Anda di halaman 1dari 8

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No.

2 Juli 2015

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA ATAS BAHASA INDONESIA


DAN MINAT BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA

Hilda Hilaliyah
(Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Indraprasta PGRI
(hilda.unindra@gmail.com)

Abstract: The goal of this study was to find out and analyse the effect of students’ perception
on Indonesian language and learning interest towards their learning achievement about
Indonesian language subject. A survey was conducted on students of Art and Design School
at one of private local universities in South Jakarta. The survey utilized a questionnaire and
classroom score record with 60 student participants using random sampling method. The
result was then analysed by employing regression and correlation analysis techniques. The
data indicates: (1) there is a significant effect on students’ perception of Indonesian language
and learning interest towards learning achievement, (2) there is also a significant effect on
the students’ perception of Indonesian language towards their learning achievement on this
particular subject, and (3) result shows a significant effect on learning interest towards
learning achievement on Indonesian language subject.

Keyword: students’ perception, Indonesian language, learning interest, learning

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisis secara empiris pengaruh
persepsi mahasiswa atas bahasa Indonesia dan minat belajar dengan prestasi belajar Bahasa
Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian survei dengan populasi terjangkau mahasiswa
Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Swasta di Jakarta Selatan. Sampel
penelitian diperoleh melalui metode random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60
mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan dokumen nilai yang dimiliki
oleh dosen. Teknik pengolahan data dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi ganda.
Dari pengolahan data diperoleh hasil: (1) terdapat pengaruh yang signifikan persepsi mahasiswa
atas bahasa Indonesia dan minat belajar terhadap prestasi bahasa Indonesia, (2) terdapat
pengaruh yang signifikan persepsi mahasiswa atas bahasa Indonesia terhadap prestasi belajar
Bahasa Indonesia, (3) terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap prestasi
Bahasa Indonesia.

Kata Kunci: Persepsi mahasiswa, bahasa Indonesia, minat belajar, prestasi belajar achievement

PENDAHULUAN dilaksanakan. Alasan yang khusus, mahasiswa


Seperti diketahui, bahasa Indonesia dewasa sebagai calon sarjana harus dibina
ini menjadi mata kuliah wajib di perguruan kemampuannya menggunakan ragam tulis
tinggi, baik negeri maupun swasta. Ada yang resmi dan lugas. Mahasiswa dituntut
beberapa alasan pemerintah menetapkan hal memiliki kemampuan menyusun makalah,
itu. Alasan yang umum, pembinaan dengan laporan bacaan, dan laporan penelitian yang
para penutur bahasa, yaitu agar mereka tidak saja berbobot, tetapi juga jelas
mampu menggunakan bahasa Indonesia yang penalarannya dan runtut penuturannya.
baik dan benar, harus terus-menerus Kemampuan ini secara khusus diperhatikan

