Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS

KONTEKSTUAL BERBANTU PREZI DAN GEOGEBRA POKOK


BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DI SMP
Arinda Alicea1)
1)
Progam Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang
Jl. Lontar No. 1 Semarang 50125
alicea_arinda@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran yang berupa video pembelajaran
berbasis kontekstual berbantu prezi dan geogebra pokok bahasan segitiga dan segiempat di SMP,
sehingga menghasilkan media pembelajaran yang valid digunakan dalam pembelajaran.Penggunaan
video tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. Dalam menggunakan video pembelajaran
berbasis kontekstual berbantu prezi dan geogebra pokok bahasan segitiga dan segiempat lebih efektif
ataukah tidak dibanding dengan pembelajaran konvensional.Jenis penelitian adalah penelitian
pengembangan dengan model pengembangan 4-D. Instrumen yang digunakan antaralain lembar review
validasi ahli,dan tes. Dalam proses pengembangan, produk divalidasi oleh ahli yang berkompeten, dengan
nilai untuk ahli media sebesar 92,5% dan ahli materi 95%. Setelah dinyatakan layak dan valid, produk
dieksperimenkan di sekolah untuk melihat keefektifannya. Sampel eksperimen yaitu peserta didik kelas
VII-C dan sebagai kelompok eksperimen dan VII-B sebagai kelompok kelas kontrol. Metode analisis data
menggunakan uji statistic t-test satu sample pihak kanan dengan analisis mengunakan uji t ini diperoleh
H0 ditolak karena thitung > ttabel yaitu 2,3>1,68, artinya hasil belajar siswa yang menggunakan video
pembelajaran berbantuan prezi dan geogebra lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional.Juga terlihat dari rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol yaitu 79, 48 >
71,206. Selain itu untuk menguatkan, dilakukan juga uji ketuntasan yang menyatakan bahwa kelas
eksperimen mencapai ketuntasan baik secara individu yaitu dengan uji z dimana Zhitung>Z(1-)=
>1,645 dan secara klasikal prosentase 86%. Sehingga penggunaan video pembelajaran matematika
layak, valid dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran pada materi segitiga dan segiempat.
Kata kunci: Prezi, Geogebra, Valid.

PENDAHULUAN video dapat menggambarkan suatu objek


Hamalik dalam (Azhar, 2013: 19) yang bergerak secara bersama-sama
mengemukakan bahwa pemakaian media dengan suara alamiah atau suara yang
pembelajaran dalam proses belajar sesuai. Video pembelajaran yang akan
mengajar dapat membangkitkan dikembangkan menggunakan software
keinginan dan minat baru, Prezi dan Geogebra. Media presentasi
membangkitkan motivasi dan rangsangan online Prezi merupakan sebuah
belajar, dan bahkan membawa pengaruh- perangkat lunak yang digunakan untuk
pengaruh psikologis terhadap siswa. presentasi berbasis internet. Sedangkan
Video pembelajaran adalah salah satu Geogebra adalah software matematika
media yang bisa terbilang baru. Media dinamis yang dapat digunakan sebagai
ini sebenarnya merupakan alat bantu dalam pembelajaran
pengembangan dari teknologi internet matematika. Pembelajaran kontekstual
yang akhir-akhir ini berkembang pesat. dilatar belakangi oleh rendahnya

