Anda di halaman 1dari 9

Hasil Penelitian J. REKAPANGAN VOL. 8 NO.

1 2014

UJI BIOLOGIS EKSTRAK KASAR DAN ISOLAT ALBUMIN IKAN


GABUS (Ophiocephalus striatus) TERHADAP BERAT BADAN DAN
KADAR SERUM ALBUMIN TIKUS MENCIT

Matheus Nugroho

Dosen Program Studi Teknologi Hasil Perikanan


Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk menentukan kualitas biologis ekstrak kasar dan
isolat albumin ikan gabus yang optimal terhadap berat badan dan kadar
serum albumin tikus mencit. Analisa data penelitian ini adalah uji kualitas
biologis ekstrak kasar dan isolat albumin pada tikus mencit, perbedaan
hasil tiap perlakuannya dianalisa dengan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) faktor tunggal. Hasil terbaik uji kualitas biologis ekstrak albumin
kasar dan isolat albumin pada tikus Mencit (Mus musculus L.) adalah
berat badan tertinggi 28,48 g, pada mencit yang diberi perlakuan ekstrak
albumin kasar. Kadar albumin serum tertinggi 2,22 g/dl pada mencit yang
diberi perlakuan ekstrak albumin kasar.

Kata kunci : ikan gabus (Ophiocephalus striatus), kualitas biologis ekstrak


kasar dan isolat albumin, tikus mencit (Mus musculus L.)

Abstract

The objective of this study to determine the biological quality of crude


extracts and albumin isolates of gabus fish that optimal towards body
weight and albumin serum content of murine rodents. Analysis of data of
this study is to test the biological quality of crude extract and isolate
albumin in rats mice, differences in the results of each treatment group
were analyzed by Randomized Design (RAK) a single factor. The best
results test of the biological quality of crude albumin extract and albumin
isolates in murine rodents (Mus musculus L.) is the highest weight 28.48
g, in rodent treated crude albumin extract. The highest contents of serum
albumin 2.22 g / dl in rodent treated crude albumin extract.

Key words : gabus fish (Ophiocephalus striatus), the biological quality of


crude extract and isolate albumin, murine rodents (Mus
musculus L.)

Pendahuluan dengan jumlah sangat kecil.


Salah satu protein Kekurangan albumin dalam
sederhana dalam plasma darah serum dapat mempengaruhi
adalah albumin. Albumin dalam pengikatan dan pengangkutan
tubuh disintesa di dalam hati senyawa-senyawa endogen dan

75
Hasil Penelitian J. REKAPANGAN VOL. 8 NO. 1 2014

eksoden, termasuk obat-obatan, yang mempunyai kadar albumin


karena seperti diperkirakan rendah (2,8 g/dl), selama 2-4 hari
distribusi obat keseluruh tubuh itu terjadi peningkatan albumin tubuh
pengikatannya melalui fraksi menjadi 4,4-5,5 g/dl (kadar
albumin (Goldstein et al., 1968; albumin normal tubuh manusia),
Vallner, 1977; Tandra et al., dan permukaan luka mengalami
1988). Jika kadar albumin serum penutupan. Proses pengukusan
berada dibawah nilai normal, tersebut dilakukan pada suhu air
maka fraksi obat yang terikat mendidih (Soemarko, 1997).
protein tersebut berkurang, Para praktisi kesehatan
dengan kata lain fraksi obat telah memanfaatkan ekstrak ikan
bebas banyak sehingga keadaan gabus sebagai makanan
ini dapat menimbulkan pengaruh tambahan (menu ekstra) untuk
obat yang tidak diinginkan. penderita terindikasi
Pengadaan albumin terutama hipoalbuminemia, luka bakar, dan
untuk kasus bedah saat ini diet setelah operasi. Dari
mencapai 91%, 2/3 albumin tersebut berbagai studi kasus dan
dipakai di bagian bedah dan sisanya penelitian diketahui bahwa ekstra
1/3 bagian dipergunakan untuk ikan gabus secara nyata dapat
penanganan penyakit dalam. Harga
meningkatkan kadar albumin
serum albumin untuk infus mencapai
kurang lebih Rp. 1.500.000,- per pada kasus-kasus albuminemia
botol kemasan 100 ml-20% albumin dan mempercepat proses
(Alexander et al., 1979; Tullis, 1997). penyembuhan luka pada kasus
Ikan gabus diketahui pasca operasi (Asikin, 1999;
mengandung protein yang lebih Sugihastutik, 2002; Nilasanti,
tinggi dibandingkan jenis ikan 2003). Mudjiharto (2007)
lainnya. Kadar protein ikan gabus menjelaskan bahwa ikan gabus
mencapai 25,5%, lebih tinggi merupakan bahan sumber
dibandingkan protein ikan bandeng albumin yang potensial. Albumin
(20,0%), ikan emas (16,05), ikan ikan gabus dapat digunakan
kakap (20,0%), maupun ikan sarden
sebagai biofarma dan bahan
(21,1%), Kadar albumin ikan gabus
bisa mencapai 6,22% (Carvalo, substitusi albumin manusia.
1998). Agustini (2006) menjelaskan
Hasil penelitian Suprayitno bahwa albumin ikan gabus
(2003) tentang tingkat secara nyata dapat meningkatkan
kesembuhan luka pada tikus kadar albumin serum dan
putih yang mengalami penurunan mempercepat penutupan luka
kadar albumin (1,8 g/dl) pada tikus percobaan.
memberikan hasil yang Pengaruh perlakuan suhu
siginifikan. Uji coba telah tinggi menyebabkan perubahan
dilakukan oleh instalasi gizi dan melemahnya enzim proteinase
bagian bedah RSUD. Dr. Syaiful dan nilai daya cerna protein
Anwar Malang selama 1979- (Nielsen et al., 1988; Deshpande
1998, berupa pemberian filtrat and Damodaran, (1989).
dari 2 kg/hari ikan gabus Perlakuan panas pada albumin
terhadap pasien pasca operasi, akan menghasilkan perubahan
ibu yang baru melahirkan dan struktur yang tidak dapat balik
beberapa pasien luka tusukan, (irreversible), yang terlihat

