Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK MEKANISASI

PERKEBUNAN

JUNPRIANTO SILALAHI
1701070
BDP II B

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN


AGROBISNIS PERKEBUNAN
MEDAN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan

rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul

“Mekanisasi Pertanian dan Perkebunan”Pada makalah ini kami banyak mengambil dari

berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam

kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu

saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan

laporan ini.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat

untuk semua pihak yang membaca.

Sei semayang,20 Desember 2018

Junprianto Silalahi

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 3

2.1 Pembahasan................................................................................................................................... 3

2.2 Pengertian Mekanisasi Perkebunan .............................................................................................. 7

2.3 Alat-Alat Mekanisasi Perkebunan ................................................................................................ 9

2.3.1. Backhoe Loader .................................................................................................................... 9

2.3.2 Rotary Digger ................................................................................................................ 11

2.3.3 Sprayer ................................................................................................................................. 13

BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 15

3.2 Saran ........................................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu negara yang berbasis pertanian umumnya memiliki usaha

tani keluarga skala kecil dengan petakan lahan yang sempit. Usaha pertanian ini terutama

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri yang dilakukan secara tradisional

dengan manusia dan hewan sebagai sumber tenaga untuk pengolahan tanah. Hal ini menuntut

peranan mekanisasi pertanian yaitu traktor tangan, terutama sebagai sumber tenaga untuk

pengolahan tanah di bidang pertanian.

Pertanian merupakan sumber dari segala kehidupan dan bagian dari sejarah

kebudayaan manusia. Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga

ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk

menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan peradaban. Terjadi perubahan dalam

sistem kepercayaan, pengembangan alat-alat pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat

diadopsinya teknologi pertanian.

Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi

memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk

yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu mengembangkan sesuatu hal agar

menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik. Oleh karena itu, proses perubahan akan terus

berjalan. Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan

perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya alat

1
dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang

menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula sederhana, kemudian sampai

ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan

sumber daya alam dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat

mesin pertanian.

Traktor roda-2 merupakan alat pengolah tanah utama saat ini. Hal ini mengingat

ternak kerja sudah sangat berkurang. Sekarang memelihara ternak kerbau/sapi untuk

digemukkan ataupun diperah susunya. Traktor roda-2 ini digunakan untuk mengolah tanah

sehingga siap untuk ditanami. Traktor roda dua dilihat dari penghubungan dengan

perlengkapannya terdiri dari dua tipe yaitu tipe hitch dan tipe rotary. Pada tipe rotary apabila

unit rotarynya dilepas maka dapat dipasangi hitch untuk menarik peralatan. Peralatan yang

dapat dipasang pada hitch adalah bajak singkal, bajak parabola, garu, gelebek, ridger.

1.2 Rumusan masalah

Dalam hal ini rumusan masalah yang dapat diidentifikasikan yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan Mekanisasi Pertanian

2. Alat-alat apa saja yang digunakan untuk pengolahan tanah tanaman perkebunan?

1.3 Tujuan

TujuanPraktikum ini bertujuan untuk mengetahui funggsi dan manfaat dari alat dan

mesin yang digunakan didalam pertanian yang dapat membantu mempercepat,memperbaiki

dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembahasan

Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang. Mekanisasi

pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat

mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut

termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan,

motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya. Secara umum mekanisasi

pertanian dapat juga diartikan sebagi penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan,

mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian (Robbins,2005).

Ruang lingkup mekanisasi pertanian juga berkembang sejalan dengan perkembangan

teknologi dan modernisasi pertanian. Ada pula yang mengartikan bahwa pada saat ini

teknologi mekanisasi yang digunakan dalam proses produksi sampai pasca panen

(penanganan dan pengolahan hasil) bukan lagi hanya teknologi yang didasarkan pada energi

mekanis, namun sudah mulai menggunakan teknologi elektronika atau sensor, nuklir, image

processing, bahkan sampai teknologi robotik. Dan digunakan baik untuk proses produksi,

pemanenan, dan penanganan atau pengolahan hasil pertanian (Mugniesyah, 2006).

Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan produktifitas tenaga

kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi. Penggunaan alat

dan mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas,

produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani. Pengalaman dari negara-

negara tetangga Asia menunjukkan bahwa perkembangan mekanisasi pertanian diawali

dengan penataan lahan (konsolidasi lahan), keberhasilan dalam pengendalian air, masukan

3
teknologi biologis, dan teknologi kimia. Penerapan teknologi mekanisasi pertanian yang

gagal telah terjadi di Srilangka yang disebabkan kecerobohan akibat penerapan mesin-mesin

impor secara langsung tanpa disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik pertaniannya.

