Anda di halaman 1dari 12

tBAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Alat-alat laboratorium adalah suatu benda yang digunakan dalam proses


penelitian digunakan untuk memudahkan dan memperlancar kegiatan di dalam,
setiap alat–alat laboratorium memiliki fungsi tersendiri. Kegiatan praktikum
adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan suatu konsep/prinsip baru bagi
mahasiswa yang didasarkan pada konsep atau prinsip yang telah ada dan
dirumuskan oleh para ahli. Apabila ditinjau dari segi mahasiswa, maka kegiatan
praktikum ini adalah kegiatan untuk menemukan konsep atau prinsip, dan bila
ditinjau dari segi ahli, maka kegiatan ini adalah proses verifikasi konsep atau
prinsip (Izza, 2016). Alat–alat laboratorium ada yang terbuat dari bahan kaca, besi
dan kayu, Alat–alat laboratorium yang terbuat dari kaca seperti tabung reaksi
mudah pecah oleh karena itu sangat penting untuk dilakukannya pengenalan alat–
alat laboratorium sebelum melaksanakan praktikum guna menghindari kesalahan
dalam proses pengunaannya sehingga kesalahan yang terjadi dapat di minimalisir.
Didalam laboratorium genetika terdapat banyak alat-alat yang sering
digunakan dalam kegiatan penelitian dan eksperimen untuk mempermudah dan
memperlancar kegiatan tersebut terdapat dua alat yang sering digunakan yaitu
elektroforesis dan UV transilluminator.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan penelitian atau eksperimen dalam laboratorium adalah dengan cara
mengenal alat-alat laboratorium beserta fungsinya. Hal ini perlu untuk dilakukan
agar tercipta suatu kegiatan yang sistematis dan dapat terlaksana tampa ada
gangguan.
Berdasarkan uraian diatas perlu untuk dilakukan praktikum pengenalan
alat-alat laboratorium sebagai pengetahuan dasar sebelum memasuki laboratorium
baik untuk kepentingan obserfasi, eksperimen, penelituan atau pelaksanaan
praktikum.
1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum pengenalan alat elektroforesois dan


UV transilluminator adalah:
a. Bagaimana fungsi dan manfaat dari elektroforesis dan UV
transilluminator,
b. Bagaimana cara kerja dari elektroforesis dan UV transilluminator.

1.3. Manfaat

Manfaat pada praktikum pengenalan alat elektroforesois dan UV


transilluminator adalah:
a. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan fungsi dan manfaat dari
elektroforesis dan UV transilluminator,
b. Mahasiswa diharapkan mampu mengunakan alat elektroforesis dan
transilluminator.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Elektroforesis

Elektroforesis adalah suatu cara analisis kimiawi yang didasarkan pada


pergerakan molekul-molekul protein bermuatan di dalam medan listrik (titik
isoelektrik). Pergerakan molekul dalam medan listrik dipengaruhi oleh bentuk,
ukuran, besar muatan dan sifat kimia dari molekul (Titrawani, 1996). Pemisahan
dilakukan berdasarkan perbedaan ukuran berat molekul dan muatan listrik yang
dikandung oleh makro-molekul tersebut. Bila arus listrik dialirkan pada suatu
medium penyangga yang telah berisi protein plasma maka komponen-komponen
protein tersebut akan mulai bermigrasi (Ricardson dkk. 1986).
Pada elektroforesis, molekul dipisahkan berdasarkan kemampuannyauntuk
bergerak melalui media konduktif, yakni larutan buffer yangdipengaruhi
oleh medan listrik. Kation bermigrasi ke arah medan listrikyang bermuatan
negatif (katoda) dan anion bermigrasi ke arah medan listrikyang bermuatan positif
(anoda). Semakin tinggi muatan ion dan ukuran ionyang lebih kecil akan
bermigrasi lebih cepat daripada muatan ion yang lebihrendah dan ukuran ion
yang lebih besar. Sedangkan molekul yangbermuatan netral tetap diam pada
medan listrik (Harvey. 2000).

Gambar 1. Elektroforesis
2.2. UV Transilluminator

UV transilluminator adalah alat yang digunakan untuk mengvisualisasi


DNA setelah proses elektroforesis. Alat ini umum dalam laboratorium yang
bekerja dengan aspek biologi molekuler. Alat ini akan digunakan untuk
mendukung proyek mb-rai saat analisis genetik sampel setelah proses
elektroforesis dna. Prinsip kerja uv transiluminator adalah sinar uv dipancarkan
dan akan memendarkan ethidium bromide (etbr) yang membuat khelat dengan
molekul dna. Sehingga dna dapat dilihat oleh mata manusia (Paul H.
Barber,2012).
Transiluminator UV adalah alat yang digunakan untuk memvisualisasikan
DNA setelah proses elektroforesis. Alat ini umum dalam laboratorium yang
bekerja dengan aspek biologi molekular. Prinsip kerja transilumnator UV adalah
sinar UV dipancarkan dan akan memendarkan Ethidium bromide (EtBr) yang
membuat khelat dengan molekul DNA, sehingga DNA dapat dilihat oleh mata
manusia (Yuwono, 2006).