115
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 2 Juli 2015

di dalam penyusunan bahan perkuliahan apersepsi dan improvisasi dari materi yang
Bahasa Indonesia di perguruan tinggi. dipelajari.
Mata kuliah Bahasa Indonesia merupakan Anggapan bahasa Indonesia adalah mata
salah satu mata kuliah yang dianggap remeh kuliah yang sukar-sukar mudah pun muncul.
oleh mahasiswa karena mempelajari bahasa Bahasa Indonesia dianggap sukar karena
sehari-hari. Mereka tidak menyadari bahwa belajar bahasa Indonesia membutuhkan
sesungguhnya mempelajari bahasa Indonesia pemahaman yang mendalam tentang konsep-
itu tidak cukup pada bahasa lisan saja, tetapi konsep bahasa sehingga memudahkan kita
juga secara tulis yang digunakan pada situasi dalam belajar, baik dari segi morfologi,
formal dan nonformal. fonologi, sintaksis, maupun semantiknya yang
Keberhasilan proses belajar-mengajar digunakan pada saat formal dan ilmiah. Bahasa
bahasa Indonesia dapat diukur dari Indonesia dianggap mudah karena bahasa
keberhasilan mahasiswa yang mengikuti Indonesia adalah bahasa sehari-hari yang
kegiatan tersebut. Keberhasilan itu dapat digunakan sehingga kata-kata yang digunakan
dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan tidak asing lagi didengar.
materi, dan prestasi belajar. Semakin tinggi Mengacu pada uraian di atas, persepsi atau
tingkat pemahaman dan penguasaan materi anggapan mahasiswa atas bahasa Indonesia
serta prestasi belajar, semakin tinggi pula inilah yang mengakibatkan minat yang rendah
tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun, dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Mereka
kenyataan prestasi yang dicapai mahasiswa cenderung meremehkan materi mata kuliah
masih rendah. bahasa Indonesia. Mereka menganggap bahasa
Prestasi belajar mahasiswa mampu Indonesia merupakan bahasa yang tidak perlu
memperlihatkan perubahan-perubahan dalam dipelajari karena mereka merasa sudah mampu
bidang pengetahuan atau pengalaman yang menggunakannya dalam berkomunikasi
mencakup keterampilan, nilai, dan sikap. sehari-hari dan merasa jenuh karena bahasa
Prestasi belajar bahasa Indonesia adalah hasil Indonesia sudah dipelajari sejak lahir. Sikap
yang dapat dicapai oleh seseorang setelah tidak mau tahu, masa bodoh, dan acuh tak
melakukan kegiatan belajar bahasa Indonesia acuh mungkin menjadi penyebab minimnya
dalam kurun waktu tertentu. Prestasi belajar prestasi belajar mata kuliah Bahasa Indonesia.
mahasiswa dapat dilihat dari nilai atau hasil Minat mahasiswa yang rendah pada satu
evaluasi (tes) pada mata kuliah Bahasa mata kuliah tentu saja berpengaruh pada
Indonesia. prestasi belajarnya karena merupakan
Pada dasarnya, prestasi belajar mahasiswa pendorong bagi seseorang untuk menunjukkan
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, perhatiannya terhadap sesuatu yang menarik
diantaranya persepsi mahasiswa pada mata atau menyenangkan. Apabila sesuatu itu
kuliah, minat, motivasi, dan metode menyenangkan, individu cenderung berusaha
pengajaran yang digunakan dosen pada saat lebih aktif untuk mengetahui sesuatu yang
proses belajar-mengajar. Persepsi atau diminatinya. Minat yang besar ditunjukkan
anggapan seseorang mengakibatkan mahasiswa pada suatu mata kuliah tertentu
munculnya sebuah keinginan atau minat untuk mendorong dirinya untuk mengetahui secara
menggapai sesuatu. Minat akan muncul ketika mendalam materi kuliah yang didapatnya.
adanya dorongan baik dari dalam dirinya Seorang individu berminat besar pada satu
maupun dari luar. Pada proses belajar- mata kuliah akan mencurahkan perhatiannya
mengajar, minat cenderung dipengaruhi oleh secara maksimal tidak saja dengan
motivasi yang diberikan dosen melalui memperhatikan semua penjelasan dosen pada

