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 29 tahun 2015 tentang Tata cara
Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran dan Penghentian Manfaat
Jaminan Pensiun. Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud
dengan Jaminan Pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan
untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta

7
dan/ atau ahli warisnya dengan memberikan penghasilan setelah
Peserta memasuki usia pensiun, mengalami cacat total tetap, atau
meninggal dunia. Di dalam peraturan ini diatur bahwa dalam hal
Pemberi Kerja selain penyelenggara negara nyata-nyata lalai tidak
mendaftarkan Pekerjanya, Pekerja berhak mendaftarkan dirinya
sendiri dalam Jaminan Pensiun kepada BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam hal Pekerja belum terdaftar pada BPJS Ketenagakerjaan,
Pemberi Kerja selain penyelenggara negara wajib bertanggung
jawab kepada Pekerjanya dengan memberikan Manfaat Pensiun
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini. BPJS
Ketenagakerjaan wajib menerbitkan kartu nomor kepesertaan bagi
Pekerja dan sertifikat kepesertaan bagi Pemberi Kerja selain
penyelenggara negara. Peserta yang pindah tempat kerja wajib
memberitahukan kepesertaannya kepada Pemberi Kerja tempat
kerja baru dengan menunjukkan kartu kepesertaan yang
dimilikinya. Pemberi Kerja tempat kerja baru wajib meneruskan
kepesertaan Pekerja dengan melaporkan kartu kepesertaan dan
membayar Iuran kepada BPJS Ketenagakerjaan sejak Pekerja
bekerja pada Pemberi Kerja baru. Dalam hal terjadi perubahan data
upah, jumlah Pekerja, alamat kantor, dan perubahan data lainnya
terkait penyelenggaraan Jaminan Pensiun, Pemberi Kerja selain
penyelenggara negara wajib menyampaikan perubahan data tersebut
kepada BPJS Ketenagakerjaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak
terjadi perubahan data.
b. Usia Pensiun Peserta BPJS Ketenagakerjaan Untuk pertama kali
Usia Pensiun ditetapkan 56 tahun. Mulai 1 Januari 2019, Usia
Pensiun ditetapkan menjadi 57 tahun. Usia Pensiun selanjutnya
bertambah 1 tahun untuk setiap 3 tahun berikutnya sampai mencapai
Usia Pensiun 65 tahun.

2.3 Program Pensiun

8
Di samping kedua jenis dana pensiun (lembaga pengelola pensiun) di
atas,ada juga jenis dari program pensiun itu sendiri. Program pensiun
tersebutyang umumnya digunakan di perusahaan swasta dan perusahaan
miliknegara maupun bagi karyawan pemerintah terdiri atas dua jenis, yaitu
sebagai berikut :

a. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)


Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) adalah program pensiun
yangmemberikan formula tertentu atas manfaat yang akan diterima peserta
padasaat mencapai usia pensiun. Program pensiun manfaat pasti memiliki
perbedaan yang mendasar dengan program iuran pasti. Program
manfaatpasti merupakan program pensiun yang besar manfaatnya yang
akan diterima oleh peserta pada saat pensiun telah dapat ditetapkan terlebih
dahulu. Penetapan ini didasarkan pada formula tertentu yang
ditetapkanpada peraturan dana pensiun.
Contoh: dalam peraturan dana pensiun ditetapkan bahwa seorang
peserta program pensiun manfaat pasti pada saatpensiun ia akan
mendapatkan manfaat sebesar 2,5 % x masa kerja x dasarpensiun. Ini berarti
bahwa manfaat pensiun telah dapat ditetapkan padasaat seseorang
memasuki kepesertaan dana pensiun. Dari sisi karyawan atau peserta,
program pensiun manfat pasti akanlebih menarik sebab manfaat pensiun
yang diterimanya akan
mendekati jumlah penerimaan (gaji) terakhir yang ia peroleh. Dengan
demikian manfaat yang diperoleh pada saat pensiun diharapkan dapat
memenuhikebutuhan hidupnya.Dari sudut pandang pemberi kerja yang
terjadi adalah sebaliknya.Pada program pensiun iuran pasti biaya permulaan
relatif akan lebih rendah(sebab tidak ada kewajiban masa lalu yang
diakuinya) daripadapenyelenggaraan program pensiun manfaat pasti.
Pada program pensiun manfaat pasti terdapat beberapakeuntungan, dan
kerugian, yaitu sebagai berikut:
Keuntungan

