1 Kesimpulan Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk
memengaruhi perilaku orang lain dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan memengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakannya. Menurut Stoner, semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi pemimpin, akan makin besar potensi kepemimpinan yang efektif (Fattah, 2004: 88) Kepemimpinan dalam penerapan manajemen sekolah memerlukan dua keterampilan yaitu keterampilan memimpin dan keterampilan mengelola (kepemimpinan dan manajerial). Perilaku kepemimpinan dalam melaksanakan keterampilan ini memegang peranan yang sangat penting untuk untuk meningkatkan kualitas sekolah. Perilaku kepemimpinan yang positif dan mendukung terhadap penerapan manajemen kepala sekolah akan lebih mencapai keberhasilan 4.2 Saran Dari uraian diatas, maka besar harapan penulis atas saran yang nantinya dapat dijadikan kritik yang membangun atas ketidak sempurmaan makalah ini. Semoga tulisan yang singkat dan sederhana ini memiliki manfaat bagi pembaca sebagai renungan dalam menjalani kehidupan di era globalisasi dan teknologi. DAFTAR PUSTAKA Kompri, 2015, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta ii 4.1 Conclusion A leader is someone who has the ability to influence the behavior of others in his work by using power. Power is the ability to direct and influence subordinates regarding the tasks that must be carried out. According to Stoner, the greater the number of sources of power available to leaders, the greater the potential for effective leadership (Fattah, 2004: 88). Leadership in implementing school management requires two skills namely leadership skills and management skills (leadership and managerial). Leadership behavior in implementing these skills plays a very important role to improve the quality of schools. Positive and supportive leadership behavior towards the implementation of school principal management will be more successful 4.2 Suggestions From the description above, the authors' expectations of the suggestions can later be used as constructive criticism for the imperfections of this paper. Hopefully this short and simple writing has benefits for readers as an afterthought in living life in the era of globalization and technology. REFERENCES Kompri, 2015, Education Management, Bandung: Alfabeta ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan atau leadership adalah
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen, bahkan dapat dinyatakan, kepemimpinan adalah inti dari managemen. Di dalam kenyataan, tidak semua orang yang menduduki jabatan pemimpin memiliki kemampuan untuk memimpin atau memiliki 'kepemimpinan', sebaliknya banyak orang yang memiliki bakat kepemimpinan tetapi tidak pemah mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam arti yang sebenarmya. Sedang pengertian 'kepala' menunjukan segi formal dari jabatan pemimpin saja, maksudnya secara yuridis-formal setiap orang dapat saja diangkat mengepalai sesuatu usaha atau bagian (berdasarkan surat keputusan atau surat pengangkatan), walaupun belum tentu orang yang bersangkutan mampu menggerakan mempengaruhi dan membimbing bawahannya serta (memimpin) memiliki kemampuan melaksanakan tugas-tugas untuk mencapai tujuan. Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian, dalam mengembangkan intelektual peserta didik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan perannya sangat penting untuk membantu dan muridnya. Didalam kepemimpinannya kepala harus dapat memahami, guru mengatasi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi di lingkungan sekolah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah telah ditetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi kompetensi yaitu: kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Kelima kompetensi tersebut harus melekat dalam pribadi kepala sekolah, agar ia bisa menjadi pemimpin yang efektif. Dalam kerangka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), kepala sekolah bertanggungjawab atas pelaksanaan: 1) manajemen sekolah; 2) pembelajaran aktif, interaktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM); dan 3) peningkatan peran serta masyarakat dalam mendukung program sekolah. Karena itu, kepala sekolah selayaknya memiliki kemampuan manajerial yang memadai. ii