116
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 2 Juli 2015

saat kegiatan belajar-mengajar di kelas, tetapi Prestasi belajar adalah suatu kondisi yang
juga berusaha mencari sumber pengetahuan dicapai oleh seseorang berupa hasil yang baik
untuk memperkaya pemahamannya di luar dari proses transformasi nilai dalam kegiatan
jam mata kuliah. Namun, setiap individu atau belajar yang diukur melalui langkah-langkah
mahasiswa tentu saja memiliki ketertarikan evaluasi setelah mengalami kegiatan belajar.
yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasa Berkaitan dengan hal ini, Anwar (2005: 14),
terjadi karena setiap individu memiliki prestasi belajar adalah hasil usaha dalam
kecenderungan yang berbeda dalam hal menguasai pelajaran. Hasil dari prestasi belajar
keberminatannya terhadap suatu kegiatan. dapat dilihat dari nilai ulangan, tugas-tugas,
Tidak jarang kita menjumpai mahasiswa dan rapor.
yang kurang menaruh perhatian pada mata Ukuran seseorang berprestasi dalam belajar
kuliah Bahasa Indonesia. Misalnya, tidak umumnya diukur dari prestasi dalam akademik
serius mengikuti perkuliahan, banyak atau seberapa tinggi penguasaan mahasiswa
bercanda, banyak diam, mengantuk, dan tersebut terhadap materi perkuliahan dari
sebagainya. Hal ini menandakan bahwa tidak kegiatan belajar-mengajar. Selain itu, prestasi
semua mahasiswa memiliki minat belajar mahasiswa dapat dilihat dari keterampilain
yang besar dalam menerima setiap materi lain yang dimilikinya. Seseorang dianggap
kuliah Bahasa Indonesia. Dengan demikian, berprestasi dalam belajar selama ini
berdasarkan pengamatan penulis, prestasi ditunjukkan oleh kualitas nilai yang diperoleh
belajar bahasa Indonesia pada mahasiswa setelah mengalami ujian (evaluasi).
untuk semester ini masih kurang. Hal ini Mahasiswa yang memiliki nilai tinggi
terlihat pada hasil tes, seperti kuis, latihan, dianggap mahasiswa yang berprestasi. Prestasi
dan ujian tengah semester, serta ujian akhir belajar pada dasarnya merupakan hasil dari
semester. Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan belajar walaupun tidak semua hasil
faktor persepsi mahasiswa atas bahasa belajar menunjukan prestasi belajar.
Indonesia dan minat belajar terhadap prestasi Menurut Widjono (2007: 14) bahasa adalah
belajarnya menjadi masalah yang menarik sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan
untuk dikaji. untuk berkomunikasi oleh masyarakat
pemakainya. Bahasa yang baik berkembang
TINJAUAN PUSTAKA berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat
Prestasi Belajar Mata Kuliah Bahasa aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sistem
Indonesia tersebut mencakup unsur-unsur berikut.1)
Prestasi belajar merupakan lambang sistem lambang yang bermakna, 2)
keberhasilan dalam belajar. Seorang konvensional, 3) arbiter, 4) terbatas tetapi
mahasiswa tentu sangat bangga jika mampu produktif, 5) unik, dan 6) universal.
menunjukkan suatu prestasi belajar yang Bahasa Indonesia merupakan bahasa
ditunjukkan dalam indeks prestasi (IP). Hal sehari-hari yang kita gunakan. Bahasa
ini sejalan dengan pernyataan Purwanto (2007: Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
5) prestasi belajar merupakan hasil tes yang nasional dan bahasa negara. Sebagai bahasa
dipergunakan untuk menilai hasil pelajaran nasional, hal ini tercantum dalam Sumpah
yang diberikan guru kepada siswa dalam Pemuda 1928 yaitu “kami putra dan putri
waktu tertentu, sedangkan Djiwandono Indonesia menjunjung bahasa persatuan
(2002:217) berpendapat bahwa prestasi belajar bahasa Indonesia”. Ini berarti kedudukannya
merupakan cerminan bagi hasil belajar yang berada di atas bahasa-bahasa daerah. Selain
dikuasai oleh seseorang (siswa). itu, dalam UUD 1945 tercantum pada pasal

