Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH HASIL WAWANCARA ORGANISASI

DEWAN MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UGM

Disusun oleh:

Dewi Azizah N B M (13609)


Nirmala Sari (13610)
Zudan Nur R (13611)
Dyah Ayu N (13612)
Yun Dewinta (13613)
Saras Yusnia (13621)
Aqina Madhania P R (13622)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang harus saling berhubungan, berinteraksi dan
saling terlibat dalam anggota masyarakat. Manusia yang saling berhubungan sering
membentuk sebuah organisasi. Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama. Untuk mencapai tuuan organisasi dengan baik, maka
diperlukan sumber daya untuk mencapainya. Sumber daya manusia merupakan hal penting
karena dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas organisasi. Untuk membentuk SDM
yang berkualitas diperlukan motivasi agar dapat membangun kinerja seseorang lebih
maksimal. Motivasi adalah suatu perubahan yang terjadi pada seseorang yang muncul
adanya gejala perasaan, kejiwaan dan emosi sehingga mendorong individu untuk
melakukan sesuatu karena kebutuhan, keinginan dan tujuan. Di dalam organisasi, motivasi
sangat diperlukan karena dapat mendorong anggota organisasi untuk berpartisipasi dalam
organisasi secara maksimal dan dapat digunakan anggota untuk mengebangkan diri dalam
organisasi. Di dalam suatu organisasi, juga diperlukan kepemimpinan yang bagus yang
mampu membawa organisasi tersebut menjadi lebih baik, serta dapat memimpin anggota
organisasi agar tidak terpecah belah dalam organisasi tersebut. Dalam kepemimpinan yang
baik, pemimpin organisasi juga harus dapat menjadi panutan bagi anggota organisasinya.

B. Tujuan
1. Mengetahui kepemimpinan dalam organisasi DEMA Fakultas Pertanian UGM.
2. Mengetahui motivasi dalam organisasi DEMA Fakultas Pertanian UGM.
3. Mengetahui masalah dan solusi terkait kepemimpinan dan motivasi dalam organisasi
DEMA Fakultas Pertanian UGM.
BAB II
HASIL WAWANCARA

