Anda di halaman 1dari 9

94

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN


HALUSINASI PENDENGARAN

Inisial px : Tn. M Pertemuan : 4/SP 2


Hari/Tanggal : 18 Juli 2016 No. CM : 00- 81- XX
Ruang : Tenang Pria RBD, Anak dan Remaja

A. Asuhan Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif
 Komunikasi inkoheren (saat pasien ditanyakan bagaimana tadi malam dan
pagi tadi apakah bapak mendengar bisikan yang mengajak bercakap-
cakap? Jawaban pasien masih sama bicara tidak jelas dan hanya
bergumam)
Data Objektif
 Pasien terdengar berbicara tidak jelas
 Pasien mengajak perawat bercakap-cakap tetapi jawabannya inkoheren
dan hanya sebentar
2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan Khusus
1) Pasien dapat mempertahankan hubungan saling percaya
2) SP II:
 Memvalidasi kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi
dengan menghardik, bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan
secara teratur
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara
teratur.
 Menganjurkan pasien memasukkannya dalam jadwal kegiatan
harian
95

4. Tindakan Keperawatan
1) Mempertahankan hubungan saling percaya
2) SP II:
 Memvalidasi kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi dengan
menghardik, bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan secara teratur
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara
teratur.
 Menganjurkan pasien memasukkannya dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi dan Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi pak M (berjabat tangan), masih ingat nama
saya pak? Saya perawat Nurul, bapak masih ingat nama temean saya, teman saya
namanya perawat wisnu. bagus bapak sudah bisa mengingat saya ya. Sesuai janji
kemarin, hari ini kita akan berdiskusi penggunaan obat yang bapak minum.
b. Kontrak
Topik :”seperti yang sudah saya sampaikan tadi, saya ingin berbincang-
bincang dan berdiskusi dengan bapak tentang obat yang bapak minum
setiap hari.”
Waktu: “Berapa lama Bapak M mau berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit lagi Pak seperti kemarin sama seperti saat
bersama ibu Nurul?”
Tempat : “Dimana enaknya kita bercakap-cakap pak? Bapak mau disini seperti
kemarin (di ruang pasien), di depan (diluar ruang pasien) atau dimana
pak? Apakah bapak bersedia?”
c. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana kesehatan bapak hari ini? Ada
keluhan yang Bapak rasakan hari ini?” “bagaimana tidurnya tadi malam pak?
Tadi pagi bapak bangun jam berapa? Sudah melakukan apa saja pagi ini
pak?”bagaimana pak, apakah kemarin bapak melakukan cara menghardik,
bercakap-cakap dan melakukan kegiatan seperti yang sudah ibu ,ibu rizka, ibu
96

nurul dan bapak wisnu kemarin ajarkan pak? bagus sekali bapak sudah
melakukannya ya pak, apakah sudah bapak masukkan kedalam jadwal kegiatan
harian bapak? Bagus sekali ya pak.

2. Fase Kerja
“Bapak sebelum kita berbincang-bincang cara ke empat mengontrol halusinasi,
coba bapak sebutkan lagi tiga cara untuk mengontrol halusinasi. Yang pertama
apa pak? Iya bagus sekali bapak, coba contohkan pak cara pertama seperti apa.
Yang kedua apa pak? Bagus sekali pak, coba bapak contohkan dengan Tn. , iya
bagus bapak. Yang ketiga apa pak? iya bagus sekali bapak, sekarang coba bapak
contohkan cara yang ketiga pak. Iya bagus sekali bapak. Nah bapak sudah sangat
bagus dalam mempelajari tiga cara mengontrol halusinasi, sekarang kita akan
langsung saja yaa pak berdiskusi tentang pentingnya penggunaan obat secara
teratur untuk mengontrol halusinasi yang merupakan cara keempat mengontrol
halusinasi.”
“Bapak adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara
bisikan yang bapak dengar berkurang/ hilang? Minum obat sangat penting
supaya suara-suara bisikan yang bapak dengar berkurang/hilang. Berapa macam
obat yang bapak minum? (perawat menyiapkan obat pasien). Ini yang warna
kuning tua Triheksifenidil (THP) 3x sehari ya pak pagi hari jam 7 pagi, jam 1
siang dan malam hari jam 7 malam gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Ini ada
juga obat yang warna kuning muda namanya Clorpomazine diminumnya 1x
sehari setiap malam sama gunanya untuk mencegah timbulnya suara-suara yang
bapak dengar. obat warna kuning muda ini namanya clozapin diminumnya 3X
sehari jamnya sama ya pak.
“ Kalau suara-suara bisikan sudah hilang. Obatnya tidak boleh diberhentikan.
Nanti konsultasikan dengan dokter, karena kalau obatnya putus, bapak akan
kambuh lagi dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Pastikan obat
diminum pada waktunya dengan cara yang benar yaitu diminum sesudah makan
dan tepat jamnya. Bapak juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum
dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
97