9
1) Dari sisi pemberi kerja, keuntungan program pensiun manfaat
pasti adalahsebagai berikut:
a) Kinerja investasi yang baik memungkinkan terjadinya
surplus yang dapatmengurangi iuran.
b) Jadwal iuran tambahan (bila ada) lebih fleksibel.
2) Dari sisi peserta, keuntungan program pensiun manfaat pasti
adalahsebagai berikut:
a) Jumlah manfaat yang akan diterima sudah pasti.
b) Memberikan keamanan bagi karyawan yang bekerja
lama.
Kekurangan
1) Dari sisi pemberi kerja, kekurangan program pensiun manfat
pasti adalahsebagai berikut:
a) Iuran berfluktuasi dan pendanaan tidak stabil.
b) Pemberi kerja menanggung risiko investasi.
2) Dari sisi peserta, kekurangan program pensiun manfaat pasti
adalahsebagai berikut:
a) Manfaat yang berhenti di usia muda relatif lebih kecil.
b) Manfaat kurang fleksibel.
b. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yaitu program pensiun yang
menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan (pemberi
kerja).Sementara itu, benefit yang akan diterima karyawan dihitung
berdasarkanakumulasi iuran ditambah dengan hasil pengembangan atau
investasinya.
Dalam Undang-Undang, Program Pensiun Iuran Pasti
didefinisikansebagai program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam
peraturan danapensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya
dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.

10
Dari definisi ini terlihat bahwa PPIP pada dasarnya dilakukan
dengancara seseorang peserta menggiur sejumlah uang ke dalam dana
pensiun daniuran beserta hasil pengembangannya (akumulasi dana), yang
dibukukandalam rekening peserta yang bersangkutan, dan akan digunakan
sebagaimanfaat pensiun apabila peserta tersebut telah mencapai usia
tertentu.Dalam program ini besarnya iuran peserta dapat ditetapkan terlebih
dahulu,tetapi hasilnya atau manfaat pensiun yang akan diperolehnya belum
dapatdiketahui sebab hal tersebut akan sangat bergantung kepada
lamanyaseseorang menggiur dari hasil pengembangan iuran tersebut.
Program pensiun iuran pasti juga memiliki kelebihan
dankekurangannya, diantaranya sebagai berikut:
Keuntungan:
1) Dari sisi pemberi kerja, keuntungan PPIP adalah sebagi
berikut:
a) Pembiayaan dapat dikendalikan dan memudahkan dalam
penyusunananggaran.
b) Tidak ada risiko investasi dan pendanaan stabil.
2) Dari sisi peserta, keuntungan PPIP adalah sebagai berikut:
a) Manfaat bagi yang berhenti di usia muda relatif lebih
besar.
b) Terlibat dalam memutuskan strategi investasi.
c. Program Pensiun Berdasarkan Keuntungan(profit sharing pension
plan)
Program pensiun berdasarkan keuntungan adalah program pensiun
iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada
rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja. Iuran dana ini
seperti bagian bonus karyawan. (Lihat Pasal 1Butir 3 UU No. 11 Tahun
1992).
2.4 Besarnya Dana Pensiun

Ada tiga Undang-undang yang mengatur mengenai uang pensiun yaitu:

11
a. UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 167 dan pasal
156 ayat 4
UU ini menetapkan bahwa jika pengusaha telah mengikutsertakan
karyawan mereka pada program pensiun yang iurannya dibayarkan
sepenuhnya oleh perusahaan, maka karyawan tidak berhak lagi
mendapatkan uang pesangon (Pasal 156 ayat 2) dan uang penghargaan
masa kerja (pasal 156 ayat 3). Melainkan karyawan tetap berhak atas
uang penggantian hak dengan ketentuan:
 Besar dana pensiun yang ada pada program dari perusahaan
lebih kecil daripada jumlah 2 kali uang pesangon dan 1 kali uang
penghargaan masa kerja. Selisih dana tersebut akan dibayarkan
oleh perusahaan.
 Karyawan yang telah didaftarkan dalam program dana pensiun
yang iurannya dibayarkan perusahaan dan karyawan terkait.
Karyawan tetap berhak mendapatkan uang pesangon sebesar
selisisih uang pensiun yang didapat dari iuran yang dibayar
perusahaan.
UU ini menetapkan bahwa jika perusahaan tidak mendaftarkan
karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam
program dana pensiun, maka perusahaan wajib memberikan:
 Uang pesangon sebesar 2 kali (pasal 156 ayat 2)
 Uang penghargaan masa kerja 1 kali (pasal 156 ayat 3)
 Uang penggantian hak (pasal 156 ayat 4)
b. UU No. 3 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja
Dalam pasal 14 ditetapkan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang resmi bertanggung jawab mengelola dana pensiun untuk sector swasta
adalah jamsostek. Dana pensiun atau yang juga disebut sebagai jaminan hari
tua dapat dibayarkan sekaligus atau berkala.
Karyawan yang berhak menerima JHT adalah mereka yang telah mencapai
usia 55 tahun atau mereka yang dinyatakan cacat tetap oleh dokter (pasal

