Anda di halaman 1dari 8

Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

PENDAHULUAN

Penyakit kardiovaskuler merupakan


penyakit yang sering ditemukan dan
PENGARUH BAWANG PUTIH DAN merupakan penyebab kematian utama di
BAWANG PUTIH FERMENTASI PADA negara maju. Di Indonesia sendiri dalam 20
TEKANAN DARAH DAN KADAR tahun terakhir khususnya di kota-kota besar
KOLESTEROL penyakit kardiovaskuler juga semakin
meningkat (Adam, 1997).
Sari Lutfiah Hiperkolesteremia sangat berperan
(Poltekkes Kemenkes Surabaya) terhadap gangguan kardiovaskuler,
Bambang Hadi Sugito terutama terjadinya aterosklerosis.
(Poltekkes Kemenkes Surabaya) Beberapa penelitian telah menunjukkan
Yuni Ginarsih bahwa gangguan kardiovaskular pada
(Poltekkes Kemenkes Surabaya) manusia dan keparahan aterosklerosis
pada hewan coba berhubungan dengan
ABSTRAK tingginya kadar kolesterol. (Miller, 1990).
Peningkatan kadar kolesterol darah
Penyakit kardiovaskuler merupakan merupakan salah satu faktor risiko penting
penyakit yang sering ditemukan dan berkembangnya penyakit arteri koroner.
merupakan penyebab kematian utama di Kolesterol adalah suatu senyawa yang
negara maju. Tujuan penelitian ini adalah dibutuhkan agar tubuh dapat melakukan
menganalisis pengaruh bawang putih dan fungsinya secara normal. Salah satu
bawang putih fermentasi pada tekanan pengobatan untuk menurunkan kadar
darah dan kolesterol pegawai Poltekkes kolesterol adalah obat dari golongan statin.
Kemenkes Surabaya. Desain penelitian Tetapi efek samping yang mungkin terjadi
eksperimental ini adalah “Pretest-Postest adalah rabdomiolisis dan miopati, serta
Control Group Design”, Sebagai variabel kelainan enzim hati. Oleh karena itu, walau
bebas adalah bawang putih segar dan statin adalah obat yang sangat efektif dan
bawang putih fermentasi. Variabel baik mengatasi kelainan ini, masih
tergantung adalah perubahan level dibutuhkan alternatif yang dapat
kolesterol dan tekanan darah. Pengujian mengurangi efek samping pengobatan.
hipotesis menggunakan uni Anova. Salah satu obat berasal dari sumber alami
Kesimpulan yang diambil adalah: 1) terjadi yang memiliki potensi menurunkan kadar
penurunan nilai sistole post dibandingkan kolesterol adalah bawang putih atau Allium
sistole pre, demikian juga diastole, 2) sativum. Tanaman ini memiliki zat aktif
kolesterol mengalami penurunan setelah alliin. Zat ini nantinya akan berubah
mendapatkan bawang putih segar, 3) menjadi beberapa macam lemak dan
terjadi penurunan nilai sistole post senyawa larut air yang mengandung sulfur.
dibandingkan sistole pre, demikian juga Senyawa ini akan melepaskan hidrogen
diastole, 4) kolesterol darah juga sulfida, yang menyebabkan bawang putih
mengalami penurunan setelah akan menghasilkan bau dan rasa yang
mendapatkan terapi bawang hitam, 5) hasil khas. Aktivitas pada sistem hidrogen sulfida
perhitungan uji lanjut untuk mengetahui menyebabkan efek vasodilatasi pembuluh
perbedaan antar kelompok menunjukkan darah dan efek kesehatan lain. Salah satu
bahwa antara bawang putih segar dan efek yang ingin dilihat adalah terhadap profi
bawang hitam tidak ada perbedaan yang l lipid yang meliputi kadar HDL-C, LDL-C,
signifikan. total kolesterol, dan trigliserida.
Berdasarkan penelitian dengan
Kata kunci: menggunakan 300 mg bubuk bawang putih
Bawang putih fermentasi, tekanan darah, yang diberikan tiga hari sekali selama 12
kolesterol minggu pada penderita hiperkolesterolemia
dibandingkan plasebo menunjukan tidak
didapatkan perubahan bermakna pada
kadar kolesterol total, LDL, dan HDL.
Sedangkan pada penelitian dengan
menggunakan ekstrak bawang putih dalam