76
Hasil Penelitian J. REKAPANGAN VOL. 8 NO. 1 2014

dengan meningkatnya protein pengukusan ikan gabus untuk


yang tidak larut dalam air. diuji kualitas biologis terhadap
Pengaruh perlakuan panas pada tikus mencit. Ekstrak albumin
struktur albumin juga dapat ikan gabus diharapkan dapat
melepaskan terbukanya struktur sebagai pengganti serum albumin
albumin, sehingga diperlukan impor dalam upaya membantu
perlakuan panas yang tepat pada mempertahankan dan
struktur protein tersebut (Stryer, meningkatkan nilai gizi dan
1981; Slavik, 1982; Arakawa et kesehatan manusia, sehingga
al., 1991; Wicker et al., 1986 dan dapat mengurangi anggaran
Arntfield et al., 1989). biaya kesehatan yang makin
Albumin, sebagaimana mahal.
protein umumnya sangat retan
terhadap pengaruh suhu, Materi dan Metode
sehingga penerapan suhu yang Peralatan yang
tepat sangat diperlukan dalam dipergunakan pembuatan ekstrak
proses untuk menghasilkan kasar ikan gabus antara lain :
ekstrak ikan yang berkualitas pisau, gunting, waterbath,
baik. Karena pemanasan akan thermokopel, thermometer 100oC,
mempengaruhi permiabilitas timbangan gelas ukur, kain
dinding sel sehingga proses saring, plastik dan press hidrolik.
pengeluaran plasma dari jaringan Peralatan untuk analisa kadar
bisa lebih cepat. Penerapan suhu albumin antara lain : kuvet
proses antara 70-80oC diameter 1 cm, Shimadzu
memberikan hasil yang baik. spectrophotometer UV-100-02
Pemanasan pada suhu 90oC dan spectrophotometer SMA
selama 10 menit telah autoanalyzer.
menggumpalkan sebagian besar Kolom filtrasi gel ukuran (2,5
protein plasma, sehingga tidak x 60 cm) dengan bahan isian
dapat diekstrak (de Man, 1977). sephadex G-75 untuk
Berdasarkan hasil memurnikan ekstrak kasar
penelitian pada ikan gabus dan albumin.
ikan tomang didapatkan kadar Bahan-bahan yang
albumin sebesar 1332,7 mg/100 digunakan untuk ekstraksi adalah
g dan 1188,05 mg/100 g ikan gabus yang diperoleh dari
(Carvallo, 1998). Analisa kadar bendungan Karangkates dalam
albumin pada filtrat ikan gabus keadaan hidup dan aquadest.
hasil pengukusan suhu 98oC Bahan untuk uji kadar albumin
adalah 19,4% (Martini, 1998). menggunakan metode brom
Hasil analisa sterilisasi ikan cresol green adalah buffer
gabus pada suhu 121oC selama succinate (7 mmol/l pH 4,2), brom
25 menit didapatkan kadar cresol green 0,15 mmol/l, brij 35
albumin filtrat adalah 116,419 ± dan aquadest dapar succinate
22,660 mg/100 g (Hidayati, (0,01 M; pH 4,2), untuk kadar
1999). albumin setelah pemurnian kolom
Hal ini semua memperkuat filtrasi gel pengujiannya dengan
alasan untuk memperoleh isolat UV, bahannya antara lain BSA
albumin hasil ekstraksi secara