32
keluaran mutu pembelajaran yang berbantu Prezi dan Geogebra efektif
ditandai dengan ketidakmampuan digunakan dalam pembelajaran
sebagian besar siswa menghubungkan matematika pada pokok bahasan Segitiga
apa yang telah mereka pelajari di sekolah dan Segiempat kelas VII SMP?
dengan pemanfaatan pengetahuan di
dalam kehidupan siswa. (Serly Wahyuni, METODE
dkk : 2012) mengemukakan, Model pengembangan yang
pembelajaran kontekstual adalah menjadi acuan yaitu 4 D (Faur D) yang
pembelajaran yang dapat membantu dikembangankan oleh S.Thagarajan,
siswa membuat hubungan antara materi Dorothy S. Semmel, dan Melvyn S.
yang mereka pelajari dengan kehidupan Semmel .Model pengembangan 4 D
nyata mereka. Siswa akan lebih lama terdiri atas empat tahap utama, yaitu:
mengingat materi yang telah Define (Pendefinisian), Design
dipelajarinya, sehingga mempermudah (Perancangan), Develop
siswa dalam memecahkan berbagai (Pengembangan), Disseminate
persoalan matematika. (Penyebaran).
Berdasarkan uraian latar belakang Penelitian dilaksanakan di MTs
diatas, maka penulis tertarik untuk NU 19 Protomulyo, Jl.Pangeran
melakukan penelitian dengan judul : Djuminah Protomulyo, Kecamatan
“Pengembangan Video Pembelajaran Kaliwungu, Kabupaten Kendal.
Kontekstual Berbantuan Prezi dan Penelitian ini dilakukan pada kelas VII
Geogebra Pokok Bahasan Segitiga dan Semester II Tahun Pelajaran 2014/ 2015.
Segiempat di SMP” Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei
Dalam penelitian ini perumusan 2015. Subjek penelitian dari penelitian
masalahnya adalah sebagai berikut: ini adalah seluruh siswa kelas VII
Bagaimana mengembangkan video semester 2 MTs NU 19 Protomulyo
pembelajaran berbasis kontekstual tahun pelajaran 2014/2015. Pengambilan
berbantu Prezi dan Geogebra pokok sampel dalam penelitian ini adalah
bahasan Segitiga dan Segiempat yang dengan menggunakan teknik Cluster
valid dan layak digunakan sebagai media Random Sampling dari populasi yang
pembelajaran? Apakah penggunaan tersebar seluruh kelas VII. Kemudian
video pembelajaran berbasis kontekstual ditentukan kelas VII C sebagai kelas

33
eksperimen menggunakan video ( ) ( )
pembelajaran) dan kelas VII B sebagai Jika L0< Ltabel maka H0 diterima
kelas kontrol (model pembelajaran dan jika L0≥Ltabel maka H0 ditolak. Uji
Konvensional). homogenitas bertujuan untuk mengetahui
Sebelum dilakukan uji coba apakah sampel yang diteliti memiliki
produk terlebih dahulu dilakukan varians yang sama atau tidak. Menurut
validasi terhadap video Sudjana (2005: 250)
pembelajaran. Setelah melalui proses
validasi, media pembelajaran direvisi
Dalam Sudjana (2005: 250), tolak
berdasarkan saran dari para ahli.
H0 jika F≥F1/2α(v1,v2) dengan F1/2α(v1,v2)
Selanjutnya media pembelajaran
didapat daftar distribusi F dengan
diujicobakan kepada kelas eksperimen.
peluang 1/2α, sedangkan drajat
Analisis deskriptif kualitatif
kebebasan v1 dan v2 masing-masing
digunakan untuk menghitung persentase
sesuai dengan dk pembilang dan
dari skor penilaian yang diperoleh dari
penyebut dalam rumus F.
hasil pengisian angket ahli media, ahli
Uji perbedaan dua rata-rata (Uji
materi dan peserta didik. Analisis dan
Hipotesis) digunakan untuk mengetahui
interpretasi data ini dilakukan setelah
pengaruh hasil pre-test sebelum
melakukan penelitian dilapangan untuk
diberikan perlakuan (treatment) dan
menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
hasil post-test sesudah diberi perlakuan
Pada analisis ini meliputi uji normalitas,
(treatment).
uji homogenitas dan uji t satu pihak. Uji
Hipotesis yang digunakan adalah
ini dimaksudkan untuk mengetahui
sebagai berikut:
apakah data yang digunakan merupakan
data yang berdistribusi normal atau tidak.
Dalam menganalisis normalitas dalam
Keterangan:
penelitian ini menggunakan uji liliefors.
= Rata-rata nilai post-test
= Rata-rata nilai pre-test
Untuk menguji hipotesis di atas
Keterangan: digunakan statistik uji t sebagai berikut:
= rata-rata
= simpangan baku populasi

