Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rina Amritasari

NRP : 23-2019-016
Kelas : AA

TUGAS FISIKA
APLIKASI SINYAL AKUSTIK PADA ALAT SURVEY HIDROGRAFI
1. Fish Finder
a. Definisi
Fish Finder merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi gerombolan ikan atau
alat detektor gelombolan ikan. Alat ini merupakan salah satu alat bantu yang dapat
dipergunakan oleh nelayan guna menentukan lokasi penangkapan. Fishfinder ini mampu
memberikan informasi yang cukup detail yaitu tentang kelimpahan, sebaran, ukuran dan
posisi kedalaman renang ikan.

b. Prinsip Kerja Alat


Komponen dari fish finder meliputi transducer dan display fish finder. Pada
umumnya, fish finder sederhana tidak dilengkapi dengan piranti output data, Informasi
keberadaan ikan yang terdeteksi hanya muncul di monitor dengan suara ‘beep” (sound)
yang muncul sebagai tanda.
Pengukuran kalibrasi barcheck dilakukan dengan pengukuran lead line, dan
kemudian dibandingkan dengan kedalaman fish finder. Gambar pengukuran barcheck
dapat dilihat pada Gambar 3.

Pengukuran draft transducer dilakukan pada saat akan dilakukan pemeruman.


Pengukuran dilakukan dari ujung transducer sampai dengan permukaan air.
Pengukuran posisi titik pemeruman (pengukuran kedalaman) dilakukan oleh alat lain,
misalnya GARMIN Map Sounder menggunakan metode absolute real time. Posisi yang
dihasilkan berupa posisi dalam koordinat tiga dimensi yaitu Easting, Northing, dan
Elevation (di atas Ellipsoid). Koordinat tersebut menggunakan sistim proyeksi UTM
(Universal Transverse Mercator) dengan datum WGS (World Geodetic System) 1984.
Posisi ini akan direkam dan digunakan oleh Fish Finder serta disimpan sebagai titik
pemeruman. Data yang didapatkan akan terekam dalam Software Hydropro.

c. Fungsi Utama
fish finder berfungsi untuk mendeteksi keberadaan ikan di bawah transducer.
d. Gambar Alat

2. SBP (Sub Bottom Profiles)


a. Definisi
Sub bottom profilers (SBP) adalah sistem akustik tradisional yang digunakan untuk
menggambarkan lapisan sedimen dan batuan di bawah dasar laut, serta memberikan
informasi tentang ketebalan sedimen dan stratigrafinya (English Heritage 2013).

b. Prinsip Kerja Alat


Pada dasarnya prinsip dari alat SBP ini sama saja dengan prinsip alat echosounder
pada umumnya, yaitu dengan memanfaatkan gelombang suara. Pada alat SBP frekuensi
yang digunakan adalah frekuensi rendah, sehingga gelombang yang dipancarkan tersebut
memiliki kekuatan yang besar untuk dapat menembus kebawah permukaan dasar
perairan.
Metode pengolahan data SBP yang dilakukan pertama kali yaitu konversi format data,
lalu melakukan digitasi data SBP untuk mendapatkan nilai koordinat x, y, dan 2-way
travel time (TWT). Setelah itu, data TWT tersebut dikonversi menjadi nilai koordinat z.
Kemudian barulah dapat dilakukan proses gridding untuk pembuatan kontur.

c. Fungsi Utama
Untuk menggambarkan lapisan sedimen dan batuan di bawah dasar laut, serta
memberikan informasi tentang ketebalan sedimen dan stratigrafinya. Beberapa tahun
terakhir, metode akustik juga telah digunakan untuk mengukur proses dan struktur
sedimen skala kecil, dengan resolusi temporal dan spasial tinggi, dan telah banyak
diadopsi oleh para peneliti kelautan karena kemampuannya dalam mengumpulkan data
secara cepat dan tidak merusak (Davis et al. 2002; Kim et al. 2002).
d. Gambar Alat

3. Singlebeam Echo Soundar


a. Definisi
Singlebeam Echo Soundar adalah alat ukur kedalaman air yang menggunakan
pancaran tunggal sebagai pengirim dan penerima sinyal gelombang udara.

