Hipertensi
Hipertensi
PENDAHULUAN
etil asetat yang dilarutkan dengan minyak Teknik Pengumpulan data dan analisis
kedelai selama 6 minggu, didapatkan data adalah sebagai berikut:
adanya penurunan kolesterol total sebesar 1. Mula mula disediakan bawang putih
8,5 %, trigliserid sebesar 8,4 %, dan segar dan bawang putih fermentasi,
sekaligus meningkatkan kolesterol HDL dianalisis kandungan kalsium (Ca),
sebesar 11,4 %. Hasil penelitian yang telah fosfor (P), Besi (Fe), dan sulfur (S) di
dilakukan oleh Afifa Kairinnisa, Soetedjo, laboratorium Biochem Technology,
mengatakan bahwa terdapat penurunan Surabaya.
kadar kolesterol mencit setelah pemberian 2. Pegawai diukur tekanan darah dan
bawang putih. pemeriksaan level kolesterol dan
Tujuan penelitian ini adalah tekanan darah pegawai dengan alat
menganalisis pengaruh bawang putih dan khusus pemeriksaan kolesterol dan
bawang putih fermentasi pada tekanan sphygmanometer.
darah dan kolesterol pegawai Poltekkes 3. Memberikan bawang putih fermentasi /
Kemenkes Surabaya. bawang putih pada pegawai (kelompok
perlakuan) sebanyak 1 (satu) suing
METODE PENELITIAN selama 1 (satu) bulan atau setara
dengan 500 mg.
Desain penelitian eksperimental ini 4. Melakukan pengukuran tekanan darah
adalah “Pretest-Postest Control Group dan pemeriksaan level kolesterol pada
Design”, dengan 2 kelompok (kelompok pegawai sesudah pemberian bawang
yang diberi perlakuan dan kelompok yang putih fermentasi dan bawang putih juga
tidak diberi perlakuan), setelah dilakukan kelompok control.
pengukuran awal dan akhir, selanjutnya 5. Membandingkan hasil pengukuran
dilihat efek dari perlakuan, adakah Tekanan Darah & pemeriksaan
perbedaan antara kelompok eksperimen laboratorium kolesterol pada pegawai
dan kelompok kontrol. yang diberi bawang putih fermentasi,
Populasi dalam penelitian ini adalah bawang putih dan kelompok kontrol.
semua pegawai Poltekkes Kemenkes Setelah data hasil pengukuran
Surabaya yang bertugas di Jurusan Teknik terkumpul, selanjutnya untuk data
Elektromedik Tahun 2017. Dengan target kuantitatif diolah dengan menggunakan
populasi 30 pegawai. Sebagai sampel pada metode statistik deskriptif. Dalam hal ini
penelitian ini adalah sebagian dari populasi data berjenis numerik sehingga disajikan
tersebut, yakni sebanyak 15 pegawaiyang dalam bentuk mean (Nugroho, 2014).
dipilih secaara random dengan dengan Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis
ketentuan sebagai berikut: menggunakan uni Anova.
1 berusia lebih dari 40 tahun
2 tidak sedang meminum obat kolesterol, HASIL PENELITIAN
3 tidak menderita Diabetes,
4 Index Body Mass dalam batas berikut
(18.5 – 29.9) Hasil Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah
5 Tingkat kolesterol total < 200 mg/dl Pemberian Bawang Putih
6 Tekanan darah Sistolik < 140 mmHg, 150 136 135135
125 126133 125121 132132
Diastolik < 90 mmHg
7 Bersedia untuk menjadi responden 100
mmHg
50
40
30
16
20 8
10 5 2
1
0
Responden Responden Responden Responden Responden
1 2 3 4 5
Axis Title
80
60
40
20 13 11 9 11
5
0
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5
100
50
50 38
0 9
0
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 1
-50 -32
150
100
57
50 31
20 13
9
0
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5
Axi s Ti tl e
Gambar 6. Hasil kolesterol sebelum dan yang semula (250.14 + 45.09) menjadi
sesudah pemberian bawang putih (198.57 + 55.02).
fermentasi
Tabel 2.Deskripsi Nilai Sistole, Diastole dan
Tabel 1. Deskripsi Nilai Sistole, Diastole Kolesterol pada Bawang Hitam
dan Kolesterol pada Bawang Putih Segar
Std. Std.