34
̅̅̅ ̅̅̅

Dimana:
Simpangan Baku

( ) ( )

Keterangan :
̅̅̅ = Rata-rata post-test Gambar 1 Tampilan tema
Gambar 2 halaman cover
̅̅̅ = Rata-rata pre-test
= Jumlah subyek post-test
= Jumlah subyek pre-test
= Standar deviasi post-test
= Standar deviasi pre-test
= Simpangan baku
Dengan kriteria pengujiannya
adalah terima jika
didapat dari daftar distribusi dengan
Gambar 3 Tampilan kontekstual
( ) dan tolak untuk Gambar 4 geogebra
harga yang lain.
Pada tahap validasi media, peneliti
meminta bantuan kepada dua validator.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertama Arif Wibisono, S.Pd.,M.Kom
Penelitian dan pengembangan ini
dosen Pendidikan Teknologi Informasi
menghasilkan media pembelajaran
Universitas PGRI Semarang. Kedua oleh
adalah Video pembelajaran berbasis
Indra Thomas Kurniawan, S.Kom dari
kontekstual berbantu prezi dan geogebra
Setda Pemkad Demak. Nilai yang
. Seperti yang telah disebutkan bahwa
diperoleh dari validator pertama sebesar
sasaran penggunaan media pembelajaran
89% dan oleh validator kedua
ini adalah siswa SMP kelas VII. Berikut
mendapatkan nilai sebesar 96%.
beberapa tampilan Video pembelajaran:
Pada tahap validasi meteri, peneliti
meminta bantuan kepada dua validator.
Pertama Syaifuddin Zuhri, M.Pd dosen

35
Pendidikan Matematika Universitas ini sangat menarik untuk digunakan
PGRI Semarang. Kedua oleh Erna sebagai media pembelajaran matematika.
Rokhyati, S.Pd guru matematika MTs. Melaksanakan program
NU 19 Protomulyo. Nilai yang diperoleh pembelajaran dengan menerapkan desain
dari validator pertama sebesar 95 dan yang telah dibuat yaitu pembelajaran
oleh validator kedua mendapatkan nilai dengan media video pembelajaran
sebesar 95. berbasis kontekstual berbantu prezi dan
Tahap validasi ahli media geogebra pada materi segitiga dan
bertujuan untuk mengetahui kelayakan segiempat. Berikut hasil dari uji coba
pembuatan produk video pembelajaran produk:
berbasis kontekstual berbantu prezi dan Dari data awal yang diperoleh
geogebra pokok bahasan segitiga dan dengan meminta nilai UTS (preetest)
segiempat kelas VII SMP. Dari kedua dianalisis dengan uji liliefors untuk
validator tersebut memberikan penilaian mengetahui kenormalan data dari kelas
secara menyeluruh didapatkan 92,5% kontrol (VII B) dan kelas eksperimen
yang termasuk dalam kualifikasi sangat (VII C). Untuk kelas kontrol (VII B)
baik, sehingga media pembelajaran ini diperoleh Ltabel yaitu 0,1645 dan
layak digunakan dalam pembelajaran didapatkan L0 sebesar 0,13006 karena L0
matematika. Sedangkan validator ahli  Ltabel maka H0 diterima. Sedangkan
materi memberikan penilaian secara untuk kelas eksperimen (VIIC) diperoleh
menyeluruh didapatkan 95% yang L0 0,10446, karena L0  Ltabel maka H0
termasuk dalam kualifikasi sangat baik, diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
sehingga media pembelajaran ini layak kedua sampel berasal dari populasi yang
dan valid digunakan dalam pembelajaran berdistribusi normal.Uji homogen
matematika. dilakukan dengan barlet yang diperoleh
Ujicoba produk dilakukan pada VII B didapat = 0,46. dari harga
kelas ksperimen di yaitu kelas VII C kritis Chi-Square diperoleh =9,488,
yang terdiri dari 29 peserta didik. Secara
sedangkan kelas VII C didapat =
keseluruhan prosentase yang diperoleh
4,14. Karena kedua kelas
yaitu 80%. Pada hasil yang didapat
, maka diterima, sehingga
termasuk pada kualifikasi baik, hal ini
dapat disimpulkan bahwa sampel berasal
menyatakan bahwa video pembelajaran
dari populasi yang sama atau homogen.