Berbeda halnya dengan Jepang yang melakukan modifikasi sesuai dengan kondisi lokal,

kemudian baru memproduksi sendiri untuk digunakan oleh petani mereka ( Hamilton

dkk,1996).

Suatu hal yang paling mendasar yang masih belum diperhatikan dalam pengembangan

teknologi pertanian di Indonesia hingga kini adalah kurang memadainya dukungan prasarana

pertanian. Prasarana pertanian kita belum dikelola secara baik, sehingga masih agak sulit atau

lambat dalam melakukan introduksi mesin-mesin pertanian (Robbins,2005).

Pengelolaan lahan, pengaturan dan manejemen pengairan yang meliputi irigasi dan

drainase, serta pembuatan jalan-jalan transportasi daerah pertanian, dan masih banyak lagi

aspek lainnya yang belum disentuh secara sungguh-sungguh dan profesional.

Pengembangan teknologi pertanian diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat kita umumnya dan petani khususnya. Dapat dipastikan bahwa jika

teknologi pertanian yang cocok tersebut telah berhasil dikembangkan dan diterapkan di

negara kita, maka ketahanan pangan atau swasembada pangan pasti akan tercapai sehingga

kemandirian dalam hal ekonomi dan politik dapat kita wujudkan (Siahan,2001).

Mesin pra panen untuk pertanian adalah mesin yang digunakan untuk mengelolah lahan

dari lahan primer hingga pengelolahan lahan sekunder. Adapun mesin pra pertanian yang

dirancang khusus untuk penanaman hingga pemeliharaan tanaman yang biasa disebut dengan

mesin alat tanam (Wijanto,2002).

Traktor tangan merupakan (hand tractor) merupakan sumber penggerek dari implement

(peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun

sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna , karena dapat digunakan

4
untuk tenaga penggerek implement yang lain, seperti pompa air, alat prosesing, trailer, dan

lain – lain (Anonim, 2011).

Selain kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudian terletak di bawah gigi

persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudian dioperasikan melalui tunas

kemudi kiri dan kanan. Apabila kopling kemudi kanan ditekan , maka putaran gigi persneleng

tidak tersambung dengan poros roda kanan . Sehingga roda kanan akan berhenti , dan traktor

tangan dapat bergerak maju mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor

penggerek disalurkan di samping roda . Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor

tangan, yaitu roda ban, roda besi, roda apung (roda sangkar / cage whell) .

Roda ban berfungsi untuk transportasi dan mengolah tanah kering.Bentuk permukaan

roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip . Roda ban dapat meredam getaran ,

sehingga tidak merusak jalan – jalan .Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering.

Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada

saat menarik bebab berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah basah

(Mugniesyah, 2006) .

Berkembangnya teknologi sekarang ini, menyebabkan tingkat produksi dalam

pemakaiannya alsintan juga dilakukan secara modern, sehingga dapat memudahkan dalam

kehidupan. Tujuan dari penggunaan alat dan mesin ini sangat diperlukan karena sangat

mendukung dalam meningkatkan produktivitas pada pertanian(Anonim, 2011).

Untuk melaksanakan tugas dengan baik perlu peningkatan kuantitas dan kualitas sumber

daya manusia yang merupakan ujung tombak transfer teknologi kepada petani tersebut. Dari

hasil evaluasi Program Pendidikan dan Latihan jarak jauh terhadap para PPL dilaporkan

terdapat perkembangan yang positif dalam wawasan pengetahuan , keterampilan serta

Teknologi Industri Pertanian didefinisikan sebagai disiplin ilmu terapan yang menitik

beratkan pada perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi suatu sistem terpadu

5
(meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan dan energi) pada kegiatan agroindustri untuk

mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas) yang optimal. Disiplin ini menerapkan

matematika, fisika, kimia/biokimia, ilmu-ilmu sosial ekonomi, prinsip-prinsip dan

metodologi dalam menganalisis dan merancang agar mampu memperkirakan dan

mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terpadu agroindustri. Sebagai paduan dari dua

disiplin, teknik proses dan teknik industri dengan objek formalnya adalah pendayagunaan

hasil pertanian (Wijanto,2002).