61 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

etil asetat yang dilarutkan dengan minyak Teknik Pengumpulan data dan analisis
kedelai selama 6 minggu, didapatkan data adalah sebagai berikut:
adanya penurunan kolesterol total sebesar 1. Mula mula disediakan bawang putih
8,5 %, trigliserid sebesar 8,4 %, dan segar dan bawang putih fermentasi,
sekaligus meningkatkan kolesterol HDL dianalisis kandungan kalsium (Ca),
sebesar 11,4 %. Hasil penelitian yang telah fosfor (P), Besi (Fe), dan sulfur (S) di
dilakukan oleh Afifa Kairinnisa, Soetedjo, laboratorium Biochem Technology,
mengatakan bahwa terdapat penurunan Surabaya.
kadar kolesterol mencit setelah pemberian 2. Pegawai diukur tekanan darah dan
bawang putih. pemeriksaan level kolesterol dan
Tujuan penelitian ini adalah tekanan darah pegawai dengan alat
menganalisis pengaruh bawang putih dan khusus pemeriksaan kolesterol dan
bawang putih fermentasi pada tekanan sphygmanometer.
darah dan kolesterol pegawai Poltekkes 3. Memberikan bawang putih fermentasi /
Kemenkes Surabaya. bawang putih pada pegawai (kelompok
perlakuan) sebanyak 1 (satu) suing
METODE PENELITIAN selama 1 (satu) bulan atau setara
dengan 500 mg.
Desain penelitian eksperimental ini 4. Melakukan pengukuran tekanan darah
adalah “Pretest-Postest Control Group dan pemeriksaan level kolesterol pada
Design”, dengan 2 kelompok (kelompok pegawai sesudah pemberian bawang
yang diberi perlakuan dan kelompok yang putih fermentasi dan bawang putih juga
tidak diberi perlakuan), setelah dilakukan kelompok control.
pengukuran awal dan akhir, selanjutnya 5. Membandingkan hasil pengukuran
dilihat efek dari perlakuan, adakah Tekanan Darah & pemeriksaan
perbedaan antara kelompok eksperimen laboratorium kolesterol pada pegawai
dan kelompok kontrol. yang diberi bawang putih fermentasi,
Populasi dalam penelitian ini adalah bawang putih dan kelompok kontrol.
semua pegawai Poltekkes Kemenkes Setelah data hasil pengukuran
Surabaya yang bertugas di Jurusan Teknik terkumpul, selanjutnya untuk data
Elektromedik Tahun 2017. Dengan target kuantitatif diolah dengan menggunakan
populasi 30 pegawai. Sebagai sampel pada metode statistik deskriptif. Dalam hal ini
penelitian ini adalah sebagian dari populasi data berjenis numerik sehingga disajikan
tersebut, yakni sebanyak 15 pegawaiyang dalam bentuk mean (Nugroho, 2014).
dipilih secaara random dengan dengan Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis
ketentuan sebagai berikut: menggunakan uni Anova.
1 berusia lebih dari 40 tahun
2 tidak sedang meminum obat kolesterol, HASIL PENELITIAN
3 tidak menderita Diabetes,
4 Index Body Mass dalam batas berikut
(18.5 – 29.9) Hasil Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah
5 Tingkat kolesterol total < 200 mg/dl Pemberian Bawang Putih
6 Tekanan darah Sistolik < 140 mmHg, 150 136 135135
125 126133 125121 132132
Diastolik < 90 mmHg
7 Bersedia untuk menjadi responden 100
mmHg

Sebagai variabel bebas adalah


bawang putih segar dan bawang putih
50
fermentasi. Variable tergantung adalah
11 7 4
perubahan level kolesterol dan tekanan 0 0
0
darah.
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5
Lokasi penelitian di lakukan di
Axis Title
Poltekkes Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya, Jurusan Teknik
Elektromedik, Laboratorium Diagnostic. Gambar 1. Hasil tekanan darah Sistolik
Waktu penelitian selama 6 (enam) bulan, sebelum dan sesudah pemberian bawang
dimulai bulan April sampai dengan bulan putih
Oktober 2017.