117
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 2 Juli 2015

khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai yang menguasai bahasa Indonesia secara aktif
kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan dan pasif akan dapat mengekspresikan
bahasa negara adalah bahasa Indonesia (Arifin, pemahaman dan kemampuan dirinya secara
2006: 11-12). runtut, sistematis, logis, dan lugas.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa Bahasa Indonesia dewasa ini menjadi mata
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai kuliah wajib perguruan tinggi, baik negeri
1) lambang kebanggaan nasional, 2) lambang maupun swasta. Ada beberapa alasan
identitas nasional, 3) alat perhubungan pemerintah menetapkan hal itu. Alasan yang
antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya, 4) umum, pembinaan dengan para penutur
alat yang memungkinkan penyatuan berbagai bahasa, yaitu agar mereka mampu
suku bangsa. Kedudukan sebagai bahasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik
negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai dan benar, harus terus-menerus dilaksanakan.
1) bahasa resmi kenegaraan, 2) bahasa Alasan yang khusus, mahasiswa sebagai calon
pengantar di dalam dunia pendidikan , 3) alat sarjana harus dibina kemampuannya
perhubungan pada tingkat nasional untuk menggunakan ragam tulis yang resmi dan
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan lugas. Mahasiswa dituntut menyusun
pembangunan, dan 4) alat pengembangan kemampuan menyusun makalah, laporan
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. bacaan, dan laporan penelitian yang tidak saja
Menurut Arifin (2006: 1-2) ada dua tujuan berbobot, tetapi juga jelas penalarannya dan
yang akan dicapai pada kuliah bahasa runtut penuturannya. Kemampuan ini secara
Indonesia, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus diperhatikan di dalam penyusunan
khusus. Tujuan umumnya agar mahasiswa bahan perkuliahan bahasa Indonesia di
memiliki sikap posif dengan bahasa Indonesia perguruan tinggi (Arifin, 2006).
diwujudkan dengan kesetiaan, kebanggaan, Menurut Widjono (2007) substansi mata
dan kesadaran berbahasa dan norma bahasa. kuliah bahasa Indonesia mencakup: 1) mata
Tujuan khusus kuliah bahasa Indonesia di kuliah pengembangan kepribadian
perguruan tinggi adalah agar para mahasiswa, menekankan menekankan pada keterampilan
calon sarjana, terampil menggunakan bahasa berbahasa Indonesia secara baik dan benar
Indonesia dengan baik dan benar secara lisan untuk menguasai, menerapkan,
dan terutama secara tertulis sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi,
pengungkapan gagasan ilmiah. dan seni sebagai perwujudan kecintaan dan
Masih menurut Arifin (2006: 2-3), tujuan kebanggaan dengan bahasa Indonesia.
jangka pendek bersifat mendesak untuk 2) kajian mencakup kegiatan berbahasa
keperluan mahasiswa pada akhir kuliah bahasa Indonesia melalui keterampilan menyimak,
Indonesia adalah agar mahasiswa mampu membaca, dan menulis akademik dengan
membuat karya ilmiah sederhana dalam struktur kajian a. kedudukan bahasa Indonesia,
bentuk dan isi yang baik dengan menggunakan b. menulis makalah, rangkuman, ringkasan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk buku, dan resensi, c. membaca untuk internet,
tujuan jangka panjangnya, agar para d. berbicara untuk keperluan akademik,
mahasiswa sanggup menyusun skripsi sebagai presentasi, berseminar, dan berpidato dalam
persyaratan mengikuti ujian sarjana. Demikian situasi formal.
juga, setelah lulus mahasiswa terampil Hakikat Persepsi Mahasiswa
menyusun kertas kerja, laporan penelitian, Persepsi merupakan cerminan pribadi
dan karya ilmiah yang lain. seseorang dalam interaksinya dengan
Widjono (2007: 3) mengungkapkan melalui lingkungan. Dalam Kamus Besar Bahasa
pembelajaran, penguasaan bahasa Indonesia Indonesia (2002: 863) Persepsi adalah 1)
diharapkan dapat mengembangkan berbagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu;
kecerdasan, karakter, dan kepribadian. Orang 2) proses seseorang mengetahui beberapa hal