Gambar 3. UV Transiluminator
BAB III
METODEOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Pengenalan Alat elektroforesis dan UV transilluminator


dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 25 Sebtember 2018 pukul 10:00 WITA
sampai selesai, bertempat di Laboratorium Unit Genetika dan Pemulian Ternak,
Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo, Kendari.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat elektroforesis dan


UV transilluminator dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Kegunaan
No. Nama Alat Kegunaan
1 Alat Tulis Untuk mencatat penjelasan yang
disampaikan.
2 Hand Phone Dokumentasi

Bahan yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium


genetika ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan Kegunaan
No. Nama Bahan Kegunaan
1 Elektroforesis Untuk bahan pengamatan
2 UV transilluminator Untuk bahan pengamatan

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam praktikum pengenalan alat elektroforesis dan UV


transilluminator adalah sebagai berikut :
1. Melakukan respon yang akan dinilai oleh asisten pembimbing,
2. Memasuki ruangan apabila dinyatakan lulus oleh asisten pemmbimbing,
3. Kemudian, mendengarkan penjelasan mengenai alat - alat labotatorium,
4. Menulis hal –hal penting yang disampaikan oleh asisten,
5. Mendokumentasikan alat –alat Laboratorium yang sudah di jelaskan
asisten.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Elektroforesis

Hasil pengamatan elektroforesis, larutan bufer dan agarose disajikan pada


Tabel 3
Tabel 3. Hasil Pengamatan Elektroforesis, larutan bufer dan agarose
No. Nama alat Gambar Fungsi
1. Elektroforesis Untuk
menganalisis
kekerabatan
ternak

2. Larutan Bufer Untuk memicu


adanya arus
listrik

3. Agarose Untuk media


penyimpanan
sampel

Berdasarkan Tabel 3 elektroforesis adalah alat yang digunakan untuk


menganalisis bentuk partikel baik dalam bentuk DNA, RNA mengetahui
hubungan kekerabatan ternak serta dapat mengetahui penyakit yang terdapat pada
ternak, Prinsip dasar dari elektroforesis adalah memisahkan molekul berdasarkan
muatan listrik intrinsi. Hal ini telah sesuai dengan pendapat (Sudjadi, 2008)
bahwa Elektroforesis merupakan teknik pemisahan suatu molekul
dalamsuatu campuran di bawah suatu medan listrik. Molekul terlarut dalam
medan listrik bergerak atau bermigrasi dengan kecepatan yang ditentukan oleh
rasio muatan dan massa. Sebagai contoh, jika dua molekul yang memiliki massa
dan bentuk yang sama, molekul dengan muatan lebih besar akan bergerak lebih
cepat ke elektrode. Elektroforesis melalui gel agarose merupakan metode
standar untuk pemisahan, identifikasi dan pemurnian fragmen DNA.
Metode elektroferesis terbagi atas beberapa jenis berdasarkan media yang
digunakan yaitu elektroferesis kertas, gel elektroforesis dan elektroferesis kapiler.
Metode elektroferesis yang sering di gunakan adalah gel elektroforesis. Gel
elektroferesis banyak di gunakan untuk penentuan suatu protein maupun asam
amino. Gel elektroferesisi menggunakan matrik/gel yang berfungsi untuk
meminimalisir konveksi, sebagai tempat bergeraknya molekul dan sebagai
penyaring ukuran molekul. Keuntungan dari metode gel elektroferesis adalah
harga yang relatif murah dan dalam satu kali analisis bisa digunakan untuk
beberapa sampel tergantung dari ukuran lebar gel yang digunakan.
Elektorforesis adalah suatu proses migrasi molekul bermuatan di dalam
suatu media yang bermuatan listrik, di mana kecepatan migrasinya tergantung
pada muatan, ukiran dan bentuk molekul yang terlibat. Pada saat arus listrik
diberikan, molekul bermigrasi lebih cepat dari pada yang besar, sehingga akan
terjadi pemisahan. Penggunaan elektroforesis dalam analisis yaitu sebagai analisis
kualitatif untuk protein dan analisis kualitatif DNA. Prinsip dasar dari
elektroforesis adalah memisahkan molekul berdasarkan muatan listrik intrinsik.
Elektroforesis DNA biasanya digunakan untuk memisahkan DNA berdasarkan
perbedaan ukurannya. Pemisahan DNA dalam hal ini adalah menggunakan gel
agarosa. Agarosa merupakan polisakarida yang diekstrak dari rumput laut (Indah.
2012).
4.2. UV Transilluminator