62 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

Hasil Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah


Pemberian Bawang Putih
100 88
87
90 81 8180 8280
76
80 71
70 60
60
mmHG

50
40
30
16
20 8
10 5 2
1
0
Responden Responden Responden Responden Responden
1 2 3 4 5
Axis Title

Gambar 2. Hasil tekanan darah Distolik


sebelum dan sesudah pemberian bawang
putih

Hasil Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah


Pemberian Bawang Putih Fermentasi
160
138 138 141 139
140 130 134
125 127
120 112
103
100
mmHg

80

60

40

20 13 11 9 11
5
0
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5

Gambar 3. Hasil Tekanan Darah Sistolik


sebelum dan sesudah pemberian bawang
putih fermentasi

Hasil Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah


Pemberian Bawang Putih Fermentasi
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5

Series 1 Ser ies 2 Series 3

Gambar 4. Hasil Tekanan Darah Diastolik


sebelum dan sesudah pemberian bawang
putih fermentasi

63 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

Hasil Kolesterol Sebelum dan Sesudah Pemberian


Bawang Putih
250 219
198 194 185 199
200 181 181 187
161
148
150

100
50
50 38
0 9
0
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 1
-50 -32

Series 1 Series 2 Series 3 Linear (Series 1)

Gambar 5. Hasil kolesterol sebelum dan


sesudah pemberian bawang putih

Hasil Kolesterol Sebelum dan Sesudah Pemberian


Bawang Putih Fermentasi
250
196 198 195 197 199
200 176 182
168
139 140
Axis Title

150

100
57
50 31
20 13
9
0
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5
Axi s Ti tl e

Gambar 6. Hasil kolesterol sebelum dan yang semula (250.14 + 45.09) menjadi
sesudah pemberian bawang putih (198.57 + 55.02).
fermentasi
Tabel 2.Deskripsi Nilai Sistole, Diastole dan
Tabel 1. Deskripsi Nilai Sistole, Diastole Kolesterol pada Bawang Hitam
dan Kolesterol pada Bawang Putih Segar
Std. Std.
Std. Std. Variabel Mean Deviation Mean Deviation
Variabel Mean Deviation Mean Deviation Pre Post
Pre Post Sistole 137.86 14.17 120.29 10.50
Sistole 143.14 16.08 132.14 15.89 Diastole 83.14 6.07 76.86 6.41
Diastole 85.71 6.53 77.29 6.63 Kolesterol 236.29 31.90 205.71 25.49
Kolesterol250.14 45.09 198.57 55.02
Hasil perhitungan deskriptif
Hasil perhitungan deskriptif menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai
menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai sistole post (120.29 + 10.50) dibandingkan
sistole post (132.14 + 15.89) dibandingkan sistole pre (137.86 + 14.17). Demikian juga
sistole pre (143.14 + 16.08). Demikian juga diastole juga mengalami penurunan.
diastole juga mengalami penurunan. Diastole post (76.86 + 6.41) dibandingkan
Diastole post (77.29 + 6.63) dibandingkan diastole pre (83.14 + 6.07). Kolesterol juga
diastole pre (85.71 + 6.53). Kolesterol juga mengalami penurunan setelah
mengalami penurunan setelah mendapatkan terapi bawang hitam yang
mendapatkan terapi bawang putih segar
64 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