118
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 2 Juli 2015

melalui pancaindranya. Sejalan dengan hal sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
itu, menurut Slameto (2010: 102), persepsi hubungan tersebut, semakin besar minat yang
adalah proses yang menyangkut masuknya ada pada diri individu tersebut.
pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Suatu minat dapat diekspresikan melalui
Melalui persepsi manusia terus-menerus suatu pernyataan yang menunjukan bahwa
mengadakan hubungan dengan mahasiswa lebih menyukai suatu hal daripada
lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat yang lainnya. Hal ini dapat pula
inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, dimanifestasikan melalui partisipasi dalam
peraba, perasa, dan pencium. bentuk aktivitas. Mahasiswa yang memiliki
Menurut Shaleh (2003: 110), persepsi minat terhadap subjek tertentu cendrung untuk
didefinisikan sebagai proses yang memberikan perhatian yang lebih besar
menggabungkan dan mengorganisikan data terhadap subjek tersebut karena pemusatan
indera kita (penginderaan) untuk perhatian yang intensif terhadap materi
dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita pelajaran dapat memungkinkan mahasiswa
dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai
sadar akan diri kita sendiri. Masih menurut prestasi yang diinginkan.
beliau, persepsi ternyata banyak melibatkan Mengembangkan minat terhadap sesuatu
kegiatan kognitif. Pada awal pembentukan pada dasarnya adalah membantu mahasiswa
persepsi, orang telah menentukan apa yang bagaimana antara hubungan materi yang
telah akan diperhatikan (Shaleh, 2003: 112). diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya
Sejalan dengan hal itu, Sobur (2003: 446) sendiri sebagai individu. Proses ini berarti
berpendapat persepsi merupakan bagian dari menunjukkan pada mahasiswa bagaimana
keseluruhan proses yang menghasilkan pengetahuan atau kecakapan tertentu
tanggapan setelah rangsangan diterapkan mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-
kepada manusia. Subproses psikologi lainnya tujuannya, memuaskan kebutuhannya. Bila
yang mungkin adalah pengenalan, perasaan, mahasiswa menyadari bahwa belajar
dan penalaran. merupakan suatu alat untuk mencapai
beberapa tujuan yang dianggapnya penting,
Hakikat Minat Belajar
maka mahasiswa melihat bahwa hasil dari
Dalam dunia pendidikan, termasuk di
pengalaman belajarnya akan membawa
perguruan tinggi, minat merupakan unsur
kemajuan pada dirinya. Kemungkinan besar
penting yang diperlukan untuk mempermudah
ia akan berminat (dan bermotivasi) untuk
pencapaian tujuan dan prestasi belajar.
mempelajarinya.
Dukungan minat yang besar dalam diri
pembelajar pada dasarnya dapat menjadi bekal METODOLOGI PENELITIAN
untuk memperoleh pencapaian hasil dan
prestasi belajar yang optimal. Menurut Metode yang digunakan dalam penelitian
Slameto (2010: 180), minat adalah suatu rasa ini adalah metode survei deskriptif dengan
lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal teknik korelasional. Sesuai dengan judul dan
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. masalah yang ada, pelaksanaan penelitian
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan dilakukan melalui teknik korelasi dengan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan konstelasi masalah sebagai berikut :

X1

X1
Gambar 1. Konstelasi Masalah
Keterangan :
X1 = Persepsi mahasiswa atas bahasa Indonesia (variabel bebas)
X2 = Minat belajar (variabel bebas)
Y = Prestasi belajar bahasa Indonesia (variabel terikat)

