Pembentukan VOC
Nama Kelompok 1 :
Kelas : XI MIPA 3
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
Pembentukan VOC
A. Sejarah
Galangan kapal Perusahaan Hindia Timur Belanda di Amsterdam, sekitar tahun 1750.
Datangnya orang Eropa melalui jalur laut diawali oleh Vasco da Gama, yang
pada tahun 1497-1498 berhasil berlayar dari Eropa ke India melalui Tanjung
Pengharapan (Cape of Good Hope) di ujung selatan Afrika, sehingga mereka tidak perlu
lagi bersaing dengan pedagang-pedagang Timur Tengah untuk memperoleh akses ke
Asia Timur, yang selama ini ditempuh melalui jalur darat yang sangat berbahaya. Pada
awalnya, tujuan utama bangsabangsa Eropa ke Asia Timur dan Tenggara termasuk ke
Nusantara adalah untuk perdagangan, demikian juga dengan bangsa Belanda. Misi
dagang yang kemudian dilanjutkan dengan politik pemukiman (kolonisasi) dilakukan
oleh Belanda dengan kerajaan-kerajaan di Jawa, Sumatera dan Maluku, sedangkan di
Suriname dan Curaçao, tujuan Belanda sejak awal adalah murni kolonisasi
(pemukiman). Dengan latar belakang perdagangan inilah awal kolonialisasi bangsa
Indonesia (Hindia Belanda) berawal.
Pada tahun 1596 empat kapal ekspedisi dipimpin oleh Cornelis de Houtman
berlayar menuju Indonesia, dan merupakan kontak pertama Indonesia dengan Belanda.
Ekspedisi ini mencapai Banten, pelabuhan lada utama di Jawa Barat, disini mereka
terlibat dalam perseteruan dengan orang Portugis dan penduduk lokal. Houtman
berlayar lagi ke arah timur melalui pantai utara Jawa, sempat diserang oleh penduduk
lokal di Sedayu berakibat pada kehilangan 12 orang awak, dan terlibat perseteruan
dengan penduduk lokal di Madura menyebabkan terbunuhnya seorang pimpinan lokal.
Setelah kehilangan separuh awak makapada tahun berikutnya mereka memutuskan
untuk kembali ke Belanda namun rempahrempah yang dibawa cukup untuk
menghasilkan keuntungan.
B. Hak Istimewa
Hak-hak istimewa yang tercantum dalam Oktrooi (Piagam/Charta) tanggal 20 Maret
1602 meliputi:
Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur Tanjung
Harapan dan sebelah barat Selat Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk
kepentingan sendiri;
C. Tujuan VOC