Kegiatan manusia di dalam suatu organisasi tidak akan terlepas dari adanya unsur
kepemimpinan dan pengawasan yang dilakukan oleh pemimpin. Kedua unsur itu merupakan
bagian dari usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya pemimpin,
suatu organisasi akan mampu berjalan dengan baik, apalagi ditunjang dengan adanya
pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan. Kepemimpinan dalam suatu organisasi penting
adanya. Dikatakan demikian, karena dengan adanya pemimpin organisasi itu akan dapat
dikendalikan. Hal ini ditegaskan oleh Siagian yang menyatakan bahwa "mutu kepemimpinan
dalam organisasi terlihat dalam kemampuannya untuk menghilangkan berbagai bentuk
ancaman yang dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan
berbagai sasarannya" (Siagian, 1994).
Hal inipun terjadi pada organisasi DEMA Fakultas Pertanian UGM. Pemimpin yang
dikenal dengan sebutan sekretaris jenderal, mempunyai peran yang besar dalam
mengendalikan anggotanya, agar tercapai tujuan dan cita-cita dengan kekompakkan.
Organisasi ini dijadikan sebagai struktur atau kesatuan sosial, dimana orang-orang
didalamnya atau anggotanya diatur, digerakkan dan dikoordinasikan secara formal untuk
mencapai tujuan bersama dan digerakkan oleh pemimpin (leader). Organisasi dianggap bukan
tujuan tetapi alat untuk mencapai tujuan. Peran pemimpin DEMA sangat menentukan
keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama, tanpa adanya pemimpin
sangat berat kiranya tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Motivasi adalah dorongan untuk melakukan sesuatu sesuai yang diinginkannya, baik
dorongan dari luar atau pun dari dalam diri. Adapun motivasi di organisasi DEMA FPN UGM
ini ialah terdapat motivasi dari luar untuk DEMA, motivasi dari dalam DEMA yaitu dari
anggota, motivasi dari visi misi DEMA itu sendiri, dan motivasi DEMA untuk anggota.
Motivasi dari luar untuk DEMA ini tentunya motivasi dari organisasi-organisasi lain yang ada
di Pertanian seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Badan Semi Independen (BSI).
Sedangkan motivasi dari anggota untuk DEMA yaitu dalam bentuk anggota yang aktif
berpartisipasi dan berkontribusi untuk mewujudkan visi dan misi DEMA, anggota di DEMA
ini cukup aktif dalam setiap kegiatan, hanya saja terkadang tidak semua anggota, namun
beberapa anggota yang aktif ini dapat memotivasi kerja DEMA. Motivasi dari visi dan misi
tentunya merupakan salah satu motivasi awal berdirinya suatu organisasi, berangkat dari
permasalahan yang kemudian ingin mencari penyelesaiannya yang tertuang dalam suatu
tujuan yaitu visi dan misi. Visi dan misi ini haruslah menjadi motivasi untuk mewujudkannya.
Adapun motivasi DEMA untuk anggotanya ialah dalam bentuk mempertahankan dan
membangkitkan semangat anggota. Di DEMA terdapat salah satu subkedirjenan yang biasa
disebut biro. Salah satunya biro Hubungan Internal (HI), biro HI inilh yang bertugas untuk
mempertahankan, mengontrol, dan memperbaiki hubungan internal DEMA antara anggota,
dirjen,staf ahli,dan kepala biro. HI memotivasi semua itu dengan beberapa cara yaitu,
pemantauan setiap 2 minggu sekali di setiap kedirjenan dan biro, memberikan kata-kata
motivasi dan ispirasi via line, mengontrol anggota, membangkitkan semangat anggota yang
kurang aktif, serta memberikan apresiasi kepada anggota yag aktif.
Suatu organisasi dalam perjalanan kepengurusannya tentu tidak lepas dari masalah-
masalah yang menghambat lancarnya suatu kegiatan organisasi. Masalah-masalah yang ada di
DEMA terkait kepemimpinan dan motivasi yaitu, anggota di DEMA tergolong banyak
sehingga sulit untuk mengontrol dan merangkul semua. Hal ini menimbulkan dampak ada
anggota yang kurang aktif, tidak terlihat keberadaannya, dan beberapa anggota yang tidak
berkontribusi. Hal ini tentunya merupakan masalah yang harus diselesaikan.
Peranan dan fungsi DEMA di tingkat fakultas merupakan pusat sentral dan pimpinan
tertinggi dalam pengembilan kebijakan di kalangan mahasiswa fakultas. Dalam hal ini DEMA
fakultas harus mengambil keputusan dan kebijakan dalam suatu kepemerintahannya,
mahasiswa harus kritis terhadap kebijakan-kebijakan baik di dalam lingkuangan kampus
maupun luar kampus.
Dewan Mahasiswa merupakan ujung tombak dalam menjalankan segela aspek
penyampaian aspirasi mahasiswa di tingkat fakultas. Dewan Mahasiswa terdiri dari beberapa
elemen, yaitu kedirjenan advokasi, jaringan eksternal, pengabdian masyarakat, kesejahteraan
mahasiswa, kajian strategis, dan pengembangan sumber daya manusia, serta biro hubungan
internal, media, kewirusahaan, keolahragaan, dan riset pengembangan. Untuk menjaga