119
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 2 Juli 2015

Pada penelitian ini, yang menjadi populasi HASIL PENELITIAN


adalah seluruh mahasiswa Program Studi Berdasarkan analisis data, diperoleh
Desain Komunikasi Visual Universitas Swasta koefisien korelasi sebesar 0,510. Hal ini
di Jakarta Selatan. Jumlah populasinya menginformasikan terdapat pengaruh antara
sebanyak 300 mahasiswa. Adapun Sampel persepsi mahasiswa atas Bahasa Indonesia
dalam penelitian ini diambil dengan dan minat belajar terhadap prestasi belajar
menggunakan teknik pengambilan sampel Bahasa Indonesia. Hubungan ini digolongkan
secara acak (random sampling). Ini berarti, sedang. Koefisien determinasi yang diperoleh
sampel yang akan digunakan penulis sebesar 0,261 atau sekitar 26,1 % persepsi
berjumlah 60 mahasiswa yang merupakan mahasiswa atas Bahasa Indonesia dan minat
bagian dari subjek penelitian yang mewakili belajar memengaruhi prestasi belajar Bahasa
300 mahasiswa lainnya. Indonesia. Sekitar 73,9% prestasi dipengaruhi
Dalam penelitian ini, instumen yang oleh faktor lain.
digunakan dalam pengumpulan data adalah Langkah selanjutnya menentukan
angket dan daftar nilai hasil ujian akhir persamaan regeresi yang dihasilkan oleh ketiga
semester. Teknik pengumpulan data untuk variabel dengan persamaan regresi berganda
variabel bebas menggunakan angket dengan sebagai berikut = 43,884 + 0,146X 1 +
menggunakan skala Likert. Penilaian 0,240X2. Persamaan regresi tersebut dapat
dilakukan dengan skala penilaian (rating diinterpretasikan sebagai berikut : Konstanta
scale), terdiri atas lima kategori pilihan 43,884 menunjukkan bahwa dalam keadaan
jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), variabel independen yaitu variabel persepsi
tidak tentu (TT), tidak setuju (TS), dan sangat mahasiswa atas Bahasa Indonesia dan minat
tidak setuju (STS). Teknik pengumpulan untuk belajar mahasiswa tidak mengalami perubahan
variabel terikat adalah penulis mengambil atau konstan (sama dengan nol), maka
dari nilai ujian akhir semester genap mata perubahan prestasi belajar mahasiswa sebesar
kuliah bahasa Indonesia dengan skala 43,884. Hal ini dapat diartikan, semakin baik
penilaian dengan rating skala (1 sampai persepsi mahasiswa atas bahasa Indonesia
dengan 100). dan minat belajar, semakin tinggi pula prestasi
Dalam penelitian ini, bentuk butir-butir belajar mahasiswa yang diraih.
angket disusun berdasarkan pertanyaan yang Koefisien regresi 0,146 menunjukkan
akan dijawab responden dengan pilihan bahwa dalam keadaan variabel independen
jawaban sesuai dengan kondisi tiap-tiap yaitu variabel persepsi mahasiswa atas Bahasa
mahasiswa. Penulis membuat tiga instrumen Indonesia mengalami kenaikan sebesar 1
penelitian, yaitu instrumen persepsi mahasiswa satuan dan variabel minat belajar tidak
atas bahasa Indonesia berupa angket yang mengalami perubahan atau konstan (sama
terdiri 25 butir soal, instrumen minat belajar dengan nol) maka prestasi belajar mahasiswa
berupa angket yang terdiri dari 35 butir soal, mengalami kenailan rata-rata hasil belajar
dan instrumen prestasi belajar berupa daftar sebesar 44,03. Koefisien regresi 0,240
nilai ujian akhir semester genap. Selanjutnya, menunjukkan bahwa jika variabel independen
instrument tersebut terlebih dahulu yaitu variabel persepsi mahasiswa atas Bahasa
diujicobakan untuk dihitung validitas dan Indonesia tidak mengalami perubahan atau
reliabilitasnya. Validitas instrumen ini konstan sedangkan variabel minat mahasiswa
merupakan validitas content atau validitas isi. mengalami perubahan 1 satuan atau konstan
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk (sama dengan nol), maka prestasi belajar
menjamin kualitas instrumen tersebut. mahasiswa mengalami kenaikan rata-rata hasil
Pengumpulan data dalam penelitian ini belajar sebesar 44,124.
dijelaskan secara rinci tiap-tiap variabel yang Perhitungan nilai F didasarkan pada hasil
digunakan dalam penelitian ini. perhitungan pada tabel anova. Sesuai dengan