12
14 ayat 1). Jika karyawan bersangkutan meninggal dunia, maka dana JHT
akan diserahkan kepada keluarga inti.
c. UU No. 11 tahun 1969 tentang pensiun pegawai (Pegawai Negri Sipil)
dan pensiun janda/ duda pegawai.
Sejumlah kebijakan yang diatur dalam UU ini adalah :
 Pegawai Negri Sipil (PNS) dan anggota militer yang sudah
memasuki usia pensiun berhak mendapatkan tunjangan pensiun
bulanan dan tunjangan hari tua yang dibayarkan sekaligus.
 Besar dana pensiun bulanan yang diberikan adalah 2,5% dari gaji
bulanan dikalikan dengan jumlah tahun pengabdian, sampai
maksimum 80%.
 Jumlah dana pensiun secara keseluruhan yang diberikan merupakan
gaji akhir dan 0,6%.

2.5 Menetapkan Sumber Dana Pensiun

Terdapat dua alasan mengapa perlu menghitung besarnya biaya hidup


ketika sudah pensiun:

a. Menunjukkan biaya hidup pensiun itu tidak kecil


Tingginya inflasi di Indonesia mendorong biaya hidup berlari
kencang tiap tahun. Kalau sekarang usia Anda 30 tahun dengan biaya hidup
10 juta sebulan, maka 25 tahun lagi saat pensiun, biaya hidup 42 juta
sebulan (asumsi inflasi 6% setahun). Kalau tahu sebegitu tinggi biaya
hidup, saya yakin Anda akan lebih serius mempersiapkannya. Pengalaman
saya, banyak teman yang awalnya anggap remeh pensiun, tapi setelah tahu
besarnya angka kebutuhan pensiun, tanpa disuruh, cepat – cepat
menyiapkannya.
b. Tahu berapa target yang harus dicapai
Cara merancang pensiun yang benar adalah mulai dari berapa target
dana yang ingin dicapai. Setelah itu, hitung mundur berapa investasi yang
harus dilakukan untuk mencapai target tersebut. Kalau tidak tahu targetnya,

13
bagaimana bisa menyusun plan yang akurat? Saya bertemu banyak teman
yang rajin sekali menyisihkan uang untuk persiapan masa tua. Tetapi saat
ditanya, apakah uang itu cukup atau tidak. Mereka tidak bisa jawab karena
tidak tahu berapa target dana yang perlu dikumpulkan.
Cara menghitung biaya hidup pensiun cukup mudah. Bisa dilakukan
oleh Anda, tanpa perlu lulus ilmu keuangan terlebih dahulu. Ini langkah –
langkah menghitung:
1. Tentukan biaya hidup sekarang dan kenaikkan biaya hidup per tahun.
Kenaikkan biaya biasanya menggunakan inflasi sebagai patokan,
meskipun ini tidak selalu akurat karena inflasi menunjukkan kenaikkan
harga secara umum.
2. Berdasarkan biaya hidup sekarang dan inflasi, hitung prediksi biaya hidup
saat pensiun.
Caranya, gunakan formula Future Value (FV) di excel, dimana angka
yang harus diisi: present value (PV) adalah 70 – 80% biaya hidup per bulan
saat ini, rate kenaikkan biaya hidup per bulan dan jumlah bulan dari
sekarang sampai usia pensiun.
Biaya hidup pensiun diasumsikan 70 sd 80% dari biaya hidup sekarang.
Ini karena setelah pensiun ada biaya yang tidak perlu lagi, misalnya biaya
pendidikan anak.
3. Menghitung total kebutuhan pensiun
Asumsinya, Anda tidak perlu bekerja lagi setelah pensiun (enak bukan),
sehingga hitungan targetnya adalah biaya hidup per bulan saat pensiun
dikali jumlah bulan sampai usia harapan hidup (life expectancy). Misalnya,
harapan hidup 75 tahun, maka pensiun usia 55, biaya hidup yang perlu
disiapkan adalah untuk 25 tahun.
Komponen wajib dalam rencana keuangan, termasuk rancangan dana
pensiun, adalah investasi dan asuransi. Investasi ditujukan untuk mencapai
tujuan keuangan, sementara asuransi memberikan perlindungan terhadap
proses investasi mencapai tujuan keuangan atas berbagai risiko.

