BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Keluhan utama yang didapatkan dari pengkajian pada
tanggal 27 Februari 2014 pukul 14.30 WITA pada Ny. “S”
adalah kehamilan yang melebihi batas taksiran persalinan.
Berdasarkan data yang ada pada bab III dapat
dilihat bahwa ada kesamaan yang signifikan antara
tinjauan kasus dengan tinjauan teoritis baik itu data
subyektif maupun obyektif. Tetapi perlu di ingat bahwa
setiap keluhan yang ada pada pasien harus di
dokumentasikan walaupun tidak berkaitan dengan keluhan
pada kasus serotinus, karena hal ini akan memudahkan
perawat untuk menentukan intervensi yang tepat bagi
pasien.
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang ada pada tinjauan
teoritis tidak semuanya muncul pada tinjauan kasus. Hal
ini disesuaikan dengan keluhan yang dirasakan pasien.
Secara umum, diagnosa pada tinjauan teroritis ada
3, yaitu gangguan rasa nyaman nyeri, resiko terjadinya
gawat janin dan nsietas, sedangkan di tinjauan kasus ada
2 diagnosa yang sama seperti yang ada dalam teori yaitu,
nyeri dan ansietas.
C. Intervensikeperawatan
Intervensi dibuat sesuai dengan diagnosa yang
diangkat baik pada tinjauan teoritis maupun kasus.
Intervensi pada tinjauan teoritis dan tinjauan kasus
tidak banyak ditemukan perbedaan, pada umumnya intervensi
mampu dilakukan. Ini dikarenakan intervensi teori tidak
sesuai dengan kebutuhan pada pasien di tinjauan kasusnya
66
D. Implementasi
Tindakan yang dilakukan pada kasus sesuai dengan
rencana yang telah dibuat. Tindakan keperawatan pada tiap
harinya berubah, ada yang kurang dan ada juga yang tetap,
hal ini dikarenakan keadaan pasien yang mualai membaik,
misalnya pada tanggal 27 Februari 2014 untuk diagnosa I,
masalah teratasi sehingga intervensi dihentikan, untuk
diagnosa II masalah belum teratasi, dan III masalah
teratasi sebagian sehingga intervensi harus di lanjutkan
juga.
E. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada hari pertama, kedua dan
ketiga. Ini sesuai dengan tujuan dari rencana tindakan
yang telah dibuat. Evaluasi diagnosa I, klien mengatakan
perutnya semakin sakit yang ditandai dengan Klien tampak
memegang perutnya saat nyeri dating, klien tampak
berbaring miring kiri, klien tampak meringis kesakitan,
TTV TD: 120/100 mmHg, Nadi: 86 x/menit, RR: 20 x/menit,
S:36ºC, skala nyeri klien 8 (berat) dalam rentang skala
0-10, terpasang infus RL drip oxytosin 20 tpm pada
tangan kiri.
Apabila dilihat dari tujuan dan kriteria hasil di
dalam rencana tindakan yang telah dibuat, maka masalah
nyeri belum teratasi, sehingga intervensi dilanjutkan.
Evaluasi diagnosa II, Klien mengatakan masih cemas
intervensi dilanjutkan.