id
BAB 3
METODE PENELITIAN
Permasalahan yang ditinjau pada penelitian ini diutamakan pada faktor air
semen dan ukuran agregat yang digunakan yang sangat berpengaruh
terhadap hasil kuat tekan dari beton berpori. Gambaran umum penelitian ini
adalah pembuatan beton berpori dari mulai menentukan komposisi campuran,
pengujian kuat tekan, kuat tarik lentur, porositas dan permeabilitas.
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
3.4.1. Bahan
b. Air
Air yang digunakan berasal dari Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Meret Surakarta.
c. Semen
Semen yang digunakan adalah semen PPC.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan dan Struktur Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, sehingga menggunakan alat-alat yang
ada di laboratorium tersebut. Alat-alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
a. Timbangan.
1) Neraca merk Murayana Seisakusho Ltd Japan dengan kapasitas 5 kg,
ketelitian sampai 0,1 gram, digunakan mengukur berat material yang
berada dibawah kapasitas.
2) Timbangan bascule merk DSN Bola Dunia dengan kapasitas 150 kg
dengan ketelitian 0,1 kg.
b. Ayakan.
Ayakan yang digunakan adalah ayakan dengan merk Control Italy. Bentuk
lubang ayakan adalah bujur sangkar dengan ukuran 75 mm; 50 mm; 38 mm;
12,5 mm; 9,5 mm; 4,75 mm; 2,36 mm; 1,18 mm; 0,85 mm; 0,35 mm; 0,15
mm dan pan.
e. Corong konik.
Corong konik dengan ukuran diameter atas 3,8 mm; diameter bawah 20 cm
dan tinggi 7,6 cm lengkap dengan alat penumbuk. Alat ini digunakan untuk
commit to user
mengukur keadaan SSD agregat halus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
f. Corong/kerucut abrams.
Kerucut abrams terbuat dari baja dengan ukuran diameter atas 10 cm, diameter
bawah 20 cm dan tinggi 30 cm. alat ini dilengkapi dengan tongkat baja yang
diujungnya ditumpulkan dengan panjang 60 cm dan diameter 16 mm. Alat ini
dapat digunakan untuk mengukur nilai slump adukan beton.
i. Vacuum pump
Digunakan untuk pengujian porositas yang berfungsi untuk memvacumkan
kondisi di dalam desicator sehingga diharapkan sampel yang berada di dalam
desicator benar-benar dalam kondisi vacuum udara. Tekanan yang diberikan
vacuum pump ke dalam desicator sebesar 76 cmHg.
j. Desicator
Digunakan untuk penempatan sampel porositas yang akan divacuumkan
dengan vacuum pump yang ada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
b. Tahap II.
Tahapan melakukan pengujian bahan (pasir, kerikil, dan lain-lain)
c. Tahap III.
Tahapan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
d. Tahap IV.
1) Melakukan analisis data hasil pengujian untuk mendapatkan kesimpulan
hubungan antara variabel-variabel yang diteliti pada penelitian.
2) Melakukan pengambilan kesimpulan dan saran dari analisis pengujian
yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Tahapan penelitian ini dapat dilihat secara skematis dalam bagan alir pada
Gambar 3.5.
· Tinjauan pustaka
Tahap I
· Mempersiapkan bahan, form data pengujian dan
alat uji penelitian.
pengujian bahan:
Perencanaan campuran beton berpori yang tepat dan sesuai dengan proporsi
campuran adukan beton berpori sangat diperlukan untuk mendapatkan kualitas
beton berpori yang baik. Dalam penelitian ini perencanaan campuran beton
berpori menggunakan standar Dinas Pekerjaan Umum (SK SNI T-15-1990-03)
sebagai bahan reverensi dalam mix desain beton berpori, karena beton berpori
belum ada peraturan yang mengatur standar pembuatan beton berpori.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton. Benda uji yang
digunakan adalah silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
Pengujian dilakukan sampai umur beton 28 hari. Pengujian ini menggunakan alat
uji CTM (Compression Testing Machine) yang berada di Laboratorium Bahan
Fakultas Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret. Langkah-langkah pengujian
sebagai berikut :
1. Mengukur tinggi dan diameter serta menimbang sampel beton, kemudian
diamati apakah terdapat cacat pada beton sebagai bahan laporan.
2. Meletakkan sampel beton padacommit
alat benda uji CTM secara sentris.
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
1. Balok beton yang akan di uji diambil dari tempat perawatan kemudian diukur
dimensinya.
2. Mesin diatur jarak perletakannya yaitu 300mm dan balok beton diletakkan di
tumpuan.
3. Meletakkan sebuah alat pembagi beton berupa plat baja yang mempunyai dua
buah roda dengan jarak antar as roda pembagi 100 mm.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
1) Melepas benda uji dari cetakan setelah berumur 1 hari kemudian dirawat di
bak curing.
2) Sampel masing-masing umur benda uji diangkat dari bak curing dan diangin-
anginkan.
3) Menyiapkan benda uji lalu dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 100oC
selam 24 jam.
4) Benda uji dikeluarkan dari oven dan diangin-anginkan pada suhu kamar
(25oC) kemudian ditimbang dan didapatkan berat beton berpori kondisi
kering oven (C).
5) Benda uji dimasukkan ke dalam desicator guna proses pemvacuuman benda
uji dengan vacuum pump. Proses pemvacuuman benda uji dilakukan selama
24 jam. Setelah divacuumkan, benda uji dialiri air sampai semua benda uji
benar-benar terendam air. Perendaman benda uji juga dalam kondisi vacuum
dan dilakukan selama 24 jam. Setelah perendaman selama 24 jam kemudian
ditimbang dalam air dan didapatkan berat beton berpori dalam air (A).
6) Benda uji dikeluarkan dari dalam air dan dilap permukaannya untuk
mendapatkan kondisi SSD kemudian sampel ditimbang dan didapatkan berat
beton berpori kondisi SSD setelah perendaman (B).
Dari hasil pengujian diatas kemudian dihitung besarnya porositas benda uji
dengan rumus sebagai berikut:
Porositas = 100%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
1) Melepas benda uji dari cetakan setelah berumur 1 hari kemudian dirawat di
bak curing.
2) Sampel masing-masing umur benda uji diangkat dari bak curing dan diangin-
anginkan.
3) Menyiapkan benda uji lalu dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 100oC
selam 24 jam.
4) Menimbang benda uji (Ma)
5) Menghitung volume benda uji (V)
Dari hasil pengujian diatas kemudian dihitung besarnya porositas benda uji
dengan rumus sebagai berikut:
Ma
Densitas (D) =
V
100
Spesific gravity campuran ( SG mix ) =
%Wag .k %Wag .h %Ws
+ +
SGag.k SGag.h SGs
é D ù
Porositas(VIM ) = ê1 - ú.x 100 %.
ë SGmix û
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
6. Kesimpulan
commit to user