36
Selain menggunakan normalitas eksperimen (VII C) diperoleh L0 sebesar
dan homogenitas, analisis data awal juga 1,4331, karena L0 Ltabel maka H0
menggunakan uji matching. Pertama diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
digunakan mean matching yang kedua sampel berasal dari populasi yang
didapatkan rata-rata kelas eksperimen berdistribusi normal. Kemudian kedua
sebesar dan rata-rata kelas data diuji dengan uji F untuk mengetahui
kontrol sebesar Kedua homogenitas variansnya, didapatkan ftabel
menggunakan varians matching, dengan = 1,882. Sedangkan fhitung didapatkan
F hitung< F table yaitu < 1,882 1,714 sehingga fhitung ftabel dan H0
maka kedua kelompok berasal dari diterima artinya bahwa kedua sampel
populasi yang sama variansnya. Ketiga t- mempunyai varians yang homogen.
matching, dengan ttabel=1,672 dan thitung=- Kemudian untuk mengetahui
0,107. Kesimpulan, jadi thitung<ttabel maka keefektifan produk yang dihasilkan,
kedua kelompok dapat dikatakan tidak pertama dilakukan uji t satu pihak kanan
berbeda secara signnifikan. pada kelas eksperimen yang
Setelah persyaratan dipenuhi dari menggunakan video pembelajaran
normalitas, homogenitas serta uji berbasisi kontekstual berrbantu prezi dan
matching maka kedua data diuji geogebra dengan kelas kontrol dengan
kesamaan ratanya menggunakan uji t dua pembelajaran konvensional. Dari analisis
pihak sehingga didapatkan ttabel = 1,996. diperoleh thitung = 2,3 dan ttabel =1,678,
Sedangkan thitung didapatkan 0,57 karena karena thitung > ttabel maka H0 ditolak
-ttabel<thitung ttabel maka H0 diterima, sehingga dapat dikatakan rata-rata nilai
sehingga rata - rata kedua sampel berasal kelas eksperimen lebih baik dari rata-rata
dari varians yang sama. nilai kelas kontrol.Untuk menguatkan uji
Pada data akhir dianalisis dengan t maka bisa dibandingkan rata-rata kedua
uji liliefors untuk mengetahui kelas. Berdasarkan perhitungan
kenormalan data dari kelas kontrol (VII dilampiran diketahui rata-rata kelas
B) dan kelas eksperimen (VII A). Untuk eksperimen adalah 79,48 dan rata-rata
kelas kontrol (VII B) diperoleh Ltabel kelas kontrol sebesar 71,206. Sehingga
yaitu 0,1645 dan didapatkan L0 sebesar dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas
1,099 karena L0 Ltabel maka H0 eksperimen lebih baik daripada rata-rata
diterima. Sedangkan untuk kelas kelas kontrol.

