Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENGUJIAN KERETAKAN SECARA VISUAL,

PENGUJIAN PUNDIT, DAN HAMMER

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Laboratorium Struktur Gedung

OLEH

Liza Syifaul M. H. 161144016


M. Faris Fathin N. 161144017
M. Fauzan Irsyad 161144018
Nadia Daniella 161144019
Noer Wahyuni 161144020
Prili Tegar Wulung 161144021
Rabbani Shalman S. 161144022
Rd. Muhammad Guntur P. 161144023

JURUSAN TEKNIK SIPIL


TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEDUNG
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Pengujian Keretakan Secara Visual

GAMBAR DENAH PLAT UJI


` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Pengujian Keretakan Secara Visual

GAMBAR SKETSA KERETAKAN


` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Pengujian Keretakan Secara Visual

GAMBAR PENULANGAN PELAT

TABEL UJI KERETAKAN SECARA VISUAL (PRINT YG EXCEL


KERETAKN)
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Pengujian Keretakan Secara Visual

1. Menentukan Presentase Luas Permukaan Beton yang mengalami retak


𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑅𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑥 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑅𝑒𝑡𝑎𝑘
% Luas Perm. Beton Retak = x 100 %
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛

Dari hasil pengujian didapatkan hasil data untuk perhitungan presentase sebagai
berikut:

 Lebar retak rata-rata dari hasil pengujian sebesar 0,808 mm,


 Total panjang retakan sebesar 73445 mm,
 Luas permukaan pelat uji (6000 x 10100) mm = 60600000 mm2.

Maka presentase luas permukaan beton yang retak yaitu :

0,808 𝑚𝑚 𝑥 73445 𝑚𝑚
% Luas Perm. Beton Retak = x 100 % = 0,098 %
60600000

2. Menentukan Disposisi Hasil Mapping

Untuk menentukan disposisi hasil mapping retakan yaitu bedasarkan tabel


berikut:
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Pengujian Keretakan Secara Visual
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Pengujian Keretakan Secara Visual

Diketahui data yang memiliki retak yang lebar yaitu pada retakan nomor 11, 46,
54, dan 55 dengan data panjang dan lebar seperti pada Tabel di bawah ini:

No. Panjang Lebar Lebar


Retakan (mm) (mm) (inchi)
11 755 1,9 0,075
46 1270 1,2 0,047
54 2965 1,6 0,063
55 2965 1,7 0,067
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Pengujian Keretakan Secara Visual

Elevasi lantai ditinjau pada lantai yang ditinjau yaitu 0 m, sehingga menetukan
disposisi retakan digunakan tabel untuk elevasi 0 - 6 ft. Lalu karena lebar retakan
yang ditinjau > 0,028 inchi dan % luas permukaan retak pada beton 0,098 % maka
hasil disposisi retakan untuk nomor retakan 11, 46, 54, dan 55 bahwa retak harus
di recject and replace dengan environment category yaitu slightly agressive (SA).
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Uji Kedalaman Retakan (PUNDIT)

I. REFERENSI
ASTM 1997 C 597 – 83 (1991) “Standard Test Method For Pulse Velocity
Through Concrete”

II. TUJUAN
Tujuan dilakukan pengujian pundit pada permukaan beton pelat lantai yaitu untuk
menentukan kedalam retakan yang terjadi permukaan beton.

III. DASAR TEORI


Pundit merupakan singkatan dari portable ultrasonik non-destructive digital
indicatening tester, sesuai dengan nama alat ini, dirancang untuk pengujian
dilapangan dimana alatnya harus :

a. Mudah untuk dibawa.


b. Mudah untuk dioperasikan.
c. Akurasi tinggi.
Alat ini dipakai untuk pengujian mutu beton dengan cara tidak merusak, yaitu
dengan mengukur kecepatan pulsa ultrasonic melalui beton tadi. Kecepatan
pulsa ultrasonic pada beton akan dipengaruhi oleh kepadatan dan homogenitas
beton. Makin padat dan makin homogen suatu beton, kecepatan lewatnya pulsa
ultrasonic tadi makin cepat (waktu yang diperlukan makin pendek ), dan
sebaliknya bila beton kurang padat atau terdapat rongga atau retakan, waktu
yang diperlukan makin lambat.