Perontokan dan pengeringan. Perontokan adalah proses memisahkan gabah dari merang

sedangkan pengeringan adalah proses mengurangi kadar air gabah hasil panen untuk

keperluan simpan atau giling, urutan 2 proses ini dapat dibolak-balik. Pada padi hibrida

umumnya dirontokkan dulu lalu dikeringkan/dijemur sedangkan padi varietas local umumnya

Beberapa kasus pada pengolahan kakao dan kopi, juga memberikan indikasi, bahwa

penggunaan alat dan mesin untuk sortasi, pengeringan, dan penanganan primer hasil kakao

dan kopi mampu meningkatkan kualitas 10 hasil dan pada akhirnya mengangkat nilai tambah

hasil pertanian Dalam sistem agribisnis yang terbagi dalam empat sub sistem yaitu sub sistem

agribisnis hulu sampai pada sub sistem agribisnis hilir (pengolahan dan pemasaran), peran

alat dan mesin pertanian diperlukan(Anonim,2011).

Sebagai contoh dalam tahap penanganan dan pengolahan hasil pertanian, masalah hasil

samping dan limbah perlu mendapat perhatian lebih banyak. Komoditi pertanian mempunyai

prospek baik serta bersifat renewable. Sebagai contoh adalah sabut kelapa dan cangkang

sawit dan sekam padi yang umumnya hanya dibakar. Teknologi pirolis dapat menambah nilai

uang limbah dan dikembalikan lagi kepada usaha tani dalam bentuk yang lain.

Traktor dua roda sering disebut juga sebagai traktor tangan atau hand traktor yang mana

traktor tangan ini menggunakan motor satu silinder dengan daya 5-15 hp, bahan bakar yang

digunakan umumnya solar. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan 4 buah baut

6
pengencang. Motor dapat digeser kearah depan dan belakang untu memperoleh

keseimbangan traktor. Untuk menghidupkan traktor ini digunakan engkol.

Traktor Dua Roda umumnya digunakan pada lahan yang sempit dan banyak digunakan

petani di Indonesia, karena dapat berputar dengan tajam atau lintasan berputar yang sempit

jika dibandingkan dengan mini traktor Traktor tangan dengan daya yang kecil dapat

digunakan pada kebun yang kecil (Garden Traktor), sperti untuk kebun sayuran orgnik

dengan dengan system kelambu.

Traktor roda dua atau traktor tangan juga dapat mengolah tanah yang gembur dan dengan

kelembaban tertentu, dan disesuaikan dengan kekuatan traktor tersebut. Oleh karena itu

traktor roda dua ini dapat dioperasikan pada lahan yang lembab atau basah dan tidak terlalau

kering.

2.2 Pengertian Mekanisasi Perkebunan

Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang. Mekanisasi

pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat

mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut

termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan,

motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya. Secara umum mekanisasi

pertanian dapat juga diartikan sebagi penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan,

mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian. Ruang lingkup

mekanisasi pertanian juga berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan

modernisasi pertanian. Ada pula yang mengartikan bahwa pada saat ini teknologi mekanisasi

yang digunakan dalam proses produksi sampai pasca panen (penanganan dan pengolahan

hasil) bukan lagi hanya teknologi yang didasarkan pada energi mekanis, namun sudah mulai

menggunakan teknologi elektronika atau sensor, nuklir, image processing, bahkan sampai

7
teknologi robotik. Jenis teknologi tersebut digunakan baik untuk proses produksi, pemanenan

dan penanganan hasil pertanian atau pengolahan hasil pertanian maupun perkebunan.

Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan produktifitas

tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi.

Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi,

efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani. Pengalaman dari

negara-negara tetangga Asia menunjukkan bahwa perkembangan mekanisasi pertanian

diawali dengan penataan lahan (konsolidasi lahan), keberhasilan dalam pengendalian air,

masukan teknologi biologis, dan teknologi kimia. Penerapan teknologi mekanisasi pertanian

yang gagal telah terjadi di Srilangka yang disebabkan kecerobohan akibat penerapan mesin-

mesin impor secara langsung tanpa disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik

pertaniannya. Berbeda halnya dengan Jepang yang melakukan modifikasi sesuai dengan

kondisi lokal, kemudian baru memproduksi sendiri untuk digunakan oleh petani mereka.