77
Hasil Penelitian J. REKAPANGAN VOL. 8 NO. 1 2014

standar 0,5 g/l, buffer phosphat ikan gabus 15 ml/hari. Berat


0,1 M pH 7,1 dan aquadest. badan tikus setelah diberi makan
Bahan yang digunakan gaplek dan isolat albumin ikan
untuk pemurnian ekstrak kasar gabus (setelah pemurnian kolom
albumin terdiri dari 1 g sephadex filtrasi gel sephadex G-75)
G-7, buffer phosphat (0,1 M pH bertambah 5,4% dibandingkan
7,1), glasswool dan natrium azid berat badan sebelum perlakuan,
0,2%. dan bertambah 32%
Analisa data yang dibandingkan berat badan tikus
digunakan dalam penelitian kontrol (diberi pakan gaplek,
adalah uji kualitas biologis tanpa ekstrak kasar ataupun
ekstrak kasar dan isolat albumin isolat albumin). Begitu juga
pada tikus mencit, perbedaan dengan tikus yang diberi
hasil setiap perlakuannya perlakuan pakan gaplek dan
dianalisa dengan Rancangan ekstrak kasar (tanpa pemurnian),
Acak Kelompok (RAK) faktor berat badan bertambah 14,9%
tunggal. dibandingkan berat badan
sebelum perlakuan, dan
Hasil dan Pembahasan bertambah 58% dibandingkan
Berdasarkan Tabel 1. berat badan tikus kontrol,
Menunjukkan bahwa berat badan sementara berat badan tikus
dan kadar albumin serum tikus kontrol mengalami penurunan
mencit, sebagai parameter status 22,7%, jika dibandingkan berat
gizi mengalami peningkatan badan sebelum perlakuan.
setelah pemberian ekstrak kasar

Tabel 1. Berat Badan dan Kadar Albumin Serum Tikus Mencit setelah
perlakuan 15 hari (n = 18)
Ransum Pakan Berat Badan (g) Kadar Albumin
Pra Pasca (g/dl)
1. Gaplek + air putih 22,67 23,89b 1,95b
+ isolat albumin (5,4;32)% (33%)
(n1)
2. Gaplek + air putih 24,79 28,48c 2,22b
+ ekstrak kasar (14,9;58)% (51%) (14%)
(n2)
3. Gaplek + air putih 23,35 18,04a 1,47a
(nc) (22,7%) (0%)
BNT ( = BNT ( = 0,01)
0,01)
Keterangan : angka berat badan dan kadar albumin yang diikuti dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama adalah tidak berbeda nyata, pada uji BNT (=0,01)
 Pra = pra perlakuan; pasca = paska perlakuan
 Gaplek dan air putih diberikan ad libitum (tidak terbatas)
 Ekstrak kasar dan isolat albumin yang diberikan = 15 ml/hari
 n1 = tikus percobaan 1; n2 = tikus percobaan 2; nc = tikus kontrol