Alat pundit perlu dilakukan kalibrasi ( mencari angka koreksi dari suatu benda
uji dan menjadikannya sesuai standar untuk alat benda ujiitu sendiri ) terlebih
dahulu adapun nilai dari kaliberasi untuk pundit adalah ( 2,5 x 10² ).

Dalam pelaksanaan di lapangan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan


diantarannya adalah metode pengukuran, adapun metode-metode yang dapat
dilakukan dengan menggunakan pundit adalah seperti berikut :
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Uji Kedalaman Retakan (PUNDIT)

 Direct transmission ( secara langsung )

 Semi direct transmission ( semi langsung )

 Indirect or surface transmission ( tidak langsung )

Dimana : Rx = receptor
Tx = transistor

IV. RUMUS DASAR


Kepadatan didapat dengan rumus :
L
V= = km / second
t
Dimana : v = kecepatan beton (km/s)
L = panjang beton yang diuji (m)
t = waktu tempuh yang terbaca dari alat (s)
Pengujian pundit ini juga dapat mengetahui kedalaman retak. Untuk dapat
menentukan kedalaman retak sebagai berikut :
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Uji Kedalaman Retakan (PUNDIT)

Dimana : d = kedalaman retak (mm)


x = panjang lintasan (mm)
t1 = kecepatan waktu rambat (µs)
t2 = kecepatan waktu rambat (µs)

V. HASIL PENGUJIAN
Nomor 1
Komponen Struktur Pelat lantai

Kode Benda Uji PL


Ketebalan Benda Uji (mm) 150 mm
Jarak Lintasan, L (mm) 100
Permukaan Beton Yang Tidak Retak T1
1 -
Waktu Tempuh Gelombang
2 -
Ultrasonic, T (µsec)
3 -
Rata-Rata, (µsec) -
Cepat Rambat Gelombang (km/sec) -
Kualitas Beton (homogenitas) -
Kekuatan Tekan (MPa) -
Permukaan Beton Yang Retak T1 T2
1 61,2 110,0
Waktu Tempuh Gelombang 2 11,0 21,0
Ultrasonic, T (µsec) 3 20,0 36,3
4 54,3 93,7
1 58,73
Kedalaman Retakan Masing- 2 36,66
Masing Pengukuran, d (mm) 3 55,46

4 71,90
Kedalaman Retakan Rata-Rata, d (mm) 55,69
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Uji Kedalaman Retakan (PUNDIT)

VI. SKETSA HASIL KEDALAMAN RETAKAN


 Retak 1

 Retak 2

 Retak 3

 Retak 4
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Uji Kuat Tekan dengan Palu Beton (Hammer Test)

I. REFERNSI
1. SNI 03-4430-1997, Metoda uji elemen beton dengan palu beton tipe N &
NR
2. ASTM C.805-96 “Standard Test Method for Rebound Number of Hardened
Concrete”
3. Peraturan Beton Indonesia-1971
II. TUJUAN
Tujuan dari pengujian ini adalah dapat “memperkirakan” besarnya nilai kuat
tekan beton pada suatu elemen struktur, yang diukur besarnya pantulan suatu
alat (Hammer) terhadap permukaan beton yang diuji serta dapat melakukan
pengujian kuat tekan beton yang diuji serta dapat melakukan pengujian kuat
tekan beton dengan palu beton beton (Hammer Test).

