Anda di halaman 1dari 5

1.

Kenapa pada scenario mengalami nyeri dada dan disertai keluhan sulit
bernapas

a. Nyeri dada

Nyeri dada adalah kondisi ketika dada terasa seperti tertusuk, perih, atau tertekan.
Nyeri ini bisa terjadi di dada sebelah kanan, sebelah kiri, atau dada tengah. Nyeri
dada tidak boleh diabaikan, karena bisa jadi merupakan gejala dari serangan jantung.
Nyeri dada dapat berlangsung sangat singkat atau terjadi selama berhari-hari,
tergantung pada penyebabnya.

Penyebab nyeri dada sangat bervariasi. Namun, kondisi ini akan sangat berbahaya
bila disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti:

 Serangan jantung, akibat tersumbatnya seluruh aliran darah ke jantung.


 Penyakit jantung koroner, yaitu terdapat penyumbatan pembuluh darah yang
menuju ke jantung.
 Kardiomiopati, yaitu penyakit akibat otot jantung yang lemah.
 Miokarditis atau radang pada otot jantung.
 Perikarditis atau radang pada membran yang melapisi jantung.
 Diseksi aorta, yaitu robeknya lapisan dalam pembuluh nadi terbesar.

Selain penyakit jantung, nyeri dada juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, di
antaranya:

 Penyakit paru-paru, seperti penyumbatan pembuluh darah di paru-paru


(emboli paru), radang pada selaput yang membungkus paru-paru (pleuritis),
tekanan yang tinggi pada pembuluh darah di paru-paru (hipertensi pulmonal),
atau paru-paru yang kempis (kolaps).
 Gangguan sistem pencernaan, seperti penyakit refluks asam lambung
(GERD), batu empedu atau radang kantung empedu (kolesistisis), serta
peradangan pankreas (pankreatitis),
 Gangguan pada otot dan tulang dada, seperti radang tulang rawan yang
menghubungkan tulang rusuk dan tulang dada (kostokondritis) atau patah
tulang rusuk.
 Kondisi medis lain, seperti herpes zoster (cacar ular) atau serangan panik.

Selain itu pada jantung ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan nyeri di dada
seperti :

 Faktor Metabolik
Akumulasi metabolik local mempengaruhi tonus vaskuler, mempengaruhi
suplai oksigen dan dapat merubah kebutuhan oksigen. Selama terjadi hipoksia maka
metabolisme aerob dan defosforilasi oksidatif di mitokondria terhambat sementara
fosfat energi tinggi termasuk ATP tak dapat diregenerasi sehingga mengakibatkan
adenosin difosfat (ADP) dan adenosin monofosfat (AMP) terkumpul dan terdegradasi
sebagian menjadi adenosine yang merupakan vasodilator poten dan sangat
mempengaruhi tonus vascular.
 Faktor Endotel
Seperti yang kita ketahui pada endotel pembuluh darah dihasilkan substansi vasoaktif
yang mempengaruhi tonus vaskuler. Vasodilator yang diproduksi oleh endotel
termasuk Nitric oxide (NO), prostasiklin dan endothelium derived hiperpolarizing
factor (EDHF). Endotelin 1 sebagai contoh dari substansi endotelium berfungsi
sebagai vasokonstriktor.
NO mempengaruhi tonus vaskuler dengan cara berdifusi dan melebarkan
hubungan antara sel otot sehingga terelaksasi dengan mekanisme siklik guanosin
monofosfat dependent. Produksi NO pada normal endotel terjadi pada kondisi normal
dan dipengaruhi kondisi dan substansi lain.1,7
Prostasiklin membuat vasodilatasi dengan cara relaksasi otot vaskular melalui
jalur cAMP dependent dengan stimuli seperti hipoksia, stress shear, asetilkolin,dan
produk trombosit (serotonin).
EDHF adalah perangkat vasodilator penting seperti NO ia bekerja dengan cara
berdifusi antar sel. Dihasilkan dengan faktor pencetus seperti NO, termasuk Ach dan
denyut nadi. Pada sirkulasi koroner, EDHF menjadi sangat penting karena
merelaksasi arteri kecil.

Gambar 3. Substansi vasoaktif endotel dan regulasinya

 Faktor Persarafan
Kontrol saraf dari resistensi vaskuler tergantung dari sistem saraf simpatis dan
parasimpatis. Saat kondisi normal saraf simpatis memegang peran penting. Arteri
koroner terdapat α1-adrenergik reseptor yang berfungsi sebagai vasokonstriksi dan β2
reseptor berfungsi sebagai vasodilatasi.

b. Sesak napas
Bernapas merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup manusia. Namun apa
jadinya jika kita mengalami gangguan dalam bernapas atau sesak napas? Hal itu bisa
menurunkan kualitas hidup kita. Sesak napas sendiri adalah kondisi ketika mengalami
kesulitan dalam bernapas atau tidak cukup mendapat asupan udara.

Seseorang mengalami sesak napas bisa karena faktor obesitas, berolahraga terlalu
berat, berada di tempat dengan suhu ekstrem, atau berada di daerah dengan
ketinggian tertentu. Namun jika sesak napas jugas bisa disebabkan karna penyakit
tertentu seperti penyakit jantung.