Std. Std. Variabel Mean Deviation Mean Deviation
Variabel Mean Deviation Mean Deviation Pre Post
Pre Post Sistole 137.86 14.17 120.29 10.50
Sistole 143.14 16.08 132.14 15.89 Diastole 83.14 6.07 76.86 6.41
Diastole 85.71 6.53 77.29 6.63 Kolesterol 236.29 31.90 205.71 25.49
Kolesterol250.14 45.09 198.57 55.02
Hasil perhitungan deskriptif
Hasil perhitungan deskriptif menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai
menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai sistole post (120.29 + 10.50) dibandingkan
sistole post (132.14 + 15.89) dibandingkan sistole pre (137.86 + 14.17). Demikian juga
sistole pre (143.14 + 16.08). Demikian juga diastole juga mengalami penurunan.
diastole juga mengalami penurunan. Diastole post (76.86 + 6.41) dibandingkan
Diastole post (77.29 + 6.63) dibandingkan diastole pre (83.14 + 6.07). Kolesterol juga
diastole pre (85.71 + 6.53). Kolesterol juga mengalami penurunan setelah
mengalami penurunan setelah mendapatkan terapi bawang hitam yang
mendapatkan terapi bawang putih segar
64 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970
semula (236.29 + 31.90) menjadi (205.71 + 28.23 selanjutnya bawang hitam dengan
25.49). nilai 30.57 + 19.56.
Pada tahap selanjutnya melihat selisih Setelah dilakukan perhitungan deskriptif
sistole, diastole dan kolesterol. Selisih maka langkah selanjutnya melakukan
tersebut diperoleh dengan analisis data untuk melihat perbedaan pre
membandingkan sebelum sesudah dan post. Uji beda pre dan post dilakukan
perlakuan. Berikut hasil selengkapnya : dnegan menggunakan uji paired t test
sedangkan uji beda antar kelompok pada
Tabel 4. Deskripsi selisih nilai sistole pre data selisih dilakukan dengan uji anova.
dan post pada perlakuan bawang putih Namun sebelum dilakukan uji tersebut
segar dilakukan uji normalitas data pada masing-
masing data per kelompok.
Std.
Kelompok Sistole N Mean
Deviation Tabel 7. Uji normalitas data diastole pre
Bawang putih segar 5 11.00 9.17 dan post
Bawang hitam 5 17.57 9.86 Kolmogorov- P
Kelompok Variabel
Smirnov Z value
Selisih bisa bernilai positif atau negatif. Bawang Sistole pre 0.445 0.989
Positif berarti mengalami penurunan dan Hitam Diastole pre 0.756 0.617
sebaliknya negatif mengalami kenaikan. Sistole post 0.759 0.612
Berdasarkan data yang ada menunjukkan Diastole post 0.610 0.851
selisih tertinggi ada pada kelompok bawang Selisih systole 0.559 0.914
hitam dengan nilai mean 17.57 + 9.86 Selisih diastole 0.597 0.868
selanjutnya bawang putih segar dengan Kolesterol pre 1.060 0.211
nilai 11.00 + 9.17. Kolesterol post 0.397 0.997
Selisih kolesterol 0.678 0.748
Tabel 5. Deskripsi selisih nilai diastole pre Sistole pre 0.726 0.668
Diastole pre 0.349 1.000
dan post pada perlakuan bawang hitam
Sistole post 0.627 0.827
Diastole post 0.708 0.699
Std. Selisih systole 0.555 0.918
Kelompok Diastole N Mean
Deviation Selisih diastole 0.522 0.948
Bawang putih segar 7 8.43 6.08 Kolesterol pre 0.548 0.925
Bawang hitam 7 6.29 2.06 Kolesterol post 0.713 0.690
Selisih kolesterol 0.733 0.656
Selisih bisa bernilai positif atau negatif. Selisih diastole 0.635 0.815
Positif berarti mengalami penurunan dan Kolesterol pre 0.539 0.934
sebaliknya negatif mengalami kenaikan. Kolesterol post 0.900 0.393
Berdasarkan data yang ada menunjukkan Selisih kolesterol 0.435 0.991
selisih tertinggi ada pada kelompok bawang
putih segar dengan nilai mean 8.43 + 6.08 Hasil pengujian Kolmogorov Smirnov
selanjutnya bawang hitam dengan nilai 6.29 menunjukkan seluruh data berdistribusi
+ 2.06. normal karena memiliki nilai p lebih dari
0,05. Sehingga uji statistik yang digunakan
Tabel 6. Deskripsi selisih nilai kolesterol pre adalah parametrik.
dan post
Tabel 8. Uji beda berpasangan (paired t
test) sistole, diastole dan kolesterol pada
Std.
Kelompok Kolesterol N Mean seluruh kelompok
Deviation
Bawang putih segar 7 51.57 28.23 Bawang putih Bawang
Bawang hitam 7 30.57 19.56 segar hitam
Variabel
p p
Selisih bisa bernilai positif atau negatif. Nilai t Nilai t
value value
Positif berarti mengalami penurunan dan Sistole 3.175 0.019 4.713 0.003
sebaliknya negatif mengalami kenaikan.