37
Selanjutnya dihitung uji belajar siswa di kelas eksperimen
ketuntasan individu serta klasikal kelas dikatakan telah memenuhi ketuntasan
eksperimen dan kontrol. Dikatakan belajar klasikal. Sedangkan jika dilihat
tuntas belajar individu jika memeperoleh dari prosentase ketuntasan belajar
nilai KKM (nilai70). Pada kelas klasikal pada kelas kontrol diperoleh
eksperimen terdapat 25 peserta didik sebesar 65%. Artinya 65% dari seluruh
yang tuntas dan 4 peserta didik yang peserta didik di kelas kontrol belum
belum tuntas.. Kemudian pada kelas memenuhi ketuntasan klasikal.
kontrol hanya terdapat 19 peserta didik
yang tuntas dan 10 peserta didik yang KESIMPULAN DAN SARAN
belum tuntas. Karena perhitungan diatas Kesimpulan
dirasa belum menguatkan maka Berdasarkan rumusan masalah,
dilakukan perhitungan lanjutan dengan pengajuan hipotesis, analisis data
menggunakan rumus uji z, sehingga penelitian dan pembahasan masalah
untuk kelas eksperimen diperoleh z-hitung maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
= 2,886 dan Ztabel= 1,645. Berdasarkan (1) Pengembangan video pembelajaran
uji z dengan kriteria H0 ditolak jika berbasis kontekstual berbantu prezi dan
Zhitung >Ztabel= >1,645 maka H0 geogebra pokok bahasan segitiga dan
ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa segiempat, layak digunakan dengan
kelas eksperimen telah mencapai melihat kesimpulan dari validasi ahli
ketuntasan belajar individu. Sedangkan materi dan ahli media yang memberikan
untuk kelas kontrol diperoleh z-hitung nilai untuk ahli media sebesar 92,5% dan
=0,353, karena 1,645 maka H0 ahli materi 95% sehingga menyimpulkan
diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa video pembelajaran layak
bahwa kelas eksperimen belum mencapai digunakan. (2) Pembelajaran dengan
ketuntasan belajar individu. pengembangan media pembelajaran
Sedangkan jika dilihat dari matematika berupa video pembelajaran
prosentase ketuntasan belajar klasikal berbasis kontekstual berbantu prezi dan
pada kelas eksperimen diperoleh sebesar geogebra pokok bahasan segitiga dan
86%. Artinya 86 % siswa memenuhi segiempat efektif digunakan oleh peserta
nilai ketuntasan individu. Karena didik pada materi segitiga dan segiempat
ketuntasan klasikal ≥ 85%, maka hasil semester genap MTs. NU 19

38
Protomulyo. Dilihat dari analisis data video pembelajaran berbasis kontekstual
akhir, yang pertama dilihat dari uji t satu berbantu prezi dan geogebra pokok
pihak kanan diperoleh H0 ditolak karena bahasan segitiga dan segiempat dapat
thitung > ttabel yaitu 2,3>1,68, artinya hasil dijadikan sebagai alternatif media
belajar siswa yang menggunakan video pembelajaran oleh guru dan terus
pembelajaran berbantuan prezi dan dikembangkan pada materi yang lain
geogebra lebih baik dibandingkan agar dapat mengembangkan berbagai
dengan pembelajaran konvensional. Juga aktivitas dan kreativitas siswa dalam
terlihat dari rata-rata kelas eksperimen pembelajaran.
lebih baik dari kelas kontrol yaitu 79, 48 Daftar Pustaka
> 71,206 Selain itu untuk menguatkan, Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
dilakukan juga uji ketuntasan yang Bumi Aksara
menyatakan bahwa kelas eksperimen . 2010.
Manajemen Penelitian. Jakarta :
mencapai ketuntasan baik secara Rineka Cipta.
individu yaitu dengan uji z dimana Aripin B. 2009. Video Tutorial
Menggunakan Camtasia Studio.
Zhitung>Z(1-)= >1,645 dan secara Bandung : Oase Media
Arsyad, Azhar . 2014. Media
klasikal prosentase 86%.
Pembelajaran. Jakarta : Rajawali
Saran Press
Aunurrahman.2009. Belajar dan
Berdasarkan hasil penelitian yang
Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
diperoleh, maka saran yang sekiranya Azwar, Saifuddin. 2010. Metode
Penelitian. Yogyakarta : PT Pustaka
dapat diberikan peneliti sebagai bahan
Belajar
pertimbangan untuk perbaikan proses Carmen Manning. 2014. Tech Tools for
Teachers, By
pembelajaran adalah sebagai berikut: (1)
Teachers:BridgingTeachers and
Untuk menggunakan video pembelajaran Students. Jurnal Internasional,
Volume 53, No 24-28
berbasis kontekstual berbantu prezi dan
Dame, Rosida. 2009. Matematika Untuk
geogebra pokok bahasan segitiga dan SMP/MtS. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional
segiempat sebagai media pembelajaran,
Dimyati, Mudjiono.2006.Belajar dan
sebaiknya guru mempersiapkan alat yang Pembelajaran.Jakarta ; Rhineka
Cipta.
diperlukan seperti komputer dan LCD
Eko, Ftriyanto. Pengembangan
sehingga proses pembelajaran dapat Perangkat Pembelajaran
Matematika Kelas X SMK
berlangsung dengan lancar. (2) Media
Dengan Model Problem Solving
pembelajaran matematika berupa video Heuristic Berprinsip Pengelolaan