14
Kalau hanya investasi saja, tidak ada asuransi, rencana
Anda vulnerable terhadap musibah yang kapan saja bisa datang. Meninggal
dunia, cacat atau sakit, tidak ada yang tahu kapan akan datang.
Sementara, kalau asuransi saja tanpa investasi, Anda tidak akan bisa
mencapai target dana pensiun. Tanpa investasi, jumlah uang yang harus
disisihkan menjadi sangat besar. Menjadi sangat sulit direalisasikan.

2.6 Memperkirakan Kebutuhan Pensiun

Sebagai informasi, angka harapan hidup di Indonesia adalah 72 tahun


pada 2014. Kalau pekerja swasta memasuki usia pensiun pada 55 tahun, uang
pensiun itu harus mencukupi minimal untuk tujuh tahun ke depannya.

Untuk itu perlu perencanaan yang tepat dan matang agar masa pensiun
itu bisa dilalui dengan tenang. Lebih bijaksana jika dibarengi dengan
perencanaan dana pensiun yang disisihkan sendiri, selain dari potongan gaji
pokok untuk DPLK.
Langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk merencanakan
uang pensiun dengan baik?
1. Standar hidup
Tentukan standar kehidupan yang Anda inginkan saat pensiun nanti.
Ada baiknya untuk memangkas kebutuhan yang tak perlu saat pensiun,
karena hal itu justru akan memicu biaya yang tak terduga di kemudian hari.
Namun, jika memang itu diperlukan untuk ketenangan dan kesehatan psikis,
tak masalah selama Anda sudah mengantisipasinya jauh-jauh hari.

Sebagai contoh kasus adalah untuk pemilihan kendaraan. Saat bekerja,


Anda tentu memilih kendaraan yang bagus bahkan bermerek sebagai alat
transportasi utama. Gaya hidup Anda akan menentukan pilihan itu, selain
dari keandalan produk itu sendiri.

Tapi, pilihan itu berubah tatkala Anda memasuki masa pensiun.


Kendaraan yang mudah dirawat, dengan suku cadang terjangkau, dan tak

15
perlu bermerek sudah selayaknya menggantikan kendaraan utama Anda
saat bekerja. Pertimbangannya adalah frekuensi perjalanan Anda akan
berkurang setelah Anda memasuki masa pensiun. Kebutuhan sopir pribadi
juga patut dipertimbangkan keberadaannya lagi dan Anda sudah selayaknya
memikirkan asisten pribadi yang lebih multifungsi.

Itu hanya sebagian kecil perubahan gaya hidup pada masa pensiun, yang
sekiranya akan memperingan beban pembiayaan dan juga membuat Anda
lebih tenang.

2. Pilih investasi yang sesuai

Ada banyak investasi untuk masa pensiun. Setiap pekerja swasta punya
hak untuk hak memilihnya, tentu saja dengan pertimbangan yang tepat yang
berasal dari ahlinya. Setelah Anda mengetahi kebutuhan pada saat pensiun,
yakni seusai menentukan standar hidup seperti di atas, Anda bisa memilih
instrumen investasi untuk mengembangkan uang pensiun Anda secara
cepat.

Jika memang usia Anda masih terbilang muda dan target pensiun Anda
masih terhitung lama, Anda dapat memilih instrumen yang agresif, seperti
saham, reksadana atau produk campuran keduanya.