Hasil pengamatan UV Transilluminator disajikan pada Tabel 4 :


Tabel 4. Hasil Pengamatan UV Transilluminator
No. Nama alat Gambar Fungsi
1. UV Untuk menganalisis
transilluminator lebih lanjut sapel yang
telah dianalisis di
elekroforesis

Berdasarkan Tabel 4 UV Transilluminator adalah alat yang diginakan


untuk mengetahui hasil yang telah di uji dari elektroforesis, Spektrofotometri
merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang diguankan untuk
menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang
didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Cahaya yang di maksud
dapat berupa cahaya visibel,UV dan inframera, sedangkan materi dapat berupa
atom dan melekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi (mukli).
Hal ini telah sesuai dengan yang di katakan (Rachmawati, 2011) bahwa UV
Transilluminators digunakan untuk menvisualka DNA setelah diloading atau
ruuning dalam DNA elektroforess. Prinsip kerja dari alatini adalah Sinar UV yang
dipancarkan akan memendarkan Ethidium bromide (EtBr) yang menempel pada
DNA. Sehingga visualisasi DNA bisa terlihat lewat pancaran yang
berwarna orange.
Bagian UV Transiluminator ini. Alat yang terdapat pada Elektroforesis
yang telah diisi dengan DNA, RNA maupun protein, akan dimasukkan kedalam
UV Transilluminator dengan tujuan yakni untuk melihat dan mengetahui jumlah
molekul-molekul zat pada DNA, RNA dan protein yang terdapat pada zat
tersebut. Melalui pemancaran sinar UV Transiluminator maka molekul yang
terdapat dalam suatu zat dapat dilihat secara langsung oleh mata manusia dalam
bentuk yang berbeda-beda dan warna yang bermacam-macam.
Setelah molekul zat diproses pada alat elektroforesis, maka wadah
penampungan DNA, RNA maupun Protein tersebut akan dimasukkan kedalam
alat Transiluminator. Pada bagian inilah molekul tersebut disinari caya yufi
dengan tujuan untuk mengetahui jumlah molekul baik itu berupa molekul DNA,
RNA maupun Protein. Dengan bantuan sinar yufi, maka molekul-molekul tersebut
dapat di lihat secara kasat mata.
BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

a. Alat-alat laboratorium yang di perkenalkan pada praktikum pengenalan

alat-alat laboratorium genetika terdiri atas; elektroforesis dan UV

transilluminator, agarose dan larutan bufer.

b. Elektroforesis adalah alat yang digunakan untuk menganalisis bentuk

partikel baik dalam bentuk DNA, RNA mengetahui hubungan kekerabatan

ternak serta dapat mengetahui penyakit yang terdapat pada ternak, Prinsip

dasar dari elektroforesis adalah memisahkan molekul berdasarkan muatan

listrik intrinsi, Sedangkan UV transilluminator merupakan alat yang

diginakan untuk mengetahui hasil yang telah di uji dari elektroforesis,

larutan bufer digunakan untuk memicu larutan listrik dan agarose

digunakan untuk media penyimpanan sampel.


DAFTAR PUSTAKA

Harvey, David. 2000. Modern Analytical Chemistry. New York : McGraw Hill
Companies.
Indah, f.2012.Optimalisasi Suhu dan Lama Inkubasi Dalam Ekstraksi DNA
Tanaman Bikti Serta Analisis Keragaman Genetik Dengan Teknik
Rapsper. Vol.12.Normor 3.
John dan Rachmawati.2011.Chemistry 3A.Erlangga. Jakarta.
Paul H. Barber. 2012. KONSERVASI BIODIVERSITAS RAJA4. Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia. Universitas Negeri Papua dan Universitas
Brawijaya
Richardson, B. J, P. R. Baverstock and M. Adams 1986. Allozyme Electro-
phoresis. A Handbook for Animal Sys-tematics and Population Studies.
Aca-demic Press, Inc. San Diego : 410 pp.
Titrawani. 1996. Biodiversiti Kodok Genus Rana Ditinjau dari Morfologi,
Kariotip dan Pola Protein di Kodya Sawahlunto. Program Pasca Sarjana.
Institute Pertanian Bogor: 76 hal.
Sudjadi, Drs. 2008. Bioteknologi Kesehatan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Yuwono dan Tribowo, 2006. Teori dan Aplikasi Polymerase Chain Reaction,
Panduan Eksperimen PCR untuk Memecahkan Masalah Biologi Terkini,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
LAMPIRAN

Gambar 1. UV Transilluminator Gambar 2. Elektroforesis

Gambar 3. Larutan Bufer dan Gambar 4. Sisir dan Nampan


Agarose tempat agarose

Anda mungkin juga menyukai