kestabilan dan kebijakan yang sepihak, element tersebut dapat bekerja sama dalam
pengambilan keputusan, baik berupa pengambilan keputusan maupun dalam pencapain visi
dan misi.
Pengambilan keputusan dilakukan secara demokratis. Yaitu melalui musyawarah,
rapat, diskusi, dialog, dan cara-cara pembicaraan lain dalam rangka memperoleh
kesepakatan. Musyawarah atau cara-cara pembicaraan bersama yang lain merupakan cara
yang baik dalam mendapatkan kesepakatan atau konsensus di antara mereka sendiri.
Musyawarah diharapkan dapat mencapai kata mufakat. Mufakat artinya kesepakatan yang
bulat. Semua peserta musyawarah dapat menerima kesepakatan itu, tidak ada yang menolak.
Namun, ada juga musyawarah yang tidak mencapai kesepakatan yang bulat atau mufakat.
Beberapa anggota sebenarnya memiliki pendapat yang berbeda, tetapi mau menerima
pendapat yang sebagian besar disetujui. Dengan jiwa besar, mereka bersedia menerima
keputusan bersama yang memang sebagian besar telah menyepakatinya.
Partisipasi anggota dalam suatu organisasi DEMA dinilai besar. Partisipasi yang
selama ini sering menjadi patokan untuk penilaian tingkat partisipasi adalah partisipasi secara
fisik berupa keanggotaan dalam organisasi, frekuensi kehadiran, sumbangan yang diberikan,
keanggotaan dalam kepengurusan, kegiatan yang diikut, dan keaktifan dalam diskusi.
Sedangkan partisipasi tidak hanya keterlibatan secara fisik tetapi keterlibatan mental dan
emosional seseorang, sehingga mendorong untuk berkontribusi dan kesediaan untuk
menerima tanggung jawab. Konsep partisipasi mental merupakan suatu kesatuan dari gagasan
partisipasi yaitu keterlibatan mental dan emosional anggota dan partisipasi memotivasi
mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan menerima tanggung jawab
untuk pencapaian tujuan tersebut. Semakin tinggi seseorang terlibat secara mental dan
emosional kemudian semakin tinggi seseorang memiliki motivasi untuk berkontribusi dan
juga semakin tinggi penerimaan mereka untuk memikul tanggung jawab maka semakin tinggi
pula tingkat partisipasi dalam suatu organisasi. Dari pernyataan diatas maka secara konseptual
partisipasi terdiri dari dua sisi, partisipasi secara mental serta partisipasi secara fisik (Sari dan
Yudarwati, 2013).
Penyelesaian masalah pada organisasi DEMA di tingkat fakultas ini diselesaikan
dengan cara direktorat jenderal datang langsung ke biro hubungan internal. Hubungan internal
memiliki tugas untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling
bermanfaat dalam suatu organisasi. Hubungan internal yang baik adalah yang memperlakukan
tiap anggota dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan tingkat, pendidikan, bertindak
adil, tidak memihak satu golongan, jujur dan bijaksana; sebab tiap anggota mulai dari
pimpinan sampai dengan pesuruh merupakan bagian dari keseluruhan organisasi itu. Dengan
hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam organisasi maka akan tercipta
iklim kerja yang baik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemimpin DEMA yang dikenal dengan sebutan sekretaris jenderal mempunyai peran
yang besar dalam mengendalikan anggotanya, agar tercapai tujuan dan cita-cita
dengan kekompakkan.
2. Motivasi di organisasi DEMA FPN UGM adalah terdapat motivasi dari luar untuk
DEMA, motivasi dari dalam DEMA yaitu dari anggota, motivasi dari visi misi
DEMA itu sendiri, dan motivasi DEMA untuk anggota.
3. Masalah-masalah yang ada di DEMA terkait kepemimpinan dan motivasi adalah
anggota di DEMA tergolong banyak sehingga solusi yang diberikan oleh DEMA
adalah memberi motivasi untuk anggotanya dalam pbentuk mempertahankan dan
membangkitkan semangat anggota.

B. Saran
Bagi pemimpin dalam suatu organisasi sebaiknya dapat memberikan apa yang
seharusnya anggota dapatkan, baik itu informasi yang akurat, cepat dan tidak bertele-tele
sehingga semangat kerja anggota tetap terjaga. Kedua, adalah bagi pihak anggota sebaiknya
lebih memaksimalkan tugas pokok dan fungsi kerjanya masing-masing supaya kinerja
anggota bisa mendapatkan predikat memuaskan dari pemimpin organisasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Sari, T. M., dan Yudarwati, G. A. 2013. Pengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat
Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan
Percetakan Kanisius. <http://e-journal.uajy.ac.id/>. Diakses pada 11 Mei 2016.

Siagian, S. P. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kepemimpinan, dan Perilaku


Administrasi. Bumi Aksara, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai