Keterangan:
D adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen,
termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan
layan tetap.
L adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung,
termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin,
hujan, dan lain-lain.
La adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh
pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh
orang dan benda bergerak.
H adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air.
W adalah beban angin.
Desain kuda-kuda (seperti pada gambar di atas) yang akan direncanakan yaitu
merupakan tipe Modified Fan (triple fans) yang pada umumnya memiliki
bentang 44 – 60 ft atau sekitar 13 – 18 meter. Desain kuda-kuda ini dirancang
sebagai rangka penutup pada bangunan hanggar pesawat pribadi yang memiliki
dimensi 18 x 36 m, yang desain denahnya dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Gambar . Desain Rencana Bangunan Hanggar Pesawat Pribadi
Gording
Jenis Profil : Profil Kanal C 6 x 13
Acuan : AISC Steel Construction Manual,13th
Edition
Jarak Antar Gording : 1,64 m
H (web channal) 15,240 cm
bf (flange channal) 5,486 cm
t1 (web thickness) 1,11 cm
t2 (flange thickness) 0,871 cm
Section area (A) 24,581 cm2
Mass per metre (W) 19,296 kg/m
Moment of inertia Ix 720,080 cm4 Iy 43,704 cm4
Radius of gyration rx 5,410 cm ry 1,331 cm
Plastic modulus Zx 119,462 cm3 Zy 22,123 cm3
Elastic modulus Sx 94,717 cm3 Sy 10,455 cm3
Torsional constant J 9,865 cm4
Warping constant Cw 1930,773 cm6
Kuda-Kuda
Jarak Antar Kuda-Kuda :4m
Atap
Penutup Atap : Atap Zincalcume Lysaght Spandek AZ-150
Berat Penutup Atap : 4,55 kg/m2
Kemiringan Atap : 24o
Muy ≤ ф .Mny
166,41 x 104 N.mm ≤ 0.9 x Mny
Mny ≥ 184,9 x 104 N.mm
Element λ λp Λr
𝒃𝒇
Flange 𝟎, 𝟑𝟖. √𝑬⁄𝒇𝒚 𝟎. 𝟑𝟖. √𝑬⁄𝒇𝒚
𝒕𝒇
𝒉
Web 𝟑, 𝟕𝟔. √𝑬⁄𝒇𝒚 𝟓, 𝟕𝟎. √𝑬⁄𝒇𝒚
𝒕𝒘
Flange (sayap)
bf 5,486
= = = 6,30
tf 2 x 0,871
p = 0,38. √E⁄fy = 0,38. √800 = 10,75
λ ≤ λp (compact shape)
Web (badan)
h 15,24
= = = 13,73
tw 1,11
λ ≤ λp (compact shape)
Jika ditinjau dari sumbu kuatnya, profil yang dipilih termasuk profil compact.
Kontrol terhadap Lateral Torsional Buckling
Lb = 4000 mm
E
Lp = 1.76 ∙ ry ∙ √f = 1.76 ∙ 1,331 ∙ √800 = 𝟔𝟔𝟐, 𝟓𝟔mm
y
π E ∙G ∙J ∙A
X1 = (S ) ∙ (√ )
x 2
= 46011,89 MPa
S 2 C
X2 = 4 ∙ (G∙Jx ) ∙ ( Iw )
y
2
94,717x103 1930773000
= 4 ∙ ((7,93x104 )∙(9,865x104)) ∙ ( 43,704x104 )
X
Lr = ry ∙ ( f 1 ) ∙ √1 + √1 + X 2 ∙ fL 2
L
di mana:
fL = f y – fr
fr = tegangan tekan residual = 70 Mpa
fL = (250–70) Mpa
= 180 Mpa
sehingga :
47312,74
Lr = (13,31) ∙ ( ) ∙ √1 + √1 + (2,5455x10−6 ) ∙ (180)2
180
= 𝟒𝟖𝟔𝟎, 𝟔𝟖 𝐦𝐦
Dari nilai Cb, dapat dicari kuat nominal terhadap lenturnya, yaitu
𝐿 −𝐿
𝑀𝑛 = 𝐶𝑏 [𝑀𝑟 + (𝑀𝑝 − 𝑀𝑟 ) (𝐿𝑟−𝐿𝑏 )] ≤ 𝑀𝑝
𝑟 𝑝
Karena фMnx > Mux dan фMny > Muy, maka profil ini kuat
terhadap lateral torsional buckling.
Lintang maksimum
Vux = 172,2873 kg
Vuy = 168,5206 kg
Perhitungan ini didasarkan pada SNI baja Pasal 8.8.2
ℎ 15,24
λ = 𝑡𝑤= = 13,73
1,11
𝑘𝑛 = 5
𝑘𝑛 .𝐸 5×210000
1.1√ = 1.1√ = 69,57
𝑓𝑦 250
ℎ 𝑘𝑛 .𝐸
Karena 𝑡𝑤 ≤ 1.1√ maa digunakan rumus kuat geser pada pasal 8.8.3
𝑓𝑦
Lendutan total
5 ∑ 𝑞𝑥×𝐿4 1 𝑃𝑥×𝐿3
𝛿𝑥 = 384 × + 48 ×
𝐸×𝐼𝑦 𝐸×𝐼𝑦
5 0,24758×40004 1 0,8135×40003
= 384 × 200000× + 48 × 200000×437040 = 10,17366 𝑚𝑚
437040
5 ∑ 𝑞𝑦×𝐿4 1 𝑃𝑦×𝐿3
𝛿𝑦 = 384 × + 48 ×
𝐸×𝐼𝑥 𝐸×𝐼𝑥
5 0,619403×40004 1 1,827 ×40003
= 384 × 200000×7200800 + 48 × 200000×7200800 = 10,32375 𝑚𝑚
𝛿 = (√𝛿𝑥 2 + 𝛿𝑦 2 ) = 14,49 𝑚𝑚
𝜹 < δijin (memenuhi)
BAB 4
PERENCANAAN KUDA-KUDA
𝑃 = 92,108 𝑘𝑔 = 93 kg = 0,93 𝑘𝑁
Berat dari masing-masing batang diperoleh dari berat batang per meter
dikalikan dengan panjang batang sendiri. Adapun distribusi penggunaan
profil baja terdapat pada gambar berikut ini.
P𝑝𝑙𝑎𝑓𝑜𝑛 = 21 kg = 0,21 kN
1
P𝑘𝑢𝑑𝑎−𝑘𝑢𝑑𝑎 𝐴 = Wkuda−kuda x (L1 + L9)
2
1 1
P𝑘𝑢𝑑𝑎−𝑘𝑢𝑑𝑎𝐴 = 4,973 x 2 x (1,5) + 7,293 x 2 x (1,64) =
Angin Belakang
𝐴𝑛𝑔𝑖𝑛𝐵𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 = 𝑊𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 × Lkuda−kuda × Lgording × sin 𝛼
𝐴𝑛𝑔𝑖𝑛𝐵𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 = −19,31 × 4 × 1,64 × sin 24°
𝐴𝑛𝑔𝑖𝑛𝐵𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 = −51,52 𝑘𝑔 ~ − 52 𝑘𝑔 = −0,52 𝑘𝑁
Gambar . Skema pembebanan kuda-kuda akibat Beban Angin (W)
𝑃 = 68,224 𝑘𝑔 = 69 kg = 0,69 𝑘𝑁
Kombinasi Pembebanan
Panjang
Lokasi Batang
(m) 1,2 D+1,6L+ 1,2 D+1,6L+ 1,2D+1,6La+ 1,2D+1,6H+ 1,2D+1,3W+ 1,2D+1,3W+
1,4 D
0,5La 0,5Ha 0,8W 0,8W 0,5La 0,5H
1 1.5 31.458 39.339 27.464 67.14 54.676 40.275 36.38
2 1.5 31.458 39.339 27.464 67.14 54.676 40.275 36.38
3 3 25.424 31.917 22.292 54.248 44.04 32.008 28.818
Batang Bawah
L 3000
y = ry
= 20,777 = 144,389
b. Yielding Strength
Yielding Strength yang dihitung merupakan kekuatan dari profil dua
siku.
Pn = (0.9 × 𝐹𝑦 × 𝐴𝑔 )
= (0.9 × 250 × 633,547)
= 142,548 kN
c. Fracture Strength
𝐴𝑛 = (𝐴𝑔 − 𝐴ℎ𝑜𝑙𝑒𝑠 ) = 583,144 𝑚𝑚2
𝑥 6,782
𝑈 = 1 − (𝐿 ) = 1 − ( 40
) = 0.915
60,484
𝐹𝑢 ∙ 𝐴𝑛𝑡 = 450 × 1000
= 27,218𝑘𝑁
upper limit
𝑅𝑛 = [0.6 ∙ 𝐹𝑢∙ 𝐴𝑛𝑣 + 𝐹𝑢 ∙ 𝐴𝑛𝑡 ]
= 0.75[0.6 ∙ 450 ∙ 446,484 + (450 ∙ 60,484)]
= 110,826kN
jadi block shear strength = 110,826 kN
Karena Pn > 𝑃𝑢110,826 kN > 67,14 𝑘𝑁, batang dapat menahan
beban aksial ultimate.
