Anda di halaman 1dari 9

Nama : Khalisah

Lokal :B

Prodi/Semester : PAI/1 REG III

Mata Kuliah : Ulumul Hadits

Rujukan :

1. Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu’; penulis, Muhammad Nashiruddin al-


Albany; penerjemah, A. M. Basalamah; penyunting, Imam Sahardjo HM.
– Cet. 1. – Jakarta: Gema Insani Press, 1994

2. ‫ تصنيف الحافظ أبي الفضل أحمد بن علي بن‬.‫تهذيب التهذيب‬


‫حجر شهاب الدين العسقالني الشافعي‬

HADITS MAUDHU’ DAN HADITS DHA’IF

A. HADITS MAUDHU’
1. Contoh Hadits Maudhu’ (Palsu)

Artinya: “Iman itu dengan niat dan lisan, sedangkan hijrah itu dengan
jiwa dan harta.”
Riwayat ini maudhu’. Telah diriwayatkan oleh Abdul Khaliq bin Zahir
asy-Syahami dalam kitab al-Arba’in (I/260), dengan sanad dari Nuh bin Abi
Maryam, dari Yahya bin Sa’ad, dari Muhammad bin Ibrahim, dari Alqamah
bin Waqqas yang mendengar Umar Ibnul Khattab r.a. mengatakan dalam
khutbahnya bahawa Rasulullah saw. telah bersabda … kemudian
menyebutkan hadits tersebut.
Menurut Muhammad Nashiruddin al-Albani, Nuh bin Abi Maryam
sangat dikenal oleh kalangan ulama ahli hadits sebagai pemalsu hadits.
Namun, yang sahih yang diriwayatkan dari Yahya bin Said adalah hadits
“innamal-a’malu bin-niyyaati …” yang sangat masyhur itu.1

2. Nuh bin Abi Maryam

Dalam kitab Tahdzibut Tahdzib dijelaskan bahwa Nuh bin Abi


Maryam, namanya adalah Mabneh, dan dikatakan: Yazid bin Ja’unah Al-
Marwazi, Abu ‘Ishmah Al-Qurasyiyi, dia adalah seorang hakim di daerah
Marwa, dan dikenal dengan Nuh Al-Jami’.

Dia telah meriwayatkan dari: Ayahnya, Az-Zuhri, Tsabit Al-Banani,


Yahya bin Said Al-Anshari, ‘Ubaidillah bin ‘Umar Al-‘Umari, Ibnu Juraij,
Ibnu Abi Laila, Abu Hanifah, Bahzin bin Hakim, Ibnu Ishaq, Al-A’masy,
Muqatil bin Hayyan, Yazid An-Nahawi dan pada yang lainnya.

1
Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu’ Jilid 2, h. 173.
Dan daripadanya: ‘Isa bin Musa Gunjar, Ali bin Husain bin Waqid,
Zaid bin Habbab, Hibban bin Musa, Na’im bin Hammad, Suwaid bin Nashr
dan yang lainya.

Abbas bin Mus’ab berkata: Ayahnya adalah seorang Majusi, dan


hanyasanya dinamakan al-Jami’ karena dia mengambil fiqh dari Abu
Hanifah dan Ibnu Abi Laila, hadits dari Hajjaj bin Artha’ah dan
thabaqahnya, maghaaziy dari Ibnu Ishaaq, tafsir dari al-Kalbiy dan
muqaatil, dan ia mengetahui akan segala urusan dunia (perkara dunia) maka
ia dinamakan al-Jami’.2

Berkata Muhammad bin Abdul Aziz bin Abu Rizmah, dari ayahnya:
Dia telah meninggal pada tahun 173 H.

Setelah saya melakukan penelusuran mengenai biografi perawi hadits


yang bernama Nuh bin Abi Maryam dalam kitab Tahdzibut Tahdzib saya
tidak ada menemukan keterangan mengenai tahun kelahiran beliau.

2
Tahdzibut Tahdzib Jilid 4, h. 247.
B. HADITS DHA’IF
1. Contoh Hadits Dha’if (Lemah)

Artinya: “Cukuplah kematian sebagai nasihat, cukuplah keyakinan


sebagai kekayaan, dan cukuplah ibadah sebagai kesibukan.”

Hadits ini sangat dha’if. Telah diriwayatkan oleh Abu Said bin al-A’rabi
dalam al-Mu’jam (I/97), al-Qudha’i (I/114), al-Qasim bin Asakir di dalam
kitab Ta’ziyatul-Muslim (II/216), dan yang lainnya, dengan sanad dari Rabi’
bin Badr, dari Yunus bin ubaid, dari al-Hasan, dari Ammar r.a..

Menurut Muhammad Nashiruddin al-Albani, sanad riwayat ini sangat


lemah (dha’if), sebab nama Rabi’ bin Badr oleh jumhur muhadditsin (ulama
ahli hadits) ditinggalkan periwayatannya atau tidak diterima.3

2. Rabi’ bin Badr

Nama lengkap beliau adalah Rabi’ bin Badr bin Amrin bin Jarad, At-
Tamimi, As-Sa’di, Al-A’raji, dan dikatakan: ‘Arji, Abu ‘Ala, al-Bashri,
dikenal dengan gelaran ‘Ulailah.

3
Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu’ Jilid 2, h. 7.
Dia telah meriwayatkan dari: Ayahnya, Said Al-Jurairi, Sulaiman Al-
A’masy, Abu Asyhab Al-‘Utardi, Abu Zubair Al-Makki, Khalid Al-Hudza,
Ibnu Juraiz dan lain-lain.
Dan daripadanya: Ibnu ‘Aun -Dia yang terbesar darinya-, Fadl bin Musa
As-Sainani, Adam bin Abu Iyas, Abu Taubah, Qutaibah bin Sa’id, ‘Ali bin
Hajr, Ishaq bin Abu Israil, Hisyam bin ‘Ammar, Luwain, dan kelompoknya.

Ibnu Sa’ad berkata: Wafat tahun 178 H.4

Setelah saya melakukan penelusuran mengenai biografi Rabi’ bin Badr


dalam kitab Tahdzibut Tahdzib saya tidak ada menemukan keterangan
tentang tahun kelahiran beliau.

4
Tahdzibut Tahdzib Jilid 1, h. 590.
LAMPIRAN

1. Nuh bin Abi Maryam


2. Rabi’ bin Badr

Anda mungkin juga menyukai