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi klien (subjektif)
“Bagaimana perasaan bapa setelah berbincang-bincang dengan saya?”
“Tadi kita sudah belajar tentang cara mengontrol halusinasi dengan meminum
obat secara teratur ya pak? Bapak masih ingat tidak ada berapa macam obat
yang bapak minum tadi dan warnanya apa saja tadi? O ya Bagus”
b. Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement)
“Jadi sudah ada berapa cara yang bapak pelajari untuk mengontrol halusinasi
ketika suara-suara bisikan itu datang? Cara yang kedua tadi apa Pak?”
“ya bagus sekali bapak hari ini sudah mau berbincang dan berdiskusi dengan
saya”
c. Tindak Lanjut Klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Tadi kita sudah membahas tentang cara mengontrol halusinasi yang ke 2 yaitu
dengan cara minum obat yang tetatur. Selanjutnya coba Bapak masukan cara-
cara tadi ke dalam jadwal harian bapak.”
“bapak nanti diingat 2 cara mengontrol halusinasi yang sudah saya nurul, ibu
rizka, dan bapak wisnu ajarkan ya pak..
d. Kontrak yang akan Datang (Topik, Waktu, Tempat)
Topik : ” Baiklah pertemuan hari ini kita akhiri dulu dan besok kita akan
berbincang-bincang kembali tentang latihan hari ini. Besok saya
dan teman-teman akan menanyakan bapak lagi bagaimana cara ke
empat mengontrol halusinasi.”
Waktu :”Besok sekitar jam 10.00 WITA ya pak berbincang-bincang
lagi?”
Tempat : “Tempatnya besok mau di mana bapak?” baik bapak besok kita
bertemu disini lagi.”“Kalau begitu, saya permisi dulu ya pak.
Assalamu’alaikum bapak M, selamat pagi (berjabat tangan)”
98

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN


HALUSINASI PENDENGARAN

Inisial px : Tn. M Pertemuan : 5/SP 2


Hari/Tanggal : 18 Juli 2016 No. CM : 00- 81- XX
Ruang : Tenang Pria RBD, Anak dan Remaja

A. Asuhan Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif
 Komunikasi inkoheren (saat pasien ditanyakan bagaimana tadi malam dan
pagi tadi apakah bapak mendengar bisikan yang mengajak bercakap-
cakap? Jawaban pasien masih sama bicara tidak jelas dan hanya
bergumam)
Data Objektif
 Pasien terdengar berbicara tidak jelas
 Pasien mengajak perawat bercakap-cakap tetapi jawabannya inkoheren
dan hanya sebentar

Diagnosa Keperawatan
Halusinasi Pendengaran

2. Tujuan Khusus
1) Pasien dapat mempertahankan hubungan saling percaya
2) SP 2:
 Memvalidasi kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi dengan
menghardik, bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan secara teratur
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara
teratur.
 Menganjurkan pasien memasukkannya dalam jadwal kegiatan harian
99

3. Tindakan Keperawatan
1) Mempertahankan hubungan saling percaya
2) SP 2:
 Memvalidasi kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi
dengan menghardik, bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan secara
teratur
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara
teratur.
 Menganjurkan pasien memasukkannya dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi dan Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi pak M (berjabat tangan), masih ingat nama
saya pak dan nama teman-teman saya? Saya perawat Rizka,ini teman saya
namanya wisnu dan nurul . bagus bapak masih ingat dengan saya ya. Sesuai janji
kemarin, hari ini kita akan berdiskusi lagi tentang cara mengontrol halusinasi
dengan teratur minum obat.”
b. Kontrak
Topik :”seperti yang sudah saya sampaikan tadi, saya ingin berbincang-
bincang dan berdiskusi dengan bapak tentang obat yang bapak minum
setiap hari.”
Waktu: “Berapa lama Bapak M mau berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit lagi Pak seperti kemarin?”
Tempat : “Dimana enaknya kita bercakap-cakap pak? Bapak mau disini seperti
kemarin (diruang pasien), di luar (di luar ruang pasien) atau dimana
pak? Apakah bapak bersedia?”
c. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana kesehatan bapak hari ini? Ada
keluhan yang Bapak rasakan hari ini?” “bagaimana tidurnya tadi malam pak?
Tadi pagi bapak bangun jam berapa? Sudah melakukan apa saja pagi ini
100

pak?”bagaimana pak, apakah kemarin bapak sudah melakukan cara menghardik,


bercakap-cakap dan melakukan kegiatan seperti yang sudah ibu,ibu rizka, ibu
nurul dan bapak wisnu, kemarin ajarkan pak? bagus sekali bapak sudah
melakukannya ya pak, apakah sudah bapak masukkan kedalam jadwal kegiatan
harian bapak? Bagus sekali ya pak.