120
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 2 Juli 2015

analisis dan persyaratan yang telah ditentukan Mata Kuliah Bahasa Indonesia yaitu
dengan tingkat signifikansi 5 % atau • = 0,05 persamaan regresi berganda sebagai berikut
dan dk pembilang = 1, dk penyebut = 58. = 43,884 + 0,146X1 + 0,240X2. Perhitungan
Berpedoman pada hasil perhitungan diperoleh nilai F didasarkan pada hasil perhitungan
nilai Fhitung = 10,045 sedangkan nilai Ftabel dengan analisis dan persyaratan yang telah
adalah 4,04. Dengan membandingkan nilai ditentukan dengan tingkat signifikansi 5 %
F hitung = 10,045> F tabel = 4,04 diperoleh atau • = 0,05 dan dk pembilang = 1, dk
simpulan terima Ho dan konsekuensinya tolak penyebut = 58. Berpedoman pada hasil
H 1 . Dapat disimpulkan bahwa terdapat perhitungan, diperoleh nilai Fhitung = 10,045
pengaruh langsung dari persepsi mahasiswa sedangkan nilai Ftabel adalah 4,04. Dengan
atas Bahasa Indonesia dan minat belajar membandingkan nilai Fhitung = 10,045> Ftabel
terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia. = 4,04 diperoleh simpulan terima Ho dan
Mengacu pada nilai sign = 0,000 lebih konsekuensinya tolak H1 dengan simpulan
kecil dari • = 0,05 disimpulkan untuk bahwa terdapat pengaruh langsung dari
menerima H O dan menerima H 1 dengan persepsi mahasiswa atas Bahasa Indonesia
simpulan terdapat pengaruh yang signifikan dan minat belajar terhadap prestasi belajar
persepsi mahasiswa atas Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia.
dan minat belajar terhadap prestasi belajar Koefisien determinasi yang diperoleh
Bahasa Indonesia. sebesar 0,261 atau sekitar 26,1% persepsi
Dari hasil perhitungan dan analisis data mahasiswa atas Bahasa Indonesia dan minat
tersebut diperoleh persamaan regresi = belajar memengaruhi prestasi belajar Bahasa
43,884 + 0,146 X1 yang berarti bahwa jika Indonesia.. Hasil Penemuan ini sesuai dengan
persepsi mahasiswa diabaikan, prestasi belajar apa yang dilakukan oleh Suhartono. Menurut
sebesar sebesar 43,884. Setiap penambahan beliau, persepsi mempunyai pengaruh yang
satu poin pada persepsi mahasiswa, maka langsung terhadap prestasi belajar melalui
akan menambah prestasi belajar Bahasa minat belajar sebesar 23,8%.
Indonesia sebesar 0,15 poin. Pengujian Pengaruh persepsi mahasiswa atas bahasa
signifikan regresi menggunakan tabel Indonesia terhadap prestasi belajar Bahasa
Coefficienta digunakan untuk mengetahui Indonesia yaitu persamaan regresi persepsi
seberapa besar signifikan atau keberartian mahasiswa atas bahasa Indonesia terhadap
koefisien a pada persamaan regresi pengaruh prestasi belajar Bahasa Indonesia adalah =
antara persepsi mahasiswa terhadap prestasi 43,884 + 0,146 X1. Hasil ini diperoleh thitung
belajar. = 2,09 sedangkan ttabel = 1,67 (• = 5%, dk
Putusan; diperoleh thitung = 2,09 sedangkan = 58), karena thitung> ttabel atau (2,09>1,67),
ttabel = 1,67 (• = 5%, dk = 58), karena thitung> maka disimpulkan tolak H 0 , artinya
ttabel atau (2,09>1,67), maka disimpulkan koefisien a pada persamaan regresi signifikan.
tolak H0, artinya koefisien a pada persamaan Simpulan yang sama juga diperoleh dengan
regresi signifikan. Simpulan yang sama juga melihat koefisien sign, di mana sign = 0,041;
diperoleh dengan melihat koefisien sign, di nilai sign tersebut < 0,05 sehingga dapat
mana sign = 0,041; nilai sign tersebut < 0,05 dikatakan bahwa persepsi mahasiswa
sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi signifikan memengaruhi prestasi belajar.
mahasiswa signifikan memengaruhi prestasi Hasil perhitungan dan analisis data tersebut
belajar. diperoleh persamaan regresi = 43,884 +
0,146 X1, dan diperoleh thitung = 2,09 sedangkan
PEMBAHASAN ttabel = 1,67 (• = 5%, dk = 58), karena thitung>
Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh ttabel atau (2,09>1,67). Temuan penelitian
persepsi mahasiswa atas bahasa Indonesia menunjukan bahwa terdapat pengaruh persepsi
dan minat belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa atas bahasa Indonesia terhadap