8
2.3 Alat-Alat Mekanisasi Perkebunan

2.3.1. Backhoe Loader

Loader backhoe sangat umum dan dapat digunakan untuk berbagai tugas:

konstruksi, penghancuran kecil, transportasi ringan bahan bangunan, menyalakan peralatan

bangunan, menggali lubang / penggalian, lansekap, memecahkan aspal, dan jalan-jalan aspal.

Seringkali, backhoe bucket juga dapat diganti dengan attachment bertenaga seperti breaker,

grapple, auger, atau stump grinder. Artikulasi lampiran yang ditingkatkan dapat dicapai

dengan lampiran perantara seperti tiltrotator. Banyak backhoe memiliki sistem pemasangan

quick coupler (quick-attach) dan sirkuit hidrolik bantu untuk pemasangan attachment yang

disederhanakan, sehingga meningkatkan utilisasi alat berat di lokasi kerja. Beberapa bucket

loader memiliki bagian bawah atau "clamshell" yang dapat ditarik, memungkinkannya untuk

mengosongkan muatannya lebih cepat dan efisien. Bucket loader bawah yang dapat ditarik

juga sering digunakan untuk menilai dan mengikis. Unit depan mungkin berupa attachment

yang dapat dilepas atau dipasang secara permanen.

Karena penggalian saat menggunakan ban secara intrinsik menyebabkan alat berat

berguncang, dan berat ayun dari backhoe dapat menyebabkan kendaraan terjungkal, sebagian

9
besar backhoe loader menggunakan cadik hidrolik atau stabilisator di bagian belakang saat

menggali dan menurunkan bucket loader untuk stabilitas tambahan. Ini berarti bahwa bucket

harus dinaikkan dan cadik ditarik ketika kendaraan perlu mengubah posisi, mengurangi

efisiensi. Untuk alasan ini banyak perusahaan menawarkan miniatur excavator yang dilacak,

yang mengorbankan fungsi loader dan kemampuan untuk digerakkan dari satu situs ke situs

lainnya, untuk meningkatkan efisiensi penggalian.

Kerangkanya yang relatif kecil dan kontrol yang presisi membuat backhoe-loader

sangat berguna dan umum dalam proyek-proyek teknik perkotaan seperti konstruksi dan

perbaikan di area yang terlalu kecil untuk peralatan yang lebih besar. Fleksibilitas dan

ukurannya yang ringkas menjadikannya salah satu kendaraan konstruksi perkotaan paling

populer. Untuk proyek yang lebih besar, excavator yang dilacak umumnya digunakan.

Dalam beberapa tahun terakhir, traktor kecil yang kompak menjadi sangat populer

di kalangan pemilik rumah pribadi. Traktor subkompak, ukuran antara traktor kompak dan

traktor halaman rumput, juga sering dijual dalam pemasangan backhoe loader, kadang-

kadang dengan mesin pemotong perut juga disertakan. Traktor ini menawarkan pemilik

rumah pribadi kemampuan untuk melakukan proyek penggalian kecil.

10
2.3.2 Rotary Digger

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Manfaat potensial dari pembudidaya utama yang digerakkan oleh daya lepas

diidentifikasi dan pengembangan mesin keluaran tinggi yang mampu bekerja di tanah berat

dijelaskan. Dari banyak variabel desain, panjang gigitan adalah yang paling penting, karena

ini membatasi variabel lain untuk nilai-nilai tertentu. Nilainya (250 mm) ditentukan oleh

penilaian subyektif selama beberapa tahun dan pada berbagai tanah efektivitas mesin dalam

sistem budidaya multi-pass. Desain rotor yang paling efektif untuk memberikan panjang

gigitan 250 mm yang diperlukan adalah 4 bilah berbentuk L yang dibaut pada satu sisi flensa

yang diperpanjang menghasilkan radius rotor 0 - 38 m.

Penyumbatan tanah di rotor dicegah dengan memperbaiki tines di celah antara set

bilah. Pahat pahat yang bekerja di belakang dan 100 mm di bawah kedalaman kerja 100 mm

rotor menstabilkan alat berat khususnya pada kecepatan maju yang lebih tinggi.