2. Fase Kerja
“Bapak sebelum kita berbincang-bincang cara ke empat mengontrol halusinasi,
coba bapak sebutkan lagi tiga cara untuk mengontrol halusinasi. Yang pertama
apa pak? Iya bagus sekali bapak, coba contohkan pak cara pertama seperti apa.
Yang kedua apa pak? Bagus sekali pak, coba bapak contohkan dengan Tn. , iya
bagus bapak. Yang ketiga apa pak? iya bagus sekali bapak, sekarang coba bapak
contohkan cara yang ketiga pak. Iya bagus sekali bapak. Nah bapak sudah sangat
bagus dalam mempelajari tiga cara mengontrol halusinasi, sekarang kita akan
langsung saja yaa pak berdiskusi tentang pentingnya penggunaan obat secara
teratur untuk mengontrol halusinasi yang merupakan cara keempat mengontrol
halusinasi.”
“Bapak adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara
bisikan yang bapak dengar berkurang/ hilang? Minum obat sangat penting
supaya suara-suara bisikan yang bapak dengar berkurang/hilang. Berapa macam
obat yang bapak minum? (perawat menyiapkan obat pasien). Ini yang warna
kuning tua Triheksifenidil (THP) 3x sehari ya pak pagi hari jam 7 pagi, jam 1
siang dan malam hari jam 7 malam gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Ini ada
juga obat yang warna kuning muda namanya Clorpomazine diminumnya 1x
sehari setiap malam sama gunanya untuk mencegah timbulnya suara-suara yang
bapak dengar. obat warna kuning muda ini namanya clozapin diminumnya 3X
sehari jamnya sama ya pak.
“ Kalau suara-suara bisikan sudah hilang. Obatnya tidak boleh diberhentikan.
Nanti konsultasikan dengan dokter, karena kalau obatnya putus, bapak akan
kambuh lagi dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Pastikan obat
diminum pada waktunya dengan cara yang benar yaitu diminum sesudah makan
101

dan tepat jamnya. Bapak juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum
dan harus cukup minum 10 gelas per hari”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi klien (subjektif)
“Bagaimana perasaan bapa setelah berbincang-bincang dengan saya?”
“Tadi kita sudah belajar tentang cara mengontrol halusinasi dengan meminum
obat secara teratur ya pak? Bapak masih ingat tidak ada berapa macam obat
yang bapak minum tadi dan warnanya apa saja tadi? O ya Bagus”
b. Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement)
“Jadi sudah ada berapa cara yang bapak pelajari untuk mengontrol halusinasi
ketika suara-suara bisikan itu datang? Cara yang keempat tadi apa Pak?”
“ya bagus sekali bapak hari ini sudah mau berbincang dan berdiskusi dengan
saya”
c. Tindak Lanjut Klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Tadi kita sudah membahas tentang cara mengontrol halusinasi yang ke 4 yaitu
dengan cara minum obat yang tetatur. Selanjutnya coba Bapak masukan cara-
cara tadi ke dalam jadwal harian bapak.”
“bapak nanti diingat 4 cara mengontrol halusinasi yang sudah saya, ibu mala,
ibu merry dan bapak akbar ajarkan ya pak..
d. Kontrak yang akan Datang (Topik, Waktu, Tempat)
Topik : ” Baiklah pertemuan hari ini kita akhiri dulu dan besok bapa
akan berbincang kembali tentang latihan hari ini dengan ibu
perawat yang diruangan karena saya, ibu rizka, ibu nurul dan
bapak wisnu sudah tidak berdinas diruangan ini lagi.
Waktu :”Besok sekitar jam 10.00 WITA ya pak berbincang-bincang
lagi?”
Tempat : “Tempatnya besok mau di mana bapak?” baik bapak besok akab
berbincang dengan ibu perawat yang diruangan dan temaptnya
disini lagi.”“Kalau begitu, saya permisi dulu ya pak.
Assalamu’alaikum bapak M, selamat pagi (berjabat tangan)”
102

Anda mungkin juga menyukai