121
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 2 Juli 2015

prestasi belajar Bahasa Indonesia. Hasil dan memacu minat belajar mahasiswa dengan
temuan ini didukung oleh uraian Djoko melalui metode pengajaran yang bervariasi,
Irwanto yang menyatakan bahwa persepsi sehingga prestasi belajar yang diharapkan
siswa yang diukur melalui prestasi belajar tercapai; 2) Diharapkan agar mahasiswa
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan memiliki persepsi dan minat belajar yang
terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar. positif agar prestasi yang dicapai sesuai yang
Besarnya pengaruh langsung persepsi siswa diharapkan; 3) Hendaknya ada peneliti lain
terhadap prestasi belajar sebesar 16,48%. yang dapat melakukan penelitian lebih lanjut
Dengan demikian, persepsi memberikan dalam mengembangkan teori dan konsep
pengaruh yang relatif terhadap prestasi belajar, tentang persepsi mahasiswa atas bahasa
yaitu semakin positif persepsi siswa, semakin Indonesia dan minat belajar terhadap prestasi
meningkat prestasi belajarnya. belajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Pengaruh minat belajar terhadap prestasi
belajar Bahasa Indonesia dari hasil
perhitungan diperoleh persamaan regresi
= 43,884 + 0,240 X2, dan diperoleh thitung = DAFTAR PUSTAKA
3,69 sedangkan ttabel = 1,67 (• = 5%, dk =
58), karena thitung> ttabel atau (3,69>1,67). Hasil Anwar, Saifuddin. 2005. Tes Prestasi, Fungsi,
ini menerangkan terdapat pengaruh minat dan Pengembangan Pengukuran
belajar terhadap prestasi belajar Bahasa Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka
Indonesia. Menurut Djoko Irawanto, minat Pelajar.
berpengaruh langsung secara positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar. Hal Arifin, E. Zaenal dan S.Amran Tasai. 2006.
senanda juga diperoleh dari hasil penelitian Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Suhartono bahwa minat memengaruhi prestasi Akademika Pressindo.
belajar sebesar 14,6%. Minat dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2002. Psikologi
belajar siswa dalam bidang studi tertentu. Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.
Minat belajar akan menyebabkan pemusatan
perhatian yang intensif terhadap materi Purwanto, M. Ngalim. 2007. Psikologi
pelajaran, kegiatan pembelajaran, yang Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
ditandai dengan lebih giat belajar dan akhirnya
mencapai prestasi yang diinginkan. Shaleh, Abdul Rahman. 2009. Psikologi:
Suatu Pengantar dalam Perspektif
PENUTUP Islam. Jakarta: Kencana.
Simpulan dari penelitian ini, yaitu: 1)
terdapat pengaruh yang signifikan persepsi Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung:
mahasiswa atas Bahasa Indonesia dan minat Pustaka Setia.
belajar terhadap prestasi Bahasa Indonesia;
2) terdapat pengaruh yang signifikan persepsi Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor
mahasiswa atas Bahasa Indonesia terhadap yang Mempengaruhi. Jakarta:Rineka
prestasi Bahasa Indonesia. 3) terdapat Cipta.
pengaruh yang signifikan minat belajar
terhadap prestasi Bahasa Indonesia. Widjono, Hs. 2007. Bahasa Indonesia: Mata
Adapun saran dari penelitian ini, yaitu: 1) Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Dosen mata kuliah Mata Kuliah Bahasa Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Indonesia sebaiknya dapat meningkatkan
persepsi mahasiswa atas bahasa Indonesia

122

Anda mungkin juga menyukai