RPD PDF
RPD PDF
Abstrak
Diabetes mellitus (DM) dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskular berupa retinopati diabetik (RD). Kejadian RD cukup
banyak dan dapat menimbulkan kebutaan jika tata laksana tidak adekuat. Tinjauan kasus ini bertujuan untuk menunjukkan
pentingnya penegakan diagnosis yang cepat dan tepat melalui skrining, serta beberapa modalitas terapi pada RD. Pasien
perempuan dengan penurunan tajam penglihatan secara perlahan sejak 6 bulan disertai timbul bayangan hitam pada mata
kiri yang makin memberat. Pasien menderitaDM, hipertensi, dan hiperkolesterol. Pasien didiagnosis dengan Proliferative
Retinophaty Diabetic (PDR) pada kedua mata dan perdarahan vitreus pada mata kiri. Rencana terapi berupa laser
fotokoagulasi panretinal dan fokal laser/intravitreal anti VEGF untuk mata kanan dan vitrektomi dengan endolaser pada
mata kiri. Skrining rutin RD pada pasien DM perlu dilakukan. Pemeriksaan biomikroskopi, angiografi floresen, ultrasonografi
dan Optical Coherence Tomography (OCT)dapat dilakukan untuk penegakan diagnosis.Beberapa tata laksana RD meliputi
fotokoagulasi laser, steroid intravitreal, vitrektomi dan anti-Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) intravitreal.
Kata kunci: diabetes mellitus, non-Proliferative Retinophaty Diabetic, Proliferative Retinophaty Diabetic, retinopati diabetik.
Korespondensi : dr. M. Yusran, M.Sc., Sp.M, alamat Jl. Soemantri Brodjonegoro No. 1, HP 081272358340, e-mail
dmuhartono@yahoo.com
Tindakan pembedahan vitrektomi pinhole dan mata kiri 2 meter hitung jari tidak
diindikasikan pada kasus tractional retinal terkoreksi dengan pinhole. Pemeriksaan
detachment, perdarahan vitreus yang segmen anterior kedua mata dalam batas
menetap, perdarahan pre makular dan edema normal. Pada pemeriksaan funduskopi mata
makula yang diakibatkan vítreomacular kanandidapatkan gambaran mikroaneurisma
traction. Tindakan ini juga memberikan akses di 4 kuadran (lebih dari 20 pada setiap
untuk melakukan tindakan laser fotokoagulasi kuadran), venous beading di 2 kuadran, flame
pada keadaan kekeruhan vitreus akibat shape hemmorage, dan hard exudate di
terjadinya perdarahan vitreus.14 daerah makula serta NVE. Pada mata kanan
Sekarang banyak penatalaksanaan dan didapatkan vitreus keruh, pre retinal
penelitian klinik tentang pemberian anti VEGF hemmorage dan NVD. Tekanan intraokular
pada penatalaksanaan retinopati diabetik mata kanan sebesar 17 mmHg dan kiri sebesar
dengan cara menghambat progresivitas 20 mmHg. Pasien didiagnosis dengan PDR
retinopatia diabetik dan meningkatkan tajam pada kedua mata disertai dengan perdarahan
penglihatan dengan mengatasi edema makula. vitreus pada mata kiri.
Ada beberapa anti VEGF yang biasa digunakan Pasien direncanakan untuk dilakukan
pada penatalaksanaan dan penelitian tersebut tindakan laser fotokoagulasi panretinal dan
antara lain ranibizumab (Lucentis; Genentech, fokal laser/intravitreal anti VEGF untuk mata
South San Francisco, CA) dan aflibercept kanan dan vitrektomi dengan endolaser pada
(Eylea; Regeneron, Tarrytown, NY). mata kiri.
Bevacizumab (Avastin; Genentech, South San
Francisco, CA), yang digunakan pada terapi Pembahasan
kanker kolon juga biasanya digunakan secara Pasien tersebut diatas didiagnosis
off-label dalam tatalaksana edema makula.15 dengan PDR dengan ditandai adanya
Tinjauan kasus ini bertujuan untuk neovaskularisasi pada kedua mata. Menurut
menunjukkan modalitas terapi pada retinopati penelitian ETDRS, peningkatan progresivitas
diabetik dan peran skrining retinopati dari retinopati diabetik terjadi akibat kontrol
diabetik. gula darah yang tidak baik dengan parameter
HbA1c yang lebih dari 7 %, tekanan darah
Kasus yang tinggi dan keadaan
Pasien perempuan berusia 50 tahun hiperkolesterolemia.1-4 Ketiga faktor risiko
datang ke poliklinik mata Rumah Sakit Abdoel tersebut dialami oleh pasien ini sehingga
Moeloek, Bandar Lampung dengan keluhan terjadi progresivitas penyakit yang cepat.
mata kanan dan kiri buram secara perlahan Retinopati diabetik merupakan keadaan
sejak 6 bulan yang lalu. Pasien mengeluhkan penyakit yang dapat dicegah untuk
terdapat bayangan hitam yang menutupi mata menghindari terjadinya kebutaan. Skrining
kiri pasien yang makin lama makin memberat. untuk mendeteksi fase awal dari NPDR
Tidak didapatkan mata merah ataupun nyeri penting untuk menghindari terjadinya PDR.6-9
pada kedua mata. Pasien dengan riwayat Pada pasien ini tidak pernah dilakukan
diabetes mellitus sejak 4 tahun yang lalu pemeriksaan fuduskopi mata dengan dilatasi
dengan kadar gula darah yang tidak pupil selama menderita DM. Tenaga
terkontrol. Pasien juga memiliki riwayat darah kesehatan berperan penting dalam
tinggi dan hiperkolesterol. Pasien tidak pernah menginformasikan dan merujuk pasien untuk
ke dokter spesialis mata untuk memeriksakan dilakukan skrining retinopati diabetik.
matanya dan hanya datang ke optik untuk Penelitian yang dilakukan di Jakarta
membuat kaca mata. Tidak didapatkan didapatkan data hanya 48% pasien yang
riwayat trauma dan penggunaan obat-obat mendapatkan edukasi dan anjuran untuk
jangka panjang yang memiliki efek toksik di memeriksakan mata ke dokter mata. 16
mata (kortikosteroid, etambutol, klorokuin). Penelitian lain yang dilakukan di pusat
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesehatan primer di Bandar lampung
tekanan darah 170/90 mmHg. Pemeriksaan didapatkan 30% pasien DM yang mengikuti
oftalmologi didapatkan tajam penglihatan program PROLANIS menderita NPDR dan 90%
mata kanan 6/30 tidak terkoreksi dengan