III. DASAR TEORI

Hammer test merupakan salah satu cara yang umum dilakukan untuk
mengetahui kekuatan tekan beton yang tidak merusak adalah dengan
menggunakan alat palu beton. Hammer test yaitu suatu alat pemeriksaan
mutu beton tanpa merusak beton. Disamping itu dengan menggunakan
metoda ini akan diperoleh cukup banyak data dalam waktu yang relatif
singkat dengan biaya yang murah.
Metoda pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban intact (tumbukan)
pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan
dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Jarak pantulan yang
timbul dari massa tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan
beton benda uji dapat memberikan indikasi kekerasan juga setelah dikalibrasi,
dapat memberikan pengujian ini adalah jenis ‘Hammer”. Alat ini sangat
berguna untuk mengetahui keseragaman material beton pada struktur. Karena
penggunakan alat ini sangat cepat, sehingga dapat mencakup area pengujian
yang luas dalam waktu yang singkat. Alat ini sangat peka terhadap variasi
yang ada pada permukaan beton,misalnya keberadaan partikel batu pada
bagian-bagian dekat permukaan. Oleh karena itu, diperlukan pengambilan
beberapa kali pengukuran disekitar setiap lokasi pengukuran,yang hasilnya
kemudian di rata-ratakan.
Bitish standars (BS) mengisyaratkan pengambilan antara 9 sampai 25 kali
pengukuran untuk setiap daerah pengujian seluas maksimum 300m². Secara
umum alat ini bisa digunakan untuk memeriksa keseragaman kualitas beton
pada struktur dan mendapatkan perkiraan kuat tekan beton.
Cara uji mengunakan alat hammer test ini mempunyai keuntungan dan
kerugian, yaitu:
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Uji Kuat Tekan dengan Palu Beton (Hammer Test)

a. Keuntungan
1. Sangat mudah dilakukan dilapangan
2. Alatnya sangat ringan dan dapat dipakai berulang-ulang
3. Dapat dilakukan dengan cepat
b. Kerugiannya
1. Hanya memberikan indikasi pada permukaaan beton, sehingga terbatas
cakupannya.
2. Cara pemakaian alat harus mengikuti aturan yang berlaku, seperti : cara
pemukulannya,perawatan dan penerapannya.
3. Beton yang diuji harus dalam keaadan kering udara.
4. Tempat (titik) yang akan dipukul, harus rata dan tidak terkena butiran
agregat ataupun rongga.

Kontruksi atau beton yang diuji dengan menggunakan alat ini dianggap
memenuhi syarat, bila hasil evaluasinya mencapai angka minimum 80% dari
kuat tekan karakteristik (fc) yang direncanakan (PBI-71).
Besarnya pantulan dari masa baja tersebut sangat dipengaruhi oleh sudut
penekanan terhadap permukaan beton yang diuji. Hal ini dikarenakan energi
pukulan yang terjadi akan tidak sama/berubah, sehingga pembacaan pantulan
yang terjadi harus dikoreksi.
Beberapa sudut penekanan yang terdapat pada alat hammer test:

α = -45 α = 45

α = -90 α = 90 α=0
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Uji Kuat Tekan dengan Palu Beton (Hammer Test)

Sebelum digunakan, alat hammer test harus dikalibrasi terlebih dahulu. Dimana
fungsi dari kalibrasi tersebut adalah untuk mencari nilai angka koreksi dari suatu
alat tersebut menjadi standar.
Dari pengujian hammer test kita dapat memperkirakan nilai kuat tekan beton
dengan menggunakan rumus-rumus perhitungan sebagai berikut:
Kuat tekan beton rata-rata
n

 fci
fcr  i
n
Menghitung Standar Deviasi
n

 ( fcr  fci) 2

sd  i
n 1
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Uji Kuat Tekan dengan Palu Beton (Hammer Test)

IV. DATA DAN HASIL PERHITUNGAN


LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORMULIR
JURUSAN TEKNIK SIPIL No. Bagian :
Terbitan/Revisi : 1/0
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Tanggal terbit : 8/11/2019
Tanggal revisi : 8/11/2019
UJI PALU BETON (HAMMER TEST)
Halaman :

