Penerapan konservasi di unnes sebenarnya sudah cukup bagus didukung juga
oleh otoritas kampus tetapi ada beberapa dari mahasiswa yang masih kurang mampu menerapkan konservasi di UNNES. Dari hal sepele saja tentang perilaku membuang sampah, banyak mahasiswa yang belum membuang sanpah organik maupun anorganik pada tempatnya padahal sudah disediakan tempat sampah sesuai jenisnya, padahal hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam mengolah macam macam dari sampah tersebut. Di wilayah sekitar kampus unnes terutama wilayah Sekaran dan Banaran sebagai tempat hidup mahasiswa yang notabenenya rata-rata ngekos masih dibilang ada yang kurang sehat. Bahkan saat musim penghujan dijalan wilayah Sekarang sering terjadi genangan air bahkan pernah seperti banjir bandang yang dikarenakan kurangnya ketertiban dalam mebuang sampah ditambah lagi dengan masalah kekurangan irigasi.. Dari sisi kesehatan mahasiswa masih banyak yang sering terkena demam berdarah terutama pada musim penghujan menandakan dari mahasiswa sendiri masih kurang memerhatikan konsep konservasi dari segi lingkungan kesehatan. Untuk upaya penjagaan keselamatan lingkungan di wilayah unnes sudah sangat bagus, terlihat pada penggunaan ventilasi sebagai AC alami di kelas kelas walaupun ada beberapa fakultas yang masih banyak mengguanakan AC , seharusnya di buat lebih banyak lagi pohon yang ditanam. Di organisasi mahasiswa dan UKM sering diagendakan acara penanaman pohon di luar lingkungan unnes atau di unnes sendiri dan juga acara bersih lingkungan seperti acara bersih pantai. Mahasiswa juga sering mengadakan acara bakti sosial, seperti memberi bantuan ke panti asuhan, membantu korban penggusuran, galang dana untuk korban bencana alam, dan masih banyak lagi, hal ini menunjukkan mahasiswa UNNES sangat peduli terhadap masyarakat di sekitarnya. Konservasi lingkungan juga dilakukan dengan mengurangi penggunaan plastik dan kertas dibuktikan dengan adanya tempat pengisian air dan untuk acara kampus menggunakan gelas bukan air mineral, presensi mahasiswa juga menggunakan sikadu untuk meminimalisir penggunaan kertas, di sisi lain penggunaan kertas yang begitu banyak juga tidak lepas dari pembuatan laprak dan pembuatan skripsi oleh mahasiswa UNNES. Untuk konservasi budaya sudah sangat dikembangkan mulai dari anjuran memakai batik di hari kamis. Seperti yang kita ketahui bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan, dengan memakai batik mahasiswa akan memiliki kesadaran perlunya melestarikan budaya Indonesia. Selasa legen maupun acara dan ukm tentang pengembangan budaya tradisional daerah terutama budaya jawa karena unnes berada di semarang jawa tengah. Sayangnya di beberapa fakultas belum diterapkan secara utuh tentang pemakaian batik di hari kamis. Banyak juga mahasiswa yang mengembangkan dan mengkolaborasikan budaya daerah dengan modern untuk melestarikan agar terjadi keseimbangan dengan adanya tari kreasi. Namun, sekarang lebih banyak mahasiswa yang menyukai dance modern seperti Kpop yang memang sedang mendunia. Kegiatan lain yang pernah diterapkan di UNNES sebagai bentuk implementasi dari nilai nilai konservasi yaitu pembuatan parikan dan tari konservasi. Parikan adalah salah satu budaya sejenis pantun, budaya ini hampir hilang karena di telan era globalisasi. Dengan membuat parikan ini mahasiswa secara langsung ikut melestarikan budaya tersebut Untuk konservasi nilai dan karakter sudah sering di upayakan oleh pihak kampus terutama dengan slogan setaip fakultas yang mewakili nilai dan karakter konservasi. Namun hal tersebut sering hanya menggema saat ospek. Karena dari mahasiswa sendiri mempunyai karakter masing-masing terutama dari wilayah yang berbeda dengan karakter yang berbeda pula. Sering kali nilai saling menghormati terhadap yang lebih tua mulai menghilang di generasi penerus Indonesia terlihat dari rata-rata mahasiswa. Dahulu saat SD maupun SMA banyak sekali yang masih membudayakan jabat tangan dengan dosen namun sekarang jarang. Saat bertemu pihak karyawan maupun dosen banyak mahasiswa yang kadang acuh. Setidaknya karakter menghormati dan menghargai yang lebih tua tetap dibudayakan minimal dengan tersenyum atau menyapa terhadap orang yang lebih tua. Nilai kerjasama antar mahasiswa mulai dikembangkan dengan baik namun kadang diselewengkan saat pengerjaan ulangan. Nilai menghargai karya orang lain juga mulai terkikis dengan adaya plagiasi terhadap karya maupun tugas dengan searching di Google. Mahasiswa juga mulai individualistik dengan adaya pengaruh gadget yang menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Boleh kita memakai gadget namun tidak berlebihan tetap harus memperdulikan sekitar dengan aturan dan normanya. Seringnya terjadi kehilangan barang dan motor menunjukkan kurangnya konservasi nilai dan akrakter di sekitar wilayah UNNES. Mahasiswa unnes diharapkan mampu menjujung nilai dan karakter konservasi ditengah majunya perkembangan zaman sebagai kader konservasi tak hanya di wilayah unnes namun juga sekitarnya.