Diastole 3.668 0.010 8.078 0.000
Berdasarkan data yang ada menunjukkan
selisih tertinggi ada pada kelompok bawang Kolesterol 4.833 0.003 4.135 0.006
putih segar dengan nilai mean 51.57 +
65 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa berbagai jalur kompleks, yang pada akhir
meskipun terjadi penurunan sistole, diastole nya menghasilkan vasodilatasi. Mekanisme
dan kolesterol setelah pemberian bawang pertama adalah meningkatkan komponen
putih segar dan bawang hitam dengan p < vasodilatasi, yaitu nitrit oksida (NO). Hal ini
0,05. Kemudian pada bawang putih segar terjadi dengan cara menyumbangkan
penurunan signifikan terjadi pada sistole arginin yang merupakan precursor NO.
sedangkan bawang hitam yang signifikan Arginin ini kemudian akan diubah oleh
pada diastole. enzim nitrite oxidase menjadi nitrit oksida.
Nitrit oksida kemudian akan menstimulasi
Tabel 9. Uji beda antar kelompok guanylate cyclase yang kemudian
berdasarkan nilai selisih sistole, diastole mengubah GTP (guanosine triphosphate)
dan kolesterol menjadi cyclic-GMP. Cyclic-GMP
Levene F
mengaktifkan protein kinase G yang
Variabel Keterangan p value Keterangan menyebabkan pengambilan ulang Ca2+
test value
Sistole 0.294 Homogen 16.421 0.000 signifikan dan pembukaan saluran kalium yang
Diastole 0.172 Homogen 9.526 0.002 signifikan diaktifkan oleh kalsium. Menurunnya
Kolesterol 0.562 Homogen 34.425 0.000 signifikan konsentrasi Ca2+ memastikan bahwa
myosin light-chain kinase (MLCK) tidak
Hasil perhitungan uji beda dengan dapat memfosforilasikan lebih lama molekul
menggunakan anova pada data selisih miosin, sehingga menghentikan siklus
sistole, diastole dan kolesterol jembatan silang dan menyebabkan
menunjukkan seluruh data homogen relaksasi sel otot polos pembuluh darah
setelah dilakukan test levene. Homogen sehingga terjadi vasodilatasi.
jika nilai p value lebih dari 0,05. Dengan Mekanisme kedua, Allicin ternyata
hasil ini maka seluruh data bisa diproses menyerupai ACE inhibitor. Allicin
dengan uji anova. Hasil perhitungan anova menghambat kerja ACE yang bekerja
menunjukkan ada perbedaan signifikan mengubah angiotensin I menjadi
selisih sistole, diastole dan kolesterol angiotensin II yang merupakan
antara kelompok bawang putih segar, vasokonstriktor poten. Dengan tidak
bawang hitam dengan nilai p < 0,05. Oleh terbentuknya angiotensin II juga
karena ada perbedaan antar kelompok menyebabkan penurunan sekresi
maka dilanjutkan dengan uji lanjut LSD. aldosteron pada kelenjar adrenal,
Tabel 10. Hasil perhitungan uji lanjut untuk mengurangi penyerapan Na dan air
mengetahui perbedaan antar kelompok sehingga volume plasma akan turun yang
menunjukkan bahwa antara bawang putih berakibat pada penurunan tekanan darah.
segar dan bawang hitam tidak ada Mekanisme ketiga, pengubahan
perbedaan yang signifikan. angiotensin I menjadi angiotensin II yang
diperantarai oleh ACE membutuhkan
Bawang putih Bawang bradikinin. Hambatan ACE oleh allicin
Kelompok
segar hitam
Bawang putih 0.156 menyebabkan penumpukan bradikinin di
Sistole
segar - dalam tubuh. Bradikinin akan mengaktifkan
Bawang hitam 0.156 enzim phospholipase yang kemudian
-
Bawang putih 0.463 menyebabkan pelepasan asam arakidonat,
Diastole segar - yaitu prekursor PGE2 (prostaglandin E2)
Bawang hitam 0.463 khasiat yang merupakan vasodilator
-
Bawang putih 0.129 sehingga terjadi penurunan tekanan darah.
Kolesterol segar - Pada saat bersamaan bradikinin akan
Bawang hitam 0.129 - berikatan dengan reseptor BK2 yang
terdapat pada sel endotel pembuluh darah
PEMBAHASAN dan menstimulasi produksi dari NO.3.
Hasil perhitungan terjadi penurunan nilai Mekanisme keempat, allicin ternyata
sistole post dibandingkan sistole pre. mempunyai efek hambatan pada
Demikian juga diastole juga mengalami cyclooxygenase 1 (COX 1) yang berperan
penurunan. Diastole post dibandingkan mengubah asam arakidonat menjadi
diastole pre. Allicin yang terkandung dalam tromboksan 2 (TBX2) yang merupakan
Allium sativum di dalam bawang putih komponen vasokonstriktor.
menurunkan tekanan darah melalui
66 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970