Protein rendah (15%), dapat berat badan tubuh hewan coba


menurunkan secara bermakna itu. Pengurangan berat badan ini

78
Hasil Penelitian J. REKAPANGAN VOL. 8 NO. 1 2014

terutama disebabkan karena gaplek dan ekstrak kasar, jika


berkurangnya lemak tubuh akibat dibandingkan dengan tikus
konsumsi lemak yang terbatas di kontrol hasilnya bertambah 51%,
dalam gaplek (0,7%). Beberapa sementara bila kadar albumin
peneliti tersebut menyatakan serum tikus hasil perlakuan
bahwa ada korelasi yang tinggi kombinasi pakan gaplek dan
(r = 0,90-0,97) antara lemak isolat albumin hasilnya
tubuh dan berat badan. bertambah 14%. Bertambahnya
Pertambahan berat badan untuk kadar albumin serum tikus
tikus yang diberi ekstrak ikan setelah diberi ekstrak ikan gabus
gabus (ekstrak kasar ataupun (ekstrak kasar dan isolat
isolat albumin), diduga karena albumin), diduga adanya asam-
kandungan lemak ekstrak ikan asam amino penyusun albumin
gabus cukup memadai untuk yang terdapat pada ekstrak ikan
konsumsi tubuh, yaitu 1,7% berat gabus, sementara berkurangnya
basah dan 4% berat kering kadar albumin serum tikus
(Sediaoetama, 1985). kontrol, bila dibandingkan dengan
Hasil analisis ragam (Tabel tikus percobaan yang diberi
1.) menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak ikan gabus
perlakuan ransum pakan yang adalah karena akibat kandungan
berbeda, yaitu kombinasi gaplek protein (albumin) dalam gablek
dan ekstrak ikan gabus (isolat sangat kurang. Rusli et al. (2006)
albumin dan ekstrak kasar), menjelaskan hasil penelitian
dengan yang hanya diberi gaplek, mengenai peningkatan kadar
ternyata berpengaruh sangat albumin pada tikus putih setelah
nyata terhadap berat badan tikus pemberian ekstrak ikan gabus 2
( = 0,01). ml/200 g = 0,36 g/dl; ekstrak ikan
Berdasarkan data (Tabel 1.) gabus 2,5 ml/200 g = 0,56 g/dl;
menunjukkan bahwa berat badan ekstrak ikan gabus 3 ml/200 g =
tikus tertinggi adalah 28,48 g, dan 1,0 g/dl. Ekstrak ikan gabus
terjadi pada perlakuan kombinasi dapat meningkatkan kadar
antara gaplek dan ekstrak kasar, albumin tikus putih yang telah
sementara untuk perlakuan mengalami kerusakan hati akibat
kombinasi gaplek dan isolat induksi karbontetraklorida.
albumin berat badan adalah Pike and Brown (1984),
23,89 g. menjelaskan dalam
Berdasarkan data (Tabel 1.) penelitiannya, bahwa
menunjukkan bahwa kadar pengurangan kadar albumin
albumin serum tikus untuk serum tikus setelah diberi diet
perlakuan kombinasi pakan gaplek adalah akibat konsumsi
gaplek dan isolat albumin asam amino yang sangat kurang
(setelah pemurnian kolom filtrasi dan dalam waktu yang relatif
gel sephadex G-75), bertambah lama, sehingga sintesis protein
33% dibandingkan kadar albumin albumin oleh hepar mengalami
serum tikus kontrol (gaplek tanpa hambatan. Pada saat
ekstrak ikan gabus). Begitu juga pembedahan untuk pengambilan
kadar albumin serum tikus untuk darah, secara visual terlihat
perlakuan kombinasi pakan adanya kecenderungan cardiac

79
Hasil Penelitian J. REKAPANGAN VOL. 8 NO. 1 2014

vascular tikus kontrol mudah dipengaruhi oleh hambatan


pecah, hal tersebut diduga tikus sintesa fraksi globulin oleh hepar,
dengan kadar proteinnya yang sebab pada kondisi kadar
rendah, ketahanan tubuhnya globulin turun tikus mudah
menjadi berkurang. Koneman terserang infeksi, sehingga
(1971), menjelaskan dalam menurunkan kondisi normal
penelitiannya bahwa tikus yang albumin serum. Suryadi et al.,
lapar gizi, individu tersebut (1991) menjelaskan bahwa
cenderung mudah terserang menurunnya sintesa albumin
infeksi. karena akibat kurang gizi, hal
Peningkatan kadar albumin tersebut dapat tercermin dari
serum tikus yang diberi ekstrak kadar biokimia darah, yang
kasar mencapai 51%, hal ini meliputi turunnya fraksi-fraksi
diduga kandungan protein albumin, globulin, lipoprotein dan
ekstrak kasar masih kompleks total protein dalam tubuh.Tandra
dan tinggi (protein globulin dan et al. (1988), menyatakan bahwa
lipoprotein), dengan komposisi asam amino utama penyusun
asam amino yang relatif masih albumin adalah asam aspartat
lengkap, yang meliputi asam dan glutamat. Suprayitno (2003),
amino esensial dan asam amino menyatakan kadar asam amino
non esensial dibandingkan isolat tertinggi dalam albumin ikan
albumin. Buchanan (1978), gabus adalah asam glutamat,
melaporkan bahwa pengurangan leusin dan asam aspartat, seperti
albumin serum tikus juga tersaji pada Tabel 2.

Tabel 2. Kadar asam amino dalam albumin yang terdapat 100 gram dari setiap
gram bagian yang dapat dimakan Ikan gabus
NO Jenis Asam Amino Albumin Ikan Gabus (%)
1 Fenialanin 7,5
2 Isoleusin 8,34
3 Leusin 14,98
4 Metionin 0,81
5 Valin 8,66
6 Treonin 8,34
7 Lisin 17,02
8 Histidin 4,16
9 Asam Aspartat 17,02
10 Asam Glutamat 30,93
11 Alanin 10,07
12 Prolin 5,19
13 Serin 11,02
14 Glisin 6,99
15 Sistein 0,16
16 Tirosin 7,49
Sumber : Suprayitno (2003)

Hasil analisis ragam (Tabel berbeda, yang meliputi gaplek


1.) menunjukkan bahwa dengan ekstrak ikan gabus (isolat
perlakuan ransum pakan albumin dan ekstrak kasar), dan

80
Hasil Penelitian J. REKAPANGAN VOL. 8 NO. 1 2014

yang hanya diberi gaplek, perkembangan pembentukan


ternyata berpengaruh sangat jaringan sel baru akibat luka pada
nyata terhadap kadar albumin tikus mencit
serum tikus ( = 0,01), tetapi
untuk perbandingan antara Daftar Pustaka
perlakuan kombinasi gaplek dan
Agustini, D.F., 2006. Pengaruh
isolat albumin dengan gaplek dan
Pemberian Serbuk Albumin
ekstrak kasar, hasil analisis
Ikan Terhadap Penutupan
ragam tidak berbeda nyata, hal
Luka Pada Tikus Putih
ini menunjukkan bahwa meskipun
Wistar (Rattus novergicus).
kedua jenis ekstrak ikan gabus
Fakultas Perikana.
mempunyai kadar albumin yang
Universitas Brawijaya.
berbeda yaitu 1,77 mg/g untuk
Malang. Tidak Diterbitkan.
isolat albumin, dan 152 mg/g
Hal. 102
untuk ekstrak kasar, namun
Alexander, M.R. J.J. Ambre, B.I.
karena proses absorpsi protein Liskon and D.C. Trash, 1979.
terlarut dalam saluran cerna Therapeutic Use Of Albumin.
tubuh tikus menghasilkan kadar JAMA., 241 : 2527-2529.
albumin serum tikus yang tidak Arakawa, T., Y.A. Kita and L. Narhi,
berbeda nyata, artinya secara 1991. Protein-Ligand
kuantitas protein dalam isolat Interaction as a Method to
albumin hasil pemurnian kolom Study Surface Properties of
filtrasi gel sephadex G-75 jauh Proteins. Pages 87-125 in:
lebih mudah terabsorpsi dalam Methods of Biochemical
saluran cerna tikus, dibandinkan Analysis. C. H. Suelter, ed.
J. Wiley & Sons: New York
protein ekstrak kasar.
Arntfield, S.D., E.D. Murray, M.A.H.
Ismond and A.M. Bernatsky,
Kesimpulan 1989. Role of The Thermal
Uji kualitas biologis ekstrak Denaturation-Aggregation
albumin kasar dan isolat albumin Relationship in Determining
pada tikus Mencit (Mus musculus The Rheological Properties of
L.) adalah berat badan tertinggi Heat Induced Networks for
28,48 g, pada mencit yang diberi Ovalbumin and Vicilin. J. Food
perlakuan ekstrak albumin kasar. Sci. 54: 1624-1631
Kadar albumin serum tertinggi Asikin, A., 1999. The Impact of
2,22 g/dl pada mencit yang diberi Snakehead Filtrate Extra
perlakuan ekstrak albumin kasar. Menu Administration for Pre
and Post-operative Patients
in Saiful Anwar General
Hospital Malang, (Thesis).
Saran (in Indonesian)
Berdasarkan hasil terbaik Buchanan, N., 1978. Drug Kinetics in
penelitian tersebut diatas, Protein – Energy Malnutrition.
disarankan untuk dilakukan S. Afr. J. Med., Page. 53:327
Carvallo, Y. N., 1998. Study Profit
penelitian lanjutan lainnya yang
Asam Amino, Albumin, Mineral
terkait yaitu bagaimana pengaruh Zn pada Ikan Gabus
ekstrak albumin ikan gabus (Ophiocephalus sriatus) dan
terhadap kadar protein dan Ikan Tomang (Ophiocephalus