Produk itu memang memiliki keuntungan berlipat. Bahkan, ada sebuah


perusahaan investasi mewajibkan karyawannya untuk menabung dalam
bentuk saham atau reksadana. Setiap bulan mereka wajib menyisihkan
sebagian pendapatan untuk membeli produk investasi itu, yang sangat
berguna ketika masa pensiun tiba. Kemampuan pengembangbiakan dana
yang cepat jika dibarengi pemilihan yang tepat, akan membuat dana pensiun
Anda melesat dalam waktu singkat.

Uang pensiun tambahan itu perlu, mengingat mekanisme DPLK yang


memiliki formula investasi pendapatan tetap dan membuat dana Anda
cenderung berimbal balik konservatif.

16
Kalau Anda memang menginginkan, Anda bersama serikat pekerja bisa
menyuarakan aspirasi para pekerja dengan memberi masukan investasi
kepada pengelola DPLK, agar lebih agresif berinvestasi. Toh, semuanya
akan berpulang dan bermanfaat kepada masing-masing karyawan.

Apalagi, sejumlah bank juga menawarkan produk untuk mengelola


DPLK secara agresif, yakni dengan memutarnya kembali di pasar uang,
campuran hingga saham. Yang perlu dilakukan adalah menjalin komunikasi
yang intens antara Anda sebagai karyawan dan pengelola DPLK di tempat
Anda bekerja. Setelah itu, menyatukan visi ke mana dan bagaimana uang
pensiun alias DPLK itu akan dikelola yang di kemudian hari akan
memberikan manfaat lebih kepada Anda dan seluruh karyawan.

3. Pantau investasi pensiun

Setelah semuanya siap, Anda jangan lupa untuk memantau investasi


dana pensiun. Akan lebih baik jika setiap bulan Anda menerima
pemberitahuan dari pengelola investasi pensiun, tentang perkembangan
investasi Anda.

Evaluasi itu berguna ketika suatu saat Anda memiliki informasi untuk
mengubah sebagian atau bahkan semua uang pensiun Anda, ke produk
investasi yang lebih aman. Atau bisa juga Anda bisa mempercepat masa
pensiun, jika memang perkembangan investasi Anda lebih cepat dari
prediksi semula.

2.7 Menentukan Penghasilan Saat Pensiun

Rata-rata kebutuhan bulanan pensiun di Indonesia saat ini adalah sekitar


75-80% dari penghasilan terakhir sebelum pensiun. Untuk Anda yang masih
memiliki waktu pensiun yang lama, ada satu cara lain untuk mengetahui berapa
jumlah kebutuhan pensiun bulanan Anda. Yaitu dengan menggunakan
pendekatan dari jumlah pengeluaran saat ini.

17
Caranya adalah dengan menghitung dari berapa kebutuhan pokok untuk
hidup saja. Seperti belanja untuk keperluan dapur sehari-hari, transportasi,
biaya kesehatan, biaya perawatan rumah, perawatan kendaraan dan biaya-biaya
lain yang Anda anggap masih dikeluarkan pada saat pensiun nanti. Bagaimana
dengan biaya pendidikan anak? Untuk biaya pendidikan anak tidak perlu
dimasukkan, karena asumsinya pada saat Anda pensiun nanti anak-anak sudah
besar dan sudah tidak sekolah, sehingga tidak ada lagi biaya pendidikan yang
dikeluarkan.
Mungkin masih ada satu anak bungsu Anda yang masih kuliah, namun
seharusnya untuk masalah biaya pendidikannya sudah Anda siapkan sebelum
Anda pensiun. Demikian pula dengan cicilan utang. Seluruh utang diasumsikan
sudah lunas. Biasanya lembaga pemberi utang juga sudah mempertimbangkan
usia pensiun Anda. Untuk utang yang berasal dari kantor Anda bekerja,
biasanya akan dilunasi dengan menggunakan uang hari tua Anda.
Langkah selanjutnya setelah menghitung seluruh kebutuhan pokok
Anda dengan nilai pengeluaran saat ini, cobalah hitung dengan menggunakan
rumus future value untuk menemukan berapa jumlah kebutuhan bulanan Anda
saat pensiun nanti.
Hitunglah future value pengeluaran saat ini dengan rumus n sama
dengan berapa tahun lagi Anda akan pensiun. Itulah kebutuhan bulanan nanti
saat pensiun.
Usahakan sedini mungkin untuk membentuk dana pensiun, karena dana
pensiun cukup besar jumlahnya. Artinya dibutuhkan waktu yang cukup lama
untuk membentuk dana tersebut, kecuali gaji Anda jumlahnya sangat besar saat
ini.
Investasikan paling tidak 5-10% dari penghasilan bulanan Anda saat ini
untuk dana pensiun. Namun apabila Anda sudah mendekati usia pensiun
sebentar lagi, jumlah ini bisa Anda gandakan hingga 20% dari penghasilan. Jika
sudah mendapatkan dana pensiun dari kantor saat ini, cobalah cek apakah
jumlah dana investasi yang terbentuk nanti sudah cukup atau masih kurang