semula (236.29 + 31.90) menjadi (205.71 + 28.23 selanjutnya bawang hitam dengan
25.49). nilai 30.57 + 19.56.
Pada tahap selanjutnya melihat selisih Setelah dilakukan perhitungan deskriptif
sistole, diastole dan kolesterol. Selisih maka langkah selanjutnya melakukan
tersebut diperoleh dengan analisis data untuk melihat perbedaan pre
membandingkan sebelum sesudah dan post. Uji beda pre dan post dilakukan
perlakuan. Berikut hasil selengkapnya : dnegan menggunakan uji paired t test
sedangkan uji beda antar kelompok pada
Tabel 4. Deskripsi selisih nilai sistole pre data selisih dilakukan dengan uji anova.
dan post pada perlakuan bawang putih Namun sebelum dilakukan uji tersebut
segar dilakukan uji normalitas data pada masing-
masing data per kelompok.
Std.
Kelompok Sistole N Mean
Deviation Tabel 7. Uji normalitas data diastole pre
Bawang putih segar 5 11.00 9.17 dan post
Bawang hitam 5 17.57 9.86 Kolmogorov- P
Kelompok Variabel
Smirnov Z value
Selisih bisa bernilai positif atau negatif. Bawang Sistole pre 0.445 0.989
Positif berarti mengalami penurunan dan Hitam Diastole pre 0.756 0.617
sebaliknya negatif mengalami kenaikan. Sistole post 0.759 0.612
Berdasarkan data yang ada menunjukkan Diastole post 0.610 0.851
selisih tertinggi ada pada kelompok bawang Selisih systole 0.559 0.914
hitam dengan nilai mean 17.57 + 9.86 Selisih diastole 0.597 0.868
selanjutnya bawang putih segar dengan Kolesterol pre 1.060 0.211
nilai 11.00 + 9.17. Kolesterol post 0.397 0.997
Selisih kolesterol 0.678 0.748
Tabel 5. Deskripsi selisih nilai diastole pre Sistole pre 0.726 0.668
Diastole pre 0.349 1.000
dan post pada perlakuan bawang hitam
Sistole post 0.627 0.827
Diastole post 0.708 0.699
Std. Selisih systole 0.555 0.918
Kelompok Diastole N Mean
Deviation Selisih diastole 0.522 0.948
Bawang putih segar 7 8.43 6.08 Kolesterol pre 0.548 0.925
Bawang hitam 7 6.29 2.06 Kolesterol post 0.713 0.690
Selisih kolesterol 0.733 0.656
Selisih bisa bernilai positif atau negatif. Selisih diastole 0.635 0.815
Positif berarti mengalami penurunan dan Kolesterol pre 0.539 0.934
sebaliknya negatif mengalami kenaikan. Kolesterol post 0.900 0.393
Berdasarkan data yang ada menunjukkan Selisih kolesterol 0.435 0.991
selisih tertinggi ada pada kelompok bawang
putih segar dengan nilai mean 8.43 + 6.08 Hasil pengujian Kolmogorov Smirnov
selanjutnya bawang hitam dengan nilai 6.29 menunjukkan seluruh data berdistribusi
+ 2.06. normal karena memiliki nilai p lebih dari
0,05. Sehingga uji statistik yang digunakan
Tabel 6. Deskripsi selisih nilai kolesterol pre adalah parametrik.
dan post
Tabel 8. Uji beda berpasangan (paired t
test) sistole, diastole dan kolesterol pada
Std.
Kelompok Kolesterol N Mean seluruh kelompok
Deviation
Bawang putih segar 7 51.57 28.23 Bawang putih Bawang
Bawang hitam 7 30.57 19.56 segar hitam
Variabel
p p
Selisih bisa bernilai positif atau negatif. Nilai t Nilai t
value value
Positif berarti mengalami penurunan dan Sistole 3.175 0.019 4.713 0.003
sebaliknya negatif mengalami kenaikan.
Diastole 3.668 0.010 8.078 0.000
Berdasarkan data yang ada menunjukkan
selisih tertinggi ada pada kelompok bawang Kolesterol 4.833 0.003 4.135 0.006
putih segar dengan nilai mean 51.57 +
65 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa berbagai jalur kompleks, yang pada akhir
meskipun terjadi penurunan sistole, diastole nya menghasilkan vasodilatasi. Mekanisme
dan kolesterol setelah pemberian bawang pertama adalah meningkatkan komponen
putih segar dan bawang hitam dengan p < vasodilatasi, yaitu nitrit oksida (NO). Hal ini