2. Batang Atas (Cek terhadap Tekan)
a. Cek kekakuan batang tekan
Pada batang atas, panjang batang terbesar (L) adalah = 1640 mm
Syarat kekakuan batang tekan adalah < 240
KL 1640
x = = = 105,50
rx 15,545
KL 1640
y = ry
= 21,107 = 77,69
b. Mencari nilai c
K∙Lx 𝐹𝑦 1640 250
c= π∙rx
√
𝐸
= 𝜋∙15,545 √2 x105 = 1,188
c. Mencari fcr
Fy 250
ƒcr = = = 140,576 N/mm2
ω 1.778
e. Design Strength
Pn = [0.85 × ƒcr × Ag ] = [0.85 × 140,576 × 929,030] = 111,01 kN
Karena, Pn > 𝑃𝑢 yaitu 111,01 kN > 70,076 𝑘𝑁, 𝒃atang dapat
menahan beban aksial ultimate.
b. Yielding Strength
Yielding Strength yang dihitung merupakan kekuatan dari profil dua
siku.
Pn = (0.9 × 𝐹𝑦 × 𝐴𝑔 )
= (0.9 × 250 × 633,547)
= 142,548 kN
c. Fracture Strength
𝐴𝑛 = (𝐴𝑔 − 𝐴ℎ𝑜𝑙𝑒𝑠 ) = 532,741 𝑚𝑚2
𝑥 6,782
𝑈 = 1 − (𝐿 ) = 1 − ( 40
) = 0,915
upper limit
𝑅𝑛 = [0.6 ∙ 𝐹𝑢∙ 𝐴𝑛𝑣 + 𝐹𝑢 ∙ 𝐴𝑛𝑡 ]
= 0.75[0.6 ∙ 450 ∙ 446,484 + (450 ∙ 60,484)]
= 110,826kN
jadi block shear strength = 110,826 kN
Karena Pn > 𝑃𝑢110,826 kN > 25,66 𝑘𝑁, batang dapat menahan
beban aksial ultimate.
L 3650
y = ry
= 21,107 = 172,925
b. Yielding Strength
Yielding Strength yang dihitung merupakan kekuatan dari profil dua
siku.
Pn = (0.9 × 𝐹𝑦 × 𝐴𝑔 )
= (0.9 × 250 × 929,03)
= 209,032 kN
c. Fracture Strength
𝐴𝑛 = (𝐴𝑔 − 𝐴ℎ𝑜𝑙𝑒𝑠 ) = 853,425 𝑚𝑚2
𝑥 7,125
𝑈 = 1 − (𝐿 ) = 1 − ( 40
) = 0.911
60,484
𝐹𝑢 ∙ 𝐴𝑛𝑡 = 450 × 1000
= 27,218𝑘𝑁
Karena Pn > 𝑃𝑢110,826 kN > 15,832 𝑘𝑁, batang dapat menahan
beban aksial ultimate.
2. Bearing Strength
Profil 2x2x1/8
Member (1 siku) – tmember = 0.64 cm
Ujung member
𝐿𝑐 = 3 − (𝑑ℎ /2)
= 3 − (1,5875/2)
= 2,20625 𝑐𝑚 = 22,0625 𝑚𝑚
∅𝑅𝑛 = ∙ (1,2 × 𝐿𝑐 × 𝑡𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 × 𝐹𝑢 ) ≤ ∙ (2,4 × 𝑑𝑏 × 𝑡𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 × 𝐹𝑢 )
= 0,75 ∙ (1,2 × 22,0625 × 2 × 3,175 × 450)/1000
≤ 0,75 ∙ (2,4 × 12,7 × 2 × 3,175 × 450)/1000
= 56,739𝑘𝑁 ≤ 65,322 𝑘𝑁
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 = 56,739 kN
Tengah member
𝐿𝑐 = 4 − 𝑑ℎ
= 4 − 1,5875
= 2,4125 𝑐𝑚 = 24,125 𝑚𝑚
Profil 2x2x3/16
Member (1 siku) – tmember = 0.64 cm
Ujung member
𝐿𝑐 = 3 − (𝑑ℎ /2)
= 3 − (1.5875/2)
= 2,20625 𝑐𝑚 = 22,0625 𝑚𝑚
Tengah member
𝐿𝑐 = 4 − 𝑑ℎ
= 4 − 1.5875
= 2,4125 𝑐𝑚 = 24,125 𝑚𝑚
∅𝑅𝑛 = ∙ (1,2 × 𝐿𝑐 × 𝑡𝑔𝑢𝑠𝑠𝑒𝑡 × 𝐹𝑢 ) ≤ ∙ (2,4 ∙ 𝑑𝑏 ∙ 𝑡𝑔𝑢𝑠𝑠𝑒𝑡 . 𝐹𝑢 )
= 0,75 ∙ (1,2 × 24,125 × 6,35 × 450)/1000
≤ 0,75 ∙ (2,4 × 12,7 × 6,35 × 450)/1000
= 62,043 ≤ 65,322𝑘𝑁
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 = 62,043 kN
Jadi, kekuatan sambungan dari struktur kuda-kuda adalah sebesar 96,118 kN,
sementara gaya batang tarik terbesar pada struktur adalah sebesar 67,14 kN.
Karena itu, profil baut cukup kuat untuk dijadikan sambungan dari struktur
kuda-kuda.