LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PERTANIAN ORGANIK
“BIODEKOMPOSER”
NAMA : JOKO PRAKOSO
NIM : 201810200311042 KELAS : 3-A
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini Metode Kerja
adalah untuk mengetahui pengaruh mikroorganisme menekan pathogen Metode kerja pada praktikum tanaman dengan membentuk zone ini yaitu, Menyiapkan alat dan bahan hambatan yang menekan pertumbuhan yang akan digunakan.menimbang 1 pathogen. gram tanah TPA. Melarutkan tanah ke dalam 9 ml garam fisiologis ke dalam BAHAN DAN METODE tabung reaksi dengan pengenceran 3x. Setelah homigen, mengambil 1 ml dan Tempat dan Waktu memasukkan ke dalam tabung reaksi Praktikum ini dilakukan di yang berisikan larutan M63 + CMC 9 laboraturium 1 Agroteknologi ml yang sudah disiapkan. Universitas Muhammadiyah Malang, Menghomogenkan larutan tersebut pada hari kamis tanggal 17 Oktober dengan menggunakan vorteks. 2019. Menghitung nilai absorbansi larutan Alat dan Bahan tersebut dengan menggunakan Alat yang digunakan dalam spektrofotometer dengan panjang praktikum ini adalah autoklaf, gelombang 600 nmuntuk mendapatkan timbangan analitik, karet, tabung nilai awal. Melakukan inkubasi dengan reaksi, rak tabung reaksi, pipet ukur, shaker selama 24 jam lalu pipet tetes, label, aluminium foil, vortexlarutan tersebut. Mengukur nilai spektrofotometer, wrap, bunsen, korek, absorbansi dengan menggunakan dan alat dokumentasi. spektrofotometer dengan panjang gelombang 600nm untuk mendapatkan Bahan yang digunakan dalam nilai akhir. Menghitung pertumbuhan praktikum ini adalah tanah TPA, garam dengan rumus absorbansi akhir – fisiologis, spirtus, larutan media M63 – absorbansi awal. Glukosa + CMC, dan aquades. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Tabel pengamatan pertumbuhan bakteri biodekomposer
Sampel OD Pertumbuhan Bakteri (600 nm)
Laju Pertumbuhan Awal (OD1) Awal (OD2) OD = OD2 – OD1 Tanah TPA 0, 200 1,340 = 1,340 – 0, 200 = 1,14
Biodekomposer merupakan biosfer yang berperan dalam memecah
bioaktivator perombak bahan organik senyawa organik dan siklus biologis yang diracik khusus untuk lingkungan. Mikroorganisme meningkatkan efisiensi dekomposisi merupakan makhluk hidup yang sangat sisa-sisa tanaman, mengurangi adaptif terhadap lingkungan, dan penyebab penyakit, dan masalah mampu mengeluarkan endoenzim dan lingkungan pada sistem penumpukan eksoenzim yang dapat mendegradasi sampah. Biodekomposer merupakan substrat menjadi komponen yang lebih konsorsium mikroba perombak sederhana (Lucas et al, 2009). selulosa dan lignin dengan fungsi metabolik yang komplementer Laju pertumbuhan bakteri merombak dan mengubah residu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara organik menjadi bahan organik tanah, lain ph, suhu, nutrisi, tekanan osmosis, serta menyuburkan tanah. Penggunaan pengeringan dan lain sebagainnya, biodekomposer pada residu bahan suhu dan ph adalah faktor paling organik pertanian mampu mengubah penting bagi pertumbuhan bakteti, lingkungan mikro tanah dan komunitas karena masing masing bakteri mikroba menuju peningkatan kualitas mempunyai suhu dan ph yang optimum tanah dan produktivitas tanaman untuk pertumbuhannya. Menurut ( (Febriansyah, 2011). Soenartiningsih dan Dj, 2017) Pembuatan kompos memerlukan Berdasarkan praktikum yang mikroba yang tahan terhadap suhu telah dilakukan pada sampel tanah TPA tinggi, Tumpukkan bahan organik yang mendapatkan nilai OD awal yaitu 0, mengalami dekomposisi memiliki suhu 200 dan nilai OD 2 mendapatkan 1,340 dengan kisaran 3-70 Celcius. Dari hasil OD1 dan OD2 padat diketahui laju pertumbuhan yaitu 1,14. Dari hasil yang telah didapat dapat disimpulkan bahwa nilai OD1 ke OD2 naik. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri yang ada didalam tanah TPA termasuk dalam komponen utama, dari DAFTAR PUSTAKA Febriansyah, R.A. 2011. Uji viabilitas Soenartiningsih dan Dj, F. N. 2017. konsorsium bakteri Efektivitas bakteri decomposer biodekomposer selama dua terhadap limbah tanaman bulan guna menentukan umur jagung. Jurnal Penelitian inokulum yang optimal. Pertanian Tanaman Pangan. Malang. Universitas Islam Vol. 1 No. 2. Hlm.105 - 114. Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Hlm. 1-48.
Lucas, N., Bienaime, C. H., Belloy, C. H.,
Queneudec, M., Silvestre, F., & Nava, J. E. (2008). Polymer biodegradation: mechanisms and estimation techniques. Chemosphere , 73: 429-442.
DOKUMENTASI
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Mempersiapkan tanah TPA Menimbang tanah sampel yang Mengambil garam fisiologis untuk sampel akan digunakan steril dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6
Meneteskan sampel ke cawan Membungkus tabung reaksi Memasukkan tabung ke petri memakai alumunium foil spektrofotometer untuk mengetahui nilai absorbansi