0,05. Kemudian pada bawang putih segar terjadi dengan cara menyumbangkan
penurunan signifikan terjadi pada sistole arginin yang merupakan precursor NO.
sedangkan bawang hitam yang signifikan Arginin ini kemudian akan diubah oleh
pada diastole. enzim nitrite oxidase menjadi nitrit oksida.
Nitrit oksida kemudian akan menstimulasi
Tabel 9. Uji beda antar kelompok guanylate cyclase yang kemudian
berdasarkan nilai selisih sistole, diastole mengubah GTP (guanosine triphosphate)
dan kolesterol menjadi cyclic-GMP. Cyclic-GMP
Levene F
mengaktifkan protein kinase G yang
Variabel Keterangan p value Keterangan menyebabkan pengambilan ulang Ca2+
test value
Sistole 0.294 Homogen 16.421 0.000 signifikan dan pembukaan saluran kalium yang
Diastole 0.172 Homogen 9.526 0.002 signifikan diaktifkan oleh kalsium. Menurunnya
Kolesterol 0.562 Homogen 34.425 0.000 signifikan konsentrasi Ca2+ memastikan bahwa
myosin light-chain kinase (MLCK) tidak
Hasil perhitungan uji beda dengan dapat memfosforilasikan lebih lama molekul
menggunakan anova pada data selisih miosin, sehingga menghentikan siklus
sistole, diastole dan kolesterol jembatan silang dan menyebabkan
menunjukkan seluruh data homogen relaksasi sel otot polos pembuluh darah
setelah dilakukan test levene. Homogen sehingga terjadi vasodilatasi.
jika nilai p value lebih dari 0,05. Dengan Mekanisme kedua, Allicin ternyata
hasil ini maka seluruh data bisa diproses menyerupai ACE inhibitor. Allicin
dengan uji anova. Hasil perhitungan anova menghambat kerja ACE yang bekerja
menunjukkan ada perbedaan signifikan mengubah angiotensin I menjadi
selisih sistole, diastole dan kolesterol angiotensin II yang merupakan
antara kelompok bawang putih segar, vasokonstriktor poten. Dengan tidak
bawang hitam dengan nilai p < 0,05. Oleh terbentuknya angiotensin II juga
karena ada perbedaan antar kelompok menyebabkan penurunan sekresi
maka dilanjutkan dengan uji lanjut LSD. aldosteron pada kelenjar adrenal,
Tabel 10. Hasil perhitungan uji lanjut untuk mengurangi penyerapan Na dan air
mengetahui perbedaan antar kelompok sehingga volume plasma akan turun yang
menunjukkan bahwa antara bawang putih berakibat pada penurunan tekanan darah.
segar dan bawang hitam tidak ada Mekanisme ketiga, pengubahan
perbedaan yang signifikan. angiotensin I menjadi angiotensin II yang
diperantarai oleh ACE membutuhkan
Bawang putih Bawang bradikinin. Hambatan ACE oleh allicin
Kelompok
segar hitam
Bawang putih 0.156 menyebabkan penumpukan bradikinin di
Sistole
segar - dalam tubuh. Bradikinin akan mengaktifkan
Bawang hitam 0.156 enzim phospholipase yang kemudian
-
Bawang putih 0.463 menyebabkan pelepasan asam arakidonat,
Diastole segar - yaitu prekursor PGE2 (prostaglandin E2)
Bawang hitam 0.463 khasiat yang merupakan vasodilator
-
Bawang putih 0.129 sehingga terjadi penurunan tekanan darah.
Kolesterol segar - Pada saat bersamaan bradikinin akan
Bawang hitam 0.129 - berikatan dengan reseptor BK2 yang
terdapat pada sel endotel pembuluh darah
PEMBAHASAN dan menstimulasi produksi dari NO.3.
Hasil perhitungan terjadi penurunan nilai Mekanisme keempat, allicin ternyata
sistole post dibandingkan sistole pre. mempunyai efek hambatan pada
Demikian juga diastole juga mengalami cyclooxygenase 1 (COX 1) yang berperan
penurunan. Diastole post dibandingkan mengubah asam arakidonat menjadi
diastole pre. Allicin yang terkandung dalam tromboksan 2 (TBX2) yang merupakan
Allium sativum di dalam bawang putih komponen vasokonstriktor.
menurunkan tekanan darah melalui
66 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