b. Prinsip Kerja Alat


Sistem singlebeam secara umum mempunyai susunan: transceiver
(tranducer/receiver) yang terpasang pada lambung kapal atau sisi bantalan pada kapal.
Sistem ini mengukur kedalaman air secara langsung dari kapal penyelidikan. Transceiver
yang terpasang pada lambung kapal mengirimkan pulsa akustik dengan frekuensi tinggi
yang terkandung dalam beam (sorot/pancaran) secara langsung menyusuri bawah kolom
air. Energi akustik memancarkan gelombang suara sampai dasar laut dan pantulan
diterima kembali oleh transceiver (Simmonds & Maclennan 2005).

c. Fungsi Umum
Penggunaan SBES dengan frekuensi rendah ini di dalam survei batimetri memiliki
ketelitian yang cukup akurat, dimana SBES mampu memberikan ketelitian hingga 0,1
meter pada kedalaman kurang dari 100 meter (Lekkerkerk, dkk, 2006). Diperuntukkan
untuk dapat memberikan informasi mengenai data kedalaman.

d. Gambar Alat
DAFTAR PUSTAKA

Afif, Muhammad 2017, ‘Analisis Ketelitian Data Sub Bottom Profilers untuk Pengukuran
Kedalaman Permukaan Dasar Laut’, skripsi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dilihat 16
November 2019,
<http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act
=view&typ=html&buku_id=116219&obyek_id=4>.

Barus, H.R, & Anung, A, Teknologi Penangkapan dan Analisi Ekonomi KM Sardinela
Menggunakan Alat Tangkap Pukat Cincin di Laut Jawa, dilihat 16 November 2016,
<http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jppi/article/viewFile/5068/4446>.

Febrianto, T, Hestirianoto, T, & Agus, S.B 2015 ‘Pemetaan Batimetri di Perairan Dangkal Pulau
Tunda, Serang, Banten Menggunakan Singlebeam Echosounder’ Jurnal Teknologi Perikanan
dan Kelautan, vol.6, no.2, hh.139-147, dilihat 16 November 2016,
<http://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/view/14021/11668>.

Prasetyo, R.B, Sutejo, B, Setiawan, I.K, & Budiarto 2012, ‘Aplikasi Teknologi Informasi dalam
Desain Rumpon Buatan Guna Peningkatan Efektivitas Hasil Tangkap Ikan Sebagai Upaya
Mendukung Ketahanan Pangan Nasionl’, Prosiding InSINas 2012, dilihat 16 November 2019
<http://biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/PIRS%202012%20-%20file-PG-TeX_34.pdf>.

Rohman, S, M. Manik, S, Hestirianoto, T, & Mudita, I 2015. ‘Analisis dan Klasifikasi Sedimen
Permukaan Dasar Laut Menggunakan Sub-Bottom Profiler’, Jurnal Teknologi Perikanan dan
Kelautan, Vol. 6, No. 1, hh. 31-39, dilihat 16 November 2019,
<http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/view/11914/11659>.

Sidik, Rahmat 2014, Analisis Perbandingan Data Batimetri Hasil Pengukuran Multibeam
Echosounder dan Singlebeam Echosounder Untuk Wilayah Perairan Dangkal, dilihat 16
November 2016, < file:///C:/Users/DELL/Downloads/S1-2014-296695-chapter1.pdf>.

Suteja, Y, Dirgayusa, I.G.N.P, Widiastuti, & Putra, I.D.N.N 2019, ‘Pelatihan Penggunaan
FishFinder Bagi Nelayan Kedonganan Guna Meningkatkan Produksi Perikanan’, Jurnal
Buletin Udayana Mengabdi. vol. 18, no.1, dilihat 16 November 2019,
<https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/46374/28027>.

Wibisono, A.M 2014, ‘Annual Engineering Seminar 2014’, Dies Natalis ke-68 Pendidikan
Tinggi Teknik , Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dilihat 16 November 2016,
<https://repository.ugm.ac.id/274184/1/2014_Prosiding_SeminarNasional_AES2014.pdf>.

Anda mungkin juga menyukai