81
Hasil Penelitian J. REKAPANGAN VOL. 8 NO. 1 2014

Micropeltus). Fakultas General Hospital Ngudi


Perikanan. Universitas Waluyo Wlingi, Blitar. (Thesis),
Brawijaya. Malang. Hal 28-30. Polytechnic of Health MoH
De Man, J. M., 1997. Kimia Malang. (in Indonesian)
Pangan. Edisi 2. Penerbit Pike, R. and M. Brown, 1984.
Institut Teknologi Bandung. Nutrition: an integrated
Bandung. 550 hal approach. New York:
Deshpande, S.S. and S. Macmillan
Damodaran, 1989. Structure Rusli, Jumain dan M. Saud. 2006.
Digestibility Relationship of Terapi Albumin dalam Ekstrak
Legume Proteins. J. Food Sci., Ikan Gabus Terhadap
54: 108-113 Kerusakan Hati Tikus Putih.
Goldstein, A., L. Aronow and S. M. Jurusan Farmasi Politeknik
Kalman, 1968. Principles of Kesehatan Makasar. Hal. 95-
Drug Action-The Basis of 98
Pharmacology. New York. Sediaoetama, A.D., 1985. Ilmu Gizi.
Page, 45-112. Jilid 1. Dian Rakyat. Jakarta.
Hidayati, O., 1999. Study Kadar Hal : 10-125
Albumin, Zn dan TVB Filtrat Slavik, J., 1982. Anilinonaphtalene
Ikan Gabus (Ophiocephalus Sulphonate as a Probe of
sriatus) pada Lama Sterilisasi Membrane Composition and
dan Penyimpanan yang Function. Biochim. Biophys.
Berbeda. Laporan Penelitian. Acta, 694, 1–25
Fakultas Perikanan. Soemarko, 1997. Pengaruh Diet
Universitas Brawijaya. Malang. Ikan Kutuk dan Telur Terhadap
Hal 36. Peningkatan Albumin dan
Koneman, E.W., 1971. Inflammation. Penutupan Luka Operasi.
Dalam Mincler, J., H.B. Anstall Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar.
dan T.M. Mincler (eds) Malang. Hal 1-28.
Pathobiology = an Introduction. Stryer, L., 1981. Biochemistry. 2nd.
The C.V. Mosby Co. St. Louis. 949 pp. San Fransisco:W.H.
Page. 184-204 Freeman & Co.
Martini, N. D., 1998. Pengaruh Lama Sugihastutik, 2002. Administration of
Pengukusan Terhadap Snakehead Fish Filtrate for
Kandungan Albumin, Asam Hypoalbuminemia Patients in
Amino dan Zn pada Ikan General Hospital Dr. Subandi
Gabus (Ophiocephalus Jember (Thesis). Polytechnic
sriatus). Laporan Penelitian. of Health MoH Malang. (in
Fakultas Perikanan. Indonesian)
Universitas Brawijaya. Malang. Suprayitno, E. 2003. Penyembuhan
Hal. 36. Luka dengan Ikan Gabus.
Mudjiharto, 2007. Fish as Human Fakultas Perikanan.
Serum Albumin Substitute. Universitas Brawijaya. Malang
http://www.prasetya.brawijaya. Suyardi, A., S. Sayogo dan E.R.
ac.id. Retrieved 18 August Soegih, 1996. Kadar Biokimia
2009 Darah pada Wanita Hamil
Nielsen, S., 1998. Food Analysis. Trimester III dengan Keadaan
London. Glisers Gizi Kurang di Rumah Sakit
Nilasanti, I., 2003. Administration of Bersalin DKI Jaya. J. Medika
Snakehead Fish as an Extra Tandra, H., H.W. Soemartono dan A.
Menu for Hypoalbuminemia Tjokroprawiro, 1988.
Patient in Bapelkes Ward Metabolisme dan Aspek Klinik
Albumin. J. Med., 3 : 249-258.

82
Hasil Penelitian J. REKAPANGAN VOL. 8 NO. 1 2014

Tullis, J. L., 1997. Albumin 2 Wicker, L., T.C. Lanier, D.D.


Guidelines for Clinical Use. Hamann and T. Akahane,
JAMA., 237 : 460-463. 1986. Thermal Transitions in
Vallner, J. J., 1977. Binding of Drugs Myosin-ANS Fluorescence and
By Albumin and Plasma Gel Rigidity. J. Food Sci. 51:
Protein. J. Pharm Sci., 66 ; 1540-1543, 1562
447-449.

83

Anda mungkin juga menyukai