Anda di halaman 1dari 5

KURANGNYA MINAT BELAJAR PADA KALANGAN PELAJAR

Oleh :
Ismur Rafiq
Prodi Sejarah Semester 1/F1231191013

Pada zaman modernisasi yang semuanya serba canggih seperti sekarang ini, banyak
remaja yang minat belajarnya menurun. Padahal Pemerintah sudah memiliki program-
program pendidikan, salah satunya adalah Program Indonesia Pintar melalui Kartu
Indonesia Pintar yang di peruntukkan bagi anak usia sekolah yang memiliki keterbatasan
biaya. Atau dengan kata lain program sekolah gratis. Fasilitas-fasilitas pendidikan pun
sudah banyak bermunculan bahkan di daerah terpencil sekali pun, tentu saja hal ini
memiliki satu tujuan yaitu meningkatkan pengetahuan dan pendidikan masyarakat
terutama pendidikan bagi pemuda-pemudi bangsa yang kelak akan menjadi generasi
penerus bangsa.

Pada kenyataannya, program dan kebijakan Pemerintah melalui Dinas Pendidikan


dan Kebudayaan tidak menjadi cambuk para pelajar untuk lebih giat belajar guna
meningkatkan pengetahuan dan pendidikannya. Hal ini dapat dilihat dari kelakuan para
pelajar yang semakin hari semakin sulit dikontrol. Banyak pelajar yang suka bolos dengan
berbagai alasan, banyak pelajar yang tidak memperhatikan guru pada saat jam belajar-
mengajar berlangsung bahkan yang lebih parahnya lagi, saat ini marak kasus guru yang
dipenjarakan oleh orang tua siswa hanya karena hal sepele seperti mencubit dan
menegurnya anaknya. Inilah realita yang terjadi di dunia pendidikan saat ini.

Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan


perubahan tersebut ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingakah
laku. Belajar sangat penting dalam kehidupan setiap individu terutama sebagai siswa.
Namun belajar tidak selalu menyenangkan bagi beberapa siswa. Belajar hanyalah sebuah
tuntutan yang memaksa, karena harus membaca berates-ratusan buku. Padahal apabila
diteliti lebih dalam belajar bukan hanya dengan membaca buku tapi dapat belajar dengan
metode lain dan memperoleh informasi dari orang lain.
Minat siswa terhadap pelajaran merupakan kekuatan yang akan mendorong siswa
untuk belajar. Siswa yang berminat (sikapnya senang) terhadap suatu pelajaran akan
tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda sekali dengan siswa yang sikapnya
hanya menerima kepada pelajaran. Mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit
untuk bisa terus tekun karena tidak memiliki faktor pendorongnya.

Banyak tidaknya angka kejadian kurangnya minat belajar perserta didik itu
tergantung pada kepekaan dari guru bk terhadap peserta didiknya. Semakin guru bk dan
guru kelas tidak memperhatikan peserta didiknya maka semakin banyak pula minat
belajar peserta didiknya. Jadi gudru bk dan guru kelas harus berkolaborasi satu dengan
yang lain agar dalam proses pelayananya dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Berkurangnya minat belajar seorang pelajar disebabkan karena berbagai faktor.


Faktor-faktor tersebut dikarenakan dua hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pada
faktor internal minat belajar pertama dikarenakan aspek jasmaninya, kondisi fisik atau
kesehatan jasmani dari individu siswa. Kondisi fisik yang prima sangat mendukung
keberhasilan belajar dan dapat mempengaruhi minat belajar. Namun jika terjadi gangguan
kesehatan pada fisik terutama indera penglihatandan pendengaran, otomatis dapat
menyebabkan berkurangnya minat belajar pada dirinya. Lalu yang kedua adalah aspek
psikologis (kejiwaan), menurut Sardiman (1994:44) faktor psikologis meliputi perhatian,
pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat, dan motif.

Pada faktor eksternal minat belajar seorang pelajar, keluarga menjadi faktor utama
yang paling melekat pada minat belajarnya mereka karena hal tersebut meliputi hubungan
antar keluarga, suasana lingkungan rumah, dan keadaanekonomi keluarga. Lalu
selanjutnya adalah sekolahmeliputi metode mengajar, kurikulum, sarana dan prasarana
belajar, sumber-sumber belajar, media pembelajaran, hubungan siswa dengan temannya,
guru-gurunya dan staf sekolahserta berbagai kegiatan kokurikuler. Dan terakhir adalah
lingkungan masyarakat, meliputi hubungan dengan teman bergaul, kegiatan dalam
masyarakat, danlingkungan tempat tinggal.
Selain dari kedua faktor itu pula faktor yang terakhir yaitu gadget. Ini merupakan
faktor yang paling dominan, karena saat ini hampir semua pelajar sudah
memiliki smartphone dan membuat pelajar tersebut menjadi malas belajar. Melalui
aplikasi smartphonenya semua hal yang tidak ia ketahui akan mudah untuk diakses dan
diketahui hanya dalam satu ketukan, tidak perlu bersusah payah mencari buku dan
membacanya.

