TUGAS
diajukan guna memenuhi tugas dalam Stase Keperawatan Gerontik
Oleh
Selasih Ilmi Nafi’ah
NIM 192311101098
BAB 1. PENDAHULUAN
DO:
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Ny. W dapat memahami tentang
pengertian pencegahan jatuh, tujuan, dan langkah-langkah pencegahan jatuh yang
dapat dilakukan secara mandiri oleh Ny. W.
2.2 Manfaat
a. Ny. W mengetahui pengertian pencegahan jatuh
b. Ny. W mengetahui tujuan pencegahan jatuh
c. Ny. W mengetahui dan dapat menerapkan langkah-langkah pencegahan jatuh.
Laporan Preplanning Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan UniversitasJember | 2019
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Daftar lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 4 : Standar Operasional Prosedur Posisi Trendelenburg
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media
Laporan Preplanning Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan UniversitasJember | 2019
Pada hari, Sabtu tanggal 23 September 2019 pukul 11.00 s/d 11.30 WIB bertempat di
UPT PSTW Banyuwangi, telah dilaksanakan Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang
“Pencegahan Jatuh (Fall Prevention)” oleh Selasih Ilmi Nafi’ah. Kegiatan ini diikuti oleh
....... orang (daftar hadir terlampir).
Pelaksana
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga
DAFTAR HADIR
1.
2.
Pelaksana
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga
I. Analisa Data
A. Kebutuhan Peserta Didik
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. W, ditemukan
bahwa Ny. W memiliki risiko jatuh. Hal tersebut dikarenakan Ny. W memiliki
penurunan fungsi pendengaran dan penglihatan yang disertai hambatan mobilitas
fisik yang mana ditunjukkan dengan Ny. W menggunakan tongkat untuk berjalan.
B. Karakteristik Peserta Didik
Ny. W berumur 70 tahun. Ny. W mengaku tidak lulus SD karena berhenti
mengenyam pendidikan sejak kelas 2 SD. Ny. W merupakan lansia yang baru saja
dipindahkan ke UPT PSTW Banyuwangi beberapa bulan terakhir ini tahun 2019.
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan jatuh,
diharapkan Ny. W dapat memahaminya dengan baik dan benar serta dapat
mengaplikasikannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga Ny. W
jauh dari risiko cedera karena jatuh
.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 15 menit, diharapkan Ny.
W mampu:
a. menjelaskan definisi pencegahan jatuh,
b. menjelaskan tujuan pencegahan jatuh,
c. menjelaskan dan mendemonstrasikan langkah-langkah pencegahan jatuh.
Laporan Preplanning Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan UniversitasJember | 2019
IV. Metode
Ceramah, diskusi tanya jawab dan demostrasi.
V. Media
Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
1. Pembukaan - Memberi salam - Menjawab salam
(2 menit) - Perkenalan - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan penyuluhan - Memahami
- Kontrak waktu untuk tujuan penyuluh
melakukan penyuluhan - Menyetujui
dengan kontrak
waktu
2. Inti (40 - Menanyakan (review) kepada - Menjawab
menit) Ny. W tentang pencegahan jatuh pertanyaan
menurut pengetahuan Ny. W. penyuluhan
- Menjelaskan materi tentang: - Mendengarkan
a. definisi pencegahan jatuh dan
b. tujuan pencegahan jatuh memperhatikan
c. langkah-langkah pencegahan - Bertanya pada
jatuh penyuluh bila
masih ada yang
belum jelas
- Ny. W ikut
melakukan
praktik
pencegahan jatuh
3. Penutup (3 - Evaluasi - Menjawab
menit) - Menyimpulkan pertanyaan
- Mengucapkan salam penutup - Memperhatikan
- Menjawab salam
VII. Evaluasi
1. Jelaskan apa itu pencegahan jatuh?
2. Apa tujuan dari pencegahan jatuh?
3. Bisakah lansia mempraktikkan pencegahan jatuh?
Laporan Preplanning Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan UniversitasJember | 2019
VIII. Referensi
PENCEGAHAN JATUH
(FALL PREVENTION) PADA
LANSIA
FKEP
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN NO REVISI: HALAMAN :
:
Lampiran 5: Materi
4. Pencegahan Jatuh
a. Latihan fisik
Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan
kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan
meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan, latihan fisik juga bisa
mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan
yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah
satunya adalah berjalan kaki.
b. Managemen obat-obatan
a) Gunakan dosis terkecil yang efektif dan spesifik.
b) Perhatikan terhadap efek samping dan interaksi obat.
c) Gunakan alat bantu berjalan jika memang di perlukan selama
pengobatan.
d) Kurangi pemberian obat-obatan yang sifatnya untuk waktu lama
terutamasedatif dan tranquilisers.
e) Hindari pemberian obat multiple (lebih dari empat macam) kecuali
atas indikasi klinis kuat.
f) Menghentikan obat yang tidak terlalu diperlukan.
c. Modifikasi lingkungan
a) Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk
menghindari pusing akibat suhu.
b) Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan berada
dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu.
c) Gunakan karpet antislip di kamar mandi.
d) Perhatikan kualitas penerangan di rumah.
e) Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas.
f) Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang lampu
tambahan untuk daerah tangga.
g) Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalan
yang biasa untuk melintas.
h) Gunakan lantai yang tidak licin.
Laporan Preplanning Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan UniversitasJember | 2019