PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan dapat
menyebabkan penyakit akut, kronis dan juga kematian. Virus ini ditularkan
melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi.
Diperkirakan 240 juta orang secara kronis terinfeksi hepatitis B, sekitar 686.000
orang meninggal setiap tahun dari infeksi hepatitis B. Infeksi virus hepatitis B
berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi kronis seperti sirosis hati dan
Afrika dan Asia Timur, di mana antara 5-10% populasi orang dewasa terinfeksi
kronis. Tingkat infeksi kronis yang tinggi juga ditemukan di Amazon dan bagian
selatan Eropa timur dan tengah. Di Timur Tengah dan anak benua India,
Eropa Barat dan Amerika Utara terinfeksi secara kronis (WHO, 2016).
kematian yang tinggi di tambah lagi dengan hepatitis semakin bertambah tinggi,
yaitu 22 persen selama tahun 2000 hingga 2014. Hepatitis sering muncul tanpa
gejala yang spesifik, tetapi tipe B dan C dapat memicu terjadi sirosis hati dan
kanker jika tidak ditangani dengan baik .seperti Kurangnya kesadaran di antara
1
2
melalui cairan tubuh seperti darah dan air mani, hanya 9 % yang terinfeksi
bagian Pasifik sebelah barat termasuk Cina, Malaysia dan Asia Tenggara.
Wilayah terparah kedua adalah Afrika, dengan 60 juta kasus hepatitis B. Vaksin
yang efektif untuk hepatitis B kini telah ada. . WHO mencoba menaikkan respons
dua kali dibandingkan Riskesdas tahun 2007 yang sebesar 0,6%. Nusa Tenggara
Timur merupakan provinsi dengan prevalensi Hepatitis tertinggi pada tahun 2013
(yang selalu diperingati pada rangka Pekan Peduli Hepatitis B pada tanggal 4-20
September) yang saat ini fokus pada pencegahan penularan ibu ke anak (PPIA)
karena 95% penularan Hepatitis B adalah secara vertikal yaitu dari ibu yang
positif Hepatitis B ke bayi yang dilahirkannya. Sejak tahun 2015 telah dilakukan
3
Kegiatan Deteksi Dini Hepatitis B (DDHB) pada ibu hamil dipelayanan kesehatan
ditemukan pada virus hepatitis B yang memberikan arti adanya infeksi hepatitis B.
Bayi yang lahir dari ibu yang terdeteksi Hepatitis B (HBsAg Reaktif) diberi
samping imunisasi aktif sesuai program nasional (HB0, HB1, HB2 dan HB3).
2017 sebanyak 30% (154 kabupaten/kota). Tahun 2017 deteksi dini Hepatitis B
yaitu deteksi Dini terhadap Hepatitis B ( DDHB ) yaitu 20.0% di kabupaten/ kota
Di Kota Sungai Penuh pada tahun 2017 jumlah ibu hamil 424 yang positif
hepatitis B sebanyak 18 orang HbsAg, pada tahun 2018 jumlah ibu hamil 843
yang positif 45 orang HbsAg dan pada tahun 2019 berdasarkan laporan triwulan
dari dinas kesehatan terdapat jumlah ibu hamil 544 yang positif hepatitis B
Baru dengan Jumlah ibu Hamil 76 orang yang positif hepatitis B 13 orang
dengan kejadian hepatitis B dengan nilai p-value = 0,021. Ada hubungan yang
(p-value=0.021).
insfeksi Hepatitis B pada Ibu Hamil menyatakan bahwa dari hasil Penapisan yang
kami lakukan ini mengungkapkan bahwa hanya 30% ibu hamil di Malang yang
pernah menjalani imunisasi HBV selama hidupnya, akan tetapi 92% ibu hamil di
Baru dengan melakukan wawacara kepada 10 orang ibu hamil yaitu dari 10 orang
7 orang mempunyai pengetahun rendah, 8 orang yang tidak ada dukungan suami
melakukan penelitian lebih lanjut apa saja faktor yang mempengaruhi skrening
B. Rumusan Masalah
setiap tahunnya, dan masih ada fasilitas kesehatan/bidan/klinik diluar yang tidak
sangat penting untuk mendeteksi dini apakah pasien menderita penyakit Hepatitis
B atau tidak. Pada Puskesmas Koto Baru Kota Sungai Penuh ruangan/tempat
di Puskesmas Koto Baru Kota Sungai Penuh pada tahun 2019 masih rendah yaitu
sebesar 65% dari jumlah sasaran ibu hamil yang ada. Berdasarkan data yang
diperoleh dari kunjungan ibu hamil yang melakukan kegiatan skrining pada tahun
maka akan menyebabkan sirosis hati atau kanker hati. Sehingga peneliti ingin
skrining hepatitis B pada ibu hamil di Puskesmas Koto Baru Kecamatan Kota
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Skrening Hepatitis B pada ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru
2. Tujuan Khusus
Tahun 2019
D. Manfaat Penelitian
sejak dini
2. Bagi Puskesmas
Hepatitis B di Puskesmas
7
5. Bagi Responden
E. Ruang Lingkup
wilayah kerja Puskesmas Koto Baru Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi Tahun
2019. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan september – oktober 2019
di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi
Tahun 2019.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang berada diwilayah