Kinerja dalam berbagai macam sisa tanaman dan tanah memuaskan dengan laju

kerja sekitar satu hektar per jam di tanah berat dengan traktor 56 kW (mesin DIN). Hasil

11
sereal dalam percobaan plot kontinu adalah sama dengan yang dari teknik lain sementara

pengukuran keadaan tanah dan kejadian gulma, hama dan penyakit tidak menunjukkan

perbedaan antara penggali putar dan teknik konvensional. Dua tahun percobaan dengan bit

gula memberikan hasil yang sama dengan bajak.Keausan spesifik bilah rotor serupa dengan

yang ditemukan pada pahat.

Rotary digger adalah lampiran khusus untuk mengerjakan tanah dalam persiapan

penyemaian, untuk mengubur residu sayuran, menghilangkan gulma atau untuk menyiangi di

antara barisan tanaman sayuran dan florikultura.

Ini tersedia dalam ukuran 46 cm dengan penutup tetap atau 52, 66, 80, 85 dan 85L

cm dengan penutup yang dapat disesuaikan; strukturnya kokoh dan andal dan tidak

diperlukan perawatan rutin.Kedalaman penggilingan dapat diubah dengan menyesuaikan

pisau pusat, dengan mudah dan aman, melalui tuas yang sesuai (tidak tersedia untuk model

46-cm).

12
2.3.3 Sprayer

Fungsi utama dari suatu sprayer adalah Memecah cairan menjadi tetes-tetes dngan

ukuran yang efektif untuk didistribusikan secara merata di atas permukaan atau ruang yang

harus dilindungi. Fungsi lain adalah mengatur banyaknya pestisida untuk menghindarkan

pemberian yang berlebihan yang terbukti bersifat merusak atau merupakan pemborosan.

Tujuan utama dari penyemprotan obat anti hama dengan menggunakan sprayer adalah

untuk melindungi tanaman dari jasad pengganggu dalam batas-Batas yang menguntungkan

petani.

prayer jenis ini mengunakan mesin sebagai tenaga penggerak pompanya yang

berfungsi untuk mengeluarkan larutan dalam tangki. Cara penggunaan motor sprayer

bervariasi tergantung jenis dan mereknya, antra lain digendong di punggung, ditarik dengan

kendaraan, diletakan di atas tanah, dibawa pesawat terbang, dan sebagainya. Contoh motor

sprayer adalah mist blower power sprayer, dan boom sprayer.

13
Keuntungan denngan menggunakan motor sprayer terutama kapasitasnya sangat luas dengan

waktu yang relatif singkat, dapat menembus gulma sasaran walaupun sangat lebat dan minim

tenaga kerja.

Kelemahannya:

– Harganya relatif mahal dan biaya pengoprasian serta perawatannya yang juga mahal.

– Tidak dianjurkan pada tanaman yang masih muda karena dikhawatirkan drift merusak

Tanaman.

– Motor sprayer harus dirawat secara rutin meliputi servis, penggantian suku cadang, dll.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum ini antara lain:

1. Mekanisasi pertanian adalah aplikasi mekanis berupa mesin atau alat pada proses

produksi pertanian (dalam arti luas) baik on-farm maupun off-farm.

2. Kegiatan mekanisasi pertanian meliputi Penyiapan Lahan, Penanaman, Perawatan

Tanaman Dan Pemupukan, Pemanen, Pasca Panen.

3. Traktor yang digunakan pada praktikum ini merupakan traktor dengan bajak piringan

yang biasa digunakan dalam pengolahan tanah kedua.

3.2 Saran

Adapun saran untuk praktikum ini adalah pada saat di lapangan praktikan dapat

memanajemen waktu agar seluruh semua kegiatan dapat diikuti dan diharapkan kepada

praktikan dapat memahami kegunaan alat dan mesin-mesin yang digunakan dalam kegiatan

pertanian.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim1.2011.
’’Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian’’.[online].Tersedia :
http://renaex.blogspot.com/2011/06/pengenalan-alat-dan-mesin-pertanian.html.
Diakses pada hari Sabtu,9 Maret 2013.

Anonim2.2011.’’Alat dan Mesin Pertanian’’.[online].Tersedia :


http://pemimpinperadaban.blogspot.com/2011/05/alat-dan-mesin-pertanian.html.
Diakses pada Sabtu,9 Maret 2013.

Anonim3.2011.’’Mesin Pertanian Pra Panen dan Pasca Panen’’.[online].Tersedia :


http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/alat-mesin-pertanian-pra-panen-
dan.html.
Diakses pada Sabtu, 9 Maret 2013.

16

Anda mungkin juga menyukai