Dengan demikian, terjadi vasodilatasi membantu pembuluh darah berkontraksi


yang berujung pada penurunan tekanan sehingga meningkatkan tekanan darah.
darah. Allium sativum ketika ditelan Allicin yang terkandung dalam bawang
bersama air akan terurai menjadi diallyl sulfi putih memblokir aktivitas angiotensin II dan
de, diallyl disulfi de dan diallyl trisulfi de membantu mengurangi tekanan darah.
yang kemudian bergabung menjadi polisulfi Kandungan polisulfida pada bawang
da organik. Polisulfi da organic ini akan me fermentasi diubah menjadi gas yang
nyebabkan sel darah merah menghasil kan disebut hydrogen sulfide oleh sel darah
sejumlah H2S (hydrogen sulfi da). H2S merah. Hydrogen sulfide memperbesar
akan berikatan dan meng aktif kan kanal pembuluh darah dan membantu mengontrol
KATP, kemudian terjadi hal serupa dengan tekanan darah.
mekanisme pertama, konsentrasi Ca2+ sel Kolesterol sebelum dan sesudah
akan turun sehingga terjadi hiperpolarisasi pemberian bawang putih fermentasi.
sel otot polos vaskuler yang menyebabkan Kolesterol juga mengalami penurunan
terjadinya vasodilatasi pembuluh darah setelah mendapatkan terapi bawang hitam
mengakibatkan penurunan tekanan darah. yang semula (236.29 + 31.90) menjadi
Kolesterol sebelum dan sesudah (205.71 + 25.49). Pemberian bawang hitam
pemberian bawang putih. Kolesterol dapat menurunkan kadar kolesterol secara
mengalami penurunan setelah signifikan. Hal ini disebabkan karena
mendapatkan bawang putih segar yang diantara beberapa komponen bioaktif yang
semula (250.14 + 45.09) menjadi (198.57 + terdapat pada bawang putih, senyawa
55.02). Bawang putih diperkirakan memiliki sulfida adalah senyawa yang banyak
efek untuk menurunkan kolesterol dengan jumlahnya. Senyawa-senyawa tersebut
cara menghambat sintesisnya. antara lain adalah diallil-sulfida atau dalam
Kemungkinan mekanisme hambatan bentuk teroksidasi disebut dengan allicin,
melalui dua cara, yaitu: (i) penghambatan yang mempunyai fungsi yang sangat luas,
pada reaksi enzim hydroxymethylglutaryl- termasuk menurut Nur Asda dkk
CoA reduktase (suatu rate limiting enzym) mengatakan bahwa kandungan allicin yang
dan (ii) penghambatan pada reaksi enzim terdapat pada bawang putih fermentasi
lain, seperti squalene mono-oksigenase dapat menurunkan kolesterol darah dengan
dan lanosterol- 14-demethylase (Pizorno cara mengontrol kerja enzimHMG CoA
dan Murray, 2000; Gupta dan Porter, 2001). reduktase, sehingga sintesa kolesterol di
efek penurunan kolesterol pada bawang dalam liver seimbang.
putih kemungkinan disebabkan oleh Pengaruh bawang putih dan bawang
saponin. Saponin yang berasal dari putih fermentasi pada tekanan darah dan
tumbuh-tumbuhan terbukti dapat kolesterol. Hasil perhitungan uji lanjut untuk
menghambat absorbsi kolesterol pada mengetahui perbedaan antar kelompok
hewan percobaan, sehingga menurunkan menunjukkan bahwa antara bawang putih
kadar kolesterol plasma. Beberapa segar dan bawang hitam tidak ada
senyawa kimia lain dalam bawang putih perbedaan yang signifikan.
seperti allicin dan organo-selenium diduga
bekerja secara sinergis dengan senyawa KESIMPULAN
organosulfur untuk menimbulkan efek 1. Terjadi penurunan nilai sistole post
biologis termasuk penurunan kadar dibandingkan sistole pre. Demikian juga
kolesterol. diastole juga mengalami penurunan.
Tekanan darah sebelum dan sesudah Diastole post dibandingkan diastole pre.
pemberian bawang putih fermentasi Hasil pada pegawai Poltekkes Kemenkes
perhitungan deskriptif menunjukkan bahwa Surabaya
terjadi penurunan nilai sistole post (120.29 2. Kolesterol mengalami penurunan
+ 10.50) dibandingkan sistole pre (137.86 + setelah mendapatkan bawang putih
14.17). Demikian juga diastole juga segar yang semula (250.14 + 45.09)
mengalami penurunan. Diastole post (76.86 menjadi (198.57 + 55.02). pada pegawai
+ 6.41) dibandingkan diastole pre (83.14 + Poltekkes Kemenkes Surabaya
6.07). Salah satu khasiat bawang 3. terjadi penurunan nilai sistole post
fermentasi yang cukup penting adalah (120.29 + 10.50) dibandingkan sistole
membantu menurunkan tekanan darah. pre (137.86 + 14.17). Demikian juga
Angiotensin II adalah protein yang diastole juga mengalami penurunan.
67 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

Diastole post (76.86 + 6.41) Chandrasoma, Parakrama. 2005.