39
Laboratorium Teenzania. Jurnal Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-
Euclid, vol.1, No.2 Faktor Yang Mempengaruhi.
Hamdani. 2013.Strategi Beljar Jakarta : Reineka Cipta
Mengajar.Bandung:CV Pustaka Setia Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014.
Ján Guncaga and Janka Majherová.2012. Teori Belajar dan Pembelajaran.
GeoGebra as a motivational tool Bogor : Galia Indonesia
for teaching and learning in Sugiyono. 2014. Metode
Slovakia. Jurnal Internasional, PenelitianKuantitatif, Kualitataif
Volume 1, No 1 dan R&d. Bandung : Alfabeta
Komalasari, Kokom . 2013. Sudjana.2005. Metoada Statistika.
Pembelajaran Konstektual Bandung : Tarsito.
Konsep dan Aplikasi. Bandung ; Sukardi.2008.Evaluasi Pendidikan :
Refika Aditama Prinsip dan Operasionalnya.
Komara Endang. 2014. Belajar dan Jakarta : Bumi Aksara
Pembelajaran Interaktif. Suprijono Agus. 2013. Cooperative
Bandung: Radika Aditama Learning (Teori dan Aplikasi
Luh Ni.2011. Pengembangan Perangkat PAIKEM). Yogyakarta: Putaka
Pembelajaran Geometri Pelajar.
Berbantuan Geogebra Dalam Trianto.2010.Model Pembelajaran
Upaya Meningkatkan Terpadu:konsep, strategi dalam
Keterlibatan Dan Prestasi kurikulum KTSP. Jakarta ; Bumi
Belajar Matematika Siswa Kelas Aksara
VII. Universitas Ganesha Yani Putri.2014. Pengembangan Media
Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Pembelajaran Fisika Online
Matematika Konsep dan Prezi dalam Pokok Bahasan Alat
Aplikasinya Untuk SMP/Mts. Optik pada Siswa Kelas X IPA
Jakarta: Departemen Pendidikan SMA Negeri 3 Purworejo Tahun
Nasional Pelajaran 2013/2014. Jurnal
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Pendidikan, Vol.5, No.2, 45-49
Yogyakarta: Pustaka Pelajar: Zamrud. 2011. Camtasia Studio 7.
Rezema Sitiatava. 2013. Desain Belajar Online posting http:
Mengajar Kraetif Berbasis Sains. //zamrudblog. Blogspot.
Yogyakarta: Diva Press. Com.bdiakses 8 januari 2015
Rosadi, Andrian.2012. Media Presentasi pukul 2010 WIB
Prezi. Online posting Wahyuni Serly dkk. 2012.
http://teknologi.kompasiana.com/ Meningkatkan Hasil Belajar
diakses pada tanggal 11 Januari Matematika Siswa
2015 pukul 2010 WIB. Menggunakan Handout
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Matematika Berbasis
Dengan Problem Based Learning Konstekstual Pada Materi
Itu Perlu. Jakarta : Ghalia Bangun Ruang Sisi Datar.
Sadiman, Arif, dkk. .2013. Media Jurnal Pendidikan Matematika,
Pendidikan : Pengertian, Part 3 ,Vol. 1, No. 1, Hal. 84-
Pengembangan dan 88
Pemanfaatannya. Depok: Wibowo, Endro Joyo. 2011. Media
Rajawali Press Pembelajaran Interaktif
Matematika Untuk Siswa Sekolah
Dasar Kelas IV.

40

Anda mungkin juga menyukai