18
dengan kebutuhan Anda. Apabila tenyata jumlahnya cukup, maka Anda bisa
mengalihkan dana investasi Anda ke tujuan lain.
Namun jika jumlahnya kurang, maka segeralah menambah jumlah iuran
dana pensiun di kantor Anda, atau ambil dana pensiun di lembaga keuangan
lain secara mandiri.Menghitung kebutuhan pensiun dan mempersiapkan dana
pensiun bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan keahlian dan keterampilan
khusus. Salah dalam menghitung mengakibatkan anda tidak bisa pensiun atau
pensiun tanpa rasa nyaman sesuatu keinginan.

2.8 Sumber-sumber Penghasilan Pensiun

Sumber penghasilan di masa pensiun dapat berupa tabungan, hasil


penjualan aset yang dimiliki, investasi atau asuransi yang memberikan santunan
pada usia tertentu. Jika tidak berpegang pada cita-cita atau tujuan, maka akan
sulit mendisiplinkan diri untuk menabung atau membayar kewajiban premi
asuransi, terlebih lagi jika uang dapat diambil sewaktu-waktu. Investasi tanpa
kesiapan mental juga sulit berhasil jika masih terjebak nikmat menjadi pegawai
dan takut atau enggan berinvestasi.

a. Tabungan uang yang disimpan di bank atau tempat lain Tabungan yang
disimpan di bank mendapatkan imbalan atau bunga yang umumnya lebih
rendah dari inflasi sehingga meskipun secara nominal terlihat meningkat,
namun sesungguhnya daya beli berkurang. Menabung uang di rumah selain
mempunyai risiko hilang juga sangat rentan diambil untuk digunakan yang
lain. Apabila tabungan sudah kelihatan jumlahnya banyak, maka godaan
untuk membeli sesuatu makin besar, termasuk godaan untuk membagi
kepada keluarga. Dengan alasan penghasilan tidak mencukupi kebutuhan,
maka sebagian masyarakat juga akan menggunakan tabungannya di saat
butuh dana darurat atau bahkan tidak memiliki kemampuan untuk
menabung.
b. Tabungan aset Tabungan berupa aset ada yang bisa cepat terjual namun ada
juga yang sulit terjual. Ada yang nilainya terus naik, sementara ada yang

19
nilainya terus turun atau terdepresiasi. Diperlukan kepiawaian dalam
memilih barang/ aset sebagai tabungan, khususnya jika barang tersebut
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masa depan. Di antaranya, logam
mulia dan properti (tanah bangunan).
c. Hasil investasi sektor riil Investasi sektor riil bisa berupa berdagang, bertani
atau berternak, memproduksi, barang, usaha berbagai jasa dan sebagainya.
Tidak semua orang memiliki bakat, minat, atau komitmen untuk
menjalankan investasi riil hingga dapat menghasilkan keuntungan.
d. Hasil investasi surat berharga pasar modal Investasi surat berharga di pasar
modal bisa dalam bentuk saham, reksa dana, dan obligasi/ sukuk.
Sedangkan investasi di pasar uang yang umum dipilih masyarakat adalah
deposito.
e. Santunan asuransi terutama asuransi yang bisa diklaim setelah usia tertentu
Santunan asuransi umumnya diperuntukkan dalam memberikan
perlindungan atas kondisi kesehatan. Beberapa produk asuransi juga dapat
memberikan Manfaat Pensiun pada usia tertentu yang dapat diterima secara
sekaligus sehingga memerlukan keterampilan dan kedisiplinan untuk
mengelola uang selanjutnya.
f. Uang Pensiun dari Lembaga Dana Pensiun Uang pensiun adalah
penghasilan masa tua yang diperoleh dari dana pensiun. Melalui
kepesertaan di dana pensiun, peserta akan disiplin membayar iuran secara
rutin selama masih aktif bekerja.