UJI PALU BETON (HAMMER TEST)


(SNI 03-4430-1990/ASTM C.805-97)
Laporan/ No. Order : Type Jenis : N-34
Lokasi/ Site : Pelat Lantai Gedung Parkiran POLBAN Nomor Seri : 94939
Nomor Surat Laporan : Data Kalibrasi : 70 70 68
Jumlah Titik Uji : 100 titik hammer Alat 68 64 70
Pemberi Tugas : 76 72 68
70
Jumlah Lantai : Rata-rata : 69.6
Proyek : Gedung Parkiran POLBAN Standar : 80
Angka Koreksi : 1.149

Nama Struktur Struktur Bangunan


Jenis Elemen Struktur Plat Plat Plat Plat Plat Plat
Tebal Elemen Struktur (mm) 150 150 150 150 150 150
Kode Bidang Uji/Sampel Gri d 1 Gri d 2 Gri d 3 Gri d 4

Sudut Inklinasi Pukulan -900 -900 -900 -900


1-A 40 28 40 40
2-A 38 32 34 35
3-A 39 30 34 34
4-A 36 33 36 34
5-A 30 30 36 37
1-B 36 30 36 37
2-B 37 30 36 35
3-B 39 29 36 34
4-B 36 30 36 37
5-B 39 32 39 36
1-C 34 29 36 38
2-C 36 28 36 36
Nilai Lenting Palu
3-C 36 28 37 38
Beton ( R )
4-C 37 29 38 38
5-C 38 35 36 34
1-D 35 29 35 37
2-D 33 30 38 34
3-D 37 30 38 34
4-D 35 30 38 37
5-D 35 28 38 39
1-E 30 32 42 36
2-E 36 31 37 36
3-E 35 31 40 35
4-E 32 29 38 35
5-E 38 31 38 37
R Rata-rata 36 30 37 36
R Rata-rata Terkoreksi Alat 41 35 43 42
Koreksi Non Horizontal 3 3 2 3
R Rata-rata Terkoreksi 44 38 45 44
Perkiraan Kuat Tekan Beton
482 369 508 487
Maksimum, (kg/cm 2 )
Perkiraan Kuat Tekan Beton
407 298 432 412
Minimum, (kg/cm 2 )
Perkiraan Kuat Tekan Beton
445 333 470 450
Rata-Rata, (kg/cm 2 )

a. Jumlah Benda uji (n) = 4 buah b. Konstanta Stat. 5% Cacat (k2) = 1.64
c. Konstanta Statistik n<20 bh (k1) = 1.62
d. Kuat Tekan Rata-Rata (fcr ) e. Standar Deviasi (sd )

 fci n

 ( fcr  fci ) 2
fcr  i
= 424 kg/cm2 sd  i = 61.82 kg/cm2
n n 1
f. Kuat Tekan Karakteristik (fc' ) fc'  fcr  (k1 * sd * k2 ) = 261 kg/cm 2
` LAB STRUKTUR GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pengujian Beton


Materi : Uji Kuat Tekan dengan Palu Beton (Hammer Test)

 Hasil Kuat Tekan Pengujian


Didapatkan kuat tekan beton = 261 kg/cm2 = 22 MPa
 Kuat Tekan Rencana
Kuat tekan rencana pada pelat lantai beton Gedung Parkr yaitu f’c = 25 MPa

% Kuat Tekan Karakteristik


22
x 100% = 88 %
25

V. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian yang dilakukan di lapangan diperoleh nilai kuat tekan
karakterisik (fc’) sebesar 88 % sedangkan kuat tekan karakteristik harus lebih
besar atau sama dengan 80% dan dari hasil pengujian diperoleh nilai 88% > 80%
sehingga perkiraan kuat tekan beton tersebut dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai