PAPER
OLEH :
KELOMPOK 2/ AET 5
FAKULTAS PERTANIAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada
waktunya.
merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di Mata
Sumatera Utara.
Prof. Ir. Tengku Sabrina, M.Agr.Sc., Ph.D selaku dosen mata kuliah Biokimia
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga paper ini
Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia dapat membentuk 12 dari 20 asam amino yang umum dari zat-zat
antara amfibolik glikolisis dan siklus asam sitrat. Meskipun secara nutrisional
nonesensial, namun kedua belas asam amino ini tidak bersifat “nonesensial”.
Kedua puluh asam amino tersebut secara biologis esensial. Dari 12 asam amino
yang secara nutrisional nonesensial, 9 buah diantaranya dibentuk dari zat antara
amfibolik dan 3 buah (sistein, tirosin, dan hidroksilisin) dibentuk dari asam amino
yang esensial secara nutrisional. Identifikasi 12 asam amino yang dapat disintesis
oleh manusia terutama didasarkan pada data yang berasal dari diet dengan protein
Kedua puluh asam amino yang terdapat di protein bersifat esensial bagi
kesehatan. Meskipun relatif jarang dijumpai di dunia besar, defisiensi asam amino
timbul jika anak disapih dengan makanan yang kaya akan pati, tetapi kurang
terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh,
digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen
dari asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi
energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil
sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari asam-
tahapan yaitu: Transaminasi dan Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion
non asam amino menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung
nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino
Tujuan Penulisan
pengertian asam amino, klasifikasi asam amino, dan biosintesis asam amino
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan paper ini adalah sebagai salah satu syarat
Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2
pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Asam amino termasuk golongan
senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya adalah sebagai
penyusun protein yang sangat penting dalam organisme. Rumus umum asam
R – CH– COOH
NH2
esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non
asam amino menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen.
Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan
glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak.
manusia tidak dapat mensintesis 9 dari 20 asam amino tersebut. Sembilan asam
amino tersebut hanya diperoleh dari makanan yang kita makan dan dinamakan
asam amino esensial. Asam amino esensialmeliputi: Histidine, Isoleucine,
ada di dalam makanan yang kita makan. Macam-macam asam amino esensial:
1. Biosintesis histidin
karena mereka banyak hidup pada rumen yang kaya akan asam
Biosintesis isoleusin
Biosintesis isoleusin dari asam piruvat
3. Biosintesis leusin
4. Biosintesis lisin
amino metionin.
Biosintesis Metionin dari siklus TCA
aminometionin:
6. Biosintesis phenilalanin
Biosintesis fenilalanin diawali dengan proses
7. Biosintesis thereonin
Biosintesis threonin
treonin.
8. Biosintesis tryptophan
enzim yang dikode oleh tujuh gen. Gen ini biasanya diatur dalam
9. Biosintesis valin
Jalur biosintesis valin sebenarnya merupakan jalur pararel
berperan.
Peran penting glutamat adalah sebagai donor amino intraseluler utama untuk
siklus urea.
2. Biosintesisalanin
oleh otot. Alanin dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin plasma,
produksi urea. Alanin dipindahkan dari otot ke hati bersamaan dengan transportasi
glukosa dari hati kembali ke otot. Proses ini dinamakan siklus glukosa-alanin.
Fitur kunci dari siklus ini adalah bahwa dalam 1 molekul, alanin, jaringan perifer
mengekspor piruvat dan amonia ke hati, di mana rangka karbon didaur ulang dan
Siklus glukosa-alanin
3. Biosintesissistein
Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari ATP
adenosilmetionin (SAM).
Dalam produksi SAM, semua fosfat dari ATP hilang: 1 sebagai Pi dan 2 sebagai
4. Biosintesistirosin
dari fenilalanin dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet kita kaya tirosin,
oksigen digabungkan ke air dan lainnya ke gugus hidroksil dari tirosin. Reduktan
5. Biosintesisprolin
semialdehid menjadi intermediat titik cabang menjadi satu dari 2 produk atau
lainnya. Ornitin bukan salah satu dari 20 asam amino yang digunakan untuk
fosfat dalam siklus urea. Ornitin memiliki peran penting tambahan sebagai
prekursor untuk sintesis poliamin. Produksi ornitin dari glutamat penting ketika
ketika konsentrasi arginin meningkat, ornitin didapatkan dari siklus urea ditambah
dependent reductase.
6. Biosintesisserin
7. Biosintesisglisin
Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalisis oleh serin
metilen-THF.
8. Biosintesisasparagin, danglutamin
asparagin dan glutamin dari asam α-amino yang sesuai. Glutamin dihasilkan dari
glutamat dengan inkorporasi langsung amonia dan ini merupakan reaksi fixing
amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH 2 pada
Syerine, Tyrosyne.
3. Biosintesis asam amino esensial melalui jalur atau proses
Yogyakarta.