Ada beberapa hal ciri-ciri / karakteristik kurangnya minat belajar peserta didik
antara lain, pertama suka duduk dibelakang, jarang masuk sekolah, kalau lagi ada jam
pelajaran suka ijin ke toilet, suka ngobrol, suka mainan handphone, kadang-kadang tidur
dikelas, dan sering tidak mengerjakan tugas.

Hal tersebut sendiri memiliki dampak buruk bagi pelajar tersebut dan juga
sekitarnya jika minat belajar seorang pelajar sangat rendah, antara lain, dirinya tidak bisa
naik kelas, tidak bisa mengerjakan soal-soal ketika mendapat tugas atau ujian, dapat di
kucilkan oleh teman, bahkan kalau sudah lulus sekolah sulit untuk mendapatkan
pekerjaan, dll. Selain itu juga berdampak bagi kemajuan negaraerhambatnya kemajuan
dari suatu negara. Antara lain, tidak menciptakan masyarakat yang cerdas banyaknya
pengangguran, kemiskinan, dan masalah sosial lainnya.

Dari dampak yang disebabkan oleh rendahnya minat belajar, itu semua dapat
mengancam kemajuan negara. Namun, masih ada generasi muda yang peduli akan
kemajuan negara dengan selalu membaca dan belajar untuk meningkatkan prestasinya
dan membantu negara indonesia menjadi negara maju. Merekalah yang akan menentukan
nasib negara, dengan kecerdasan dan kemampuan yang mereka miliki.

Untuk mengatasi, mengurangi dan mencegah hal itu terjadi, ada berapa cara yang
bisa dilakukan dalam menghadapi rendahnya minat belajar pada pelajar. Misalnya para
pelajar diajarkan membiasakan untuk disiplin dalam berbagai hal, karena disiplin sangat
sulit dilakuakan oleh setiap orang, hampir seluruh orang di indonesia tidak bisa
melakukan sesuatu dengan tepat waktu. Terutama siswa yang selalu saja menunda waktu
untuk belajar sehingga siswa tidak menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu seperti
pepatah yang sering di dengar “ Time Is Money “ jadi sebisanya berperilaku disiplin
terutama disiplin dalam belajar agar tidak malas untuk belajar; para calon pendidik
diajarkan untuk memilih atau membuat cara dan metode belajar sendiri, dengan metode
belajar yang baik tidak akan membuat siswa malas belajar ketika materi ajar diberikan;
dan terakhir para pelajar diajarkan untuk menyukai semua mata pelajaran, dengan pelajar
diajarkan untuk menyukai semua mata pelajaran yang ada tidak akan membuat beban
kepada siswa sehingga belajar merupakan sesuatu yang ringan dan harus selalu dilakukan
bagi setiap siswa. apabila menghitung merupakan pelajaran yang sulit untuk di mengerti,
maka lebih banyaklah berlatih untuk menghitung dengan meminta bantuan kepada orang
tua, guru, bahkan teman yang kalian anggap mampu dalam membantu kalian saat
mengerjakan soal berhitung,

Minat siswa terhadap suatu pelajaran mempengaruhi tingkat aktifitas dan prestasi
belajar siswa, Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada
belajar tanpa minat, Minat berhubungan dengan sesuatu yang menarik, menyenangkan
dan kebutuhan seseorang. Dan untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar,
hendaknya setiap guru mampu menampilkan pembelajaran yang menarik, menyenangkan
dan bermakna dengan metode mengajar yang bervariasi

Oleh karena itu sebelum anak terlanjur mendapat nilai yang tidak memuaskan dan
membuat malu orangtua, hendaknya orangtua segera menyelidiki dan memperhatikan
minat belajar anak. Selain itu, menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada anak,
menanamkan kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak merupakan hal
lain yang bermanfaat jangka panjang.
DAFTAR REFERENSI

Slameto. 2013. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka

CiptaSardiman. 2012.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Rajawali

https://www.hipwee.com/opini/berkurangnya-minat-belajar-di-kalangan-pelajar/
(Diakses pada tanggal 1 Desember 2019)

http://nenysofiany07.blogspot.com/2016/11/makalah-tentang-menurunya-
semangat.html (Diakses pada tanggal 3 Desember 2019)

Anda mungkin juga menyukai