dibandingkan diastole pre (83.14 + 6.07) Ringkasan Patologi Anatomi. Alih
pada pegawai Poltekkes Kemenkes bahasa: Roem Soedoko. Jakarta: EGC
Surabaya Dalimartha, S. 2007. Tanaman Tradisional
4. Kolesterol juga mengalami penurunan Untuk Pengobatan Diabetes Mellitus.
setelah mendapatkan terapi bawang Jakarta: Penebar Swadaya
hitam yang semula (236.29 + 31.90) Ellmore, G. and R. Feldberg. 1994. Alliin
menjadi (205.71 + 25.49) pada pegawai lyase localization in bundle sheaths of
Poltekkes Kemenkes Surabaya garlic clove (Allium sativum). American
5. Hasil perhitungan uji lanjut untuk Journal of Botany 81: 89-95.
mengetahui perbedaan antar kelompok Goodman dan Gilman. 2007. Dasar
menunjukkan bahwa antara bawang Farmakologi Terapi Ed.10, vol2.
putih segar dan bawang hitam tidak ada Jakarta: EGC
perbedaan yang signifikan Guyton AC, Hall, John E. 2007. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Rachman
DAFTAR PUSTAKA LY, et al, editor. Jakarta: EGC Medical
Abusufyan, Husain. 2012. Bawang Putih Publisher;
Hitam. Hernawan, Udhi Eko dan Ahmad S.D.
http://magicblackgarlic.blogspot.com/20 2003. Review Organosulfur Bawang
12/12/manfaatbawangputih-hitam.html. Putih (Allium sativum) dan Aktifitas
Adam, John M.F., 1997. Manfaat klinik Biologinya. Biofarmasi Jurusan Biologi
pengobatan menurunkan kadar Fakultas Mipa UNS Surakarta 1(2): 65-
kolesterol: pengalaman dari penelitian 76
WOSCOP dan CARE. Jurnal Medika Lionakis N, Mendrinos, Dimitrios, Sanidas,
Nusantara. ISSN: 0125-9369. Vol.18, Elias, Favatas, et al. 2012.
no.4, hal: 146-153. Hypertension in the elderly. World
Adiwibowo T. 2009. Faktor-faktor yang Journal of Cardiology.;4(5):135 - 47.
berhubungan dengan kondisi tekanan Mader FH, 1990. Treatment of
darah sopir (Studi prevalensi pada hyperlipidaemia with garlic-powder
paguyuban Rukun sentosa Semarang tablets. Evidence from the German
tahun 2009). Semarang. Association of General Practitioners’
Lionakis N, Mendrinos, Dimitrios, Sanidas, multicentric placebo-controlled double-
Elias, Favatas, et al, 2012. Hypertension blind study. Arzneimittelforschung;
in the elderly. World Journal of 40(10):1111-6.)
Cardiology.;4(5):135 - 47. Miller, E., 1990. HDL Metabolism and its
Afifa Khairinnisa dkk. 2013. Pengaruh role lipid transport. Eur. Heart J.11: 1-3
Pemberian Bawang Putih terhadap Marieb E.N dan Hoehn K. 2005. Human
Kadar Kolesterol Mencit yang di beri Anatomy & Physiology Seventh Edition.
Diet Kolesterol Tinggi. Fakultas San Francisco: Pearson Benjamin
Kedokteran Swadaya Gunung Jati. Cummings
Amagase, H., B.L. Petesch, H. Matsuura, S. Nugroho, H.S.W. 2014. Analisis Data
Kasuga, and Y. Itakura. 2001. Intake of Secara Deskriptif untuk Data Numerik.
garlic and bioactive components. Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan
Journal of Nutrition 131 (3): 955S-962S. (Forikes).
Andayani Y. 2003. Mekanisme aktivitas Sunarto, Priyo dan Pikir, Budi Susetyo.
antihiperglikemik ekstrak buncis 1995. Pengaruh Garlic Terhadap
(Phaseolus vulgaris Linn) pada tikus Penyakit Jantung Koroner. Bagian/UPF
diabetes dan identifikasi komponen Kardiologi Fakultas Kedokteran
bioaktif. Disertasi.tidak diterbitkan Universitas Airlangga Rumah Sakit
Fakultas Kedokteran Brawijaya timum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya
Banerjee, Sanjay K dan Subir K Maulik. Suyono, slamet. 1996. Buku Ajar Ilmu
2002. Effect of garlic On Cardiovascular Penyakit Dalam Ed.2. Jakarta: FK UI
Disorders: A Review. Licensee BioMed Syamsiah, I.S dan Tajudin. 2003. Khasiat
Central Ltd 1:4 dan Manfaat Bawang Putih. Jakarta:
Bilous, Rudy W. 2003. Diabetes. Alih Agromedia pustaka.
bahasa: Pangemanan, Christine.
Jakarta: Dian Rakyat
68 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik

Anda mungkin juga menyukai