Sesak nafas karena penyakit jantung terjadi karena kongesti vena pulmonalis.
Adanya tekanan vena pulmonalis, yang normalnya berkisar 5mmHg. Jika meningkat
seperti pada penyakit katup mitral dan aorta atau disfungsi ventrikel kiri, vena
pulmonalis akan teregang dan dinding bronkus terjepit dan mengalami edema,
menyebabkan batuk iritatif non produktif dan mengi. Jika tekanan vena pulmonalis
naik lebih lanjut dan melebihi tekanan onkotik plasma (sekitar 25mmHg), jaringan
paru menjadi lebih kaku karena edema intertisial (peningkatan kerja otot pernafasan
untuk mengembangkan paru dan timbul dispnu), transudate akan terkumpul dalam
alveoli yang mengakibatkan edema paru.
Selain itu, pasien dapat mengalami ortopnea atau paroxymal nocturnal dyspnea.
Edema paru akut adalah manifestasi paling dramatis dari kelebihan overload vena
paru-paru dan dapat terjadi pada infark miokard baru atau pada tahap terakhir dari
kegagalan ventrikel kiri kronis. Kardiovaskular penyebab dispnea di antaranya adalah
penyakit katup (stenosis mitral dan insufisiensi terutama aorta), arrhythmia
paroksismal (seperti atrial fibrilasi), efusi perikardial dengan tamponade, hipertensi
sistemik atau paru-paru, kardiomiopati, dan miokarditis.Asupan atau administrasi
cairan pada pasien dengan gagal ginjal oliguri juga kemungkinan dapat berperan pada
terjadinya kongesti paru dan dyspnea.
Referensi : Jurnal Anestesiologi Indonesia. Patofisiologi Penyakit Jantung
Koroner, Hari Hendriarto Satoto, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
2014

Anda mungkin juga menyukai

  • LBM 6
    LBM 6
    Dokumen18 halaman
    LBM 6
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Mediator Alergen
    Mediator Alergen
    Dokumen3 halaman
    Mediator Alergen
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Mediator Alergen
    Mediator Alergen
    Dokumen3 halaman
    Mediator Alergen
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Bagan
    Bagan
    Dokumen1 halaman
    Bagan
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • LBM 6
    LBM 6
    Dokumen27 halaman
    LBM 6
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
    Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
    Dokumen13 halaman
    Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Dokumen20 halaman
    Journal Reading
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Fix Urinarius
    Fix Urinarius
    Dokumen18 halaman
    Fix Urinarius
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Maskulina Dan Femina
    Maskulina Dan Femina
    Dokumen28 halaman
    Maskulina Dan Femina
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Fix Urinarius
    Fix Urinarius
    Dokumen18 halaman
    Fix Urinarius
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Histologi Sistem Urinaria
     Laporan Praktikum Histologi Sistem Urinaria
    Dokumen15 halaman
    Laporan Praktikum Histologi Sistem Urinaria
    Anonymous YRneWJHSYt
    0% (1)
  • Diskusi
    Diskusi
    Dokumen2 halaman
    Diskusi
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • LBM 1 Badanku Semakin Mengurus
    LBM 1 Badanku Semakin Mengurus
    Dokumen57 halaman
    LBM 1 Badanku Semakin Mengurus
    Animu Pocky
    Belum ada peringkat
  • Bab I LBM 4 Blok 6
    Bab I LBM 4 Blok 6
    Dokumen21 halaman
    Bab I LBM 4 Blok 6
    Dewi Sofyana
    Belum ada peringkat
  • Follikuler Adonema Tiroid
    Follikuler Adonema Tiroid
    Dokumen8 halaman
    Follikuler Adonema Tiroid
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Makalah LBM 2 Metaimun
    Makalah LBM 2 Metaimun
    Dokumen66 halaman
    Makalah LBM 2 Metaimun
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Maskulina Dan Femina
    Maskulina Dan Femina
    Dokumen28 halaman
    Maskulina Dan Femina
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen31 halaman
    Laporan
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Patologi
    Patologi
    Dokumen4 halaman
    Patologi
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • JR Kelompok 3
    JR Kelompok 3
    Dokumen12 halaman
    JR Kelompok 3
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tutorial LBM 1
    Laporan Tutorial LBM 1
    Dokumen18 halaman
    Laporan Tutorial LBM 1
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • 45 Butir Pancasila
    45 Butir Pancasila
    Dokumen5 halaman
    45 Butir Pancasila
    ArdhianZahroni
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tutorial LBM 1
    Laporan Tutorial LBM 1
    Dokumen18 halaman
    Laporan Tutorial LBM 1
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Manfaat Air Putih Bagi Pekerja
    Manfaat Air Putih Bagi Pekerja
    Dokumen9 halaman
    Manfaat Air Putih Bagi Pekerja
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Laporan Histologi
    Laporan Histologi
    Dokumen23 halaman
    Laporan Histologi
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • Laporan SP LBM 1 KV
    Laporan SP LBM 1 KV
    Dokumen31 halaman
    Laporan SP LBM 1 KV
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • LBM 4 BCB
    LBM 4 BCB
    Dokumen19 halaman
    LBM 4 BCB
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat
  • LBM 4 BCB
    LBM 4 BCB
    Dokumen19 halaman
    LBM 4 BCB
    Anonymous YRneWJHSYt
    Belum ada peringkat