2.9 Aset Untuk Pensiun (Hari Tua)

Tinjau aset Anda secara teratur. Anda mungkin perlu melakukan


penyesuaian dalam tabungan, pengeluaran, dan investasi Anda agar tetap sesuai
dengan tujuan Anda. Saat Anda meninjau aset Anda, pertimbangkan faktor-
faktor berikut: perumahan, asuransi jiwa, tabungan, dan investasi. Setiap aset
akan memiliki efek penting pada penghasilan pensiun Anda.

1. Perumahan

20
Rumah bisa menjadi aset Anda yang paling berharga. Namun, jika Anda
membeli rumah dengan pembayaran hipotek besar, Anda mungkin tidak
dapat menyimpan uang untuk masa pensiun. Dalam hal ini, Anda dapat
mempertimbangkan membeli tempat tinggal yang lebih kecil dan lebih
murah. Rumah yang lebih kecil biasanya lebih mudah dan lebih murah
untuk dirawat. Anda dapat menggunakan uang yang Anda simpan dengan
memiliki pembayaran yang lebih rendah untuk meningkatkan dana pensiun
Anda.
2. Asuransi Jiwa
Di beberapa titik di masa depan, Anda mungkin membeli asuransi jiwa
untuk memenuhi kebutuhan orang yang Anda cintai. Jika Anda memiliki
anak, asuransi jiwa dapat memberikan dukungan keuangan jika Anda
meninggal saat mereka masih muda. Namun, ketika Anda hampir
memasuki masa pensiun, anak-anak Anda mungkin akan mandiri. Ketika
waktu itu tiba, Anda mungkin mengurangi pembayaran premi Anda dengan
mengurangi cakupan asuransi jiwa Anda. Ini akan memberi Anda uang
tambahan untuk biaya hidup atau investasi.
3. Investasi Lainnya
Ketika Anda meninjau aset Anda, evaluasi juga investasi lain yang
Anda miliki. Ketika Anda awalnya memilih investasi itu, Anda mungkin
lebih tertarik untuk membuat uang Anda tumbuh seiring waktu daripada
mendapatkan pengembalian cepat. Ketika Anda siap untuk pensiun, Anda
mungkin ingin menggunakan pendapatan dari investasi tersebut untuk
menutup biaya hidup.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah


bekerja sekian tahun dan sudah memasukiusia pensiun atau ada sebab-sebab
lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Terdapat lima lembaga
penyelenggara program pension, yaitu PT Taspen, PT Asabri, Dana Pensiun
Pemberi Kerja (DPPK), Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), dan
Program Dana Pensiun BPJS Ketenagakerjaan.

Selain itu, terdapat dua jenis program pension bagi karyawan maupun
pemerintah, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program
Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Besarnya dana pensiun dihitung dengan
mempertimbangkan peraturan yang ada, yaitu UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan Pasal 167 dan Pasal 156 ayat 4, UU No. 3 Tahun 1992 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan UU No. 11 Tahun 1969 tentang Pensiun
Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai.
Cara dalam penetapan sumber dana pensiun juga dapat dilihat dari dua
alasan, yaitu apakah biaya hidup pensiun itu kecil atau tidak dan harus
mengetahui berapa target yang harus dicapai. Dana pensiun juga diperlukan
adanya perencanaan yang tepat agar waktu pensiun memiliki dana yang cukup.
Agar masa pensiun dapat dilalui dengan tennag, maka yang harus dilakukan
adalah dengan memperkirakan standar hidup ketika pensiun nanti, pilihan
investasi yang sesuai serta memantau investasi tersebut.

22
DAFTAR PUSTAKA

(OJK), O. J. (2016, September). Retrieved from


https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Download/332

Duwitmu. (2014, Juli 6). Retrieved from https://duwitmu.com/investasi/dana-


pensiun-cara-mudah-mempersiapkannya/

Karyaone. (2018, Januari 3). Retrieved from https://www.karyaone.co.id/blog/dana-


pensiun/

Kuntara. (2016, April 20). Retrieved from https://muvigroup.com/apa-fungsi-dan-


jenis-dari-dana-pensiun.html

McGraw, G. (2007). Business and Personal Finance. United States of America:


McGraw Hill.

MoneySmart. (2014, Februari 11). Retrieved from


https://www.moneysmart.id/merencanakan-dana-pensiun/

23

Anda mungkin juga menyukai